MATRIKS
1. Pendahuluan
Matriks adalah kumpulan bilangan berbentuk persegi panjang yang disusun menurut baris dan
kolom. Bilangan-bilangan yang terdapat di suatu matriks disebut dengan elemen atau anggota matriks.
Dengan representasi matriks, perhitungan dapat dilakukan dengan lebih terstruktur. Pemanfaatannya
misalnya dalam menjelaskan persamaan linier, transformasi koordinat, dan lainnya. Matriks seperti
halnya variabel biasa dapat dimanipulasi, seperti dikalikan, dijumlah, dikurangkan dan
didekomposisikan.
Perhatikan tabel 1 di bawah ini.
Tabel 1. Jumlah Mahasiswa
Angkatan Laki-laki Wanita
2008 80 20
2009 100 15
2010 90 35
Dari tabel 1 jika diambil angkanysa saja dan ditulis dalam tanda kurung buka dan kurung tutup
bentuknya menjadi :
80 20
100 15
90 35
Bentuk sederhana di ataslah yang kita sebut sebagai matriks.
a. Bentuk Umum
A11 A12 A1n
A A 22 A 2 n
A 21
A m1 A m 2 A mn
A11, A12, ... Amn disebut elemen atau unsur matriks.
Indeks pertama menunjukkan baris, dan indeks kedua menunjukkan kolom. Untuk menuliskan
matriks beserta elemennya menggunakan tanda kurung siku. Matriks dinotasikan dengan huruf kapital
dan biasanya dicetak tebal (misal A).
b. Definisi
Ordo matriks adalah banyaknya baris dan kolom (ukuran matriks). Secara umum ordo matriks
adalah m x n.
a 11 a 12 a 13 a 1n
a a 22 a 23 a 2 n
A mxn 21
a m1 a m 2 a m 3 a mn
80 20
100 2 8
15 matriks berordo 3 x 2
4
0 matriks berordo 2 x 3
7 1
90 35
Matriks bujur sangkar adalah matriks berordo n dengan m = n, jadi jumlah baris dan kolom sama.
Contoh berikut adalah matriks berordo 3.
2. Persamaan Matriks
Dua buah matriks atau lebih dikatakan sama bila dan hanya bila mempunyai ordo sama dan elemen-
elemen yang seletak juga sama.
6 4 7 6 4 7
A 2x3 dan B 2 x 3 maka A = B
8 1 3 8 1 3
2 4 7
Perhatikan bahwa C 2 x 3 dan C 2 x 3 A 2 x 3 karena ada elemennya yang seletak dan
8 1 3
nilainya tidak sama.
8 6
Perhatikan pula D 3 x 2 1 4 dan D 3x 2 A 2 x 3 karena ordo kedua matriks tidak sama.
3 7
4. Determinan
Untuk setiap matriks persegi terdapat suatu bilangan tertentu yang disebut determinan.
Determinan matriks adalah jumlah semua hasil perkalian elementer yang bertanda dari A dan
dinyatakan dengan det(A).
Yang diartikan dengan sebuah hasil perkalian elementer bertanda dari suatu matriks A adalah sebuah
hasil perkalian elementer pada suatu kolom dengan +1 atau -1.
Determinan matriks ordo 2x2
a b a b
Jika matriks A = maka det (A) = A = ad–bc sebagai pengingat ketentuan tersebut
c d c d
a b
diperoleh dari
c d
Cara di atas hanya dapat dilakukan untuk matrik berodo 2x2
8 4 8 4
P= maka det(P) = P (8x 4) (4x3) 20
3 4 3 4
Metode Sarrus
p q r
Jika matriks B = s t u
v w x
p q r
Maka det (B) = B s t u = p.t.x + q.u.v + r.s.w – r.t.v – q.s.x – p.u.w
v w x
p q r p q
Sebagai pengingat ketentuan tersebut diperoleh dari B s t u s t
v w x v w
Cara di atas hanya untuk matriks berodo 3x3
2 4 6 2 4 6 2 4 6 2 4
Q 1 3 5 maka det(Q) Q adalah 1 3 5 1 3 5 1 3
7 8 9 7 8 9 7 8 9 7 8
Metode Kofaktor
Minor suatu matriks A dilambangkan dengan Mij adalah matriks bagian dari A yang diperoleh dengan
cara menghilangkan elemen pada baris ke –i dan elemen pada kolom ke-j.
2 4 6 2 4 6
3 5
Q 1 3 5 maka M11 1 3 5
8 9
7 8 9 7 8 9
2 4 6 2 4 6
1 5 1 3
M12 1 3 5 , M13 1 3 5
7 8
7 8 9
7 9
7 8 9
M11 , M12, dan M13 merupakan submatriks hasil ekspansi baris ke-1 dari matriks Q.
Kofaktor suatu elemen baris ke-i dan kolom je-j dari matriks A dilambangkan dengan
Kij = (-1)i+j |Mij| = (-1)i+j det(Mij).
Untuk mencari det(A) dengan metode kofaktor cukup mengambil satu ekspansi misalnya ekspansi
baris ke-1.
2 4 6
Q 1 3 5 untuk mencari det(Q) perlu dicari terlebih dahulu determinan minor dari matriks
7 8 9
tersebut, yaitu M11 , M12 , M13 sebesar det (M11) = -13 , det(M12) = -26, det(M13)= -13
Sehingga kofaktor dari elemen 1 adalah -13 , elemen 2 adalah 26, elemen 3 adalah -13
Metode OBE
Metode ini hanya dapat diterapkan pada matriks dengan ukuran 4x4. Prinsip penggunaan metode ini
adalah dengan mengubah bentuk matriks menjadi matriks segitiga atas. Setelah matriks segitiga atas
diperoleh maka nilai determinan adalah sebesar hasil kali angka pada diagonal utama dari matriks
tersebut.
5. Adjoin
Adjoin matriks A adalah transpose dari kofaktor matriks tersebut, dilambangkan dengan adj A.
2 4 6
Q 1 3 5
7 8 9
telah diketahui dari hitungan sebelumnya bahwa kofaktornya adalah k11 = -13, k12 = 26, k13 = -13
kemudian kita cara kofaktor dari baris ke-2 dan ke-3, yaitu :
4 6 2 6 2 4
k 21 = -(4.9-8.6) = -(-12) = 12 , k 22 = +(2.9-7.6) = -24 , k 23 = -(-12) = 12
8 9 7 9 7 8
4 6 2 6 2 4
k 31 = +(4.5-3.6) = 2, k 32 = -(2.5-6.1) = -4, k 33 = +(2.3-4.1) = 2
3 5 1 5 1 3
13 12 2
Adj A = [kofaktor] = 26 24
T
4
13 12 2
6. Invers
Adjoin matriks bujur sangkat diperlukan untuk membentuk invers matriks. Jika setiap elemen adjoin
A dibagi dengan nilai determinan A dengan |A| ≠ 0 maka matriks yang dihasilkan adalah matriks
invers A dan dinyatakan dengan A-1.
2 3 5 2 3 5
Matriks A 4 1 6 nilai determinannya : A 4 1 6 = 45
1 4 0 1 4 0
Matriks kofaktor :
1 6 4 6 4 1
k 11 = +(0-24) = -24 , k 12 = -(0-6) = 6 , k 13 = +(16-1) = 15
4 0 1 0 1 4
Maka invers A :
24 20 13
45 45 45
24 20 13
5 8 1
8
6
A 1 6 5
45 45 45 45
15 5 10
15 5 10
45 45 45
Matriks A-1.A :
24 20 13 2 3 5
1
6 5 8 .4 1 6
45
15 5 10 1 4 0
(24.2 20.4 13.1) (24.3 20.1 13.4) (24.5 20.6 13.0) 1 0 0
1 0 1 0
(6.2 5.4 8.1) (6.3 5.1 8.4) (6.5 5.6 8.0)
45
(15.2 5.4 10.1) (15.3 5.1 10.4) (15.5 5.6 10.0) 0 0 1
Matriks A.A-1 :
2 3 5 24 20 13
1
4 1 6 . 6 5 8
45
1 4 0 15 5 10
(2.( 24) 3.6 5.15) (2.20 3.5 5.5) (2.13 3.8 5.10) 1 0 0
1
(4.( 24) 1.6 6.15) (4.20 1.5 6.5) (4.13 1.8 6.10) 0 1 0
45
(1.( 24) 4.6 0.15) (1.20 4.5 0.5) (1.13 4.8 0.10) 0 0 1
Ternyata A-1.A = A.A-1 = I
8. Sistem Persamaan
Perhatikan persamaan linier di bawah ini :
13 18 14 13 11 7
Kofaktor A = A = 11 9
C
7 , Adj A = 18
9 0 , det A = -63
7 0 7 14 7 7
x = A-1.b
x 1 13 11 7 10 2
x 1
2 = 63 18 9 0 . 1 3 , sehingga diperoleh x1 = 2 , x2 = -3 , x3 = -2
x 3 14 7 7 1 2
Metode Cramer
Suatu besaran Xi dalam sistem persamaan adalah sama dengan perbandingan dua buah determinan,
determinan dalam penyebut adalah determinan koefisien, sedangkan determinan dalam pembilang
adalah determinan yang sama tetapi kolom ke-i diganti oleh elemen yang diambil dari ruas kanan
sistem persamaan tersebut.
9. Persamaan Homogen
Suatu sistem persamaan disebut homogen jika semua suku di ruas kanan sama dengan nol (0).
a11x1 + a12x2 + a13x3 + .... + a1nxn = 0
a21x1 + a22x2 + a23x3 + .... + a2nxn = 0
: : : : :
an1x1 + an2x2 + an3x3 + .... + annxn = 0
atau dalam bentuk matriks A.X = 0
4 3 2
Menentukan determinan matriks A : A 5 7 1 =0
12 9 6
Karena nilai determinan matriks A sama dengan nol (0) atau merupakan matriks singular, maka solusi
penyelesaian persamaan tersebut adalah solusi non trivial yaitu hubungan antara x1 , x2 , x3. Pada
persamaan di atas diperoleh hubungan (metode gauss) :
1 3
4 12 0
0 10 34 1 12 0
0 0 0 0
diperoleh hubungan 10,75.x2 – 1,5.x3 = 0 x2 =1,5/10,75.x3
x2 = 6/43.x3
x1 + ¾ x2 – ½ x3 = 0 x1 + ¾ .6/43.x3 – ½ x3 = 0
x1 + 9/86 x3 – ½ x3=0
x1 = 34/86.x3 x1 = 17/43.x3
4 1
Tentukan vektor eigen matriks A =
2 1
Nilai eigen matriks telah diperoleh sebelumnya : λ1 = 3 , λ2 = 2
Untuk λ1 = 3 , persamaan A.x = λ.x menjadi :
4 1 x 1 x 4.x 1 x 2 3x 1
2 . 3. 1 dalam bentuk persamaan diperoleh x1 = x2
1 x 2 x 2 2.x 1 x 2 3.x 2
1
Sehingga vektor eigen x1 =
1
Untuk λ2 = 2, persamaan A.x = λ.x menjadi :
4 1 x 1 x 4.x 1 x 2 2 x 1
2 . 2. 1 dalam bentuk persamaan diperoleh x2 = 2.x1
1 x 2 x 2 2.x 1 x 2 2.x 2
1
Sehingga vektor eigen x2 =
2
2 3 2
Tentukan vektor eigen matriks A = 1 4 2
2 10 5
Nilai eigen matriks telah diperoleh sebelumnya : λ1 = -1 , λ2 = 1, λ3 = 1
Untuk λ1 = -1 , persamaan A.x = λ.x menjadi :
2 3 2 x 1 x 1 2x 1 3.x 2 2.x 3 x 1
1 4 2 .x 1.x dalam bentuk persamaan x 4.x 2.x x
2 2 1 2 3 2
2 10 5 x 3 x 3 2.x 1 10.x 2 5.x 3 x 3
3 3 2 x1 0
Sehingga : 1 5 2 . x2 0
2 10 4 x3 0
1 1 23 0
dengan menggunakan metode gauss : 0 4 1 31 0
0 8 2 23 0
diperoleh hubungan : 8.x2 – 22/3.x3 = 0 x2 = 3.x3
x1 + x2 – 2/3.x3 = 0 x1 = -21/3 .x3
3
sehingga vektor eigen x1 = 2 31
1
Untuk λ2 = λ3 = 1 , persamaan A.x = λ.x menjadi :
1 3 2 0
dengan menggunakan metode gauss : 0 1 0 0
0 4 0 0
diperoleh hubungan : 4.x2 = 0 x2 = 0
x1 + 3.x2 –2.x3 = 0 x1 = 2.x3
2
sehingga vektor eigen x2 = x3 = 0
1
Matriks Modal dan Matriks Spektral
Matriks modal adalah susunan “n” buah vector eigen sebagai elemen kolom dari suatu matriks bujur
sangkar yaitu sebagai berikut ini :
M = [X1 X2 … Xn]
Vektor eigen ternormalkan adalah menormalkan vector eigen dengan membuat besaran vector
berharga satu.
Matriks Spektral adalah matriks dengan elemen pada diagonal utama memiliki nilai sama dengan nilai
eigen, sedangkan elemen matriks lainnya bernilai nol.
1 0 0
0 0
S=
2
0 0 n
Contoh :
4 1
Vektor eigen matriks A =
1
adalah sebagai berikut sesuai dengan perhitungan sebelumnya :
2
diperoleh λ1 = 3 , λ2 = 2
3 0
sehingga matriks spectral :
0 2
1 1
vektor eigen x1 = dan vektor eigen x2 =
1 2
1 1
maka matriks modal adalah
1 2
Contoh lain :
2 3 2
vektor eigen matriks A = 1 4 2 adalah sebagai berikut sesuai dengan perhitungan
2 10 5
sebelumnya :
Nilai eigen matriks telah diperoleh sebelumnya : λ1 = -1 , λ2 = 1, λ3 = 1
1 0 0
Sehingga matriks spectral :
0 1 0
0 0 1
3 9 2
vektor eigen x1 = 2 31 =
7 , vektor eigen x = x = 0
2 3
1 3 1
9 2 2
maka matriks modal : 7 0 0
3 1 1
vektor eigen ternormalkan adalah
9 2 2 9 2 2
81 49 9 4 1 4 1 139 5 5
7 7
0 0 atau 139 0 0
81 49 9
3 1 1 3 1 1
81 49 9 4 1
4 1 139 5
5
11. Latihan
Pembelian
Barang yang dibeli Distributor A Distributor B Distributor C
Semen tipe 1 10 zak 15 zak 8 zak
Keramik KW 1 25 doos 22 doos 12 doos
Pasir halus 1,5 rit 2 rit 3 rit
2. Tentukan matriks kekakuan struktur portal bila diketahui matriks deformasi [A] dan matriks
stiffness [S] seperti berikut. Persamaan pembentukan matriks kekakuan : [K] = [A]T.[S].[A]
0 0 0,8 0,4 0 0 0 0
1 0 0,4 0,8 0 0 0 0
1 0 0 0 1,6 0,8 0 0
A [S] =
0 1 0 0 0,8 1,6 0 0
0 1 0 0 0 0 0,8 0,4
0 0 0 0 0 0 0,4 0,8
3. Seorang insinyur memerlukan semen, pasir, dan kerikil masing-masing 4,8 m3 ; 5,69 m3 ; dan 5,81
m3 untuk sebuah proyek bangunan. Ada 3 wadah dengan komposisi berikut ini.
Berapa m3 yang harus diambil dari setiap wadah agar memenuhi kebutuhan insinyur tersebut?
5 1 0 4
0 2 4 6
2 3 8 4
1 4 0 6
4 1 3
2 5 6
3 7 1
10. Tentukan eigen value dan eigen vector pada matrix berikut.
2 0 0
3 3 6
3 2 4