Nama : Almira Nur Fauziah

NPM : 21043010166
Jurusan : Ilmu Komunikasi
Kelas : C
Studi Kasus
ada suatu pagi kami menjemput client, beliau adalah seorang pengusaha asal Singapura. Beliau
bercerita kepada kami menggunakan aksen Melayu-Inggris tentang negara Indonesia di
sepanjang perjalanan. "Your country is so rich! (Negaramu sangat kaya!)" kata beliau, aku
hanya membatin "sudah biasa sekali mendengar kalimat tersebut", sembari tersenyum
menanggapi ucapan beliau. Kemudian beliau berkata lagi dengan penuh semangat, "Indonesia
doesn't need the world, but the world needs Indonesia, everything can be found here in
Indonesia. You don't need the world. (Indonesia tidak butuh dunia, tapi dunia yang butuh
Indonesia, segalanya bisa dicari di Indonesia. Anda tidak butuh pada dunia. Indonesia adalah
paru-paru dunia, coba tebang saja hutan di Kalimantan, maka dunia akan kacau)." Kami cukup
terkesima dengan pemikiran beliau dan mendengarkan dengan saksama.Beliau melanjutkan
kembali ceritanya, "Singapura is nothing! We can't be rich without Indonesia (Singapura tidak
ada apa-apanya! kami tidak akan kaya tanpa Indonesia). 500 ribu orang Indonesia berlibur ke
Singapura setiap bulan, maka bisa kalian bayangkan berapa banyak uang yang masuk ke kami?
Belum lagi apartemen terbaru milik kami yang dibeli oleh orang Indonesia, tidak peduli
harganya selangit, enam unit apartemen langsung laku keras. Lihatlah rumah sakit kami yang
berisikan hampir orang-orang Indonesia semua, lalu kalian tahu bagaimana kalapnya
pemerintah kami ketika asap kebakaran hutan Indonesia masuk ke wilayah kami? Terasa sekali,
We Are Nothing!"Sejenak beliau berhenti berbicara untuk menarik nafas lalu sedikit
menurunkan nada bicaranya. "Kalian mengetahui bukan bahwa beberapa waktu yang lalu dunia
mengalami krisis bahan pokok, terutama beras? Krisis tersebut juga melanda negara Singapura
dan Malaysia karena di negara tersebut ketersediaan bahan pokok menipis, sedangkan kalian
di Indonesia dengan mudah mendapat beras. Lihatlah sumber daya alam di negara kalian, air
bersih dimana-mana, sedangkan di negara kami untuk mendapatkan setetes air bersih, kami
harus impor dari Malaysia. Saat saya pergi ke Kalimantan dalam rangka perjalanan bisnis,
disana saya melihat ada pasir yang mengandung permata dan terlihat kemilaunya jika matahari
bersinar. Sayangnya penambang Indonesia hanya menjual 3.000 rupiah per kilo kepada pabrik
China, sedangkan pabrik tersebut menjual kembali dengan harga 30.000 rupiah per kilo." Kami
memperhatikan pembicaraan beliau dengan serius. "Apakah kalian sadar, kalau negara lain
selalu takut melakukan embargo pada Indonesia? Karena negara kalian memiliki segalanya
sehingga mereka takut kalau kalian menjadi mandiri, makanya tidak ada yang berani untuk
melakukan embargo. Seharusnya, kalian yang melakukan embargo pada negara kalian sendiri
dengan cara membeli bahan pangan dari petani kalian sendiri, membeli tekstil dari garmen
kalian sendiri, tidak perlu impor, kalian pakai produk negeri sendiri. Jika kalian bisa melakukan
embargo pada negara kalian sendiri, Indonesia will rule the world! Indonesia akan mengatur
dunia."
Analisis saya :
Berdasarkan pernyataan di atas bahwa “Indonesia tidak membutuhkan dunia,dunia
membutuhkan Indonesia”. Bukan tanpa bukti, itu benar. Tapi lihat betapa kayanya negara ini.
Sumber daya alam yang melimpah bagaikan surga. Pemandangan alam yang jarang Anda temui
di negara lain. Juga,berbagai flora dan fauna yang sangat langka ditemukan di Indonesia.
Indonesia juga merupakan salah satu dari tiga penghasil oksigen terbesar di dunia. Maka tak
heran jika Indonesia juga disebut sebagai paru-paru dunia. Luas hutan Indonesia tercatat
sebesar 94,1 juta hektar, yaitu sekitar 50,1% dari total luas pada tahun 2019. Selain hutan,
Indonesia menjadi negara 4.444 paling berpengaruh di dunia. Hasil pertambangan Indonesia
juga merupakan salah satu dari sumber daya yang paling dibutuhkan di dunia saat ini. Sebagai
contoh, Indonesia adalah produsen batubara terbesar keempat di dunia. Selain batu bara,
Indonesia memiliki tambang emas terbesar dunia di yaitu di Papua. Ini kaya akan makanan
pokok serta sumber daya pertambangan. Di atas segalanya, Indonesia memiliki beras, beras,
gandum, minyak dan banyak makanan pokok dan rempah-rempah lainnya. Indonesia juga
Sejak tahun 2006, telah menjadi produsen minyak sawit terbesar di dunia. Ada kemungkinan
lain yang kami produksi dan gunakan di Indonesia. Namun, perlu juga menimbangnya dengan
orang-orang berbakat di Indonesia. Di satu sisi, Indonesia adalah negara yang sangat kaya, dan
di sisi lain, Indonesia sangat tidak efektif dalam memanfaatkan kekayaan tersebut. Artinya,
negara sebesar Indonesia masih kalah berkembang dibandingkan negara sekecil Singapura.
Singapura kira-kira sebesar Jawa, tetapi merupakan negara yang sangat berkembang. apa
alasannya? Ini karena Singapura pandai menangani sumber daya manusia. Karena sumber daya
mereka yang terbatas,Singapura sangat memperhatikan kualitas masyarakatnya agar tidak
tertinggal dengan negara lain. Indonesia perlu mengikuti contoh Singapura dalam memperkuat
populasinya. Pemanfaatan yang tepat dari sumber daya alam Indonesia. Peran orang Indonesia
dalam mempromosikan pariwisata di Singapura juga dapat menjadikan Singapura sebagai
negara maju. Ada 4.444 tempat wisata yang wajib dikunjungi di Indonesia sendiri, dan entah
kenapa orang Indonesia lebih memilih liburan ke Singapura jikalau di Indonesia sendiri masih
banyak tempat wisata yang wajib dikunjungi dan bisa juga menumbuhkan sektor pariwisata.
Pernyataan di atas cukup menjelaskan bagaimana Indonesia kehilangan sifat dan bakatnya jika
tidak dimanfaatkan dengan baik. Indonesia selalu tertinggal,mengingat pertumbuhan negara-
negara tetangga yang semakin cepat, Indonesia tidak bisa tinggal diam, dan hanya
memadamkan kemungkinan itu.
 DAFTAR PUSTAKA

https://money.kompas.com/read/2020/07/20/184132126/daftar-10-negara-penghasil-batu-
bara terbesar-dunia-ri-urutan-berapa?page=all
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5803351/daftar-negara-paru-paru-dunia-yang-
menjaga iklim-bumi-indonesia-termasuk
https://www.dutaislam.com/2020/01/indonesia-will-rule-the-world-ngatur-dunia-jika.html