Anda di halaman 1dari 10

PENCEMARAN TANAH

A. LATAR BELAKANG

Pencemaran lingkungan adalah suatu keadaan yang terjadi karena perubahan kondisi tata

lingkungan (tanah, udara, dan air) yang tidak menguntungkan (merusak dan merugikan

kehidupan manusia, binatang, dan tumbuhan) yang disebabkan oleh kehadiran benda-

benda asing (seperti sampah, limbah industri, minyak, logam berbahaya dan sebagainya).

Hal ini salah satunya sebagai akibat perbuatan manusia, sehingga mengakibatkan

lingkungan tersebut tidak berfungsi seperti semula.

Pencemaran lingkungan berhubungan erat dengan limbah. Permasalahan limbah timbul

karena tidak seimbangnya produksi limbah dengan pengolahannya dan semakin

menurunnya daya dukung alam sebagai tempat pembuangan limbah. Jumlah limbah terus

bertambah dengan laju yang cukup cepat. Sedangkan di lain pihak, kemampuan

pengolahan limbah masih belum memadai.

Tanah sangatlah penting bagi kehidupan umat manusia dan makhluk hidup lainnya dengan

fungsi yang tidak akan dapat digantikan dengan yang lainnya. Hampir seluruh kegiatan

yang dilakukan manusia dilakukan diatas tanah, mulai dari tempat tinggal, pertanian,

industri dan aktivitas-aktivitas lainnya.

Kontaminasi pada tanah dan perairan diakibatkan oleh banyak penyebab termasuk limbah

industri, limbah pertambangan, residu pupuk dan pestisida hingga bekas instalasi senjata

kimia. Bentuk kontaminasi berupa berbagai unsur dan substansi kimia berbahaya yang

mengganggu keseimbangan fisik, kimia, dan biologi tanah.

Ketika suatu zat berbahaya atau beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat

menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke

dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah

tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat
mencemari air tanah dan udara di atasnya.

Meningkatnya populasi manusia di Indonesia dan padatnya penduduk membuat limbah-

limbah sulit untuk ditangani sehingga seringkali mencemari lingkungan yang akan

berdampak pada kesehatan dan terjadi penumpukan limbah domestik. Limbah domestik

yang menumpuk contohnya limbah kotoran manusia atau tinja (feces). Sebagian besar

penduduk Indonesia masih menggunakan pengolahan tinja rumah tangga setempat (on site

system) yang berupa tangki septik atau septic tank. Septic tank merupakan penampungan

limbah padat kotoran manusia (feces) yang akan cepat penuh bila di dalamnya tidak terjadi

proses penguraian sempurna oleh bakteri pengurai.

Secara umum, jumlah limbah perkotaan di Indonesia didominasi oleh jenis limbah

organik. Kegiatan yang dilakukan rumah tangga (domestik) dan pasar menghasilkan

limbah organik sebanyak 79,19 %.

Setiap hari manusia menghasilkan air limbah rumah tangga (domestic waste water). Air

limbah tersebut ada yang berasal dari kakus disebut black water adapula yang berasal dari

kamar mandi, tempat mencuci pakaian, tempat mencuci piring dan peralatan dapur yang

disebut juga grey water. Sebagian besar penduduk Indonesia masih menggunakan sistem

pengolahan air limbah rumah tangga setempat (on site system) yang berupa tanki septik

atau cubluk. Ada yang memasukkan air limbah dari kakus (black water) ada pula yang

memasukkan seluruh air limbahnya (black water + grey water). Setelah memakan waktu

tertentu limbah tersebut akan mengalami dekomposisi oleh mikroorganisme lalu berubah

menjadi lumpur tinja.

B. PENYEBAB PENCEMAAN TANAH

Secara umum, Pencemaran tanah dapat disebabkan limbah domestik, limbah industri dan

limbah pertanian

1. Limbah domestik
Limbah domestik dapat berasal dari daerah: pemukiman penduduk;

perdagang-an/pasar/tempat usaha hotel dan lain-lain; kelembagaan misalnya

kantor-kantor pemerintahandan swasta; dan wisata, dapat berupa limbah padat

dan cair

Limbah padat berupa sampah anorganik. Jenis sampah ini tidak dapat

diuraikan olehmikroorganisme (non-biodegradable), misalnya kantong plastik,

bekas kaleng minuman, bekas botol plastik air mineral, dsb.2.

Limbah cair berupa; tinja, deterjen, oli, cat, jika meresap kedalam tanah

akan merusakkandungan air tanah bahkan dapat membunuh mikro-organisme di

dalam tanah.

2. Limbah industri

Limbah domestik dapat berasal dari daerah: pemukiman penduduk;

perdagang-an/pasar/tempat usaha hotel dan lain-lain; kelembagaan misalnya

kantor-kantor pemerintahandan swasta; dan wisata, dapat berupa limbah padat

dan cair.1.

Limbah industri berupa limbah padat yang merupakan hasil buangan

industri berupa padatan, lumpur, bubur yang berasal dari proses pengolahan.

Misalnya sisa pengolahan pabrik gula, pulp, kertas, rayon, plywood, pengawetan

buah, ikan daging dll.2.

Limbah cair yang merupakan hasil pengolahan dalam suatu proses produksi,

misalnyasisa-sisa pengolahan industri pelapisan logam dan industri kimia

lainnya. Tembaga,timbal, perak, khrom, arsen dan boron adalah zat-zat yang
dihasilkan dari proses industri pelapisan logam.

3. Limbah pertanian

Limbah pertanian berupa sisa-sisa pupuk sintetik untuk menyuburkan

tanah/tanaman,misalnya pupuk urea Pestisida pemberantas hama tanaman

misalnya DDT.

4. DAMPAK, SOLUSI DAN PENANGAN PENCEMARAN TANAHA.

A. DAMPAK PENCEMARAN TANAH

Semua hal yang telah mengalami pencemaran pasti ujungnya akan

menimbulkan berbagaidampak yang negatif, tidak terkecuali tanah ini. Jika

udara dan air yang tercemar akanmenimbulkan berbagai macam dampak negatif,

maka tanah pun juga demikian. Ada berbagaimacam dampak negatif dari

adanya pencemaran tanah ini. Beberapa macam dampak pencemarantanah

antara lain sebagai berikut:

1. Mengurangi kesuburan tanah

Dampak pertama yang akan kita rasakan dari adanya tanah yang

tercemar pastinya akanmenurunkan kesuburan pada tanah itu sendiri.

seperti yang kita ketahui sebelumnya bahwasannya tanah ini pada

dasarnya mempunyai keunggulan. Salah satu keunggulan tanahadalah

mempunyai nilai kesuburan sehingga banyak tanaman bisa hidup

dengan subur. Namun ketika tanah ini sudah tercemar dengan berbagai

macam zat yang merugikan (baikzat kimia maupun non kimia), hal ini

akan menurunkan tingkat kesuburan tanah tersebut. Tanahakan menjadi

tidak subur karena zat- zat polutan sudah merusak jaringan kesuburan

tanahtersebut. Akibatnya, banyak tanaman yang tidak akan bisa tumbuh

dengan baik.
2. Membuat tumbuh- tumbuhan dan makhluk hidup lainnya mati

Masih serangkaian dengan dampak pencemaran tanah yang akan

menurunkan tingkatkesuburan. Hal ini juga akan berakibat pada masa

hidup tanaman. Tamanan yang awalnyatumbuh dengan subur, lama-

kelamaan akan menjadi layu, bahkan akan mati.Selain tanaman,

pencemaran pada tanah ini juga akan berdampak pada makhluk

hiduplainnya (seperti binatang dan manusia). Zat- zat polutan yang ada

di dalam tanah akan masuk kedalam janrungan tumbuhan. Dan ketika

tumbuhan tersebut dimakan oleh manusia maupun binatang, maka efek

negatifnya dapat tersalurkan pada binatang atau manusia yang

memakantumbuhan tersebut.

3. Menyebabkan pencemaran pada udara

Pencemaran tanah juga akan berdampak pada pencemaran udara. Hal ini

karena zat- zat yangmencemari tanah tersebut (misalnya sampah) dalam

jangka waktu yang lama akan membuatudara yang ada di sekitarnya

menjadi tidak sehat. Akibatnya udara tersebut menjadi tidaknyaman

untuk dihirup. Selain itu, apabila yang membuat pencemaran pada tanah

adalah sampah,maka ketika akan terjadi proses dekomposisi maka akan

menimbulkan bau yang begitumneyengat. Dan inilah yang disebut

dengan pencemaran udara.

4. Menimbulkan wabah penyakit

Dampak pencemaran tanah yang selajutnya adalah menyebabkan

timbulnya banyak bibit penyakit. Tanah yang tercemar merupakan

rumah yang sangat nyaman bagi patogen- patogenyang menimbulkan

banyak penyakit. Hal ini dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama

akan menyebabkan berbagai penyakit datang dan siap menyerang


makhluk hidup yang ada danmenempati tanah yang tercemar tersebut.

Yang akan menikmati datangnya penyakit ini tidakhanya manusia saja,

namun juga binatang dan tumbuh- tumbuhan lainnya.

5. Merusak ekosistem

Ekosistem merupakan wujud interaksi antara makhluk hidup dengan

lingkungan sertakomponen- komponen yang ada di dalamnya (baik

komponen biotik maupun komponen abiotik).Tanah termasuk ke dalam

komponen abiotik sehingga tercemarnya tanah pastinya

akanmenyebabkan menyebabakn keseimbangan ekosistem menjadi

terganggu. Akibatnya lingkunganmenjadi tidak nyaman dan banyak

fungsi yang seharusnya didapatkan justru akan berubahmenjadi suatu

wujud kerugian.

6. Merusak keindahan atau estetika

Hal yang pasti terjadi selanjutnya akibat adanya pencemaran tanah

adalah rusaknya nilaikeindahan atau estetika lingkungan. Keindahan

lingkungan tidak hanya terdapat pada apa yangkita lihat saja, namun

juga apa yang kita dengar dan apa pula yang kita rasa. Pencemaran

tanahakan banyak sekali merusak nilai- nilai keindahan tersebut.Tidak

hanya itu saja, dan yang paling penting pencemaran tanah ini akan

menyebabkankondisi lingkungan yang kita tempati menjadi tidak

nyaman sama sekali. Terlebih apabila pencemarah tanah tersebut

disebabkan oleh sampah. Sampah- sampah akan membuat

berbagaimacam kerugian bagi makhluk hidup. Selain tidak sedap

dipandang mata, sampah juga akanmenyebabkan bau yang sangat

menyengat. Ini sungguh tidak nyaman digunakan sebagai tempat

bermukim.Itulah beberapa dampak dari pencemaran tanah yang dapat


kita rasakan. Selain dampak-dampat tersebut masih banyak lagi dampak

yang dapat kita rasakan baik kita sadari maupuntidak. Oleh karenai

itulah kita sebagai manusia harus menjaga tanah dari berbagai bentuk

pencemaran. Menurunnya tingkat kesuburan tanah akibat buangan

sampah plastik, pecahankaca, logam, dan karet sulit diuraikan oleh

organisme dekomposer dalam tanah

Dampak Pencemaran Tanah Lainnya :

1. Matinya organisme pengurai tanah akibat pembuangan limbah deterjen

dan residu pestisida dalam tanah.

2. Menurunnya produktivitas tanah karena terkikisnya lapisan humus dari

permukaan tanah

3. Perubahan pH tanah akibat adanya deposit senyawa asam yang berasal

dari hujan asam.Adapun perubahan keasaman tanah ini akan

berpengaruh buruk terhadap penyerapan haradari tanah oleh tanaman.


B. PENANGANAN DARI PENCEMARAN TANAH

Tanah yang telah terkontaminasi oleh berbagai jenis polutan dapat

dipulihkan dengan metode pengolahan yang disebut dengan remidiasi.

Remidiasi yaitu kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah. Sebelum

melakukan remediasi, hal yang perlu diketahui diantaranya:

 Jenis pencemar (organik atau anorganik), terdegradasi atau tidak,

berbahaya atau tidak.

 Berapa banyak zat pencemar yang telah mencemari tanah tersebut.

 Perbandingan karbon (C), nitrogen (N), dan fosfat (P).

 Jenis tanah.

 Kondisi tanah (basah, kering).

 Telah berapa lama zat pencemar terendapkan di lokasi tersebut.

 Kondisi pencemaran (sangat penting untuk dibersihkan segera/bisa

ditunda).

1. Remediasi in situ

Remediasi in situ adalah pembersihan atau pengolahan tanah

terkontaminasi di lokasi.Remediasi in situ lebih murah dan lebih mudah dengan

konversi biologi dan kimia, pemisahandaerah terkontaminasi agar tidak

mencemari lingkungan lainnya.

2. Remediasi ex situ

Remediasi ex situ adalah pengolahan tanah terkontaminasi digali dan

diolah di suatu unit pengolahan antara lain, dapat dilakukan dengan cara

memisahkan bahan pencemar dengan tanah, penguraian kontaminan dengan

mikroba, pemanfaatan energi panas yang dapat menguapkankontaminan dari

tanah, dan ekstraksi kontaminan dari tanah. Remediasi ex situ ini jauh
lebihmahal dan rumit.

3. Bioremediasi

Bioremediasi merupakan proses pembersihan pencemaran tanah dengan

menggunakanmikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk

memecah atau mendegradasi zat

pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon

dioksida dan air).Proses bioremediasi harus memperhatikan temperatur tanah,

ketersediaan air, nutrien (N, P, K), perbandingan C : N kurang dari 30 : 1, dan

ketersediaan oksigen.

C. PENCEGAHAN DARI PENCEMARAN TANAH

Pada umumnya pencegahan ini pada prinsipnya adalah berusaha untuk tidak

menyebabkanterjadinya pencemaran, misalnya mencegah/mengurangi

terjadinya bahan pencemar, antara lain:

1. Sampah organik yang dapat membusuk/diuraikan oleh mikroorganisme

antara lain dapatdilakukan dengan mengukur sampah-sampah dalam

tanah secara tertutup dan terbuka,kemudian dapat diolah sebagai

kompos/pupuk. Untuk mengurangi terciumnya bau busukdari gas-gas

yang timbul pada proses pembusukan, maka penguburan sampah

dilakukansecara berlapis-lapis dengan tanah.

2. Sampah senyawa organik atau senyawa anorganik yang tidak dapat

dimusnahkan olehmikroorganisme dapat dilakukan dengan cara

membakar sampah-sampah yang dapatterbakar seperti plastik dan serat

baik secara individual maupun dikumpulkan pada suatutempat yang

jauh dari pemukiman, sehingga tidak mencemari udara daerah

pemukiman.Sampah yang tidak dapat dibakar dapat digiling/dipotong-


potong menjadi partikel- partikel kecil, kemudian dikubur.

3. Pengolahan terhadap limbah industri yang mengandung logam berat

yang akanmencemari tanah, sebelum dibuang ke sungai atau ke tempat

pembuangan agar dilakukan proses pemurnian.

4. Sampah zat radioaktif sebelum dibuang, disimpan dahulu pada

sumursumur atau tangkidalam jangka waktu yang cukup lama sampai

tidak berbahaya, baru dibuang ke tempatyang jauh dari pemukiman,

misal pulau karang, yang tidak berpenghuni atau ke dasarlautan yang

sangat dalam.

5. Penggunaan pupuk, pestisida tidak digunakan secara sembarangan

namun sesuai denganaturan dan tidak sampai berlebihan.

6. Usahakan membuang dan memakai detergen berupa senyawa organik

yang dapatdimusnahkan/diuraikan oleh mikroorganisme.

Anda mungkin juga menyukai