PENDAHULUAN
A. Latar belakang
suatu sampel.
ion-ion tertentu.
1. Maksud percobaan
2. Tujuan pecobaan
TINJAUAN PUSTAKA
A. DASAR TEORI
satu atau lebih elektron disebut anion. Karena anion tertarik menuju
anoda, ion yang beruatan positif yang kehilangan satu atau lebih
sampel. Sebagai contoh, zat asal larut dalam air panas, katin yang
2+
ditemukan pb . anion yang mungkin adalah pbcl 2 larut dalam air
Pereaksi ini dilakukan untuk mengetahui jenis unsure dan ion yang
(Sahirman, 2013).
dalam sifat yang analog, hal ini di bahas bersama dengan satu
2010).
harus mengikiti prosedur kerja yang khas. Zat yang diselidiki harus
disiapkan atau diubah dalam bentuk suau larutan, untuk zat padat
kita harus memilih zat pelarut yang cocok. Ion-ion logam pada
atau dari filtrat dan tiap-tiap logam yang mungkin ada harus
(Cokrosarjiwanto, 2011).
padat dan reaksii basah untuk zat dalam larutan. Reaksii kering
semacam ialah pemanasan, uji pipa tiup, uji nyala, uji spektroskopi
dan uji manik. Reaksi basah ialah uji yang dibuat dengan zat-zat
B. URAIAN BAHAN
tidak berbau.
dari cahaya
RM/BM : HCL/36,46
pemerangsang.
RM/BM : HNO3/ 63
RM/BM : NH3/17,3
BAB III
METODE KERJA
A. ALAT
1. Batang pengaduk
2. Botol semprot
3. Cawan porselin
4. Gelas kimia
5. Gegep
6. Lap kasar
7. Lap halus
8. Pembakas spiritur
9. Penjepit tabung
B. BAHAN
1. Aquadest
2. AgNO3
3. BaCL2
4. H2SO4
5. HNO3
6. HgCL2
7. NaCL
8. Na 2CO3
9. NH3
10. NH4OH
11. PbCL2
C. PROSEDUR KERJA
reaksi
pengamatan
2. Identifikasi Pb (kation)
4. Identifikasi Ag / Pb / Hg (anion)
NaNO3+NH3,(NH4)SO4+BaCl2
yaitu larutan jernih atau negatif anion, dari sampel (NH 4)SO4
anion.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
b. Identifikasi Pb
2. Identifikasi Anion
B. PEMBAHASAN
Pada praktikum Kali ini, dilakukan identifikasi atau analisis
kation dan anion pada suatu sampel Pengamatan ini bertujuan
untuk menganalisis kation dan anion dalam suatu sampel.
Adupun reagen yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu Air
sumur, sosis bakar, garam kasar, PBCL2,AgNO3,HgCL2,
Na2CO3, NaCL, dan (NH4)SO4. Sedangkan reagen yang di
gunakan terdiri atas HCL, H2O(air) panas, NH4OH, H2SO4,
HNO3, NH3 dan BaCL2.
Pada identifikasi kation dilakukan 3 kali pengamatan.
Pengamatan Pertama Identifikasi Ag/Pb/Hg. Hal yang dilakukan
yaitu gerus sampel (sosis bakar) yang akan digunakan, setelah
itu lakukan pembakaran pada Sampel hingga menjadi abu, lalu
setelah itu masukkan air sumur sebanyak I ml kedalam tabung
reaksi 1. Setelah itu tambahkan 2 tetes HCL, ditemukan hasil
setelah penambahan HCl tidak terjadi endapan yang berarti
tidak terdapat kation atau negatif. Terakhir pada tabung ketiga,
masukkan garam kedalam tabung. Setelah itu tetesi garam
dengan menggunakan HCl sebanyak 2 tetes, dan diperoleh
hasil terbentuknya endapan yang berati terdapat kation atau
positif. Alasan penambahan HCl yaitu untuk mengetahui larutan
tersebut termasuk larutan kation atau anion.
Pengamatan kedua, identifikasi Pb. Hal yang pertama
dilakukan adalah siapkan 3 tabung reaksi. Tabung reaksi
pertama, masukkan sampel air sumur sebanyak 1 mL setelah
itu tetesi dengan menggunakan air panas sebanyak 2 tetes, dari
penambahan tersebut tidak terjadi perubahan warna larutan
menjadi warna kuning jernih. Hal ini sesuai dengan teori yang
dikemukakan oleh permata dalam bukunya yang berjudul
“penuntun kimia kualitatif dasar” yang menyatakan bahwa
sampel Pb jika ditambahkan dengan K 2CrO4 akan menghasilkan
larutan berwarna kuning. Alasan penambahan air panas dan
K2CrO4 yaitu untuk membuktikan bahwa penambahan reaksi
tersebut sesuai dengan teori yaitu penambahan air panas tidak
terjadi perubahan warna larutan dan penambahan pereaksi
K2CrO4 akan menghasilkan larutan berwarna kuning. Tabung
kedua, masukkan sampel PbCl 2 kedalam tabung sebanyak 1 mL
setelah itu ditetesi dengan menggunakan air panas sebanyak 2
tetes, dari penambahan tersebut tidak terjadi perubahan apapun
pada larutan atau larutan tetap jernih. Selanjutnya sampel yang
sama dengan menggunakan K2CrO4, dari penambahan tersebut
diperoleh perubahan warna menjadi endapan kuning dan hal ini
sesuai dengan teori dalam buku pertama. Tabung ketiga,
masukkan sampel sosis bakar secukupnya kedalam cawan
porselin, setelah itu tetesi dengan 2 tetes air panas, dari
penambahan tersebut tidak terjadi perubahan. Selanjutnya
ditambahkan 2 tetes K2CrO4, pada sampel yang sama, dari
penambahan tersebut diperoleh bahwa larutan tidak mengalami
perubahan apapun. Hal ini tidak sesuai dengan teori pertama.
Pengamatan ketiga, identifikasi Ag dan Hg. Hal pertama
yang dilakukan adalah menyiapkan 3 tabung reaksi. Pada
tabung reaksi pertama, masukkan sampel air sumur sebanyak 1
mL setelah itu tetesi dengan menggunakan NH 4OH sebanyak 2
tetes, dari penambahan tersebut tidak terjadi perubahan
apapun. Hal itu sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh
permata dalam buku “penuntun praktikum kimia analitik 1 “ yang
menjelaskan bahwa jika air ditambahakan dengan NH 4OH maka
akan menghasilkan larutan tetap. Pada tabung reaksi kedua,
masukkan sampel AgNO3 sebanyak 1 mL setelah itu tetesi
dengan menggunakan NH4OH sebanyak 2 tetes, dari
penambahan tersebut tidak terjadi perubahan menjadi keruh
dan tidak lama kemudian berubah menjadi bening. Hal ini tidak
sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh permata dalam
bukunya “penuntun praktikum kimia analitik” yang menjelaskan
bahwa AgNO3 ika ditambahkan dengan larutan NH 4OH akan
menghasilkan endapan coklat. Pada tabung ketiga masukkan
sampel HgCl2 sebanyak 1 mL kedalam tabung reaksi. Setelah
itu tambahkan 2 tetes NH4OH kedalam sampel, hasil
penambahan tersebut menghasilkan larutan berwarna putih
keruh. Hal ini tidak sesuai dengan teori pernyataan dalam
bukunya “penuntun praktikum kimia analitik” yang menjelaskan
bahwa jika HgCl2 ditambahkan larutan NH4OH menghasilkan
larutan berwarna hitam. Alasan penambahan pereaksi NH 4OH
pada setiap sampel yaitu untuk mengetahui bahwa larutan
tersebut sesuai atau tidak dengan teori.
Pengamatan ke empat pada identifikasi anion pada sampel
pertama yaitu Na2CO2 yang di reaksikan dengan H2SO4
menghasilkan larutan jernih dan bergelembung hal ini sesuai
atau positif dengan teori vogel 1979 hal 351 dimana Na 2CO2
jika di reaksikan dengan H 2SO4 akan menghasilkan endapan
akan menghasilkan endapan karena umumnya semua larutan
SO4 larut dan membentuk endapan. Pada sampel kedua yaitu
NaCl yang di reaksikan dengan HNO 3 menghasilkan larutan
kuning, bergelembung, dan terdapat endapan hal ini tidak
sesuai atau negatif dengan teori vogel 1994 bagian 1 halaman
219 dimana NaCl yang di reaksikan dengan HNO 3 akan
menghasilkan endapan coklat. Pada sampel ketiga yaitu NaO 3
yang di reaksikan dengan NH3 menghasilkan larutan jernih hal
ini tidak sesuai atau negatif dengan teori. Pada sampel keempat
yaitu (NH4)SO4 yang di reaksikan dengan BaCl2 menghasilkan
larutan putih keruh dan terdapat endapan hal ini sesuai atau
positif dengan teori vogel 1979 halaman 370 dimana larutan
SO4 akan larut dan BaCl2 akan mengendap.
Ilmu farmasi adalah ilmu yang mempelajari tentang sediaan
obat, zat-zat terkandung di dalamnya, serta cara-cara
pengolahannya. Seluk beluk tentang pengidentifiksian dan
pemisahan suatu zat dalam sampel. Untuk itu, pengetahuan
tentang analisis kualitatif kation dan anion sangat essensial
untuk di jadikan salah satu keahlian bagi seorang farmasis.
Inilah yang menjadi sebab praktikum ini di laksanakan. Di
karenakan praktikan harus mengetahui dan mengenal cara
menganalisis kation dan anion perlunya di adakan pengenalan
terhadap kation dan anion, mengetahui seberapa aman sebuah
produk di gunakan, apakah mengandung bahan-bahan yang
berbahaya bagi kesehatan manusia.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pada praktikum yang telah di lakukan dapat di simpulkan:
1. Pada identifikasi Ag/Pb/Hg, di peroleh bahwa pada sampel
garam yang di tambahkan HCL memperoleh larutan yang
mengendap yang artinya kation terdentifikasi positif.
2. Pada identifikasi Pb,di peroleh bahwa pada sampel air sumur
dan PBCL2 menghasilkan larutan berwarna kuning sesuai
dengan teori sedangkan pada sampel sosis bakar tidak terjdi
perubahan apapun atau tidak sesuai teori
3. Pada identifikasi Ag dan Hg , di peroleh bahwa pada sampel air
sumur dengan penambahan NH4OH tidak mengalami
perubahan apapun atau larutan perubahan apapun atau larutan
tetap jernih sesuai dengan teori sedangkan pada sampel AgNO 3
berubah menjadi keruh, dan HgCl 2 berubah menjadi putih keruh,
hal itu tidak sesuai dengan teori
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Besari, Ismail, dkk 2013. Kimia Organik untuk Universitas, Edisi I, Armico
Bandung. Bandung
PERCOBAAN I
DI SUSUN OLEH
KELOMPOK III
NUR SRI WAHYUNI (202002061)
NURFITRIANI HT. (202002063)
NURHIDAYAH KAHAR (202002064)
RIDHA REZKI ILAHI (202002085)
RIDWAN BALI (202002086)
SYAMSINAR MUSTAFA (202002101)
2021
PERCOBAAN I
DI SUSUN OLEH
KELOMPOK III
2021