Beberapa moral dan nilai-nilai etik tersebar di seluruh dunia.Negara dan masyarakat di
seluruh dunia seharusnya memahami dan menjunjung tinggi hal ini. Universalitas hak
berarti bahwa hak tidak dapat berubah atau hak tidak dialami dengan cara yang sama
oleh semua orang
Hak asasi merupakan hak yang melekat, dan dimiliki setiap manusia di dunia.Prinsip
HAM ditemukan pada pikiran setiap individu, tanpa memperhatikan umur, budaya,
keyakinan, etnis, ras, jender, orienasi seksual, bahasa, kemampuan atau kelas
sosial.setiap manusia, oleh karenanya, harus dihormati dan dihargai hak asasinya.
Konsekuensinya, semua orang memiliki status hak yang sama dan sederajat dan tidak
bisa digolong-golongkan berdasarkan tingkatan hirarkis
3. Kesetaraan (equality)
Pengertian hak adalah kuasa untuk menerima atau melakukan sesuatu yang mestinya
kita terima atau bisa dikatakan sebagai hal yang selalu kita lakukan dan orang lain tidak boleh
merampasnya entah secara paksa atau tidak.
Dalam hal kewarganegaraan, hak ini berarti warga negara berhak mendapatkan penghidupan
yang layak, jaminan keamanan, perlindungan hukum dan lain sebagainya.
Pengertian kewajiban adalah suatu hal yang wajib kita lakukan demi mendapatkan hak
atau wewenang kita. Bisa jadi kewajiban merupakan hal yang harus kita lakukan karena sudah
mendapatkan hak. Tergantung situasinya.
Sebagai warga negara kita wajib melaksanakan peran sebagai warga negara sesuai kemampuan
masing-masing supaya mendapatkan hak kita sebagai warga negara yang baik.
Hak asasi manusia/ HAM adalah hak bawaan yang diperoleh ketika seseorang
dilahirkan. Tanpa adanya syarat wilayah, ras, suku, kewarganegaraan dan semua sumber
pembeda lainnya. Setiap bayi yang lahir secara otomatis telah memiliki hak asasi manusia yang
mengikat dan melindunginya.
Sedangkan hak warga negara adalah setelah mendapatkan kewarganegaraan. Di Indonesia ada
dua cara untuk mendapatkan kewarganegaraan yaitu dengan Kelahiran dan naturalisasi.
Menurut kelahiran sendiri yang pertama ada Ius Sanguinis dimana kewarganegaraan diturunkan
dari kedua orang tua yang berwarganegara Indonesia tanpa melihat tempat kelahiran.
Pemberian kewarganegaraan ini adalah hukum secara alami. Dan yang kedua adalah Ius
Soli dengan melihat tempat kelahiran, tanpa melihat kewarganegaraan orang tua. Berdasarkan
tempat lahir seseorang maka tempat tersebut dijadikan sebagai kewarganegaraan. Menurut ius
Sanguinis dan Soli akan terdapat peluang kewarganegaraan yang ganda sehingga berlaku pula
aturan untuk mencegahnya. Aturan tersebut adalah mengenai menerima atau pun menolak
kewarganegaraan yang diberikan secara alami.Kemudian kalau kewarganegaraan menurut
naturalisasi adalah dengan berpindah kewarganegaraan. Dengan syarat dan proses hukum yang
harus dilalui terlebih dahulu.