Anda di halaman 1dari 14

FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPUASAN

PASIEN BPJS RAWAT JALAN


TAHUN 2020

Yustinus Leddai Sailuluni*,H. Bustami MS, MQIH **, Hj. Mulyati Rivai M.Pd
STIKes Alifah Padang Jurusan Kesehatan Masyarakat Jl. Khatib Sulaiaman No.
52 B Padang Kode Pos 25134 yustinusleddaisailuluni@gmail.com

ABSTRAK
Berdasarkan hasil kajian dari Pusat Pembiayaan dan Jaminan
Kesehatan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2018 bahwa
indeks kepuasan peserta terhadap pelayanan BPJS di fasilitas kesehatan hanya
sebesar 78,6% sedangkan target tahun 2019 sebesar 85%. Tujuan penelitian
ini adalah mengetahui faktor – faktor yang berhubungan dengan kepuasan
pasien BPJS rawat jalan tahun 2020. Metode penelitian yang digunakan adalah
literature review dengan menggunkan elektronik based pada jurnal Nasional dan
Internasional yang terakreditasi maupun yang tidak terakreditasi. Hasil penelitian
dari 10 ARTIKEL diketahui faktor – faktor yang berhubungan dengan kepuasan
pasien BPJS rawat jalan menunjukkan bahwa ada hubungan antara faktor – faktor
tangible, reliability, asssurance, empathy, dan responsiveness dengan
kepuasan pasien BPJS rawat jalan. Berdasarkan hasil literature review dapat
disimpulkan bahwa fasilitas pelayanan kesehatan yang digunakan oleh peserta
BPJS harus memiliki mutu pelayanan kesehatan yang baik dan berkualitas guna
memberikan kepuasan pada pasien.
Daftar Pustaka : 34 (2010 – 2019)
Kata Kunci : Kualitas Pelayanan, Kepuasan Pasien, BPJS

FACTORS RELATED TO THE SATISFACTION OF PATIENTS OF ROAD


CARE BPJS IN 2020

ABSTRACK
Based on the results of a study from the Center for Health Financing and Health
Insurance of the Ministry of Health of the Republic of Indonesia in 2018, the
participant satisfaction index for BPJS services in health facilities was only
78.6%, while the 2019 target was 85%. The purpose of this study is to determine
the factors associated with outpatient BPJS patient satisfaction in 2020. The
research method used is a literature review using electronic based on accredited
and non-accredited National and International journals. The results of the study
of 10 ARTICLES show that the factors associated with the satisfaction of
outpatient BPJS patients indicate that there is a relationship between tangible
factors, reliability, assurance, empathy, and responsiveness with the satisfaction
of outpatient BPJS patients. Based on the results of the literature review, it can be
concluded that the health service facilities used by BPJS participants must have
good quality health services in order to provide satisfaction to patients.

References : 34 (2010 – 2019)


Keywords : Service Quality, Patient Satisfaction, BPJS
PENDAHULUAN (JKN). Pelaksanaan JKN
Undang-undang Dasar 1945 merupakan amanat dari UU No
pasal 28 H ayat (1) menyatakan 40 tahun 2004 tentang Sistem
bahwa “Setiap orang berhak hidup Jaminan Sosial Nasional (SJSN)
sejahtera lahir dan batin, bahwa jaminan kesehatan
bertempat tinggal, dan diselenggarakan secara nasional
mendapatkan lingkungan hidup berdasarkan prinsip asuransi
yang baik dan sehat serta berhak sosial dan prinsip ekuitas
memperoleh pelayanan sebagaimana diatur dalam Pasal
kesehatan”. Pasal 34 ayat (3) 19 ayat 1 UUSJSN.
“Negara bertanggung jawab atas Menurut hasil rilis situs
penyediaan fasilitas pelayanan resmi Badan Penyelenggaraan
kesehatan dan fasilitas pelayanan Jaminan Sosial tahun 2016
umum yang layak. Berdasarkan terdapat 170.954.111 jiwa yang
pasal tersebut dapat diketahui sudah menjadi peserta BPJS
bahwa negara memiliki tanggung dengan penggunaan fasilitas
jawab terhadap kesehatan terbanyak terdapat pada
warganya. Puskesmas dengan jumlah 9.814
Kesehatan merupakan hal jiwa. Sebagai Fasilitas Kesehatan
yang sangat penting bagi semua Tingkat Pertama (FKTP)
manusia karena tanpa kesehatan berdasarkan Perpres No. 12 tahun
yang baik, maka setiap manusia 2013 pasal 21 menyebutkan,
akan sulit dalam menjalankan pelayanan penanganan kesehatan
aktivitas sehari- hari. tahap awal berada di puskesmas
Terwujudnya keadaan sehat sebagai tingkat primer dalam
adalah kehendak semua pihak, pemberian pelayanan kesehatan
baik itu perorangan, keluarga atau (BPJS Kesehatan, 2016).
kelompok, pemerintah juga Secara umum puskesmas
masyarakat secara keseluruhan merupakan tempat berobat jalan
(UU RI No. 36 tahun 2009). yang paling banyak dikunjungi
World Health Organization oleh masyarakat di Indonesia
(WHO) memberikan dukungan dalam memperoleh layanan
kepada negara – negara untuk kesehatan dasar yaitu sebesar
mengembangkan sistem 62,19% (Kemenkes RI, 2017).
pembayaran kesehatan dengan Puskesmas dalam sistem JKN/
tujuan untuk menyediakan BPJS memiliki peran yang besar
Universal Health Coverage. kepada peserta BPJS kesehatan.
Universal Health Coverage Apabila pelayanan puskesmas
memastikan bahwa semua orang yang diberikan baik maka akan
dapat menerima pelayanan semakin banyak peserta BPJS
kesehatan tanpa adanya kesulitan yang memanfaatkan pelayanan
keuangan (WHO, 2012). kesehatan, namun dapat terjadi
Indonesia merupakan salah sebaliknya jika pelayanan
satu negara yang sedang dalam dirasakan kurang memadai
masa transisi mewujudkan (Hasbi, 2012).
Universal Health Coverage / Mutu pelayanan pada
Jaminan Kesehatan Nasional puskesmas menjadi salah satu
faktor penting untuk menciptakan Dalam mengukur kualitas
kepuasan pasien. Pelayanan yang jasa pelayanan (service quality)
berkualitas dalam konteks menurut Zeithmal, dkk dalam
pelayanan di puskesmas adalah Bustami (2011) dapat digunakan
memberikan pelayanan kepada dimensi kualitas jasa. Kelima
pasien dan keluarganya sesuai dimensi tersebut adalah tangibles
standar kualitas untuk memenuhi (bukti fisik), reliability
kebutuhan dan keinginannya, (kehandalan), responsiveness
sehingga dapat memperoleh (daya tanggap), assurance
kepuasan yang dapat (jaminan) dan empaty (empati).
meningkatkan kepercayaan pasien Puskesmas adalah organisasi
dan keluarganya terhadap yang menyelenggarakan upaya
puskesmas. Pelayanan kesehatan kesehatan yang bersifat
yang bermutu merupakan faktor menyeluruh, terpadu merata,
yang penting dalam mencapai dapat diterima dan terjangkau
kepuasan pasien. Kepuasan oleh masyarakat, dengan peran
pasien adalah suatu tingkat serta aktif masyarakat dan
perasaan pasien yang timbul menggunakan hasil
sebagai akibat dari kinerja pengembangan ilmu pengetahuan
layanan kesehatan yang dan teknologi tepat guna, dengan
diperolehnya setelah pasien biaya yang dapat dipikul oleh
membandingkannya dengan apa pemerintah dan masyarakat.
yang diharapkannya. Kepuasan Upaya kesehatan tersebut
pasien tergantung dengan kualitas diselenggarakan dengan menitik-
pelayanan yangdiberikan (Ayu, beratkan kepada pelayanan untuk
2015). masyarakat luas guna mencapai
Tingkat kepuasan terhadap derajat kesehatan yang optimal,
pelayanan kesehatan bersifat tanpa mengabaikan mutu
subjektif individual yang pelayanan kepada perorangan.
dipengaruhi oleh banyak faktor Puskesmas sebagai ujung tombak
diantaranya adalah pemberi jasa dalam upaya kesehatan dituntut
(provider) dan pelanggan atau untuk memberikan pelayanan
konsumen. Faktor pemberi jasa kesehatan yang memenuhi
(provider) ini terdiri dari aspek standar pelayanan yang optimal.
medis dan aspek non medis. Puskesmas merupakan unit
Faktor pelanggan atau konsumen pelaksana teknis dinas kesehatan
(customer) dipengaruhi oleh kabupaten/kota yang bertanggung
umur, jenis kelamin, pendidikan jawab menyelenggarakan
dan lain- lain. Menurut Carr dan pembangunan kesehatan di suatu
Hill dalam Baros (2011) wilayah kerja (Hasbi, 2012)
menyatakan bahwa derajat Berdasarkan data profil
kepuasan pelanggan dipengaruhi kesehatan Dinas Kesehatan Kota
oleh latar belakang pelanggan, Padang dari 23 puskesmas yang
kedudukan sosial, tingkat ada di Kota Padang Puskesmas
ekonomi, budaya, pendidikan, Rawang merupakan salah satu
umur dan jenis kelamin. puskesmas yang mengalami
penurunan jumlah kunjungan
pasien rawat jalan. Tahun 2018 fasilitas kesehatan tingkat
angka kunjungan pasien BPJS pertama.
rawat jalan tercatat 33.881 Berdasarkan uraian diatas
kunjungan, kemudian pada tahun maka peneliti tertarik untuk
2019 mengalami penurunan angka melakukan penelitian yang
kunjungan sebanyak 32.763 berjudul “Faktor-faktor yang
dengan selisish kunjungan sebesar berhubungan dengan kepuasaan
1.118 (Profil Dinas Kesehatan pasien BPJS rawat jalan di
Kota Padang, 2018). Puskesmas Rawang Kota Padang
Jumlah kunjungan pasien tahun 2020”
BPJS rawat jalan yang mengalami
penurun angka kunjungan dari METODE PENELITIAN
tahun 2018 hingga 2019 A. Rancangan Strategi Pencarian
menunjukan bahwa mutu Literatur Riwiew
pelayanan yang belum maksimal Metode penelitian yang
dan perlu ditingkatkan lagi. Hal digunakan adalah literature
ini dapat terjadi karena faktor review. Sumber literature yang
eksternal dan faktor internal. digunakan dalam penelitian ini
Faktor eksternal yaitu jumlah ditelusuri melalui data base
pasien yang datang ke puskesmas elektronik seperti Biomed
berkurang, faktor internal yakni Central, Doaj, Portal Garuda,
pelayanan yang diberikan kepada Elsevier, CINAHL, PubMed dan
pasien belum maksimal sehingga google scholar dengan
pasien merasa kurang puas dan menggunakan kata kunci faktor –
enggan untuk berobat. faktor yang berhubungan dengan
Kejadian ini penulis temui kepuasan pasien BPJS rawat jalan
langsung saat melakukan survey tahun 2020. Penelusuran
awal melalui wawancara dengan dilakukan pada tanggal 5 sampai
pasien rawat jalan, mendapatkan dengan 10 Oktober 2020. Data-
hasil bahwa 5 dari 7 pasien (75 %) data yang diperoleh dituangkan ke
mengatakan pelayanan yang di dalam sub bab-sub bab sehingga
berikan puskesmas berbelit-belit, menjawab rumusan masalah
cukup sulit dalam mendapatkan penelitian.
rujukan. 3 dari 7 pasien (45 %) B. Kriteria Literature Riview
mengatakan sedikit tidak nyaman Kriteria bahan kajian yang
dengan petugas kesehatan, harus digunakan pada penelitian ini
mengantri lama di loket antara lain:
pemeriksaan dan pengambilan 1. Artikel yang mengandung
obat. Adanya penurunan jumlah kata kunci (kualitas
kunjungan pasien pada tahun pelayanan, kepuasan pasien,
2018dan 2019 menjadi tantangan pasien BPJS) yang sama
bagi penyelenggara layanan dengan topik penelitian.
kesehatan bahwa penurunan 2. Artikel merupakan full paper
pasien harus tetap memperhatikan dan tidak terbatas pada
kualitas layanan yang diberikan metode penelitian tertentu.
mengingat puskesmas merupakan 3. Artikel merupakan terbitan
tahun 2015-2020
Hasil Kajian Literature Riview dan rumah sakit yang diterimanya
Pembahasan secara baik atau positif maupun
Proses pengumpulan literature negative, serta kepuasan itu
dilakukan dengan cara melakukan sendiri terjadi setelah pasien
pemilihan jumlah jurnal atau artikel sudah memberikan penilaian
dari 20 literature menjadi 10 yang ia terima. Kepuasan
literature, 9 jurnal nasional dan 1 pasien merupakan reaksi
jurnal Internasional. Proses pencarian perilaku sesudah menerima
dilakukan melalui elektronik based jasa pelayanan kesehatan. Hal
yang terindeks seperti Google ini mempengaruhi
Scholer(n=10). pengambilan keputusan
pemanfaatan yang sifatnya
B. Pembahasan Kajian Literature terus- menerus terhadap
Review pembelian jasa yang sama dan
1. Hasil Univariat akan mempengaruhi
Kesehatan adalah suatu penyampaian pesan kepada
keadaan yang sejahtera, dari pihak lain tentang pelayanan
tubuh, jiwa, dan sosial yang kesehatan yang di berikan
sangat mungkin bagi setiap (Azwar, 2007).
individu hidup secara produktif Penerapan Jaminan
baik secara sosial dan ekonomi. Kesehatan Nasional dibawah
Bagi setiap individu kesehatan BPJS Kesehatan merupakan
ini sangat penting untuk tonggak awal dimulainya
melakukan aktivitas sebagai perubahan layanan kesehatan.
makhluk ciptaan Tuhan Yang Akan tetapi, kenyataannya
Maha Esa agar hidup secara sekarang pandangan pasien
produktif baik sosial maupun terhadap pelayanan BPJS
ekonomi. Kesehatan masih kurang baik,
Dalam mutu pelayanan hal ini ditandai dengan adanya
kesehatan yang meliputi isu yang berkembang di media
kinerja dapat memperlihatkan elektronik tentang keluhan dari
tingkat kesempurnaan dalam masyarakat bahwa adanya
pelayanan kesehatan, bukan perbedaan pelayanan kesehatan
hanya itu saja yang dapat yang diberikan oleh penyedia
dilihat dalam kepuasan bagi layanan kesehatan kepada
pasien sesuai dengan kepuasan pasien umum dibandingkan
rata-rata penduduk tetapi juga dengan pasien BPJS dimana
sesuai dengan standard dan pihak rumah sakit atau
juga kode etik profesi yang puskesmas lebih
telah di tetapkan (Muninjaya, mengutamakan pasien umum
2012). dibandingkan pasien peserta
Kepuasan seseorang BPJS Kesehatan.
dapat ditentukan oleh penilaian Berdasarkan data BPJS
dari seseorang tersebut. Kesehatan jumlah pengguna
Penilaian dari seorang pasien hingga tahun 2018 ada
terhadap pelayanan kesehatan 169.304.759 orang. BPJS
baik dari puskesmas maupun Kesehatan sebagai
penyelenggara berkoordinasi service dikurangi jawaban
dengan fasilitas kesehatan responden pada expected
untuk mendukung program service. Berdasarkan
JKN agar dapat memberikan penelitian yang dilakukan
pelayanan kesehatan yang oleh Bambang Irawan dan
setara kepada masyarakat. Pada Asmirapa Ainy tentang
tahun 2017 banyak fasilitas analisis faktor – faktor yang
kesehatan yang bekerjasama berhubungan dengan
dengan BPJS Kesehatan, pemanfaatan pelayanan
dimana sebanyak 8.270 kesehatan pada peserta JKN
Puskesmas bekerja sama di wilayah kerja Puskesmas
dengan BPJS Kesehatan dan Payakabung Kabupaten
2.773 rumah sakit. Ogan Ilir. Dapat diketahui
Kepuasan pasien hasil persentase kepuasan
berhubungan dengan mutu pasien pada dimensi
pelayanan kesehatan. Jika tangibles sebesar 51,8%
suatu instansi kesehatan “kurang memuaskan” yang
melakukan upaya peningkatan merupakan hasil tertinggi
mutu pelayanan kesehatan, dari 57 responden dengan
pengukuran tingkat kepuasan skor gap -0,88. Tabel yang
pasien harus dilakukan. menggambarkan skor gap
Melalui pengukuran tersebut, pada dimensi tangibles,
dapat diketahui sejauh mana terdapat 3 item yang
dimensi-dimensi mutu mempunyai skor gap negatif
pelayanan kesehatan yang telah yang berarti kurang
diselenggarakan dapat memuaskan yaitu pada item
memenuhi harapan pasien. fasilitas kesehatan
mempunyai peralatan yang
a. Tangible modern, ruang perawatan
Tangibles atau bukti pasien bersih, rapi dan
fisik dapat dilihat secara terjaga privasinya, dan
langsung dari penyedia ruang tunggu fasilitas
pelayanan sehingga sesuai kesehatan memadai untuk
dengan konsep model menampung pasien yang
Service Quality oleh datang. Sedangkan item
Parasuraman et al dalam yang dinyatakan sangat
Bustami (2011) dengan memuaskan yaitu kamar
menjadikan tangibles mandi fasilitas kesehatan
sebagai komponen nomor bersih dan terawat, petugas
satu dalam pengkajian berpenampilan rapi dan
kualitas pelayanan. professional, dan persediaan
Penelitian ini menggunakan obat lengkap.
perhitungan skor gap untuk b. Reliabillity
mengukur tingkat kepuasan Reliability berarti
pasien. Skor gap hasil kehandalan yang
perhitungan jawaban berhubungan dengan
responden pada perceived kemampuan penyedia
pelayanan sesuai yang c. Responsiveness
dijanjikan dengan segera, Penelitian serupa dengan
akurat dan memuaskan. dimensi tangibles dan
Pentingnya dimensi realibility, responsiveness juga
reliability ini telah penting dalam menilai tingkat
dijelaskan oleh Parasuraman kepuasan pasien. Fokus
et al sebagai penampilan responsiveness adalah
sebuah penyelenggara jasa kemampuan penyedia
saat kontak pertama kali pelayanan untuk membantu
dengan pelanggan dalam pelanggan dalam memberikan
memberikan pelayanan. pelayanan dengan baik dan
Berdasarkan penelitian yang tepat. Berdasarkan penelitian
dilakukan oleh Bambang yang dilakukan oleh Bambang
Irawan dan Asmirapa Ainy Irawan dan Asmirapa Ainy
tentang analisis faktor – tentang analisis faktor – faktor
faktor yang berhubungan yang berhubungan dengan
dengan pemanfaatan pemanfaatan pelayanan
pelayanan kesehatan pada kesehatan pada peserta JKN di
peserta JKN di wilayah wilayah kerja Puskesmas
kerja Puskesmas Payakabung Kabupaten Ogan
Payakabung Kabupaten Ilir. Dapat diambil kesimpulan
Ogan Ilir. Terlihat bahwa bahwa terdapat persentase yang
persentase tertinggi terkait sama yaitu sebesar 42,7%
tingkat kepuasan pasien masing- masing menyatakan
berdasarkan dimensi “kurang memuaskan” dan
reliability adalah “kurang “sangat memuaskan” pada skor
memuaskan” dengan hasil gap didapatkan -0,28 yang
52,7% dengan skor gap-3,2. menyatakan kurang
skor gap pada dimensi memuaskan. Berdasarkan skor
reliability, terdapat 2 item gap pada dimensi
yang mempunyai skor gap responsiveness, terdapat 1 item
negatif yang berarti kurang yang mempunyai skor gap
memuaskan yaitu pada item, negatif yang berarti kurang
fasilitas kesehatan memuaskan yaitu pada item,
memberikan pelayanan fasilitas kesehatan selalu
dengan segera, dan memberitahu pasien tentang
memberikan pelayanan kapan pelayanan siap
sesuai dengan waktu yang diberikan. Sedangkan item
telah dijanjikan. Sedangkan yang dinyatakan sangat
item yang dinyatakan sangat memuaskan yaitu pelayanan
memuaskan yaitu yang diberikan terhadap pasien
memberikan pelayanan diberikan dengan tanggap,
seperti yang dijanjikan dan tenaga kesehatan menunjukan
memberikan pelayanan yang kemauan untuk membantu
berkualitas, dan dokter pasien, dan menunjukan
menuliskan hasil kesiapan untuk menanggapi
pemeriksaan di buku pasien. permintaan pasien.
d. Assurance peduli penyedia pelayanan
Assurance yang diartikan kepada pelanggan. Berdasarkan
sebagai jaminan menjadi penelitian yang dilakukan oleh
kompetensi yang dimiliki Bambang Irawan dan Asmirapa
penyedia pelayanan sehingga Ainy tentang analisis faktor –
dapat menumbuhkan faktor yang berhubungan
keyakinan dan kepercayaan dengan pemanfaatan pelayanan
pelanggan. Seperti dalam kesehatan pada peserta JKN di
Parasuraman pentingnya wilayah kerja Puskesmas
dimensi assurance dalam Payakabung Kabupaten Ogan
model SERVQUAL. Ilir. Berdasarkan hasil analisi
Berdasarkan penelitian yang didapatkan bahwa persentase
dilakukan oleh Bambang tertinggi terkait tingkat
Irawan dan Asmirapa Ainy kepuasan pasien berdasarkan
tentang analisis faktor – faktor dimensi empathy adalah
yang berhubungan dengan “sangat memuaskan” dengan
pemanfaatan pelayanan hasil 43,6% dengan skor gap -
kesehatan pada peserta JKN di 0,41 yang menyatakan kurang
wilayah kerja Puskesmas memuaskan.
Payakabung Kabupaten Ogan Mutu pelayanan pada
Ilir. Dilihat dari persentase instansi kesehatan menjadi
jawaban tertinggi sebesar 48,2 salah satu faktor penting untuk
% dari 53 responden adalah menciptakan kepuasan pasien.
“sangat memuaskan” dengan Pelayanan yang berkualitas
skor gap 0,21 yang menyatakan dalam konteks pelayanan di
sangat memuaskan. Terdapat fasilitas kesehatan adalah
item yang dinyatakan sangat memberikan pelayanan kepada
memuaskan yaitu petugas pasien dan keluarganya sesuai
kesehatan dapat menumbuhkan standar kualitas untuk
kepercayaan dalam diri pasien, memenuhi kebutuhan dan
saat berinteraksi petugas keinginannya, sehingga dapat
kesehatan membuat pasien memperoleh kepuasan yang
merasa aman dan nyaman, dapat meningkatkan
petugas kesehatan selalu kepercayaan pasien dan
menunjukan sikap sopan dan keluarganya terhadap fasilitas
santun, petugas kesehatan pelayanan kesehatan.
mempunyai pengetahuan yang 2. Menurut Asumsi peneliti
luas untuk menjawab pengukuran kepuasan dilakukan
pertanyaan-pertanyaan dari sebagai upaya untuk menjamin
pasien. kualitas mutu pelayanan
e. Empathy kesehatan yang sudah diberikan
Empathy dalam model selama berjalannya program
SERVQUAL sering diartikan JKN, baik oleh BPJS Kesehatan
sebagai rasa empati, yang sebagai penyelenggaranya
merupakan sifat dan ataupun fasilitas kesehatan
kemampuan untuk memberikan sebagai penyelenggara fasilitas
perhatian penuh serta rasa kesehatan. Kepuasan seseorang
ditentukan oleh persepsi Sejalan dengan hasil
seseorang tersebut. Kepuasan penelitian yang dilakukan oleh
seseorang ditentukan oleh Bambang Irawan dan Asmaripa
persepsi seseorang tersebut. Ainy (2018) tentang analisis
Hubungan persepsi dengan faktor – faktor yang
respon kepuasan pasien berhubungan dengan
pengguna BPJS kesehatan ini pemanfaatan pelayanan
tidak jauh berbeda. Persepsi kesehatan pada peserta JKN di
adalah penilaian, pandangan atas wilayah kerja Puskesmas
pendapat dari seseorang atau Payakabung, Kabupaten Ogan
dari pasien yang mendapatkan Ilir. Hasil penelitian
pelayanan dari fasilitas menunjukan bahwa ada
kesehatan yang diterimanya hubungan yang signifikan
baik itu positif maupun negatif. antara dimensi mutu reliability
Sedangkan kepuasan ini sendiri dengan nilai Pvalue=0,0001≤
terjadi setelah pasien tersebut α, dimensi mutu assurance
sudah dapat memberikan dengan nilai Pvalue=0,0016 ≤
terpenuhi maka itu sudah α, dimensi mutu tangible
merupakan gambaran kepuasan dengan nilai Pvalue=0,039 ≤ α,
bagi pasien. Oleh karena itu dimensi mutu empathy dengan
kepuasan pasien tergantung pada nilai Pvalue=0,0001 ≤ α,
mutu pelayanan di fasilitas dimensi mutu responsiveness
kesehatan tersebut. Hasil dengan nilai Pvalue=0,0018 ≤
Bivariat α.
Berdasarkan penelitian Berbeda dengan
yang dilakukan oleh Defi penelitian yang dilakukan oleh
Mernawati dan Intan Zainafree Adhe Ismawan, dkk (2019)
(2016) di Puskesmas Lamper tentang the factors Influence
Tengah Kecamatan Semarang with satisfaction patient
Selatan Kota Semarang. Dari outpatient BPJS kesehatan
18.750 populasi, sampel member at Manokwari
dihitung berdasarkan rumus Hospital Manokwari District
slovin didapatkan jumlah 96 Papua Barat Province yang
orang pasien, dari hasil menunjukan hasil penelitian
penelitian diketahui 42% bahwa ada hubungan yang
pasien merasa puas pada signifikan antara mutu dimensi
dimensi mutu reliability tangible (Pvalue= 0,033),
(kehandalan) dimana dimensi dimensi assurance
reliability digunakan para (Pvalue=0,000), dan dimensi
pelanggan dalam mengevaluasi empathy (Pvalue=0,017). Akan
mutu pelayanan beranggapan tetapi tidak ada hubungan
bahwa semakin baik daya daya anatara dimensi mutu
tanggap pelayanan kesehatan reliability (Pvalue=2,994) dan
yang diberikan kepada pasien dimensi mutu responsiveness
maka akan semakin meningkat (Pvalue=0,210) dengan
tingkat kepuasan pasien. kepuasan pasien rawat jalan
peserta BPJS kesehatan di (51,8% ; 52,7% ; 42,7%).
RSUD Manokwari. Dimensi yang sangat
Hasil penelitian ini tidak memuaskan adalah dimensi
sesuai dengan teori bahwa assurance, dan dimensi
dimensi kompetensi teknis emphaty ( 48,2% ; 43,6%).
menyangkut keterampilan, Dalam pelayanan kesehatan
kemampuan dan penampilan fasilitas kesehatan diharapkan
atau kinerja pemberi layanan dapat memberikan pelayanan
kesehatan. Dimensi kompetensi kesehatan yang memadai
teknis itu berhubungan dengan kepada masyarakat sebagai
bagaimana pemberi layanan pelayanan kesehatan. Pasien
kesehatan mengikuti standar dapat melihat layanan
layanan kesehatan yang telah kesehatan yang bermutu
disepakati, yang meliputi sebagai suatu layanan
kepatuhan, ketepatan, kesehatan yang dapat
kebenaran dan konsistensi. memenuhi kebutuhan yang
Tidak dipenuhinya dimensi dirasakannya dilakukan dengan
kompetensi teknis dapat cara sopan santun, tepat waktu,
mengakibatkan berbagai hal, tanggap dan mampu
mulai dari penyimpangan kecil memulihkan keluhannya serta
terhadap standar layanan mencegah berkembangnya
kesehatan, sampai pada penyakit.
kesalahan fatal yang dapat PENUTUP
menurunkan mutu layanan A. Kesimpulan
kesehatan yang ada. Berdasarkan hasil penelitian
Menurut Bustami (2011) dan pembahasan yang telah
ukuran yang terpenting dalam diuraikan pada bab sebelumnya
mutu bukanlah harga atau mengenai faktor yang
biaya. Akan tetapi kesamaan berhubungan dengan kepuasan
terhadap standar yang telah pasien BPJS rawat jalan tahun
ditetapkan. Oleh karena itu, 2020, maka dapat ditarik
suatu barang dan jasa kesimpulan sebagai berikut :
dikatakan bermutu apabila jasa 1. Adanya gambaran literasi
dan barang tersebut kepuasan pasien rawat jalan
mempunyai derajat tahun 2020. Kepuasan
kesempurnaan yang sesuai mencerminkan penilaian
dengan standar yang ada. seseorang tentang kinerja
Menurut Asumsi peneliti produk yang berkaitannya
gambaran tingkat kepuasan dengan ekspektasi. Jika kinerja
pasien secara keseluruhan yang produk tersebut tidak
dilihat dari lima dimensi memenuhi ekspektasi,
dinyatakan kurang memuaskan pelanggan tersebut tidak puas
(55,5%). Pada dimensi dan kecewa. Jika kinerja
tangibles, dimensi reliability, produk sesuai dengan
dimensi responsiveness ekspektasi, pelanggan tersebut
sebagian besar memiliki puas.
tingkat kepuasan kurang
2. Adanya gambaran literasi membantu pelanggan dan
dimensi reliability meningkatkan ketepatan
(kehandalan) pelayanan rawat pelayanan untuk melayani
jalan tahun 2020. Poin-poin konsumen dengan baik.
penting dari dimensi reliability 7. Adanya gambaran faktor
diantaranya yaitu memberikan -faktor yang yang berhubungan
pelayanan seperti yang dengan kepuasaan pasien BPJS
dijanjikan, pelayanan kepada rawat jalan tahun 2020.
pelanggan dapat diandalkan, Dimana terdapat hubungan
memberikan pelayanan dengan antara dimensi mutu
segera, memberikan pelayanan (responsiveness (daya
sesuai dengan waktu yang tanggap), tangible (bukti fisik),
telah dijanjikan. empathy (empati), assurance
3. Adanya gambaran literasi (jaminan), dan reliability
dimensi assurance (jaminan) (kehandalan) dengan kepuasan
pelayanan rawat jalan tahun pasien BPJS rawat jalan tahun
2020. Assurance adalah 2020.
kompetensi yang dimiliki B. Saran
sehingga membuat rasa aman, 1. Bagi Fasilitas Kesehatan
bebas resiko atau bahaya, a. Peningkatan yang tepat dan
kepastian yang mencakup menyeluruh ditambah
pengetahuan, sikap dan dengan peningkatan
perilaku sehingga dapat ketepatan waktu pelayanan,
menumbuhkan keyakinan dan keramahan dan kesopanan
kepercayaan pelanggan. tenaga medis dan non
4. Adanya gambaran literasi medis, tanggung jawab
dimensi empathy (empati) petugas, kemudahan
pelayanan rawat jalan tahun pelayanan, pelayanan pada
2020. Emphaty adalah sifat dan semua tahapan dan
kemampuan untuk memberikan kemudahan dalam
perhatian penuh, rasa peduli, memperoleh pelayanan pada
komunikasi yang baik, serta fasilitas pelayanan
kemudahan untuk dihubungi. kesehatan dengan evaluasi
5. Adanya gambaran literasi khusus program ke layanan
dimensi tangible (bukti fisik) yang dapat dilihat dari segi
pelayanan rawat jalan tahun kualitas dan kuantitas.
2020. Tangibles adalah wujud Evaluasi ini dilakukan
yang dapat terlihat langsung dalam kurun waktu tertentu,
dari penyedia pelayanan agar kualitas layanan tetap
meliputi penampilan fisik, terjaga.
fasilitas, peralatan, sarana, b. Melakukan survey atau
informasi, petugas pencatatan kepuasan pasien
6. Adanya gambaran literasi oleh BPJS dan instasi dinas
dimensi responsiveness (daya kesehatan terhadap
tanggap)pelayanan rawat jalan pelayanan yang diberikan,
tahun 2020. Responsiveness khususnya di fasilitas
adalah kemampuan untuk kesehatan yang belum
pernah dilakukan survey. 1, Jan – March 2019, P – ISSN
Untuk fasilitas pelayanan 2456 - 9321
kesehatan yang telah
dilakukan pencatatan Alamsyah, D. 2011. Manajemen
kepuasan, maka langkah Mutu Pelayanan Kesehatan.
selanjutnya adalah Yogyakarta: Nuha Medika.
meningkatkan tingkat
kepuasan. Program atau Ayu, S. N. (2015). Respon Kepuasan
kegiatan ini harus Pasien Pengguna BPJS
dilaksanakan secara rutin Kesehatan Terhadap Pelayanan
dan berkala. Kesehatan Dipuskesmas
c. Fasilitas kesehatan Pekanbaru. Fisip, 2.
hendaknya lebih Pekanbaru:UniversitasRiau
meningkatkan kepuasan
pasien dan meningkatkan Azwar, Azrul. 1996. Pengantar
pelayananan dan skill dalam Administrasi Kesehatan yang
profesi lebih meningkat dan Bermutu. Jakarta: Binarupa.
memberikan kepuasan
terhadap pasien dan nilai Azwar. 2007. Menjaga Mutu
tambah bagi pihak Pelayanan Kesehatan Aplikasi
penyelanggara fasilitas Prinsip Lingkaran Pemecahan
pelayanan kesehatan. Masalah.Jakarta: Pustaka Sinar
2. Bagi Peneliti Selanjutnya Harapan.
Disarankan kepada
peneliti selanjutnya untuk Baros ,Wan Aisyah. 2011.
melakukan penelitian dan Kontribusi Pengetahuan Peserta
pengkajian lebih lanjut tentang Askes Sosial Terhadap
studi literatur review faktor – Kepuasan Layanan Rawat Jalan
faktor yang berhubungan Tingkat Lanjut dan Rawat Inap
dengan kepuasan pasien PT Askes Tahun 2011, Tesis.
(dimensi reliability, tangible, FKM-UI.
assurance, empathy,
responsiveness) BPJS rawat BPJS Kesehatan (Badan
jalan tahun 2020. Penyelenggara Jaminan Sosial,
2013, Panduan Layanan bagi
DAFTAR PUSTAKA Peserta BPJS Kesehatan
Ade Ismawan, Bernard Sandjaja, A.I [online], (diunduh 4 Desember
Rantetampang, Anwar Mallongi, 2016)
Rosmin Tinggienehe. 2019. The Bambang Irawan, Asmaripa Ainy.
Factors Influence with 2018. Analisis Faktor – Faktor
Statisfaction Patient Outpatient yang Berhubungan dengan
BPJS Kesehatan Member at Pemanfaatan Pelayanan
Monokwari Hospital Monokwari Kesehatan Pada Peserta Jaminan
District Papua Barat Province. Kesehatan Nasional di Wilayah
Galore International Journal of Kerja Puskesmas Payakabung,
Health and Research, Vol 04 No Kabupaten Ogan Ilir. Palembang
: Universitas Sriwijaya
Bustami. 2011. Penjaminan Mutu Sakit Umum Negara. Program
Pelayanan Kesehatan & Studi Manjemen.
Akseptabilitasnya. Jakarta:
Erlangga Misngadi, Sugiarto, Ratna Sari Dewi.
2020. Analisis Kepuasan Pasien
Defi Menawati, Intan Zainafree. Berdasarkan Pelayanan di
2016. Analisis Faktor – Faktor Puskesmas Payo Selincah. Jurnal
yang Berhubungan dengan Health Care Technology and
Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Medicine, Vol. 6 No 1, April
Jalan di Puskesmas Lamper 2020, e – ISSN 2615 – 109X
Tengah Kecamatan Semarang
Selatan Kota Semarang. Jurnal Nani Librianty. 2017. Faktor –
Ilmu Kesehatan Masyarakat, Faktor yang Mempengaruhi
Vol. 1 No 1, Juni 2016, e – ISSN Kepuasan Pasien Terhadap
2540 - 7965 Pelayanan Kesehatan Rawat
Jalan Puskesmas Bandar
Fandy, Tjiptono. 2016. Service Pelalangan Pelalawan tahun
Quality dan Satisfaction, 2017. Jurnal Ilmu Kesehatan
Jakarta : Penerbitan Andi Masyarakat , Vol 1 No 2,
Oktober 2017, e – ISSN 2623 –
Hasbi,H. 2012. Analisis Hubungan 1573
Persepsi Pasien Tentang Mutu
Pelayanan Dengan Pemanfaatan Niken Kusuma Astuti, Wisnu
Ulang Pelayanan Rawat Jalan Kundarto. 2018. Analisis Faktor
Puskesmas Poncol Kota – Faktor Kepuasan Pasien BPJS
Semarang. Rawat Jalan terhadap Pelayanan
http://www.eprints.undip.ac.id/3 Instalasi Farmasi Rumah Sakit
7026/ Diakses pada tanggal 16 UNS. Jurnal of Pharmaceutical
Oktober2016 Science and Clinical Research ,
DOI :
Iiin Amelia. 2018. Faktor – Faktor 10.20961/jpscr.v.3i2.22161
yang Berhubungan dengan Mutu
Pelayanan Kesehatan Terhadap Notoatmodjo, Soekidjo. 2011.
Kepuasan Pasien BPJS Rawat Kesehatan Masyarakat Ilmu dan
Jalan Puskesmas Paccekarang Seni. Jakarta: Rineka Cipta
Kota Makassar. Repository
Universitas Hasanudin Parasuraman A et all . 1985. A
Makassar, April 2018 Conceptual Model of Service
Quality and Its Implication for
Kotler, Philip. 2009. Manajemen Future Research. Journal of
Pemasaran. Jilid 2, Edisi 13. Marketing, Vol.49, No.4 h: 41-
Jakarta: Erlangga 50.
Parasuraman A et all . 1988.
Kurnia,Naufal. 2015. Perbedaan SERVQUAL: A Multiple Item
Kepuasan Pasien Peserta BPJS Scale for Measuring Consumer
Kesehatan dan Pasien Umum Perception of Service Quality.
Terhadap Pelayanan Di Rumah International Journal for Quality
in Health Care, Vol 25. No.6 Undang-undang Dasar 1945 pasal 28
h.696-703. H ayat (1)

Parasuraman A et all . 1994. Undang-Undang RI no 36 tahun


Alternative Scale For Measuring 2009 tentang Kesehatan, Jakarta:
Service Quality : A Comperative Sinar Grafika
Assessment Basedon
Psychometric and Diagnostic UU No 40 tahun 2004 tentang Sistem
Criteria. Journal of Retailing, Jaminan Sosial Nasional (SJSN)
Vo. 67. No.3 h.201-230.
WHO.2012. Universal Health
Perpres No. 12tahun 2013 pasal 21 Coverage (online).

Pohan, Imbalo S. 2007. Jaminan Yuni Triwardani. 2017. Faktor –


Mutu Layanan Kesehatan. Faktor yang Berhubungan
Jakarta: EGC dengan Kepuasan Pasien BPJS
terhadap Pelayanan di
Profil Dinas Kesehatan Kota Padang Puskesmas Pamulang.
tahun 2018 Repository UIN
SyarifsHidayatullah Jakarta, Juni
Riduwan.2018. Skala Pengukuran 2017.
Variabel-Variabel Penelitian.
Bandung: Alfabeta

Sigit Budhi Prakoso. 2015.


Efektivitas Pelayanan Kesehatan
BPJS di Puskesmas Kecamatan
Batang. Jurnal Ilmiah Unnes
ac.id , Vol 04 No. 01, Februari
2015, e – ISSN 2252 – 6765

Siswanto, Susila dan Suyanto. 2015.


Metodologi Penelitian
Kesehatan dan Kedokteran.
Yogyakarta: Bursa Ilmu

Suryati, Bagoes Widjanarko, VG


Tinoek Istiarti. 2017. Faktor –
Faktor yang Berhubungan
dengan Kepuasan Pasien BPJS
terhadap Pelayanan Rawat Jalan
di Rumah Sakit Panti Wilasa
Citarum Semarang. Jurnal Ilmu
Kesehatan Mayarakat, Vol 05
No 05, Oktober 2017, e – ISSN
2356 - 3346

Anda mungkin juga menyukai