Anda di halaman 1dari 4

NAMA : NORMALASARI

KELAS : XII IPS 3

1. Yap Thiam Hien


Dia salah satu tokoh di bidang hukum cukup legendaris. Bahkan sejak awal kemerdekaan
Republik Indonesia. Yap lahir di Kuta Raja, Aceh, pada 25 Mei 1913. Setelah menyelesaikan
studinya di Universitas Leiden Belanda, Yap kembali ke Indonesia dan mulai aktif dalam
upaya penegakan hukum.

Salah satu langkah kontroversialnya adalah penolakan pemberlakukan kembali UUD 1945,
pada sidang Konstituante 12 Mei 1959. Yap melihat terdapat bibit otoritarianisme dalam
UUD 1945.

Sebab salah satu poin UUD 1945 memungkinkan Soekarno berkuasa dalam jangka waktu
lama dan berpotensi merebut kebebasan dan HAM. Nabs, Yap dikenal sebagai advokat yang
membela bukan untuk menang, melainkan membela untuk kemanusiaan.

2. Abdurrahman Wahid
Abdurrahman Wahid lebih akrab disapa Gus Dur. Presiden ke-4 Republik Indonesia itu lahir
di Jombang, 7 September 1940. Kita semua tentu setuju, Gus Dur dinyatakan sebagai
presiden yang paling vokal dalam penegakan HAM.

Tujuan utama yang ingin diraih Gus Dur adalah terciptanya perdamaian. Damai dalam hal ini
adalah dihapuskannya kekerasan, laku diskriminatif, dan tindakan intoleran. Nabs, ini bisa
kita telusuri dari kebijakan-kebijakan selama Gus Dur menjabat.

Selain kembali mengangkat dan menyelesaikan kasus yang ditangani secara represif untuk
diselesaikan secara damai, Gus Dur juga mengakomodasi aliran kepercayaan dan masyarakat
minoritas di Indonesia.

3. Munir Said Thalib


Munir salah satu tokoh pejuang HAM dari jalur hukum. Dia lahir di Batu 8 Desember 1965.
Selain aktif dalam membela kasus HAM melalui LBH. Dia juga mendirikan Komisi Untuk
Orang Hilang dan Korban Kekerasan (KontraS). Melalui komisi ini, Munir melakukan
pengusutan kasus hilangnya orang pasca runtuhnya orde baru.

Munir mendapat berbagai penghargaan. Diantaranya Right Livelihood Award untuk promosi
HAM, dinobatkan sebagai Leader for The Millennium dari Asia Week pada 2000, dan An
Honourable Mention of The 2000 UNESCO Madanjeet Singh Prize atas usahanya
mempromosikan toleransi dan anti kekerasan.

Kasus pembunuhan yang menimpanya pada 2004, sampai saat ini masih jadi misteri. Kasus
ini juga menjadi sorotan tokoh-tokoh pejuang HAM lainnya. Hanya raga Munir yang
terbunuh, semangat juang dan keberaniannya masih menjadi inspirasi. Sebab ia ada dan terus
berganda.
4. Martin Luther King Jr. (15 Januari 1929 – 4 April 1968) adalah pendeta Baptis dan
aktivis Amerika Serikat yang menjadi juru bicara dan pemimpin gerakan hak sipil tahun 1954
sampai 1968. Ia dikenal karena menuntut hak sipil dengan cara non-kekerasan dan
ketidakpatuhan sipil sesuai ajaran Kristen dan terinspirasi oleh aktivisme damai Mahatma
Gandhi.

King memimpin boikot bus Montgomery tahun 1955. Pada tahun 1957, ia menjadi presiden
pertama Southern Christian Leadership Conference (SCLC). Di SCLC, ia memimpin
perjuangan melawan segregasi 1962 di Albany, Georgia dan membantu unjuk rasa damai di
Birmingham, Alabama, tahun 1963. Ia turut menyelenggarakan March on Washington tahun
1963; di sana ia menyampaikan pidato "I Have a Dream".

Pada tanggal 14 Oktober 1964, King dianugerahi Hadiah Nobel Perdamaian atas jasanya
melawan kesenjangan ras melalui perlawanan damai.[1] Tahun 1965, ia ikut memimpin pawai
Selma ke Montgomery. Tahun selanjutnya, ia dan SCLC membawa gerakan ini ke Chicago
untuk menyoroti persoalan segregasi perumahan. Menjelang akhir hayatnya, ia mulai
menyoroti kemiskinan dan Perang Vietnam. Ia berseberangan dengan para sekutu liberalnya
setelah menyampaikan pidato "Beyond Vietnam" tahun 1967. J. Edgar Hoover mencap King
sebagai orang radikal dan menjadikannya target pengintaian COINTELPRO FBI sejak 1963.
Agen FBI menyelidiki dugaan hubungan dengan orang-orang komunis, merekam hubungan
luar nikahnya dan melaporkannya ke pejabat pemerintah, dan mengirim surat ancaman
anonim ke King agar ia bunuh diri.

Pada tahun 1968, King merencanakan pendudukan rakyat di Washington, D.C., dengan judul
Poor People's Campaign, tetapi ia dibunuh oleh James Earl Ray pada tanggal April 4 di
Memphis, Tennessee; kerusuhan pecah di berbagai kota di Amerika Serikat. Ia dianugerahi
Presidential Medal of Freedom dan Congressional Gold Medal secara anumerta. Hari Martin
Luther King Jr. diresmikan sebagai hari libur di berbagai kota dan negara bagian pada tahun
1971, kemudian hari libur federal pada tahun 1986. Ratusan jalan di Amerika Serikat dan
sebuah county di negara bagian Washington diberi nama King. Martin Luther King Jr.
Memorial di National Mall di Washington, D.C., diresmikan tahun 2011.
5. Nadia Murad adalah penyintas yang menjadi advokat. Pada Agustus 2014, ISIS menculik
Murad dari rumahnya di Sinjar, Irak Utara, untuk dipaksa masuk Islam dan dijual sebagai
budak seksual.

Butuh tiga bulan sebelum Murad akhirnya bisa melarikan diri dari kamp tawanan tersebut.
Hebatnya, alih-alih berdiam diri mengenai kekerasan yang dialaminya, Murad justru
menceritakan kepada dunia mengenai kisahnya dan menuntut pertanggungjawaban atas
kejahatan yang dilakukan ISIS terhadapnya dan sekitar 6300 Yazidi lainnya.

Pada tahun 2018, Murad ditunjuk sebagai penerima Nobel Perdamaian untuk menghormati
keberaniannya dalam mengakhiri kekerasan seksual sebagai senjata perang.

Anda mungkin juga menyukai