Pajak Reklame
Pajak Reklame
REKLAME
PENGERTIAN PAJAK REKLAME
• Selain objek pajak reklame, ada juga yang tidak termasuk objek pajak reklame, di antaranya:
• Reklame yang diselenggarakan oleh pemerintah pusat atau pemerintah daerah.
• Penyelenggaraan reklame melalui internet, televisi, radio, warta harian, warta mingguan, warta
bulanan, dan sejenisnya.
OBJEK PAJAK REKLAME
• Label/merek produk yang melekat pada barang yang diperdagangkan, yang berfungsi untuk
membedakan dari produk sejenis lainnya.
• Nama pengenal usaha atau profesi yang dipasang melekat pada bangunan tempat usaha atau
profesi diselenggarakan dengan ketentuan yang mengatur nama pengenal usaha atau profesi
tersebut luasnya tidak melebihi 1 m² (satu meter persegi) dengan ketinggian maksimum 15
meter dan jumlah reklame tidak lebih dari 1 buah.
• Penyelenggaraan reklame semata-mata memuat nama tempat ibadah dan panti asuhan.
• Penyelenggaraan reklame yang semata-mata mengenai pemilikan dan/atau peruntukan tanah,
dengan ketentuan luasnya tidak lebih damri 1 m² dan diselenggarakan di atas tanah tersebut
kecuali reklame produk.
• Reklame yang diselenggarakan oleh perwakilan diplomatik, perwakilan PBB, badan dan lembaga
khususnya badan atau lembaga organisasi internasional pada lokasi kantor badan yang
dimaksud.
DASAR PENGENAAN
PAJAK REKLAME
• Dasar pengenaan pajak reklame adalah Nilai Sewa Reklame (NSR). Jika reklame
diselenggarakan oleh pihak ketiga, NSR ditetapkan berdasarkan dari nilai kontrak
reklame.
• Namun, jika reklame diselenggarakan sendiri, NSR dihitung berdasarkan pada jenis,
bahan yang digunakan, lokasi penempatan, jangka waktu penyelenggaraan, jumlah,
dan ukuran media reklame.
• Besarnya pajak reklame dihitung dengan cara mengalikan tarif pajak sebesar 25% (dua
puluh lima persen) dengan dasar pengenaan pajak.
PENENTUAN TARIF PAJAK REKLAME
• besaran tarif reklame setiap daerah tidak sama. Semua tergantung pada
keputusan kepala daerah masing-masing. Namun secara umum ada
beberapa reklame yang tidak memiliki kewajiban bayar pajak.
• Pihak-pihak yang tidak memiliki kewajiban membayar tarif reklame atau
pajak reklame adalah pihak yang memasang reklame di media cetak,
elektronik, maupun internet. Bisa juga reklame yang dilakukan oleh
Pemerintah baik pusat maupun daerah. Bebas pajak juga untuk reklame
yang menunjukkan tempat umum misalnya masjid, SPBU, atau juga
tempat ibadah lainnya.
faktor yang memengaruhi besaran pajak reklame:
Ukuran/M Jangka
No. Lokasi Ketinggian Reklame NSR
Persegi Waktu/Hari
1 Protokol A 1 1 s.d 15 Meter 25.000
2 Protokol B 1 1 s.d 15 Meter 20.000
3 Protokol C 1 1 s.d 15 Meter 15.000
4 Ekonomi Kelas I 1 1 s.d 15 Meter 10.000
5 Ekonomi Kelas II 1 1 s.d 15 Meter 5.000
6 Ekonomi Kelas III 1 1 s.d 15 Meter 3.000
7 Lingkungan 1 1 s.d 15 Meter 2.000
b. Perhitungan Nilai Sewa Reklame (NSR) Produk
Catatan:
– Biaya tersebut belum termasuk untuk koordinasi dengan dinas pertamanan dan pemasangan.
– Untuk reklame rokok dan minuman alkohol akan dikenakan tambahan biaya 25% dari pokok pajak.
Soal Latihan
1. PT. KA – 1J ingin memasang reklame papan di lokasi yang termasuk dalam kelas
PROTOKOL A dengan nilai sewa reklame (NSR) setiap 1 m2 = Rp.125.000/ hari. Jika PT.
KA – 1J memasang reklame dengan luas 2,75 m x 3,5 m selama 95 hari. Hitunglah
besarnya pajak reklame papan yang akan dibayar oleh PT.KA -1 J
2. Politeknik LP3I PEKANBARU akan memasang reklame papan di lokasi yang termasuk
dalam kelas PROTOKOL B dengan nilai sewa reklame (NSR) setiap 1 m2 = Rp.100.000/
hari. Jika Politeknik LP3I PEKANBARU memasang reklame dengan luas 2,50 m x 5,5 m
selama 120 hari. Hitunglah besarnya pajak reklame papan yang akan dibayar oleh
Politeknik LP3I PEKANBARU