Anda di halaman 1dari 44

MODUL

MATEMATIKA 4

DISIAPKAN OLEH:

JOHN TRI HATMOKO

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA
2019
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

Mata Kuliah : MATEMATIKA IV Semester: IV Kode Mata Kuliah: sks: 3


Program Studi : TEKNIK SIPIL

Capaian pembelajaran lulusan yang dibebankan pada mata kuliah ini:

Capaian Pembelajaran Program Studi:


SIKAP
CPS-10. Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri.
PENGUASAAN PENGETAHUAN
CPP-1. Menguasai konsep teoretis sains alam, aplikasi matematika dan prinsip-prinsip rekayasa, sains dan perancangan rekayasa yang diperlukan untuk
analisis sistem bangunan, proses pelaksanaan, komponen bangunan, produk akhir bangunan.
KETRAMPILANUMUM
CPU-1. Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam konteks pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan
teknologi
yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora yang sesuai dengan bidang keahliannya.

KETRAMPILAN KHUSUS
CPK-7. Mampu mengembangkan dan berinovasi dalam metode rekayasa konstruksi teknik sipil

Capaian Pembelajaran Mata Kuliah:


Mahasiswa mampu memahami konsep diferensial dan integral fungsi bernilai vektor,dan mengaplikasikan dalam perancangan rekayasa untuk analisis sistem
bangunan secara sistematis dan inovatif (CPP-1), (CPU-1),dan mampu menerapkan sains dalam konsep perencanaan dan perancangan sistem dan konstruksi
teknik sipil secara bertanggung jawab. (CPK-1), (CPS-10).

Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik – Universitas Atma Jaya Yogyakarta
(7)
(1) (2) (3) (4) (6) (8)
(5) KRITERIA
MINGGU KEMAMPUAN AKHIR YANG BAHAN KAJIAN METODE PENGALAMAN BELAJAR BOBOT
WAKTU PENILAIAN DAN
KE DIHARAPKAN (MATERI AJAR) PEMBELAJARAN MAHASISWA NILAI
INDIKATOR
Mahasiswa mampu Konsep pengertian Ceramah TM: Mahasiswa mampu Menjawab
menjelaskan pengertian vektordan scalar, aljabar Tanya jawab 150’ mengerjakan soal latihan pertanyaan
vector dan sekalar, dan vector dan hukum – Diskusi secara mandiri dengan benar
hokum-hukum terkait hukum aljabar vector BM:
Awal: (10’) Menghitung dgn
Pustaka: 180’
 Kuhusus pada minggu ke benar
HJ hal.1-9
1: Dosen menjelaskan
RG hal. 594- 598 atruan main ( rule of
LJ hal.830-837 conduct ) mata kuliah
mencakup : semesta
pembicaraan, system
penilaian, system ujian,
referensi.
 Pada minggu
berikutnya, dosen
mereview materi
minggu sebelumnya.
1 Inti (130’)
 Dosen menjelaskan
materi kuliah.
 Mahasiswa
mengerjakan latihan-
menyelesaikan soal-
soal/kasus-kasus
Akhir (10’)
 Dosen mereview hasil
latihan serta memberi
kuis untuk
penyelesaian vector
dan skalar
 Mahasiswa
mengerjakan kuis
secara tertulis di kelas.

Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik – Universitas Atma Jaya Yogyakarta
(7)
(1) (2) (3) (4) (6) (8)
(5) KRITERIA
MINGGU KEMAMPUAN AKHIR YANG BAHAN KAJIAN METODE PENGALAMAN BELAJAR BOBOT
WAKTU PENILAIAN DAN
KE DIHARAPKAN (MATERI AJAR) PEMBELAJARAN MAHASISWA NILAI
INDIKATOR
Mahasiswa mampu Vektor di dalam ruang, Ceramah TM: Mahasiswa menjawab
menghitung persoalan- vector satuan, Diskusi 300’ pertanyaan yang diajukan Menjawab
persoalan vector di dalam komponen-komponen Tanya jawab oleh Dosen pertanyaan
ruang vector satuan, medan Awal: (20’) BM: dengan benar
scalar dan medan vektor.  Dosen melakukan 360’
Mahasiswa mengerjakan
review bahan yang soal-soal secara Menghitung dgn
Aljabar vector didalam
sudah dijelaskan mandiri/klpk benar
ruang: hasil kali pada minggu
titik/hasil kali scalar/dot sebelumnya
product ; hasil kali Inti: (260’)
silang/hasil kali  Dosen menjelaskan
vector/cross product ; materi pada kolom 3
hasil kali tripel/triple  Mahasiswa
menyelesaikan
product ;himpunan-
2,3 hitungan-hitungan
himpunan vector persoalan vector
resiprokal. didalam ruang
Akhir (20’)
Pustaka:  Dosen mereview
HJ hal.10-36 hasil latihan serta
RG hal. 599 - 634 memberi kuis untuk
penyelesaian tentang
LJ hal.846 - 852
vector didalam
ruang
 Mahasiswa
mengerjakan kuis
secara tertulis di
kelas

Mahasiswa mampu Interpretasi geometri Ceramah TM: Mahasiswa mampu


menghitung persoalan- vector di dalam ruang; Diskusi 150’ mengerjakan soal latihan Menjawab
4 persoalan garis dan bidang garis di dalam ruang; Tanya jawab secara mandiri pertanyaan
di dalam ruang bidang di dalam ruang. Awal (10’) dengan benar
 Dosen melakukan

Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik – Universitas Atma Jaya Yogyakarta
(7)
(1) (2) (3) (4) (6) (8)
(5) KRITERIA
MINGGU KEMAMPUAN AKHIR YANG BAHAN KAJIAN METODE PENGALAMAN BELAJAR BOBOT
WAKTU PENILAIAN DAN
KE DIHARAPKAN (MATERI AJAR) PEMBELAJARAN MAHASISWA NILAI
INDIKATOR
review bahan yang BM: Menghitung dgn
Pustaka: sudah dijelaskan 180’ benar
LJ hal.853 - 870 pada minggu
sebelumnya
Inti (130’)
 Dosen menjelaskan
materi pada kolom 3
 Mahasiswa
menyelesaikan
kasus-kasus yang
terkait dengan vector
di dalamruang
Akhir (10’)
 Dosen mereview
hasil latihan serta
memberi kuis untuk
penyelesaian
persoalan vector di
dalamruang
 Mahasiswa
mengerjakan kuis
seca
Mahasiswa mampu Fungsi bernilai vector/ Ceramah Mahasiswa mampu Menjawab 10%
menghitung persoalan- vector-valued functions : Diskusi TM: mengerjakan soal latihan pertanyaan
persoalan limit definisi dan contoh- Tanya jawab 150’ dan kuis (ujian tulis) dengan benar
dankontinyuitas fungsi contoh, limit dan Awal (10’) secara mandiri
bernilai vektor  Dosen melakukan BM:
Menghitung dgn
kontinyuitas. benar
review bahan yang
5 sudah dijelaskan 180’
Pustaka: pada minggu
RG hal.600 - 693 sebelumnya
Inti (130’)
 Dosen menjelaskan
materi pada kolom 3

Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik – Universitas Atma Jaya Yogyakarta
(7)
(1) (2) (3) (4) (6) (8)
(5) KRITERIA
MINGGU KEMAMPUAN AKHIR YANG BAHAN KAJIAN METODE PENGALAMAN BELAJAR BOBOT
WAKTU PENILAIAN DAN
KE DIHARAPKAN (MATERI AJAR) PEMBELAJARAN MAHASISWA NILAI
INDIKATOR
 Mahasiswa
menyelesaikan
persoalan-persoalan
limit dan
kontinyuitas fungsi
bernilai vektor
Akhir (10’)
 Dosen mereview
hasil latihan serta
memberi kuis untuk
penyelesaian
persoalan
limitdankontinyuitas
fungsi bernilai
vektor
 Mahasiswa
mengerjakan kuis
secara mandiri
Mahasiswa mampu Derivative fungsi Ceramah TM: Mahasiswa mampu
menghitung persoalan- bernilai vector, Diskusi 150’ mengerjakan soal secara Menjawab
persoalan deivatif fungsi derivative biasa, Tanya jawab mandiri pertanyaan
bernilai vektor
persamaan-persamaan Awal (20’) BM: dengan benar
derivative biasa ;  Dosen melakukan 180’
derivative parsiil dari review bahan yang Menghitung dgn
fungsi bernilai vector sudah dijelaskan benar
pada minggu
6 Pustaka: sebelumnya
RG hal. 696 - 730 Inti (130’)
LJ hal.1001 - 1032  Dosen menjelaskan
materi pada kolom 3
 Mahasiswa
menyelesaikan
persoalan-persoalan
limit dan

Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik – Universitas Atma Jaya Yogyakarta
(7)
(1) (2) (3) (4) (6) (8)
(5) KRITERIA
MINGGU KEMAMPUAN AKHIR YANG BAHAN KAJIAN METODE PENGALAMAN BELAJAR BOBOT
WAKTU PENILAIAN DAN
KE DIHARAPKAN (MATERI AJAR) PEMBELAJARAN MAHASISWA NILAI
INDIKATOR
kontinyuitas fungsi
bernilai vector
Akhir (10’)
 Dosen mereview
hasil latihan serta
memberi kuis untuk
penyelesaian
persoalan
limitdankontinyuitas
fungsi bernilai
vector
 Mahasiswa
mengerjakan kuis
secara mandiri
Mampu menghitung Gradien, divergensi Ceramah TM: Mahasiswa mampu Menjawab 10%
persoalan-persoalan terkait dan Curl; operator Diskusi 150’ mengerjakan soal latihan pertanyaan
Del dan Curl Tanya jawab dan kuis (ujian tulis) dengan benar
differensial vector (
Awal (10’) BM secara mandiri
Del), gradient,  Dosen melakukan 180’ Menghitung dgn
divergensi, Curl, review bahan yang benar
rumus-rumus yang sudah dijelaskan
pada minggu
memuat
sebelumnya
Del,invarians Inti (130’)
7 Pustaka:  Dosen menjelaskan
RG hal.740 – 757 materi pada kolom 3
HJ hal.58-83  Mahasiswa
menyelesaikan
persoalan-persoalan
terkait Del dan Curl
Akhir (10’)
 Dosen mereview
hasil latihan serta
memberi kuis untuk

Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik – Universitas Atma Jaya Yogyakarta
(7)
(1) (2) (3) (4) (6) (8)
(5) KRITERIA
MINGGU KEMAMPUAN AKHIR YANG BAHAN KAJIAN METODE PENGALAMAN BELAJAR BOBOT
WAKTU PENILAIAN DAN
KE DIHARAPKAN (MATERI AJAR) PEMBELAJARAN MAHASISWA NILAI
INDIKATOR
penyelesaian
persoalan terkait Del
dan Curl
 Mahasiswa
mengerjakan kuis
secara mandiri
8 UJIAN TENGAH SEMESTER 30%
Mahasiswa mampu Integral fungsi Ceramah TM: Mahasiswa mampu Menjawab
menerapan konsep integral bernilai vector Diskusi 300’ mengerjakan soal latihan pertanyaan
garis Tanya jawab secara mandiri dengan benar
integral biasa, usaha Awal (30’)
BM:
dan integral garis,  Dosen melakukan 360’
Menghitung dgn
review hasil ujian benar
integral bebas lintas
tengah semester
Pustaka Inti (250’)
RG hal. 851-864  Dosen menjelaskan
HJ hal.83-85 materi pada kolom 3
 Mahasiswa
9, 10 menyelesaikan
persoalan-persoalan
terkait integral garis
Akhir (20’)
 Dosen mereview
hasil latihan serta
memberi kuis untuk
penyelesaian
persoalan terkait
konsep integral garis
Mahasiswa
mengerjakan kuis
secara mandiri
Mahasiswa mampu Integral fungsi bernilai Ceramah 10%
11,12 menerapan konsep integral vector :Integral luasan Diskusi Mahasiswa mampu Menjawab
Tanya jawab pertanyaan

Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik – Universitas Atma Jaya Yogyakarta
(7)
(1) (2) (3) (4) (6) (8)
(5) KRITERIA
MINGGU KEMAMPUAN AKHIR YANG BAHAN KAJIAN METODE PENGALAMAN BELAJAR BOBOT
WAKTU PENILAIAN DAN
KE DIHARAPKAN (MATERI AJAR) PEMBELAJARAN MAHASISWA NILAI
INDIKATOR
luasan fungsi bernilai fungsi bernilai vector Awal (20’) TM: mengerjakan soal latihan dengan benar
vektor  Dosen melakukan 300’ dan kuis (ujian tulis)
Pustaka: review bahan yang secara mandiri Menghitung dgn
RG hal.878-89 sudah dijelaskan BM: benar
pada minggu
HJ hal.86-88 360’
sebelumnya
Inti (260’)
 Dosen menjelaskan
materi pada kolom 3
 Mahasiswa
menyelesaikan
persoalan-persoalan
terkait Del dan Curl
Akhir (20’)
 Dosen mereview
hasil latihan serta
memberi kuis untuk
penyelesaian
persoalan terkait Del
dan Curl
 Mahasiswa
mengerjakan kuis
secara mandiri
Mahasiswa mampu Integral fungsi bernilai Ceramah TM: Mahasiswa mampu
menerapan teorema vector : theorem Diskusi 300’ mengerjakan soal latihan Menjawab
divergensi, Stokes dan Divergensi, theorem Tanya jawab secara mandiri pertanyaan
Green Stokes, theorem Green Awal (20’) BM: dengan benar
Pustaka:  Dosen melakukan 360’
13,14 review bahan yang Menghitung dgn
RG hal.863-876 ; 893- sudah dijelaskan benar
905 ; pada minggu
HJ hal.108 – 125 sebelumnya
Inti (260’)
 Dosen menjelaskan

Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik – Universitas Atma Jaya Yogyakarta
(7)
(1) (2) (3) (4) (6) (8)
(5) KRITERIA
MINGGU KEMAMPUAN AKHIR YANG BAHAN KAJIAN METODE PENGALAMAN BELAJAR BOBOT
WAKTU PENILAIAN DAN
KE DIHARAPKAN (MATERI AJAR) PEMBELAJARAN MAHASISWA NILAI
INDIKATOR
materi pada kolom 3
 Mahasiswa
menyelesaikan
persoalan-persoalan
terkait teorema
divergensi, Stokes
dan Green
Akhir (20’)
 Dosen mereview
hasil latihan serta
memberi kuis untuk
penyelesaian
persoalan terkait
teorema divergensi,
Stokes dan Green
Mahasiswa
mengerjakan kuis
secara mandiri
Mahasiswa mampu Koordinat kurvalinier : Diskusi Mahasiswa mampu
menerapan konsep koordinat kurvalinier Tanya jawab TM: mengerjakan soal latihan Menjawab
koordinat kurvalinier orthogonal, vector- Awal (10’) 150’ secara mandiri pertanyaan
vektor satuan dlm  Dosen melakukan dengan benar
system kurvalinier review bahan yang BM:
sudah dijelaskan Menghitung dgn
pada minggu 180’ benar
sebelumnya
15 Inti (130’)
 Dosen menjelaskan
materi pada kolom 3
 Mahasiswa
menyelesaikan
persoalan-persoalan
terkait koordinat
kurvalinier

Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik – Universitas Atma Jaya Yogyakarta
(7)
(1) (2) (3) (4) (6) (8)
(5) KRITERIA
MINGGU KEMAMPUAN AKHIR YANG BAHAN KAJIAN METODE PENGALAMAN BELAJAR BOBOT
WAKTU PENILAIAN DAN
KE DIHARAPKAN (MATERI AJAR) PEMBELAJARAN MAHASISWA NILAI
INDIKATOR
Akhir (10’)
 Dosen mereview
hasil latihan serta
memberi kuis untuk
penyelesaian
persoalan terkait
koordinat
kurvalinier
 Mahasiswa
mengerjakan kuis
secara mandiri
16 UJIAN AKHIR SEMESTER 30%

Referensi:
1. Robert Ellis & Denny Gulick (2005 .” CALCULUS With Analytic Geometry.” Hartcourt Brace Jovanovic, Publisher, New York --- RG
2. Leonard I. Holder,James DeFranza, Jay M. Pasachoff ( 2007). “Multivariable Calculus.” Books-Coole Publishing Company, Pasific Grove,California
---- LJ
3. Hans J. Wospakrik ( Murray R.Spiegel) (2001). “ ANALISIS VEKTOR dan suatu pengantar Analisis Tensor.” Penerbit Erlangga, Jl. H.BapingRayaNo.
100, Ciracas, Jakarta ---- HJ

Mengetahui Yogyakarta, 15 Februari 2019


Ketua Program Studi Teknik Sipil Dosen Pengampu,

Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik – Universitas Atma Jaya Yogyakarta
(Ir. AY. Harijanto Setiawan, M.Eng., Ph.D.) (John Tri Hatmoko)

Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik – Universitas Atma Jaya Yogyakarta
-1-

I. VEKTOR dan SKALAR


VEKTOR adalah besaran fisik yang memiliki besar(magnitude) dan
arah , contoh : gaya, kecepatan, momen, percepatan dll.

v
A

Simbul vektor dituliskan dalam huruf cetak tebal(bold) A, v, m,


dst...sedangkan besaran(magnitude) sebuah vektor dituliskan dengan
huruf yang sama dicetak miring/italic : A, v, m,....dst. Atau sering juga
dituliskan dengan huruf dengan tanda panah diatasnya , sedangkan
magnitudenya dituliskan dengan huruf yang sama tetapi dengan tanda
harga mutlak diantaranya : . Untuk tulisan tangan pd kuliah ini
simbul vektor dituliskan dengan huruf dengan tanda garis diatasnya,
sedangkan magnitudenya dituliskan dengan huruf yang sama dengan
tanda harga mutlak
SKALAR adalah suatu besaran yang hanya memiliki
besar(magnitude) saja tidak memiliki arah. Contoh : massa, suhu,
luas, volume dll.
ALJABAR VEKTOR
1. Dua buah vektor A dan B sama, jika mereka memiliki
magnitude dan arah yang sama.
2. Sebuah vekor yang arahnya berlawanan dengan vektor V tetapi
memiliki magnitude yang sama dengan vektor V dinyatakan
oleh –V
3. Jumlah atau resultant dari dua vektor A dan B adalah vektor C
yang pangkalnya berimpit dgn pangkal A dan ujungnya berimpit
dengan ujung vektor B : C = A + B, atau vektor yang memiliki
arah dan magnitude yang sama dengan C.
-2-

4. Hasil kali sebuah vektor A dengan sebuah skalar k adalah


sebuah vektor kA yang besarnya = m kali besar vektor A dengan
arah tergantung pada k ( + atau -). Jika m = 0 maka mA adalah
sebuah vektor nol.
HUKUM-HUKUM ALJABAR VEKTOR
Jika A, B dan C adalah vektor dengan m dan n adalah skalar, maka:
1. A + B = B + A (Hk. Komutatif utk penjumlahan)
2. A + (B + C) = (A+B) + C ( Hk. Assosiatif utk penjumlahan)
3. mA = Am (Hk. Komutatif utk perkalian)
4. n (mA) = m (nA) (Hk. Komutatif utk perkalian)
5. (m+n)A = mA+nA ( Hk. Distributif)
6. m(A+B) = mA + mB ( Hk. Distributif)
VEKTOR SATUAN
1. Vektor satuan adalah sebuah vektor yang magnitude nya satu.
Jika vektor A bukan vektor nol, dan vektor a = A/A makia
vektor a adalah vektor satuan.
2. Vektor-vektor satuan tegak lurus : i, j dan k adalah vektor-
vektor satuan yang searah dengan sumbu x, y dan z (sesuai
aturan tangan kanan) dalam sistem koordinat ruang.
KOMPONEN-KOMPONEN SEBUAH VEKTOR
Sebuah vektor A di dalam ruang 3 dimensi dapat digambarkan dgn
titik pangkalnya O (0,0,0) dan ujungnya titik Q(a1, a2, a3) maka
vektor A dapat dituliskan sgn : A = a1i + a2j + a3k dengan
A = a12  a2 2  a32
a1i ; a2j ; dan a3k adalah vektor-vektor komponen dari vektor A
a1, a2, a3 adalah komponen-komponen tegak lurus dari vektor A
Vektor posisi : r = xi + yj +zk menunjukkan posisi titik (x, y, z) di
dalam ruang : dengan r  x 2  y 2  z 2

MEDAN SKALAR
-3-

Jika pada tiap-tiap titik ( x, y, z) di suatu daerah R dalam ruang


dikaitkan sebuah bilangan atau skalar φ (x, y, z) maka φ disebut fungsi
skalar atau fungsi titik skalar, dan dapat dikatakan sebuah medan
skalar φ telah didefinisikan di dalam R.
Contoh : φ (x, y, z) = x2y2 + xz + x3yz2
φ (x, y, z) = xy2z

MEDAN VEKTOR
Jika pada tiap-tipa titik ( x, y. z ) dari suatu derah R didalam ruang
dikaitkan dengan vektor V ( x, y, z) maka V disebut sebagai fungsi
vektor/fungsi bernilai vektor dan bahwa medan vektor V telah
didefinisikan di dalam R.
Contoh : V (x, y, z) = x2y2 i+ xzj + x3yz2k
V (x, y, z) = xy2zi –xzj + k

SOAL-SOAL LATIHAN
1. Tentukan vektor-vektor posisi r1 dan r2 untuk titik2 P( 2,4,3)
dan Q(1, -5,2), dan tentukan secara analitis dan grafis resultante
dari kedua vektor tersebut.
2. Diketahui : r1 = 3i – 2j + k ; r2 = 2i – 4j – 3k; r3 = -i + 2j + 2k,
tentukan magnitude dari : (a). r2, (b). r1 + r2 + r3, (c). 2r1 – 3r2 –
5r3. (d). Gambarkan ketiga vektor tersebut di dalam ruang
3. Diketahui : r1 = 2i – j + k ; r2 = i + 3j – 2k; r3 = -2i + j - 3k,
carilah skalar a, b dan c yang memenuhi : r4 = a r1 + b r2 + c r3,
dan gambarkan 4 vektor tersebut di dalam ruang.
4. Tentukan vektor- vektor satuan yang sejajar dengan : r1 = 2i – j
+ k ; r2 = i + 3j – 2k; r3 = -2i + j - 3k
-4-

II. PERKALIAN SILANG DAN PERKALIAN


TITIK
PERKALIAN SILANG/ PERKALIAN VEKTOR
Perkalian vektor/vector product ada 2(dua) macam yaitu : (a).
perkalian titik/dot product/perkalian skalar , dan (b). Perkalian
silang/cross product/perkalian vektor.
PERKALIAN TITIK/DOT PRODUCT
A.B (baca A dot B) adalah sebuah skalar yang besar nya sama
dengan A.B cos φ, dimana φ adalah sudut yang dibentuk antara A dan
B.
Hukum-hukum yang berlaku:
1. A.B = B.A Hukum komulatif
2. A.(B+C) = A.B + A.C Hukum distributif
3. m(A.B) = (mA).B =A. (mB) = (A.B) m m adalah skalar
4. i.i = j.j = k.k = 1 i.j = j.k = k.i = 0
5. Jika : A = a1i + a2j + a3 k B = b1i + b2j + b3k, maka :
A.B = a1b1 + a2b2 +a3b3
A.A = a12 + a22 +a32
B.B = b12 + b22 +b32
6. Jika A.B = 0, A dan B bukan vektor nol, maka A dan B saling
tegak lurus
Contoh2 Soal:
1. Jika A = 2i + j -6 k dan B = 2i -j + k, hitung A.B
2. Tunjukkan bahwa : A = -4i + 5j + 7 k & B = i -2j + 2k saling
tegak lurus.
3. Tentukan sudut antara : A = 3i + 2j - k dan B = i + j + 4k
-5-

PERKALIAN SILANG/CROSS PRODUCT/PERKALIAN


VEKTOR
A x B ( baca A kros B) = C, C adalah vektor yang tegak lurus bidang
yang memuat A dan B sesuai aturan tangan kanan. Magnitude A X B
= AB sinφ, φ = sudut tang dibentuk oleh A dan B.
Hukum-hukum yang berlaku:
1. A x B = -(BxA) Hukum komulatif
2. Ax(B+C) = AxB + AxC Hukum distributif
3. m(AxB) = (mA)xB =Ax(mB) = (AxB) m m adalah skalar
4. i x i = j x j = k x k = 0 i x j = k; j x k =i ; k x i = j
5. Jika : A = a1i + a2j + a3 k B = b1i + b2j + b3k, maka :

i j k
A × B  a1 a2 a3
b1 b2 b3

PERKALIAN TRIPEL/TRIPLE PRODUCT


Hasil kali titik dan silang dari 3(tiga) buah vektor A, B, dan C dapat
menghasilkan dapat dimungkinkan sbb : (A.B).C ; A.(B x C), atau A
x (B x C). Berikut adalah hukum-hukum yang berlaku untuk
perkalian tripel:
1. (A.B).C ≠ A.(B.C)
2. A.(B x C) = B.(C x A) = C.(A x B)= volume jajaran genjang
ruang (paralel epipedum) yang memiliki sisi-sisi : A,B, dan C.
Jika A = a1i + a2j + a3 k B = b1i + b2j + b3k, dan
C = c1i + c2j + c3 k, maka:
a1 a2 a3
A o( B  C)  b1 b2 b3
c1 c2 c3
3. A x (B x C) ≠ (A xB) x C
-6-

4. A x (B x C) = (A x B) B – (AoB) C
5. (A x B) x C) = (A o C)B – (B o C)A
Hasil kali : A x (B x C) disebut sebagai hasil kali tripel vector
A o (B x C) disebut sebagai hasil kali tripel scalar
HIMPUNAN VEKTOR- VEKTOR RESIPROKAL
Himpunan vector-vektor : A, B, C dan A’, B’, C’ disebut sebagai
himpunan/system vector resiprokal jika memenuhi:
AoA’ = B o B’ = C o C’ = 1
A’oB = A’ o C = B’ o A = B’ o C = C’o A = C’ o B = 0

Dan:
B ×C C× A A×B
A' = ;B' = ;C' =
A.B ×C A.B ×C A.B ×C

SOAL-SOAL LATIHAN
Perkalian Titik/Perkalian Skalar/Dot Product
1. Buktikan A . B = B . A
2. Jika : A = a1i + a2j + a3 k dan B = b1i + b2j + b3k, buktikan
bahwa A.B = a1 b1 + a2 b2+ a3 b3
3. Jika A = a1i + a2j + a3 k, perlihatkan bahwa :
A  A.A  a12  a22  a32
4. Carilah sudut antara 2 buah vector : A = 2i + 2j –k dan B = 6i –
3j + 2k
5. Tentukan harga a sehingga: A = 2i + aj + k dan B = 4i – 2j - 2k
saling tegak lurus.
6. Buktikan bahwa vector- vector : A = 3i - 2j +k ; B = i – 3j +
5k, dan: C = 2i + j –4k membentuk sebuah segitiga siku-siku
-7-

7. Tentukan vector satuan yang tegak lurus A = 3i - 2j +k ; B = i


– 3j + 5k
8. Tentukan vector satuan yang tegak lurus A = 3i + 2j -k ; B = 3i
– 3j + 2k
9. Tentukan harga a sehingga: A = 2i + aj + k dan B = 4i – 2j - 2k
sejajar.
10. Tentukan usaha/kerja yang dilakukan oleh sebuah gaya F
= 2i - j - k untuk menggerakkan obyek sepanjang vector
lintasan : r = 3i + 2j - 5k
Perkalian Silang/Perkalian Vektor/Cross Product
1. Buktikan bahwa : (A x B) = -(B x A)
2. Jika A x B = 0 dan A serta B bukan nol vektor, buktikan bahwa
A dan B sejajar.
3. Buktikan bahwa : [A x B]2 + [A.B]2 = [A]2[B]
4. Hitunglah A x B jika : (a). A = 2i - j - k dan B = 3i + 2j - 5k
(b). A = 2i + 7j + k dan B = 4i – 2j - 2k
5. Buktikan bahwa :
i j k
A  B  a1 a2 a3
6. jika : A = a1i + a2j + a3 k dan
b1 b2 b3
B = b1i + b2j + b3k
7. Jika : A = 2i + 7j + k dan B = 4i – 2j - 2k, carilah : a/.(Ax B), b/.
B x A , c/. (A + B ) x (A – B)
8. Jika A = 3i - 2j +k ; B = i – 3j + 5k, dan C = 4i – 2j - 2k,
carilah : a/. (A x B) x C; b/. A x (B x C).
9. Tentukan besarnya momen dari gaya F = 3i - 2j +k terhadap
sebuah titik P(2, 4, 6).
10. Jika : A = -2i - 6j + k dan B = 3i – 2j - 3k, carilah : a/.(Ax
B), b/. B x A , c/. (A + B ) x (A – B)

Perkalian Tripel /Triple Product


-8-

1. Buktikan bahwa :
a1 a2 a3
A.( B  C )  b1 b2 b3
jika : A = a1i + a2j + a3 k
c1 c2 c3
B = b1i + b2j + b3k dan C = c1i + c2j + c3 k
2. Jika A = 3i - 2j +k ; B = i – 3j + 5k, dan C = 4i – 2j - 2k,
carilah : a/. (A x B) o C; b/. A o (B x C).
3. Jika A = 3i - 2j +k ; B = i – 3j + 5k, C = 4i – 2j - 2k, dan D =
2i + 5j - 3k, carilah : a/. (A x B) x (C x D) ; b/. (A x D) x (B x
C) ; c/ . (A x B) o (C x D); d/. (A x D) x (B x C)
GARIS DI DALAM RUANG
Persamaan garis di dalam ruang:
Vector L dan garis l sejajar , jika L sejajar dengan vector P0P, titik
Po (x0, y0,z0) dan P(x, y,z) terletak pada garis l. Dengan demikian :
P0P = tL ( t = parameter bilangan riil)
P0P = r – r0, sehingga :
r = r0 + tL….persamaan vector garis l
r dan r0 adalah vector vector kedudukan titik-titik Po (x0, y0,z0) dan
P(x, y,z) L = ai + bj + ck ; maka persamaan parametric garis l
adalah
x = x0 + at ; y = y0 + bt ; z = z0 + ct
Persamaan simetrik garis l:
x  x0 y  y0 z  z0
 
a b c
Jarak Sebuah Titik ke Garis
Misalkan l adalah garis sejajar L, dan P1 adalah sebuah titik diluar
garis l, maka jarak : P1 ke garis l adalah d , maka:
-9-

L × P0 P
d
L

Contoh2 Soal
Tentukan persamaan vector, parametric dan simetrik dari:
1. Sebuah garis yang memuat titik (-1, 3, 0) dan sejajar vector L =
2i – 3j - k
2. Sebuah garis yang memuat titik (2, -4, 1) dan sejajar dengan
vektor L = 3i + j - k
3. Sebuah garis yang memuat titik P(4, -6, 5) dan Q(2, -3, 0)
4. Diketahui persamaan simetrik sebuah garis l :
x  3 y 1
  z2
2 1
Tentukan sebuah vektor yang sejajar l, dan tentukan 2 buah titik
pada garis l.
5. Tentukan persamaan simetrik dari garis l yang memuat titik (10,
-1, 1) dan sejajar dengan vector L = 2i – 3k
6. Tentukan jarak titik (2,1,-1) ke garis l dengan persamaan
parametric : x = 3t, y = 1 + 2t , z = -5 – t

SOAL-SOAL LATIHAN
Nomor 1 s.d. no.1, tentukan persamaan vector, parametric dan
simetrik suatu garis yang memuat titik dan sejajar dengan vector L
sbb:
1. (-2, 1, 0) ; L = 3i – j + 5k
2. (0, 0, 0) ; L = 11i – 13j -15k
3. (3, 4, 5) ; L = (1/2)i – (1/3)j + (1/6)k
4. (-3, -6, 2) ; L = i – j
5. (2, 0, 5) ; L = 2j + 3k
6. (-7, -1, 2) ; L = k
7. (4, 2, -1) ; L = j
- 10 -

8. Tentukan persamaan parametric sebuah garis yang memuat titik


(3, -1, 2) dan sejajar dengan garis dengan persamaan simetrik:
x 1 y  3
 z
4 2
9. Tentukan persamaan garis ( vector, parametric dan simetrik)
yang memuat titik ( -1, 1, 0) dan (-2, 5, 7).
10. Tentukan persamaan( vector, parametric dan simetrik)
garis yang memuat titik ( -1, 1, 0) dan (-1, 5, 7).
11. Tentukan persamaan( vector, parametric dan simetrik)
garis yang memuat titik ( -1, 1, 0) dan (-1, 1, 7).
12. Buktikan bahwa garis yang memuat titik2 (1,7,5) dan
(3,2,-1) sejajar dengan garis yang memuat titik2 (2, -2, 5) dan (-
2,8,17).
13. Buktikan bahwa garis yang memuat titik2 (2,-1,3) dan (0,
7, 9) tegak lurus dengan garis yang memuat titik2 (-1, 0, 4) dan
(2, 3, 4).
14. Buktikan bahwa garis yang memuat titik2 (5, 7, 9) dan
(4, 11, 9) sejajar dengan garis dengan persamaan simetrik:
x 1 y  3
 ,z 5
3 12
15. Buktikan bahwa garis yang memuat titik2 (0, 0, 5) dan
(1, -1, 4) tegak lurus dengan garis dengan persamaan simetrik:
x y 3 z 9
 
7 4 3
16. Tentukan jarak antara titik (5, 0, -4) dengan garis :
y  2 z 1
x 1  
2 3
17. Tentukan jarak antara titik (2, 1, 0) dengan garis :
x = -2, y+ 1 = z
- 11 -

18. Tentukan jarak antara titik asal ( 0, 0, 0) dengan garis yang


memuat titik ( -3, -3, 3) dan sejajar dengan vector L = 2i – 3j +
5k.

BIDANG DI DALAM RUANG


Persamaan Bidang
Diberikan sebuah titik P0(x0, y0, z0) dan vector N = ai + bj + ck.
Kemudian titik P (x, y, z) terletak pada sebuah bidang P yang
memuat P0 dan tegak lurus N, oleh sebab itu :
P0P = (x – x0)i + (y – y0)j + (z – z0)k
Vektor P0P tegak lurus N yang berarti : N. P0P = 0, yang berarti :
a(x – x0)+ b(y – y0) + c(z – z0) = 0
Dengan d = ax0 + by0 + cz0, persamaan bidang diatas menjadi:

ax + by + cz = d
Jarak Titik ke Sebuah Bidang
Jika N adalah vector normal dari sebuah bidang P, maka jatrak titik
P1 diluar bidang P adalah :
N.  P0 P1 
d
N
P0 adalah sebuah titik pada bidang P.

Contoh-contoh soal
1. Tentukan persamaan bidang yang memuat titik (-2, 4, 5) dan
memiliki vector normal N = 7i – 6k.
2. Tentukan persamaan bidang yang memuat titik ( 1, 0,3) yang
x 1 y  2 z
tegak lurus pada garis : 4  1  5
3. Tentukan vector normal dari sebuah bidang : 2x – 3y + 7z = -35
- 12 -

4. Tentukan dua buah titik yang berlainan pada bidang : 3x – 4y +


5z = -2
5. Tentukan sebuah titik pada bidang : -4y + 5z = -2
6. Tentukan persamaan sebuah bidang yang memuat tiga buah titik
: (1,0, 2); ( -1, 3, 4) dan (3, 5, 7).
7. Tentukan jarak titik ( -1, 1, 2) ke bidang : 3x – 2y + z = 1

Soal- soal Latihan


Nomor 1 s.d. 5, tentukan persamaan sebuah bidang yang memuat P0
dan memiliki normal N .
1. P0(-1, 2, 3) ; N = -4i + 15j – (1/2)k
2. P0( л, 0, -л) ; N = 2i + 3j – 4k
3. P0(9, 17, -7) ; N = 2i - 3j
4. P0(-1, -1, -1) ; N = i + j – k
5. P0 ( 2, 3, -5) ; N = j
6. Tentukan persamaan sebuah bidang yang memuat tiga buah titik
: (2, -1, 4), ( 5, 3, 5) dan (2, 4, 3)
7. Tentukan persamaan sebuah bidang yang memuat sebuah titik P
( 1, -1, 2) dan sebuah garis dengan persamaan simetrik:
z 5
x  2  y 1 
2
8. Tentukan persamaan sebuah bidang yang memuat dua buah
x 1 y  2 z  3 x3 y 4 z
garis sejajar: 3    
2 4 dan 3 2 4
9. Tentukan persamaan sebuah bidang yang memuat sebuah titik
( 2,1,1) dan sebuah garis yang memiliki persamaan parametric:
x = л+ 2t ; y = 2л + 5t ; z =9t.
10. Tentukan persamaan sebuah garis yang memuat sebuah
titik ( 2, -1, 0) dan tegak lurus pada sebuah bidang dengan
persamaan : 2x – 3y + 4z = 5
- 13 -

11. Jika garis l adalah perpotongan dari dua buah bidang


dengan persamaan : 2x – 3y + 4z = 2 dan x – z = 1, maka
tentukan : (a). persamaan vector garis l, (b). persamaan sebuah
bidang yang tegak lurus l yang memuat titik (-9, 12, 14).
12. Tentukan jarak titik (3, -1, 4) ke sebuah bidang dengan
persamaan : 2x –y + z = 5.
13. Tunjukkan bahwa jarak antara titik asal ( 0, 0, 0) ke sebuah
bidang dengan persamaan : ax + by + cz = d adalah a2  b2  c2
14. Buktikan bahwa : ax + by + cz = d tegak lurus bidang : ex
+ fy + gz = h, jika : ae + bf + cg = 0.
15. Tunjukkan bahwa kedua bidang : 2x – 3y + 4z = 5 dan 4x
– 6y + 8z = 1 sejajar dan tentukan jarak antara kedua bidang
tersebut.
- 14 -

III. DERIVATIF BERNILAI VEKTOR


FUNGSI BERNILAI VEKTOR ( FBV)
FBV memiliki domain yang merupakan kumpulan bilangan2 riil dan
rule yang merupakan sebuah vektor
Contoh-contoh:
Gambarkan kurva lintasan dari FBV berikut :
1. F(t) = (2+3t)i + (-1 + t)j -2tk
2. F(t) = costi + sint j
3. F(t) = cost i + cos t j –V2 sint k
4. F(t) = (2+ 5t)i + (1 + t)j
5. F(t) = ti + t j + tk
6. F(t) = (2t)i – (3 t)j + k
7. F(t) = (-2+3t)i + (1 + t)j + 2tk

DERIVATIF BIASA
Misalkan R(u) sebuah fungsi bernilai vector (fbv), yang bergantung
pada scalar u, maka:
R R  u  u   R  u 
 dimana u pertambahan
u u
u . Derivatif/turunan biasa dari fbv R(u) terhadap u menjadi :

R R  u  u   R  u 
Limu 0  Limu 0
u u
Derivatif biasa order lebih dari 1

 dR   d 2R 
2 d  3
d 2 
d R
  du  ..... d R   du  ....dst
du 2 du du 3 du

Contoh- contoh:
- 15 -

Tentukan derivative dari fbv berikut (1 – 3):


1. A = ai + bj + ck
2. F(t) = t.costi + tsintj + k
3. F(t) = (t/cost)i + (t/sint)j + k
4. Jika F(t) = arctant i + 5 k dan G(t) = i + lntj – 2t k, tentukan :
(F.G)’(t) ; (F x G)’(t) dan [F. (F x G)](t)

Lintasan, Kecepatan dan Percepatan


Vektor lintasan r(t) = x(t)i + y(t)j + z(t)k

dr dx dy dz
Vektor kecepatan v t    i j k
dt dt dt dt

2 2 2
 dx   dy   dz 
Magnitude kecepatan v  t        
 dt   dt   dt 

d 2r d 2 x d2y d 2z
Percepatan a t   2  2 i  2 j  2 k
dt dt dt dt

Contoh:
Sebuah obyek bergerak mengikuti lintasan fungsi sbb:
1. Parabola : y = x2
2. Lingkaran : x2 + y2 = 9
Tentukan vector kecepatan dan percepatan sebagai fungsi waktu
(t) & tentukan juga magnitude kecepatan dan percepatan tersebut
pada saat t = 5 detik.

DESRIVATIF PARSIAL
Jika A adalah fbv yang bergantung pada lebih dari satu scalar , missal
(x, y, z ) yang dapat dituliskan sebagai : A = A(x, y, z ), maka
- 16 -

derivative parsial dari A terhadap x, y, dan z didefinisikan sebagai


berikut :
A A  x  x  , y, z  A  x, y, z ) 
 Limx0
x x
A A  x,  y  y  , z  A  x, y, z ) 
 Limy 0
y y
A A  x, y,  z  z   A  x, y, z ) 
 Limz 0
z z

Derivatif Parsiil lebih dari 1 order

 A   A   A   A 
       
 A
2
 x   A
2
 y   A2
 y   A2
 x 
 ; 2  ;  ; 
x 2 x y y xy x yx y

Contoh-Contoh
1.Tentukan
 A   A   A   A 
           
2 A  x   A
2
 y   2 A  y   2 A  x 
 ; 2  ;  ; 
x 2 x y y xy x yx y

Jika : A(x,y,z) = (2x2y –x4)i + (exy – y.sinx)j + (x2.cosy)k


3
2.Jika ϕ(x, y,z) = xy z dan A = xzi –xy j + yz k, carilah : 2  A
2 2 2
x z

Pada titik ( 2, -1, 1).


- 17 -

IV. OPERATOR DIFERENSIAL VEKOT DEL (  ) :


GRADIEN, DIVERGENSI dan CURL(ROTASI)

OPERATOR DIFERENSIAL DEL :


Operator diferensial (del) di definisikan sebagai :
  
 i+ j k
x y z
Operator diferensial tersebut memiliki sifat-sifat yang sama dengan
sifat-sifat vector, namun demikian tidak memiliki besaran.

GRADIEN
Misalkan ϕ(x, y, z) terdefinisikan sebagai sebuah medan vector
sebagai berikut :

   
   i + j  k 
 x y z 
  
  i+ j k
x y z
Contoh-contoh so’al:
1. Jika ϕ(x, y, z) = 3x2y – y3z2, carilah gradient ϕ pada titik ( 1, -2,
-1).
1
2. Carilah :  jika (a). ϕ = ln / r / (b).  
r
r = xi + yj + zk

 ada lah sebuah vector yang tegaklurus pada bidang ϕ(x, y, z) = c


, dimana c adalah konstan.
Bukti : misalkan r = xi + yj + zk adalah vector kedudukan sembarang
titik P(x, y, z) pada bidang ϕ(x, y, z) = c, maka dr = dxi + dyj + dzk
terletak pada bidang singgung tersebut,
- 18 -

  
Karena ϕ(x, y, z) = c, maka : dx + dy  dz = 0
x y z
    
Atau :  i + j  k  . dxi  dyj  dzk   0
 x y z 
Contoh-contoh:
3. Carilah vector normal satuan pada sebuah bidang permukaan :
x2y + 2xz = 4 pada sebuah titik P(2, -2, 3).
4. Carilah persamaan bidang singgung pada permukaan bidang :
2xz2 – 3xy - 4xz = 7.

DIVERGENSI
Jika V (x, y, z) = V1i + V2j + V3k adalah sebuah medan vector yang
terdefinisikan di dalam ruang, maka divergensi dari V dituliskan
sebagai .V atau div V, maka:
   
 .V   i + j  k  .V1 i  V2 j  V3 k 
 x y z 
V1 V2 V3
.......  + 
x y z

Contoh-contoh soal
1. Jika : A = x2zi – 2y3z2 j + xy2zk , maka carilah ∇.A pada
sebuah titik ( 1, -1, 1).
2. Diketahui : ϕ = 2x3y2z4, carilah (a).  . dan buktikan
bahwa : (b).  .   
2

2 1
3. Buktikan bahwa :     0 dimana r = xi + yj + zk
r
- 19 -

CURL/ROTASI
Jika V (x, y, z) = V1i + V2j + V3k adalah sebuah medan vector
yang terdefinisikan di dalam ruang, maka Curl dari V dituliskan
  V atau Rotasi V, maka:
sebagai
   
 V =  i  j  k   V1i  V2 j  V3k 
 x y z 
i j k
  
......... 
x y z
V1 V2 V3

Contoh-contoh So’al
1. Jika V (x, y, z) = xz3i – 2x2yzj + 2yz4k, tentukan curl/rotasi
V,   V , pada sebuah titik (1, -1, 1).
2. Jika V (x, y, z) = x2yi – 2xyzj + 2yzk tentukan
   V 
3. Jika V (x, y, z) = x2yi – 2xyzj + 2yzk tentukan     V 
- 20 -

V.INTEGRAL FUNGSI BERNILAI VEKTOR

PENGANTAR INTEGRAL FUNGSI BERNILAI VEKTOR


Definisi:
Misalkan : F(t) = f1(t)i + f2(t)j + f3(t)k
Dimana f1(t), f2(t), f3(t) adalah fungsi-fungsi scalar, maka :

 F t dt    f t dt  i +   f t dt  j +   f t dt  k


1 2 3

Contoh-contoh
Tentukan  F (t )dt jika:
1. F(t) =ti + t2j + sintk
2. F(t) =(t.cost)i + (tsint)j + 4t3k
3. F(t) =sint.cost i + t2j + tantk
4. F(t) =et.sin2ti + t2j + t2.e2tk
5. F(t) =(t2+2t)i + t2j + k
6. F(t) =(1 + t2)eti + t2j + t2.e2tk
7. F(t) =et. i + t2.cos2t j + t2.e2tk
8. F(t) =t2lnti + t2j + t.e2tk

INTEGRAL GASIS
Massa Sepotong Kawat
Misal , f adalah sebuah kurva kontinyu C dengan panjang terbatas,
maka integral garis f (x, y, z) sepanjang kurva C didefinisikan
sebagai :
n
 f ( x, y, z )ds  LimS 0  f  xi , yi , zi Si
C i 0
Integral diatas mempresentasikan massa sepotong kawat
dengan rapat masa ρ = f(x, y, z) dengan panjang C, sehingga :
- 21 -

m   f ( x, y, z )ds
C
Misalkan r = xi + yj +zk adalah persamaan parametric dari C
dengan domain [a,b], dan x = x(t), y = y(t), z = z(t), maka :

m   f ( x, y, z )ds  a f  x  t  , y  t  , z  t 
b dr
.dt
C dt

Soal-soal:
1. C adalah segmen garis dari (0, 0, 0) ke (1, -3, 2), hitung :
 ( x  y  2 z )ds , untuk : t dari 0 s.d. 1
2

C
2. C adalah kurva dengan persamaan parametric : r(t) = ti + t2j +
t3k, untuk t dari 0 s.d.(1/2), hitung  (8 x  36 z )ds
C
3. Hitung massa sebuah kawat sepanjang kurva C : x2 + y2 = 9,

0  t  , dengan rapat massa ρ = 2xy + y2z
3
4. Hitung massa sepotong kawat sepanjang : (0,1, -1) s.d. ( 2, 5,
3), dengan rapat massa ρ = 2xy + y2z – 3xyz
5. C adalah segmen garis dari (0, 1, -1) ke (1, -3, 2), hitung :
 ( xy  xy 2
z  2 z )ds , untuk : t dari 0 s.d. 1
C
Nomor 6 – 15, hitung integral-integral garis berikut:
 1
6.   9  8 2 ds , C : r(t) = 2t 3/2i + t2j, 0<t<1
C
 

7.  xyds , C : x2 + y2 = 4
C
- 22 -

8.  yds ,C: r(t) = ti + t3j; 0<t<1


C

 
9.  x3  y3 ds , C: r(t) = cos3ti + sin3j ; 0< t < л/2
C
10.  2 xyzds ; C : r(t) = eti + e-tj ; 0 < t < 1
C

  x  z ds ; C : r(t) = lnti – t2j + 2tk ; 1 < t <2


2
11.
C
14
 32
12.  1  9 z 3/2
 ds ; C: r(t) = costi + sintj + t k, 0 < t <
C 4 
(20/3)
13.   2 xy  5 yz ds C adalah segmen garis dari (0,0,0) sampai
C
(0, 3, 2).
14.   y  2 z ds dimana C adalah lintasan segiempat dari
C
(-1,0,0) ke (0,1,0) ke (0,0,1) dan ke (-1,0,0).
15.   3x  2 y  z  ds ; C adalah segmen garis dari (3,1,0) dan
C
seperempat lingkaran : x2 + y2 = 1

Kerja/Usaha (W) Oleh Gaya F


Misalkan F adalah medan vector yang kontinyu yang
berorientasi dengan kurva C, maka integral dari F, didefinisikan
sebagai berikut:

 F .dr   F  x, y, z .T  x, y, z  ds
C C

T(x,y,z) adalah vector tangen di sembarang titik (x,y,z) pada


kurva C.
- 23 -

Integral diatas mempresentasikan kerja/usaha (W) yang


dilakukan oleh gaya F pada sebuah titik yang bergerak dengan
lintasan kuva C.
W   F .dr
C

Integral diatas dapat dihitung dengan : r = xi + yj +zk adalah


persamaan parametric dari C dengan domain [a,b], dan
dr
: T  x(t ), y (t ), z (t )  dt , maka:
dr
dt
 F .dr   F  x(t ), y (t ), z (t ) 
dr dt dr
dt
C C dr dt dt

 ................   F  x(t ), y (t ), z (t ) 
dr
dt
C dt

Sehingga:

b
dr
W   F .dr   F  x(t ), y (t ), z (t ) dt
C a dt

Soal-soal
1. Jika A = (3x2 + 6y)i – 14 yzj + 20xz2k, hitung  A.dr dari
C
(0,0,0) ke (1,1,1) sepanjang lintasan C sebagai berikut:
(a). x = t ; y = t2; z = t3
(b). Garis-garis lurus dari (0,0,0) ke (1,0,0) kemudian ke
(1,1,0) dan kemudian ke (1,1,1).
( c). Garis lurus dari (0,0,0) ke (1,1,1)
2. Sebuah titik bergerak menurut lintasan spiral dengan
persamaan parametrik : r (t )  cos ti  sin tj  tk ,0  t  2
- 24 -

oleh sebuah gaya F(x, y, z) = -zyi + xzj +xyk. Hitung usaha


yang dilakukan oleh F.
3. Diketahui F = 3xyi – y2j, hitunglah  F .dr jika C adalah
C
kurva bidang y = 2x2, dari (0,0) ke (1,2).
4. Hitung usaha yang dilakukan oleh sebuah gaya F = xyzi +
x2yj + z2k, untuk menggerakkan sebuah partikel sepanjang
parabola dengan persamaan parametric : x = t, y = t 2, z =0
untuk t dari 0 s.d. 3.
5. Carilah usaha yang dilakukan oleh sebuah gaya F untuk
menggerakkan sebuah partikel mengelilingi kurva C yang
berupa lingkaran berjari-jari 3(1 kali ). F = (2x - y + z)i + ( x
+ y – z2)j + (3x – 2y + 4z)k.
Untuk soal-soal No. 6 s.d.10, hitunglah  F .dr , jika C adalah
C
persamaan parametric r(t).
6. F (x,y,z) = zi – yj – xk, r(t) = 5i – sintj – costk, 0 < t < л/4
7. F(x,y,z) = yi + xj +z3k, r(t) = (1-t)i + tj +лtk, 0 < t < 1
8. F(x,y,z) = zi – yj – xk, r(t) = costi + sintj – 2tk, 0 < t < л/2
9. F(x,y,z) = -zi + xk, r(t) = costi + sintj , 0 < t < л
10. F(x,y,z) = -zi + yj – xk, r(t) = 5i – sintj – costk, 0 < t < л/4

Integral Bebas Lintas


Integral garis dikatakan bebas lintas ( tidak bergantung pada
lintasan), jika :
 F .dr   F .dr   F .dr  .......  F .dr
C C1 C2 Cn
Dengan syarat bahwa titik awal dan akhir dari : C = C 1 = C2 =……Cn,
dan :
∇× F = 0
Jika C adalah lintasan tertutup ( titik awal = titik akhir), maka:
- 25 -

 F .dr   F .dr  0
C C
Soal-soal
No. 1 -7, buktikan bahwa integral berikut bebas lintas, kemudian
hitung integralnya.
 
 
1.   e x  y i   x  2 y  j  dr , C : (0,0) ke (2,3)
C 
 
   
2.   2 xy 2  1 i  2 x 2 y j  dr ; C: (-1,2) ke (2,3)
C 
 
3.   yi   x  z  j + yk  dr C memiliki persamaan parametric
C 
t2 1 1
: r t   i  cos  tj  2t sin  tk; 0  t 
t2 1 2
 
4.    cos x  2 yz i   sin y  2 xz  j   z  2 xy  k  dr , C adalah
C 
lintasan dari (0,0,0) ke (л,л, 1/л).
   
5.  { y  2 xe y i  x  x 2e y j}.dr , C :r(t) = t1/2i +lntj + tk, 1<t<4
C

INTEGRAL LUASAN

Massa Pelat
Σ adalah sebuah grafik dari sebuah fungsi kontinyu yang memiliki
derivative parsiil dan terdefinisikan pada luasan R pada bidang xy dan
yang tersusun dari bilangan berhingga secara vertikal dan horizontal,
dan g adalah fungsi kontinyu pada Σ. Integral luasan dari g pada
luasan Σ adalah:
 g  x, y, z dS  LimS 0 g  xi, yi, zi  Si

- 26 -

Jika Σ mempresentasikan luasan pelat dengan tebal tertentu, dan


g(x,y,z) adalah rapat masa dari pelat, maka integral luasan diatas
adalah massa pelat dan yang dapat dituliskn sbb:

m   g  x, y, z dS

Dan dapat dihitung :
2 2
 f   f 
 g  x, y, z dS   g  x, y, f  x, y  1       .dA
 R  x   y 

R adalah luasan yang merupakan proyeksi Σ pada bidang (x,y)

Soal-soal
1. Hitung :  z 2 dS , Σ adalah bagian dari sebuah kerucut

z  x2  y 2 ,1  x2  y 2  1
2. Hitung :   x  y  z dS , dimana Σ adalah bagian dari bidang x

+ y = 1 yang terletak di kwadran I, dengan 0 < z < 1.
3. Hitung  1  z dS dimana Σ adalah luasan setengah bola


dengan persamaan : z  1  x 2  y 2 
Soal 4 s.d. 10, hitunglah  g  x, y, z dS , jika g(x,y, z) dan Σ adalah

sbb:
4. g = x; Σ = 2x+3y+z= 6 di kwadran I
5. g = z2 ; Σ adalah bagian dari kerucut z  x 2  y 2 diantara
bidang z = 1 dan z = 3.
- 27 -

6. g = 2x2 + 1; Σ adalah bagian dari sebuah bidang z = 3x – 2 yang


terletak di dalam sebuah silinder dengan persamaan : x2 + y2 =4
7. g = z2, Σ adalah bagian dari bola x2 + y2 + z2 = 9 yang terletak di
oktan I
8. g  1  4 x 2  4 y 2 , Σ adalah bagian dari paraboloid z = x2 + y2
dibawah bidang y = z.
9. g = xy, Σ adalah bagian dari paraboloid z = 4 – (x2+y2) yng
terletak diatas bidang xy.
10. g = x2z, Σ adalah setengan bola x2  y 2  z 2  2

Debit Aliran Fluida


Massa fluida yang mengalir melalui penampang Σ dengan kecepatan
v dapat didefinisikan;
 [ v  x, y, z .n  x, y, z ]dS    v.ndS
 
Jika  v = F,  = rapat massa fluida, maka:

Q   F.ndS

Integral diatas sering juga disebut sebagai flux-integral
n adalah vector normal pada bidang Σ, yang dapat dituliskan sebagai:
f f
i jk
x y
n
2 2
 f   f 
     +1
 x   y 
Jika F = M(x,y,z)i + N(x,y,z)j + P(x,y,z)k, maka
 
  f x i - f y j + k 
   
 F.ndS    Mi  Nj  Pk    dS

   
2 2 
 R f  f
 1 x y 

- 28 -

Selanjutnya:
 2 2
 f   f 
dS   1        .dA
  x   y  
 
Maka

 F.ndS    Mi  Nj  Pk     f x  i -  f y  j + k  dA
 R
Atau

 f f 
 F.ndS    M  N  P  dA
 R  x y 

Soal-soal
1. Diketahui Σ adalah bagian dari paraboloid : z = 1 –(x2+y2) yang
terletak diatas bidang xy dengan normal (n) kearah sumbu z.
Kecepatan fluida v dengan rapat massa = 1 adalah v = xi + yj +
2zk. Tentukan debit aliran yang melalui Σ.
Nomor 2 - 5 Hitung  F.ndS

2. F = yi – xj + 8k, Σ adalah bagian dari paraboloid : z = 9 – (x2 +
y2) yang terletak diatas bidang xy dengan orientasi n keatas (
sumbu z).
3. F = yi – xj + z2k ; Σ bagian dari kerucut z  x 2  y 2 diatas
bujur sangkar : (0,0,0)-(1,0,0)-(1,1,0)-(0,1,0), n keatas.
4. F = i + j + 2k ; Σ adalah bagian bola : x2 + y2 + z2 = 1 yang
terletak diatas bidang xy, n keatas.
5. F = xi + yj + zk ; Σ adalah bagian dari silinder y = 0, y = 1
yang terletak di oktan I, orientasi n keatas.
- 29 -

V. TEOREMA GREEN’S, STOKES, DIVERGENSI

TEOREMA GREEN’S
Theorema Greens
R adalah luasan pada bidang xy yang dibatasi oleh kurva C
berlawanan arah dengan arah jarum jam. M dan N adalah fungsi 2
variabel yang memiliki derivative pada bidang R, maka:

 N M 
 M  x , y dx  N  x , y  dy     dA
C R  x y 
Soal-soal
Hitung  Mdx  Ndy dengan menggunakan Theorema Greens dengan
C
anggapan bahwa orientasi C berlawanan arah dengan arah jarum jam.
1. M = -x2y, N = x3, C adalah lingkaran x2 + y2 = 4
2. M = y3 + y; N = 3y2x, C : x2 + y2 = 100
3. M = y ; N = -x ; C : x2 + y2 = 64
4. M = 2xy3 + cosx ; N =3x2y2 + 5x ; C : x2 + y2 = 49
5. M = xcos2x – y ; N = x – ey; C adalah bujur sangkar yang titik2
sudutnya : (-1,1)-(-1,0)-(0,0)-(0,1)
6. M = xy ; N =x2 + xy C adalah lintasan segitiga dari : (0,0) ke
(2,0) dank e (0,3).

Bentuk Lain Theorema Greens


F = Mi + Nj adalah medan vector yang kontinyu dan terdefinisikan
pada bidang R di xy, maka :
 M  x, y dx  N  x, y  dy   F .dr
C C
- 30 -

 N M 
F    k
 x y 
maka
 N M   N M 
   F  .k    k.k =  
 x y   x y 
Oleh sebab itu bentuk lain dari Theorema Greens adalah:

 F .dr    ∇×F .kdA


C R
Soal-soal:
Hitunglah  F .dr dengan menggunakan teorema Greens, jika:
C
1. F = yi + 3xj, C : x2 + y2 = 16
2. F = y4i + x3j; C adalah bujur sangkar dengan titik-titik sudut : (-
2, -2), (-2, 2), (2, -2) dan (2,2).
3. F = ysinxi – cosxj; C adalah setengah lingkaran : x2 + y2 = 9 utk
y>0, dan garis y =0 untuk : -3 < x < 3.
4. F = y( x2+y2)i – x(x2 + y2)j: C adalah lingkaran : x2 + y2 = 1

TEOREMA STOKES
Σ adalah luasan dengan orientasi tertentu dengan normal n. Anggap
bahwa Σ dibatasi oleh kurva tertutup C yang berorientasi sesuai
dengan Σ, dan medan vector F memiliki derivative parsiil pada Σ.
Maka:
 F .dr     × F .ndS
C 
Jika ;
∇×F  A1  x, y, z  i  A2  x, y, z  j  A3  x, y, z  k
Maka:
 f f 
  ∇×F .ndS     A1  A2  A3 dA
 R x y 
- 31 -

Catatan : orientasi n keatas; f adalah z = f(x,y) atau proyeksi z =


f(x,y,z) pada bidang xy.

Soal-Soal:
Nomor 1 – 5, hitunglah  F .dr dengan menggunakan teorema Stokes.
C
C adalah kurva yang membatasi Σ dengan orientasi tergantung pada Σ

1. F = zi + xj +yk, Σ adalah bagian dari paraboloid : z = 1 – (x2 +


y2) yng terletak pada oktan I, arah n keatas.
2. F = x2zi + xyzj +yk, Σ adalah bagian dari bidang : 2x +3y + z =
6 yang terletak pada oktan I dengan arah n keatas.
3. Sama dengan soal no.2 tetapi orientasi n kekanan ( arah sumbu
y positif).
4. F = 2yi + 3zj- 2xk, Σ adalah bagian dari bola : x2 + y2 + z2 = 1
yang terletak pada oktan I, arah n keatas.
5. F = x2zi + xyzj +yk, Σ adalah bagian dari silinder : x2 + y2 = 9, z
= 1 , z = 6 yang terletak di oktan I, arah n kekanan ( sumbu y
positif).

Nomor 6- 8, hitunglah  F .dr dengan menggunakan teorema Stokes.


C
Pada setiap kasus, anggap bahwa C berorientasi berlawanan dengann
arah jarum jam.
6. F = xzi + y2j +x2k, C adalah bagian bidang x + y + z = 5 yang
terletak di kuadran I
7. F = 3yi + 2zj - xk, C adalah segitiga dengan titik-titik sudut :
(1,0,0); (0, 1, 0) dan (0, 0, 1).
8. F = y(x2+ y2)i - x(x2+ y2)j , C adalah segi empat dengan titik-
titik sudut : (0,0,0); (1,0,0); (1,1,1) dan (0,1,1).
- 32 -

TEOREMA DIVERGENSI (GAUSS)


Jika D adalah volume yang dibatasi oleh permukaan Σ yang
orientasinya ditunjukkan oleh normal vektor n keluar dari D, dan F
adalah medan vector yang fungsi-fungsi komponenya memiliki
diferensial pada D, maka:

 F.nd S    ∇.F dV


 D
Soal-soal:
1. Σ adalah bola :x2 + y2 + z2 = 4, F = 4xi + 4yj + 4 zk, hitung :
 F.ndS

2. Σ adalah setengah bola :x2 + y2 + z2 = 4 yang terletak diatas
bidang xy, F = x3i + y3j + z3k, hitung :  F.ndS

3. Σ adalah kubus yang dibatasi oleh bidang x=0, x=1, y=0, y = 1,
z =0, z =1 ; F = xi + yj + z2k, hitung :  F.ndS

4. Σ adalah parallel epipedum dgn titik-titik sudut :
(0,0,0),(1,0,0),(1,2,0), (0,2,0), (0,0,3), (1,0,3), (1,2,3) dan
(0,2,3); F = x2i + y2j + z2k, hitung :  F.ndS

5. Σ adalah volume di oktan I yang dibatasi oleh silinder :x2 + y2 =
1, bidang z = 0 dan z = 1; F = xi + yj + zk, hitung :  F.ndS

==ooOOoo==

Anda mungkin juga menyukai