Anda di halaman 1dari 7

EVALUASI PROGRAM PENGELOLAAN SAMPAH ORGANIK MENGGUNAKAN BLACK

SOLDIER FLY (BSF) DI PUSAT DAUR ULANG JAMBANGAN KOTA SURABAYA

Windiany Putri Effendy

S1 Ilmu Administrasi Negara, Jurusan Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum
Universitas Negeri Surabaya
windianyy@gmail.com

Indah Prabawati, S.Sos., M.Si

S1 Ilmu Administrasi Negara, Jurusan Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum
Universitas Negeri Surabaya
indahprabawati@unesa.ac.id

Abstrak

Program pengelolaan sampah organik menggunakan Black Soldier Fly (BSF) adalah salah satu upaya pemerintah
dalam mengurangi jumlah sampah organik di Kota Surabaya menggunakan bantuan BSF yang mampu mereduksi
sampah organik dengan waktu yang lebih cepat dibandingkan teknik pengomposan. BSF merupakan spesies lalat
yang memanfaatkan sampah organik sebagai sumber makanannya. Sampah organik yang digunakan dalam program
ini adalah sampah rumah tangga yang diangkut dari RT 7 dan RT 8 RW 3 Jambangan dengan jumlah 260 rumah.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan evaluasi program pengelolaan sampah organik menggunakan BSF di
pusat daur ulang Jambangan Kota Surabaya. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif.
Fokus penelitian berdasarkan 5 indikator evaluasi kebijakan menurut Agustino yang meliputi: sumber daya aparatur,
kelembagaan, sarana, prasarana, dan teknologi, finansial, dan regulasi. Teknik analisis data dilakukan berdasarkan
teknik menurut Miles dan Huberman. Hasil penelitian evaluasi program pengelolaan sampah organik menggunakan
BSF di pusat daur ulang Jambangan, yaitu: 1) sumber daya aparatur, tidak terdapat uraian tugas untuk masing –
masing petugas, 2) kelembagaan, koordinasi lancar, diskresi yang fleksibel, pola kepemimpinan yang demokratis,
dan sinergitas telah berjalan baik, 3) sarana, prasarana, dan teknologi, ketiga aspek tersebut telah cukup dan mampu
menunjang pelaksanaan program, 4) finansial, dukungan finansial dari DKRTH Kota Surabaya dapat memenuhi
biaya dalam pelaksanaan program, 5) regulasi, program ini tidak memiliki peraturan spesifik, hanya memiliki SOP
sebagai panduan melaksanakan program. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dalam pelaksanaan program
pengelolaan sampah organik menggunakan Black Soldier Fly (BSF) di pusat daur ulang Jambangan masih terdapat
beberapa kelemahan, perlunya peninjauan kembali uraian pekerjaan dan membuat uraian pekerjaan masing – masing
petugas. Dibutuhkan konsistensi dalam pelaksanaan program dengan melaksanakan program secara rutin untuk
mengurangi jumlah penimbunan sampah organik, serta menginventarisasi sarana dan prasarana yang dimiliki untuk
memudahkan dalam pemeliharaan. Meninjau kembali dan melakukan perbaikan SOP untuk menghindari kesalahan
dalam pelaksanaan program.

Kata kunci: Black Soldier Fly (BSF), Evaluasi, Pengelolaan, Sampah Organik.

Abstract

The organic waste management program using Black Soldier Fly (BSF) is one of the government's efforts to reduce
the amount of organic waste in the city of Surabaya using BSF assistance that is able to reduce organic waste with a
faster time compared to composting techniques. BSF is a species of fly that utilizes organic waste as food source.
The organic waste used in this program is household waste transported from RT 7 and RT 8 RW 3 Jambangan with
260 houses. This study aims to describe the evaluation of organic waste management program using BSF in the
pusat daur ulang Jambangan Kota Surabaya. This type of research is a qualitative descriptive study. The focus of the
study is based on 5 indicators of policy evaluation according to Agustino which include: apparatus resources,
institutions, facilities, infrastructure, and technology, financial, and regulation. Data analysis techniques are based on
techniques according to Miles and Huberman. The results of the evaluation of the organic waste management
program using the BSF in the pusat daur ulang Jambangan, namely: 1) apparatus resources, there is no job
description for each officer, 2) institutional, fluent coordination, flexible discretion, democratic leadership patterns,
and synergy has gone well, 3) facilities, infrastructure, and technology, all three aspects have been sufficient and
able to support the implementation of the program, 4) financial, financial support from the DKRTH Surabaya can
meet the costs of implementing the program, 5) regulation, this program does not have specific regulations, only
have SOP as a guide to implementing the program. Thus it can be concluded that in the implementation of the
organic waste management program using Black Soldier Fly (BSF) in the pusat daur ulang Jambangan there are still
some weaknesses, the need for a review of job descriptions and making job descriptions of each officer. Consistency
is needed in implementing the program by carrying out the program routinely to reduce the amount of organic waste
accumulation, and to inventory the facilities and infrastructure that are owned to facilitate maintenance. Review and
revise SOP to avoid mistakes in program implementation.

Keywords: Black Soldier Fly (BSF), Evaluation, Management, Organic Waste.

PENDAHULUAN sampah memang belum menjadi kebiasaan warga


Sampah merupakan salah satu masalah dalam kehidupan sehari-hari, padahal sampah
krusial di beberapa negara, baik di negara organik mencapai 60% dari total sampah rumah
berkembang maupun negara maju. Di Indonesia, tangga. Umumnya warga kota malas berurusan
permasalahan sampah menjadi masalah yang serius dengan sampah organik atau sampah basah. Pasalnya,
dan patut mendapat perhatian lebih. Sampah adalah jenis sampah tersebut mudah berbau busuk. Mereka
sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses enggan membuka tempat pembuangan sampah dan
alam yang berbentuk padat (Undang-Undang mengaduknya agar tidak berbau dan berbelatung
Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 tentang (Suryati, 2009:3).
Pengelolaan Sampah). Artinya ketika penduduk Pengelolaan sampah Kota Surabaya secara
Indonesia melakukan suatu kegiatan atau aktivitas, struktural merupakan tanggung jawab Dinas
baik aktivitas industri maupun aktivitas rumahan, Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau Kota Surabaya
maka dapat menghasilkan sampah, mulai sampah (DKRTH Kota Surabaya).
organik hingga sampah non-organik. Jumlah volume Pengelolaan sampah harus menjadi prioritas
sampah sebanding dengan tingkat konsumsi kita agar tidak menimbulkan pencemaran yang dapat
terhadap barang/material yang kita gunakan sehari- memperburuk lingkungan hidup. Berdasarkan
hari (Sejati 2013:12), sehingga seiring dengan Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 5 tahun
pertumbuhan jumlah penduduk yang kian meningkat, 2014 tentang Pengelolaan Sampah dan Kebersihan di
maka jumlah produksi sampah turut meningkat pula. Kota Surabaya Pasal 9, tercantum dua
Hal tersebut diperparah dengan kurangnya penyelenggaraan pengelolaan sampah, yakni
kesadaran dan kebijaksanaan dari elemen masyarakat pengurangan sampah dan penanganan sampah, serta
dalam membuang sampah. Masyarakat dengan setiap orang dan/atau badan wajib melakukan
mudahnya membuang sampah sembarangan tanpa pengurangan sampah dan penanganan sampah
memikirkan efek yang akan ditimbulkan terhadap dengan cara yang berwawasan lingkungan. Dinas
lingkungan sekitar. Sejati (2013: 64) mengatakan Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau Surabaya
bahwa kesadaran masyarakat dalam mengelola melalui pengelola Pusat Daur Ulang (PDU)
sampah pun masih sangat menyedihkan, bahkan Jambangan Kota Surabaya menggunakan bantuan
untuk membuang sampah di tempat yang disediakan larva Black Soldier Fly (BSF) dalam mereduksi
saja masih banyak anggota masyarakat yang tidak sampah rumah tangga atau sampah organik. Sampah
dapat memenuhinya. Sampah yang dibuang tidak rumah tangga adalah sampah yang berasal dari
pada tempatnya dapat menimbulkan berbagai kegiatan sehari-hari dalam rumah tangga yang tidak
pencemaran. termasuk tinja dan sampah spesifik, sampah spesifik
Masyarakat Indonesia cenderung memiliki merupakan sampah yang karena sifat, konsentrasi,
kesadaran yang rendah dalam memilah sampah hasil dan/atau volumenya memerlukan pengelolaan khusus
kegiatan sehari – hari. Menumbuhkan kesadaran (Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18
masyarakat untuk memilah dan mengolah sampah Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah).
tidaklah semudah yang dibayangkan. Memilah
BSF memanfaatkan sampah organik tersebut observasi kualitatif, wawancara kualitatif, dokumen –
sebagai sumber makanannya. Black Soldier Fly dokumen kualitatif dan materi audio dan visual
membutuhkan waktu lebih sedikit daripada teknik kualitatif. Sedangkan teknik analisis data dilakukan
pengomposan, larva ini mampu mereduksi 80% besar dengan menggunakan teknik analisis data kualitatf
sampah dalam 12 hari, dibandingkan dengan teknik menurut Miles dan Huberman dalam Sugiyono
pengomposan yang membutuhkan waktu kurang (2016:246), yang terdiri dari reduksi data, penyajian
lebih 30 hari dan hanya mampu mereduksi 60% data, dan penarikan kesimpulan/ verifikasi.
sampah menjadi pupuk.
Pelaksanaan pengelolaan sampah organik HASIL DAN PEMBAHASAN
jenis sampah rumah tangga menggunakan Black Berdasarkan hasil penelitian dapat dilakukan
Soldier Fly (BSF) sejauh ini hanya ada di Pusat Daur analisis Evaluasi Program Pengelolaan Sampah
Ulang Jambangan Kota Surabaya. Sampah yang Organik Menggunakan Black Soldier Fly (BSF) di
diolah tersebut merupakan sampah rumah tangga Pusat Daur Ulang Jambangan Kota Surabaya
yang diangkut dari 2 RT, yakni RT 7 dan RT 8 RW 3 menggunakan kriteria evaluasi kebijakan menurut
Jambangan. Leo Agustino. Teori tersebut meliputi Sumber Daya
Pada awal pelaksanaan program pengelolaan Aparatur, Kelembagaan, Sarana, Prasarana, dan
sampah menggunakan Black Soldier Fly, terdapat Teknologi, Finansial dan Regulasi. Berikut
beberapa masyarakat yang kurang bisa menerima dan merupakan uraian indikator-indikator tersebut:
mendukung program ini. Seiring berjalannya 1. Sumber Daya Aparatur
program, masyarakat mulai mengetahui banyak Dimensi sumber daya aparatur merupakan
manfaat yang dapat diperoleh dengan adanya dimensi mengenai aktor pelaksana atau aparatur
program tersebut, sehingga masyarakat mulai yang melaksanakan program, dalam kajian ini
menerima dan antusias memilah sampah untuk yakni program pengelolaan sampah
mempermudah proses pengelolaan sampah menggunakan Black Soldier Fly. Pengukuran
menggunakan Black Soldier Fly. kriteria sumber daya aparatur mencakup sejauh
Pada pelaksanaan program pengelolaan mana mereka memahami akan tugas dan
sampah menggunakan Black Soldier Fly ini jumlah perannya dalam pelaksaan program ini.
sampah organik yang telah terkumpul dari RT 7 dan Pemahaman aktor pelaksana dalam pelaksanaan
RT 8 RW3 Jambangan tidak semua dapat diproses tugas memengaruhi hasil evaluasi dari program
untuk menjadi makanan larva Black Soldier Fly pada ini.
hari itu juga karena suatu keterbatasan yang dimiliki. Terdapat beberapa aktor pelaksana yang
Seringkali sampah yang telah dicacah dan ditimbang berperan dalam pelaksanaan program
ulang memiliki sisa karena hanya sebagian sampah pengelolaan sampah menggunakan Black Soldier
yang diolah, sehingga menyebabkan penimbunan Fly. Adapun pengawas koordinator rumah
sampah organik. kompos serta pengolahan Black Soldier Fly,
Dari uraian diatas maka peneliti tertarik yakni Bapak Dwijo Warsito yang merupakan
untuk melakukan penelitian Evaluasi Program salah satu staf di Dinas Kebersihan dan Ruang
Pengelolaan Sampah Menggunakan Black Soldier Fly Terbuka Hijau Kota Surabaya.
(BSF) ini. Adapun judul penelitian ini adalah Pelaksanaan program pengelolaan sampah
“Evaluasi Program Pengelolaan Sampah organik menggunakan Black Soldier Fly di PDU
Menggunakan Black Soldier Fly (BSF) di Pusat Daur Jambangan ini ditangani oleh Satuan Petugas
Ulang Jambangan Kota Surabaya.” BSF yang berperan sebagai pelaksana dari
program tersebut. Satuan Petugas BSF di PDU
METODE Jambangan terdiri dari Ibu Tri Yuliyanti dan
Jenis penelitian yang digunakan dalam Bapak Adi. Ibu Lia bertugas menangani terkait
penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan pembibitan larva Black Soldier Fly, yang terkait
kualitatif. Sedangkan fokus penelitian ini adalah dengan proses perkembangbiakkan Black Soldier
kriteria evaluasi kebijakan menurut Leo Agustino. Fly mulai dari telur hingga lalat dewasa dan
Penentuan subjek dalam penelitian ini menggunakan proses kawin. Sedangkan Bapak Adi bertugas
teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data menangani terkait pengolahan sampah
dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan organiknya, yakni pemberian makan (set up,
teknik pengumpulan data menurut Creswell, yakni
feeding 2 dan feeding 3) hingga pemanenan larva dinas yang bersangkutan, yakni DKRTH Kota
dan residu yang berbentuk kompos. Surabaya.
Dalam pelaksanaan program ini, terdapat Dalam pelaksanaan program ini, diskresi
penimbunan sampah dari hasil cacahan yang dilakukan oleh . pihak yang berwenang, yakni
belum terproses. Penimbunan sampah tersebut Bapak Asyari. Tidak ditemukan proses
disebabkan oleh hasil cacahan yang selalu tersisa pengambilan keputusan yang rumit dan melalui
setiap harinya, karena tidak semua sampah dapat proses yang panjang, karena keputusan tertinggi
diolah pada hari itu. Sampah yang merupakan terletak pada Bapak Asyari. Keputusan yang
sisa hasil cacahan tersebut akan dibiarkan hingga diambil tentunya berdasarkan pertimbangan –
proses feeding selanjutnya. pertimbangan tertentu dan tidak hanya
2. Kelembagaan menguntungkan individu saja, karena keputusan
Aspek kelembagaan merupakan aspek yang diambil menyangkut organisasi yang
mengenai organisasi itu sendiri, yang dimaksud notabenenya terdapat banyak orang. Dengan
disini adalah PDU Jambangan selaku pelaksana begitu, diskresi dalam pelaksanaan program ini
program pengelolaan sampah organik merupakan bentuk jaminan untuk fleksibilitas
menggunakan Black Soldier Fly. Aspek dalam pengambilan suatu keputusan.
kelembagaan ini meliputi koordinasi, diskresi, Adanya desain organisasi yang formal
sistem dalam organisasi, pola kepemimpinan, namun tetap fleksibel dapat membantu
dan sinergitas antar lembaga. mengakomodasi suatu perubahan yang mungkin
Sistem organisasi dalam PDU Jambangan terjadi. Dengan begitu pelaksanaan tugas
ditandai dengan adanya struktur organisasi pegawai tetap terstandarisasi sesuai aturan dan
sebagai sistem formal dari hubungan aturan – prosedur, namun tidak menutup kemungkinan
aturan dan tugas serta keterkaitan otoritas yang adanya perubahan yang terjadi sebagai suatu
mengontrol tentang pelaksanaan tugas dalam perkembangan organisasi. Pola kepemimpinan
organisasi. Terdapat koordinator dan pengawas juga berpengaruh pada sistem yang ada dalam
di PDU Jambangan. organisasi. Apabila terdapat kepemimpinan yang
PDU Jambangan merupakan pihak yang otokratik, maka dapat terjadi kemungkinan
terlibat dalam pelaksanaan program pengelolaan kekuasaan yang absolute dan diktator.
sampah menggunakan Black Soldier Fly. Sebaliknya, apabila terdapat kepemimpinan yang
Koordinasi antar petugas dilakukan guna demokratis, maka pemimpin akan mementingkan
mensinergikan dan mengintegrasikan tercapainya suatu tujuan seoptimal mungkin
pelaksanaan tugas, sehingga dapat menciptakan tanpa mengabaikan kepentingan bersama dan
keseragaman dalam pencapaian tujuan. tidak memberatkan salah satu pihak.
Komunikasi menjadi faktor penentu di dalam Sinergitas yang terjalin antara DKRTH Kota
berjalannya suatu koordinasi. Koordinasi yang Surabaya, Kementerian PUPR dan PDU
efektif didapat dengan komunikasi yang searah Jambangan berjalan dengan baik dan selaras.
dan harmonis. Di PDU Jambangan, koordinasi Keselarasan sinergi tersebut menyebabkan
antar petugas yang menangani Black Soldier Fly pelaksanaan program berjalan dengan baik dan
dapat dikatakan lancar. Hal itu didukung dengan semestinya.
komunikasi yang terjalin dengan baik, serta tidak 3. Sarana, Prasarana, dan Teknologi
adanya hubungan yang rumit. Petugas dapat Dalam pelaksanaan program pengelolaan
dengan mudah mengoordinasikan tugasnya sampah menggunakan Black Soldier Fly,
dengan petugas lain, atau bahkan dengan terdapat sarana, prasarana dan teknologi yang
pengawas. Tidak adanya hubungan yang rumit digunakan untuk menunjang terlaksananya
dan bertele – tele, satuan petugas BSF dapat program tersebut. Menurut Kamus Besar Bahasa
mengoordinasikan tugasnya antar petugas Indonesia, sarana merupakan segala sesuatu yang
maupun dengan pengawas BSF. dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai
Struktur organisasi yang sederhana turut maksud atau tujuan, seperti larvero, kandang
memudahkan koordinasi antar petugas, maupun kawin, mesin pencacah dan atraktan. Sedangkan
antar bagian. Adanya koordinator di dalam prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan
organisasi juga sangat berperan dalam koordinasi penunjang utama terselenggaranya suatu proses,
antar satuan petugas BSF, pengawas, dan juga dalam hal ini adalah Rumah BSF.
Sarana, prasarana, dan teknologi merupakan dihasilkan dapat memberikan manfaat. Residu
salah satu aspek penting dalam terlaksananya dari proses pengelolaan sampah organik tersebut
sebuah program. Tanpa sarana, prasarana, dan dapat digunakan sebagai kompos, sedangkan
teknologi yang cukup menunjang, maka program larva yang telah dipanen dapat dimanfaatkan
tidak akan bisa berjalan dengan optimal dan akan untuk pakan ternak. Keuntungan tersebut tidak
menghambat tercapainya suatu tujuan. Kriteria hanya dirasakan oleh PDU Jambangan sendiri,
sarana, prasarana, dan teknologi ini turut kompos yang dihasilkan dapat diberikan kepada
berpengaruh dalam evaluasi suatu kebijakan. warga yang membutuhkan dengan menunjukkan
Ketika ketersediaan sarana, prasarana, dan Kartu Tanda Penduduk (KTP), sedangkan larva
teknologi cukup dan mampu menunjang yang telah dipanen dapat didistribusikan ke
pelaksanaan program, maka dapat berdampak Taman Flora dan Taman Wonorejo untuk
baik pada hasil evaluasi. selanjutnya dimanfaatkan sebagai pakan ternak.
Sarana merupakan segala sesuatu yang Sarana, prasarana, dan teknologi dalam
digunakan sebagai alat dan bahan dalam pelaksanaan Program Pengelolaan Sampah
pelaksanaan program guna pencapaian suatu Menggunakan Black Soldier Fly (BSF) di PDU
tujuan. Sarana yang dimiliki PDU Jambangan Jambangan telah cukup dan mampu menunjang
dalam pelaksanaan program pengelolaan sampah pelaksanaan program, harus didukung dengan
organik menggunakan Black Soldier Fly sudah adanya daftar inventaris terkait sarana dan
lebih dari kata cukup, karena sarana yang prasarana yang dimiliki. Hal tersebut dapat
dimiliki mampu menampung kapasitas sampah mempermudah petugas pada saat akan
yang diangkut dan dicacah. Pemeliharaan sarana melakukan pemeriksaan guna pemeliharaan
juga telah terjamin oleh DKRTH Kota Surabaya. terkait kondisi sarana dan prasarana yang
Dengan begitu, dapat dikatakan bahwa sarana dimiliki. Selain itu juga dapat mempermudah
yang digunakan dalam pelaksanaan program ini evaluator ketika akan melakukan evaluasi terkait
sudah baik dan cukup. pelaksanaan program berdasarkan sarana dan
Prasarana merupakan sebuah penunjang prasarana.
utama dalam terlaksananya suatu program. 4. Finansial
Dalam program pengelolaan sampah Finansial yang dimaksud adalah terkait
menggunakan Black Soldier Fly ini, prasarana dengan keuangan guna pembiayaan mengenai
yang digunakan adalah Rumah BSF yang kebutuhan dalam pelaksanaan program
terletak di PDU Jambangan. Seluruh kegiatan pengelolaan sampah menggunakan Black Soldier
pembibitan atau pembiakan larva Black Soldier Fly. Pembiayaan disini terkait dengan
Fly yang nantinya digunakan dalam reduksi pembayaran gaji tenaga pelaksana, pengadaan
sampah dilakukan di dalam Rumah BSF. alat dan bahan, serta pemeliharaan alat yang
Peralatan dan bahan yang dibutuhkan juga telah digunakan dalam program tersebut. Dukungan
tersedia disana. Hanya proses reduksi sampah finansial termasuk kriteria penting yang dapat
yang terletak di luar rumah BSF. Hal tersebut menunjang pelaksanaan sebuah program.
disebabkan karena luas yang tidak Dengan adanya finansial yang mendukung, maka
memungkinkan, karena proses reduksi sampah dapat dengan mudah memenuhi kebutuhan yang
memerlukan area yang luas untuk setiap susunan diperlukan dalam proses pelaksanaan program.
larvero yang digunakan. Secara keseluruhan, Dalam pelaksanaan program pengelolaan
kondisi Rumah BSF sudah cukup baik. Hal itu sampah menggunakan Black Soldier Fly,
dapat dilihat dari kebersihan, kelengkapan, dan pembiayaan ditanggung oleh Dinas Kebersihan
kerapian yang selalu diperhatikan oleh Satuan dan Ruang Terbuka Hijau Kota Surabaya. Dana
Petugas BSF. untuk pembiayaan tersebut berasal dari
Dalam hal teknologi yang diterapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
program ini, yakni larva Black Soldier Fly, (APBD) Kota Surabaya.
dinilai dapat memberikan banyak keuntungan Pembiayaan tersebut termasuk gaji pegawai,
walaupun larva tersebut memiliki kelemahan belanja alat, pemeliharaan alat, dan biaya
yang tidak bisa dihindari. Larva tersebut mampu pengangkutan sampah. Di samping itu,
mereduksi sampah organik dalam waktu singkat Kementerian PUPR juga tidak jarang
dan dalam proses yang sama, residu yang memberikan sumbangsihnya dalam bentuk hibah
alat – alat yang diperlukan. Program ini juga tersebut merupakan salah satu informasi penting
tidak menuntut warga RT 7 dan RT 8 RW 3 yang dapat dijadikan panduan dalam pelaksanaan
Jambangan untuk membayar rutin terkait program. SOP mengenai pelaksanaan program
pengangkutan sampahnya. Sehingga warga tidak ini dapat dibilang kurang detail, karena tidak
merasa terbebani sekaligus dapat memudahkan memuat mengenai penjelasan – penjelasan
warga dalam pengelolaan sampah organiknya. terkait cara dan penjelasan lebih lanjut terkait
Dukungan finansial yang lancar dan terjamin tahapan pelaksanaan program, sehingga dapat
membuat pelaksanaan program ini berjalan menimbulkan kebingungan bagi petugas ataupun
lancar dan tanpa takut akan terjadinya pembaca SOP tersebut.
kekurangan dana.
5. Regulasi PENUTUP
Aspek Regulasi yang dimaksud adalah Simpulan
peraturan yang mengatur mengenai Progam Berdasarkan hasil penelitian, Evaluasi
Pengelolaan Sampah Menggunakan Black Program Pengelolaan Sampah Menggunakan Black
Soldier Fly di PDU Jambangan Kota Surabaya. Soldier Fly (BSF) di Pusat Daur Ulang Jambangan
Regulasi tersebut berguna untuk memudahkan Kota Surabaya telah mampu menarik antusisas warga
para pelaksana dalam melaksanakan program untuk memilah sampah, memisahkan sampah organik
agar lebih aplikatif dan sesuai dengan peraturan. dan sampah anorganik yang dapat didaur ulang.
Dapat berupa peraturan, petunjuk pelaksanaan, Dengan adanya program ini, telah memberikan
petunjuk teknis, maupun Standar Operasional beberapa manfaat dari pengelolaan sampah
Prosedur (SOP) menggunakan Black Soldier Fly, seperti residu yang
Regulasi merupakan alat pengendali dalam dapat dijadikan kompos dan warga memiliki
pelaksanaan program ini. Regulasi tersebut bisa kesempatan untuk mendapatkan kompos tersebut,
berupa peraturan maupun kebijakan yang serta larva yang telah dipanen dapat dijadikan sebagai
memuat petunjuk dan standar untuk pelaksanaan pakan ternak untuk kemudian didistribusikan ke
suatu program. Regulasi dibutuhkan untuk Taman Flora dan Taman Wonorejo di Kota Surabaya.
menjadi pedoman mengenai bagaimana suatu Dapat diketahui melalui kriteria evaluasi
program dijalankan. Dengan regulasi, diharapkan kebijakan menurut Leo Agustino yang meliputi
program dapat berjalan selaras dan dapat Sumber Daya Aparatur, Kelembagaan, Sarana,
mencapai tujuan program tersebut. Prasarana, dan Teknologi, Finansial, dan Regulasi,
Peraturan yang terkait dengan program ini pelaksanaan program ini masih memiliki beberapa
adalah Peraturan Daerah Kota Surabaya No. hal yang harus diperhatikan. Hal tersebut seperti
Tahun 2014 tentang Pengelolaan Sampah dan penimbunan sampah yang timbul akibat sisa hasil
Kebersihan di Kota Surabaya. Program ini tidak cacahan sampah yang tidak diproses pada hari itu dan
memiliki suatu peraturan yang secara khusus standar operasional prosedur yang harus diupayakan
memuat mengenai pengelolaan sampah untuk lebih detail.
menggunakan Black Soldier Fly, tidak ada Saran
petunjuk teknis maupun petunjuk pelaksanaan. Berdasarkan kesimpulan diatas, maka
Program ini memiliki Standar Operasional peneliti memberikan saran sebagai berikut:
Prosedur terkait pengelolaan sampah 1. Meninjau kembali uraian pekerjaan (job
menggunakan Black Soldier Fly yang terpasang description) petugas dan membuat uraian
di rumah BSF di PDU Jambangan. pekerjaan masing – masing petugas demi
Dalam SOP tersebut memuat mengenai memudahkan dan memperlancar penyelesaian
proses pengelolaan sampah menggunakan Black pekerjaan.
Soldier Fly, yakni tahap – tahap pembiakan larva 2. Meningkatkan konsistensi pelaksanaan program
Black Soldier Fly hingga pengelolaan dengan melaksanakan program secara rutin
sampahnya. Patut disayangkan, dalam penjelasan untuk mengurangi jumlah penimbunan sampah
proses pengelolaan sampah tersebut tidak organik yang telah terangkut.
disebutkan dan dijelaskan berapa waktu yang 3. Menginventarisasi sarana dan prasarana yang
dibutuhkan untuk proses pengelolaan sampah dimiliki dan digunakan dalam pelaksanaan
tersebut. Padahal, waktu yang dibutuhkan untuk program untuk memudahkan dalam peninjauan
setiap tahapan proses pengelolaan sampah
terkait kondisi sarana dan prasarana yang Kamus Besar Bahasa Indonesia Republik Indonesiaa.
dimiliki. Online. Diakses pada 19 Desember 2019.
4. Meninjau kembali Standar Operasional Prosedur
(SOP) dan melakukan perbaikan agar lebih detail Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 5 Tahun
untuk menghindari kesalahan dalam pelaksanaan 2014 tentang Pengelolaan Sampah dan
program. Kebersihan di Kota Surabaya.

Saputra, Arry. 2018. Jatimnow.com.


https://jatimnow.com/baca-5740-pemkot-
Ucapan Terima Kasih surabaya-kembangkan-pengolahan-sampah-
Peneliti mengucapkan terima kasih yang sebesar- dengan-larva/ (diakses pada 15 September
besarnya kepada pihak-pihak yang berkontribusi 2019).
dalam penulisan jurnal ini, diantaranya:
1. Para dosen S1 Ilmu Administrasi Negara FISH Sejati, Kuncoro. 2013. Pengolahan Sampah Terpadu
UNESA. Dengan Sistem Node, Sub Point, Center Point.
2. Indah Prabawati, S. Sos.,M.Si, selaku Dosen Yogyakarta: Kanisius.
Pembimbing skripsi.
3. Hj. Weni Rosdiana, S.Sos., M.AP, selaku Dosen Sugiyono. 2016. Metode Peneltian Kuantitatif
Penguji dalam seminar proposal maupun sidang Kualitiatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
skripsi.
Suryati, Teti. 2009. Bijak & Cerdas Mengolah
4. Badrudin Kurniawan, S.AP., M.AP., M.A,
Sampah: Membuat Kompos dari Sampah
selaku Dosen Penguji dalam seminar proposal Rumah Tangga. Jakarta Selatan: Agromedia
maupun sidang skripsi. Pustaka.
5. Deby Febrian Eprilianto, S.Sos., MPA. Yang
telah membimbing dan menelaah jurnal yang Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 18
ditulis peneliti. Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.
6. Dan pihak-pihak lainnya yang memberikan Sekretariat Negara, Jakarta.
dukungan moral maupun material kepada
peneliti sehingga penulisan jurnal ini dapat
terselesaikan.

DAFTAR PUSTAKA
Agustino, Leo. 2016. Dasar-dasar Kebijakan Publik.
Bandung: Alfabeta.

Creswell, John. W. 2016. Research Design:


Pendekatan Metode Kualitatif, Kuantitatif,
dan Campuran. Diterjemahkan oleh: Achmad
Fawaid dan Rianayati Kusmini Pancasari.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Dortmans, Bram, Stefan Diener, Bart Verstappen,


dan Christian Zurbrügg. 2017. Proses
Pengolahan Sampah Organik dengan Black
Soldier Fly (BSF). Diterjemahkan oleh: Dwi
Cahyani Octavianti.

Indra Propatria Dian Winata. 2018. Evaluasi


Program Zero Waste di Dinas Lingkungan
Hidup dan Kebersihan Kabupaten Sidoarjo
dalam Journal of Public Sector Innovation
Volume 6 Nomor 3.

Anda mungkin juga menyukai