Anda di halaman 1dari 2

UJIAN TENGAH SEMESTER GASAL TA.

2021/2022

Nama : Almira Nur Fauziah


NPM : 21043010166
Jurusan : Ilmu Komunikasi
Kelas : Reguler C

Studi Kasus
Latar Belkang Masalah

Komunikasi berasal dari kata comminication atau communis yang memiliki arti sama,
pengertian lain komunikasi adalah berpartisipasi atau memberitahukan. (Leila Mona Ganiem
2018 hal. 23)
Komunikasi adalah bentuk pertukaran informasi atau pemikiran dengan tujuan agar
kedua belah pihak yang terlibat memiliki kesamaan pengertian, saling mempercaya, dan
adanya hubungan baik.
Komunikasi merupakan aktivitas yang selalu dilakukan manusia dan tidak ada
manusia yang tidak terlibat dalam aktivitas komunikasi. Komunikasi merupakan hal yang
sangat berpengaruh dalam kehidupan seseorang dan berada di setiap kehidupan manusia, baik
di masyarakat, keluarga, bahkan diri sendiri. Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu
melakukan hubungan dengan orang lain untuk menyatakan dan mendukung identitas diri
serta membangun kontak sosial dalam pemenuhan kebutuhan fisik dan psikologisnya.
Dengan kata lain komunikasi merupakan keharusan bagi manusia.
Pada awal 2020 dunia telah dilanda wabah corona virus disease atau yang sering kita
kenal dengan Covid-19. Menurut Kompas 11 Mei 2020, 2 Maret 2020, pertama kalinya
pemerintah mengumumkan dua kasus pasien positif Covid-19 di Indonesia namun pakar
Epidemiologi Universitas Indonesia Pandu Riono menyebutkan virus corona jenis SARS-
CoV-2 sebagai penyebab Covid-19 itu suda masuk Indonesia sejak awal Januari. Wabah ini
sendiri juga ikut memberi dampak di bebagai sektor negara, seperti perekonomian, sosial,
pariwisata, dan pendidikan.
Akhir-akhir ini terdapat informasi dari Pemerintah yang diperbolehkan masyarakat
mudik, kemudian tidak lama ada aturan masyarakat tidak boleh mudik, karena firus Corona.
Paca lebaran 2021 terjadi peningkatan, yang menjadi sorotan nasional, Kudus
menyentuh 7.594 persen kasus, Jakarta 800 klaster Covid-19 yang diperkirakan varian baru,
Madura pada awal Juni 12 kasus melonjak menjadi 322 kasus, yang banyak terjadi di
Kecamatan Bangkalan 687 kasus, Geger 39 kasus, dan Arosbaya 126 kasus. (Opini Jawa Pos
Kamis, 24 Juni 2021), pada saat ini perlu adanya komunikasi kesehatan terhadap seluruh
masyarakat Indonesia, agar masyarakat mendapatkan informasi kesehatan, sehingga dapat
menjaga kesehatan sendiiri, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.
Berdasarkan tersebut di atas bagaimana komunikasi kesehatan di Kabupaten
Bangkalan di Kecamatan Bangkalan yang mencapai 687 kasus, Geger 39 kasus, dan
Arosbaya 126 kasus.
Bahkan daerah tersebut tidak memperhatikan protokol kesehatan, bagaimana agar daerah
tersebut memperhatikan tentang kesehatan. Berdasarkan hal tersebut setrategi apa yang
digunakan agar daerah tersebut memperhatikan pentingnya kesehatan.
Gunakan Teori teori : ISBD, Komunikasi Kesehatan, dan Komunikasi Antar Budaya.

==============
Penyelesaian Kasus

Setelah melakukan studi kasus terhadap latar belakang masalah yang sudah diberikan,
menurut saya strategi yang tepat agar masyarakat di daerah Kabupaten Bangkalan lebih
memerhatikan Kesehatan dan juga lebih waspada terhadap bahaya penyebaran virus Covid-
19 yang pertama adalah dengan menggunakan teori ISBD. Sudah kita ketahui bahwa
Kabupaten Bangkalan terletak di Pulau Madura, dimana pada daerah tersebut masih sangat
kental dengan kebudayaan serta keagaman yang kuat sehingga mereka akan lebih mudah
percaya kepada pemuka-pemuka agama setempat oleh sebab itu mereka akan segan untuk
melawan ataupun tidak mematuhi apa yang telah disampaikan oleh para pemuka agama yang
sudah mereka hormati atau segani. Jadi, petugas Kesehatan dapat melakukan penyuluhan
terkait bahaya Covid-19 serta cara pencegahannya kepada para pemuka agama atau pun
tokoh-tokoh yang berpangaruh di daerah tersebut, sehingga mereka dapat menyampaikan
Kembali penyuluhan yang telah diberikan oleh petugas Kesehatan kepada para warganya.
Lalu yang kedua adalah dapat menggunakan teori Komunikasi Kesehatan. Dalam hal ini,
yang menjadi komunikator awal tentu saja petugas Kesehatan karena mereka lah yang paling
ahli, lalu mereka akan melakukan pendekatan kepada para pemuka agama, dan memberikan
penyuluhan mengenai apa itu Covid-19, lalu apa bahayanya dan apa saja pencegahan yang
dapat dilakukan. Setelah itu, pemuka agama lah yang akan menjadi komunikator untuk
melakukan himbauan kepada masyarakatnya karena mereka memiliki peranan yang sangat
penting di daerah tersebut sehingga akan lebih mudah didengar oleh warga disana. Dengan
hal ini kita sudah menerapkan dua faktor yang terdapat pada Komunikasi Kesehatan, yaitu
faktor pertama adalah “to secure understanding” dan faktor kedua adalah kepercayaan. Yang
ketiga kita juga dapat menggunakan teori Komunikasi Antar Budaya. Kita dapat memakai
teori Pendekatan Etnografi yang dimana petugas medis maupun pemerintah dapat melakukan
penyuluhan dengan menginterpretasikan bentuk komunikasi yang digunakan di daerah
Kabupaten Bangkalan, sehingga masyarakat setempat akan merasa mendapatkan informasi
yang jelas karena komunikator menggunakan gaya Bahasa dari daerah tersebut.

Peningkatan kasus positif Covid-19 di Indonesia dan kurangnya kesadaran terhadap bahaya
Covid-19 juga masih banyaknya masyarakat yang tidak mematuhi protokol Kesehatan tentu
saja menjadi tugas untuk pemerintah dan juga tugas kita semua agar kasus Covid-19 di
Indonesia segera berakhir. Saya berharap semoga teori-teori serta jalan keluar dari kasus
kurangnya kesadaran Kesehatan bagi masyarakat di daerah tersebut dapat membantu untuk
kembali menyadarkan pentingnya kesehatan bagi masyarakat di Kabupaten Bangkalan.

Daftar Pustaka :

Jurnal Ilmu Komunikasi “STRATEGI KOMUNIKASI KESEHATAN PENANGANAN COVID-


19” Almadina Rakhmaniar Program Studi Ilmu Komunikasi, Universitas Pasundan,
JANUARI, 2021

Anda mungkin juga menyukai