Anda di halaman 1dari 6

Lampira 1.

Materi Pembelajaran

Elemen : Pancasila
Materi : Cinta Tanah Air (Bangga sebagai Bangsa Indonesia)

A. Cinta Tanah Air


Cinta merupakan perasaan (rasa) yang tumbuh dari hati yang paling dalam tiap warga negara
terhadap Tanah Air yakni Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD
NRI Tahun 1945. Untuk menumbuhkan nilai-nilai rasa cinta Tanah Air perlu memahami
Indonesia secara utuh meliputi:
1. pengetahuan tentang sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia;
2. potensi sumber daya alam;
3. potensi sumber daya manusia; dan
4. Posisi geografi yang sangat strategis dan terkenal dengan keindahan alamnya sebagai zamrud
khatulistiwa yang merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa kepada bangsa Indonesia.
Dengan memahani keberadaan Indonesia seutuhnya, akan menumbuhkan nilai-nilai dasar
bela negara sebagai rasa bangga sebagai bangsa pejuang, rasa memiliki sebagai generasi penerus,
dan rasa bertanggung jawab sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dengan
tumbuhnya rasa cinta Tanah Air pada tiap warga negara Indonesia akan lahir sikap bela negara yang
kuat sebagai modal dasar kekuatan bangsa dan negara yang siap berkorban untuk menjaga,
melindungi dan membangun bangsa dan negara menuju terwujudnya cita-cita nasional.

B. Bangga Sebagai Bangsa Indonesia


Rasa cinta tanah air akan memunculkan sebuah sikap kebanggaan pada diri kita sebagai bagian
dari Bangsa Indonesia yang besar. Karena sejatinya Bangsa Indonesia memang merupakan bangsa yang
besar dengan banyak keunggulan yang semestinya kita banggakan. Istilah bangga dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia diartikan sebagai berbesar hati atau merasa gagah karena memiliki keunggulan. Maka
dari itu, bangga sebagai Bangsa Indonesia adalah berbesar hati atau merasa gagah karena Indonesia
memiliki keunggulan. Keunggulan tersebut dapat kita lihat dari potensi sumber daya alam yang dimiliki
Indonesia.

1. Potensi Sumber Daya Udara


Udara memiliki fungsi yang sangat penting untuk kelangsungan hidup makhluk hidup dan tidak
bisa digantikan dengan apapun. Selain untuk bernapas, udara juga dibutuhkan oleh tumbuhan
untuk proses fotosistesis yang nantinya, hasil dari fotosintesis yang berupa bahan makanan
dan oksigen dapat dinikmati oleh manusia atau hewan. Selain itu, udara memiliki potensi
sumber daya alam yang dibutuhkan dalam pembangunan suatu Negara, yakni sebagai pembangkit
listrik. Di Indonesia sendiri, pembangkit listrik tenaga angin dikenal dengan Pembangkit Listrik
Tenaga Bayu (PLTB) dan telah resmi dibangun untuk komersil pada tahun 2018 di Sulawesi
Selatan. Pembangunan PLTB di Sulawesi Selatan ini dapat memangkas penggunaan Bahan
Bakar Minyak (BBM). Selain sebagai pembangkit listrik, potensi udara lainnya meliputi
penyerapan radiasi sinar UV dari sinar matahari, pemancar telekomunikasi, pengolahan
makanan, dan penyebaran spora tumbuhan melalui udara.

2. Potensi Sumber Daya Tanah


Tanah sangat dibutuhkan oleh manusia untuk bercocok tanam hingga pembangunan rumah dan
jalan. Umumnya, tanah di Indonesia sangat cocok untuk ditumbuhi tumbuhan seperti padi, jagung,
kayu jati, dan lain sebagainya. Sebagai contoh, tanah aluvial, tanah androsol, tanah grumusol, tanah
humus, tanah kapur, dan tanah mergel. Potensi sumber daya tanah yang tak luput dari
kegunaannya untuk bercocok tanam, maka sektor pertanian dan perkebunan yang ada di
Indonesia bisa menopang perekonomian Negara. Hampir sebagian besar wilayah di Indonesia
menghasilkan hasil pertanian dan perkebunan yang cukup besar yang mana dapat membantu
perekonomian masyarakat. Hasil pertanian dan perkebunan di Indonesia juga sudah diekspor ke
negara lain dalam jumlah besar. Sebut saja perkebunan karet yang ada di Indonesia telah mengekspor
hasil mereka ke Amerika, Brazil, Singapura, Jepang, dan Tiongkok. Hal ini pun menjadikan
Indonesia sebagai pengekspor karet terbesar di dunia setelah Malaysia. Lalu ada kelapa sawit
yang hasil dari olahannya seperti minyak sawit dan Palm Kemel Oil sudah diekspor ke berbagai
negara, termasuk Amerika, India, Vietnam, Hongkong, Jerman, Singapura, dan masih banyak
lagi. Pada sektor kakao, Indonesia sudah menjadi produsen terbesar ke-tiga sebagai pengekspor biji
kakao. Hasil kakao yang diekspor ke Negara lain yakni dalam bentuk bubuk kakao. Bubuk
Kakao ini nantinya akan diekspor ke Amerika, Korea Selatan, Denmark, Jepang, Tiongkok,
Italia, dan Negara lainnya. Hasil perkebunan lainnya yang sudah dikenal negara lain yaitu
kopi. Sektor kopi ini sangatlah kuat posisinya di dunia dan tidak diragukan lagi kualitas yang
dihasilkan. Nantinya, kopi yang dihasilkan dari Indonesia seperti daerah Lampung dan Jawa
Tengah ini akan diekspor ke Amerika, Korea Utara, Singapura, Spanyol, Jerman, Perancis,
dan negara lainnya. Selain untuk bercocok tanam, tanah juga digunakan sebagai pembuatan
batu bata untuk pembangunan dan juga tanah lempung yang biasa dipakai untuk membuat
kerajinan atau gerabah.

3. Potensi Sumber Daya Air


Air juga memegang peranan penting dalam kehidupan dan memiliki potensi besar dalam
pembangunan suatu Negara. Air dapat digunakan sebagai pembangkit listrik dan juga berguna
sebagai air minum bagi manusia. Selain itu, dengan adanya siklus pendek, sedang dan
panjang yang terjadi pada siklus hidrologi air danau dan air sungai yang dapat menjadi
perkembangan hewan air yang nantinya dapat menjadi pangan untuk masyarakat yang tinggal di
daerah tersebut.

4. Potensi Sumber Daya Tambang


Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai jumlah hasil tambang yang sangat
melimpah. Hasil tambang di Indonesia pun menjadi tumpuan ekonomi bagi masyarakat dan
menjadi hal penting untuk menunjang aktivitas kehidupan kita sehari-hari. Sebut saja contohnya
potensi minyak bumi yang ada di Indonesia. Saat ini, minyak bumi sangat dibutuhkan sebagai
bahan bakar kendaraan bermotor. Jumlah minyak bumi pun kian hari kian menipis yang
mengakibatkan pemerintah harus mengimpor minyak bumi dari Negara lain untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat. Tak hanya digunakan sebagai bahan bakar saja, minyak bumi juga
masih dipakai oleh pemerintah untuk menjalankan pembangkit listrik. Potensi hasil tambang lainnya
yaitu gas alam. Jumlah gas alam di Indonesia masih terbilang banyak, bahkan Indonesia menjadi
Negara dengan ekspor gas alam terbesar saat ini. Lagi-lagi, gas alam dalam hal ini sangat
berpengaruh pada perekonomian Negara dan dapat menjadi salah satu penopang kuat. Selain
itu Negara kita juga mendapatkan potensi yang cukup besar dari batu bara. Perlu diketahui,
batu bara sangat penting untuk menjalankan pembangkit listrik dan juga dapat digunakan
sebagai bahan bakar untuk memasak. Batu bara juga memiliki peranan penting dalam
perekonomian Indonesia saat ini dan menjadi salah satu penyumbang devisa negara yang besar.

5. Potensi Sumber Daya Laut


Indonesia merupakan Negara dengan garis pantai yang sangat panjang dan memiliki potensi
yang sangat banyak. Kekayaan laut ini berhasil menempatkan Indonesia sebagai penghasil
ikan terbanyak di dunia, hasilnya pun mencapai sekitar 6 juta ton per tahun. Hasil tangkapan
ikan para nelayan nantinya akan diambil oleh perusahaan untuk kemudian diproduksi menjadi
bahan makanan lain seperti ikan kaleng dan hasil produksi lainnya. Selain itu ada kerang
mutiara, rumput laut, dan karang yang terdapat dilautan Indonesia yang bisa dijadikan potensi
kelautan saat ini. Produksi mutiara di Indonesia juga sudah tidak diragukan lagi jumlah serta
kualitasnya. Mutiara yang dihasilkan pun sudah diminati dan diekspor ke negara lain.

6. Potensi Sumber Daya Hutan


Di Indonesia, kita bisa menemukan hutan yang sangat banyak tersebar di seluruh penjuru dan
sangat lebat. Selain sebagai paru-paru dunia dan penopang air yang jatuh ke tanah agar tidak
terjadinya erosi, hutan menjadi salah satu potensi terbesar di Indonesia. Potensi yang dapat
dihasilkan dari hutan yaitu kayu. Indonesia tercatat telah menjadi pengekspor produk kayu
terbesar di dunia. Hasil kayu ini nantinya akan diekspor ke India, Bangladesh, Tiongkok, Belanda,
Mesir, Singapura, Italia dan lainnya.

7. Potensi Sumber Daya Pariwisata


Selain enam sumber daya tersebut, Indonesia juga sangat unggul dalam hal potensi pariwisata.
Pariwisata di Indonesia sangatlah beragam dan mempunyai sejarah masing-masing. Lewat
pariwisata, Indonesia dapat menopang perekonomian masyarakat dengan cara mendatangkan
para turis dari dalam ataupun luar negeri. Dengan berdatangannya para turis untuk melihat
keindahan alam dan peninggalan-peninggalan sejarah yang ada di Indonesia, masyarakat yang
tinggal di sekitar tempat wisata juga bisa menawarkan hasil karyanya untuk di jual.

C. Menggunakan dan Mempromosikan Produk Dalam Negeri dan Budaya Lokal


Produk Dalam Negeri dan Budaya Lokal
1. Mengenal Produk Dalam Negeri
Indonesia memiliki produk dalam negeri yang patut dibanggakan, dicintai, dan digunakan oleh
masyarakat Indonesia. Kita bisa melihat produk-produk dalam negeri di lingkungan sekitar kita.
Berikut beberapa produk dalam negeri yang dikenal hingga ke luar negeri.
a. Batik
Batik merupakan kain Indonesia yang telah mendunia. Banyak tokoh dunia yang tertarik dan
ikut mengenakan batik. UNESCO bahkanmentapkan batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk
Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpiece of Oral and Intagible Heritage of Humanity) pada
2 Oktober 2009.

b. Kerajinan Tangan
Kerajinan tangan, seperti kerajinan kayu, kulit, dan perak juga dikenal hingga ke mancanegara.
Kerajinan kayu unggul karena kualitas kayu dan pengukir kayu Indonesia yang dikenal mampu
menciptakan kerajinan ukir kayu yang sangat indah. Kulit yang biasa digunakan untuk kerajinan
kulit adalah kulit sapi, kulit kambing, dan kulit ular. Produk kerajinan kulit mencakup produk
tas, dompet, dan sepatu. Adapun kerajinan perak termasuk salah satu kerajinan perhiasan. Di
beberapa daerah, seperti di Yogyakarta dan Bali, ditempatkan para perajin perhiasan dengan
hasil yang indah, bahkan ada yang dijual hingga mancanegara.

c. Alas Kaki
Indonesia termasuk dalam 4 (empat) besar produsen alas kaki dunia. Melalui industri ini,
Indonesia memiliki potensi menjadi produsen sepatu lokal yang kompetitid di kancah global.
Kita juga dapat membantu produk alas kaki lokal ini dengan membeli, menggunakan, dan
mempromosikanannya melalui akun media sosial.

2. Menggunakan Produk Dalam Negeri


Mencintai dan menggunakan produk dalam negeri tidak terlepas dari penerapan Pancasila,
khususnya sila ketiga, yaitu Persatuan Indonesia. Persatuan Indonesia terwujud melalui kesediaan
untuk bekerja sama, bersatu, serta menghargai perbedaan-perbedaan Penerapannya bisa dengan
cara mencintai produk dalam negeri. Pada saat ini, tidak sedikit masyarakat Indonesia yang lebih
memilih produk luar dibandingkan produk sendiri. Padahal produk dalam negeri tidak kalah bagus
dari produk luar.
Di sisi lain, pemerintah telah mengeluarkan UU No. 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian
yang di dalamnya terdapat dukungan terhadap produk dalam negeri, antara lain:
a. Pada Pasal 85 tertulis, "Untuk pemberdayaan Industri dalam negeri, pemerintah meningkatkan
penggunaan produk dalam negeri.”
b. Pada Pasal 86 Ayat (1), disebutkan bahwa produk dalam negeri negeri wajib digunakan oleh:
- lembaga negara, kementerian, lembaga pemerintah nonkementerian, dan satuan kerja
perangkat daerah dalam pengadaan barang/jasa apabila sumber pembiayaannya berasal dari
anggaran pendapatan dan belanja negara, anggaran pendapatan dan belanja daerah, termasuk
pinjaman/hibah dari dalam negeri atau luar negeri;
- dan badan usaha milik negara, badan usaha milik daerah, dan badan usaha swasta dalam
pengadaan barang/jasa yang pembiayaannya berasal dari APBN, anggaran pendapatan dan
belanja daerah dan/atau pekerjaannya dilakukan melalui pola kerja sama antara pemerintah
dan badan usaha swasta dan/atau mengusahakan sumber daya yang dikuasai negara.
c. Pada Pasal 89 UU No. 3 Tahun 2014 disebutkan, "Pemerintah mendorong badan usaha swasta
dan masyarakat untuk meningkatkan penggunaan produk dalam negeri."

Sebagai salah satu aturan turunan dari UU No. 3 Tahun 2014, pemerintah mengeluarkan
Peraturan Pemerintah (PP) No. 29 Tahun 2018 tentang Pemberdayaan Industri. Pada PP No. 29
Tahun 2018, disebutkan produk dalam negeri wajib digunakan oleh lembaga negara, kementerian,
lembaga pemerintah nonkementerian, lembagapemerintah lainnya, dan satuan kerja perangkat
daerah. Berikut beberapa pasal dalam PP No. 29 Tahun 2018 tentang dukungan penggunaan produk
dalam negeri.
a. Pasal 57 menyebutkan apabila sumber pembiayaannya berasal dari APBN, APBD, termasuk
pinjaman atau hibah dari dalam negeri atau luar negeri dan BUMN, badan hukum lainnya yang
dimiliki negara, BUMD, dan badan usaha swasta yang pembiayaannya berasal dari APBN atau
APBD, pekerjaannya dilakukan melalui pola kerja sama antara pemerintah pusat dan/atau
pemerintah daerah dengan badan usaha, dan/atau mengusahakan sumber daya yang dikuasai
negara.
b. Pasal 58 Ayat (1) menyebutkan kewajiban penggunaan produk dalam negeri dilakukan pada
tahap perencanaan dan pelaksanaan pengadaan barang/jasa.
c. Adapun Pasal 61 Ayat (2) menyebutkan produk dalam negeri yang wajib digunakan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memiliki nilai TKDN (Tingkat Komponen Dalam
Negeri) paling sedikit 25% (dua puluh lima persen).

Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian mengadaka kebijakan Peningkatan


Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) Tujuan dari P3DN adalah sebagai berikut.
a. Meningkatkan penggunaan produk dalam negeri.
b. Meningkatkan kesempatan kerja.
c. Meningkatkan utilisasi nasional yang pada akhirnya meningkatkan efisiensi industri sehingga
mampu bersaing di pasar dunia.
d. Penghematan devisa negara.
e. Mengurangi ketergantungan terhadap produk luar negeri melalui pengoptimalan belanja
pemerintah.

Dengan menggunakan produk dalam negeri atau produk lokal, maka akan membawa
dampak positif bagi negara dan masyarakat Indonesia, diantaranya sebagai berikut sebagai berikut.
a. Meningkatnya produksi dalam negeri.
b. Meningkatnya skala usaha dalam negeri karena produksi yang meningkat.
c. Menambah jumlah investasi di Indonesia karena pemodal melihat positif peningkatan
penjualan produk.
d. Meningkatkan jumlah lapangan pekerjaan karena makin banyak peluang pembuatan produk
dalam negeri tersebut.
e. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara. 6) Meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
f. Mengurangi kriminalitas karena makin banyak masyarakat yang hidup lebih baik.

3. Budaya Lokal
Budaya lokal adalah budaya yang dimiliki oleh masyarakat yang menempati lokalitas atau
daerah tertentu yang berbeda dari budaya yang dimiliki oleh masyarakat yang berada di tempat yang
lain. Budaya lokal yang ada di Indonesia tidak terlepas dari kondisi masyarakat Indonesia yang
memiliki keberagaman suku bangsa. Indonesia memiliki lebih dari 300 kelompok etnik atau suku
bangsa, lebih tepatnya terdapat 1.340 suku bangsa di Tanah Air menurut sensus BPS tahun 2010.
Suku Jawa adalah kelompok terbesar di Indonesia dengan jumlah yang mencapai 41% dari
total populasi. Sedangkan di Kalimantan dan Papua memiliki populasi kecil yang hanya
beranggotakan ratusan orang. Pembagian kelompok suku di Indonesia tidak mutlak dan tidak jelas,
hal ini akibat dari perpindahan penduduk, pencampuran budaya, dan saling mempengaruhi.
Kebudayaan memegang peranan penting dalam kemajuan suatu bangsa. Negara memajukan
Kebudayaan Nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dan menjadikan Kebudayaan sebagai
investasi untuk membangun masa depan. Keberagaman Kebudayaan daerah merupakan kekayaan
dan identitas bangsa yang sangat diperlukan untuk memajukan Kebudayaan Nasional Indonesia di
tengah dinamika perkembangan dunia.

4. Mempromosikan Budaya Lokal


Dalam menjaga dan melestarikan budaya lokal yang ada dalam masyarakat dapat dilakukan
dengan berbagai cara. Beberapa cara yang dapat dilakukan oleh seorang anggota masyarakat
khususnya kita sebagai generasi muda dalam mendukung kelestarian budaya dan ikut menjaga
budaya lokal diantaranya sebagai berikut.
a. Mau mempelajari budaya tersebut, baik hanya sekedar mengenal atau bisa juga dengan ikut
mempraktikkannya dalam kehidupan kita.
b. Ikut berpartisipasi apabila ada kegiatan dalam rangka pelestarian kebudayaan.
c. Mengajarkan kebudayaan itu pada generasi penerus sehingga kebudayaan itu tidak musnah dan
tetap dapat bertahan.
d. Mencintai budaya sendiri tanpa merendahkan dan melecehkan budaya orang lain.
e. Mempraktikkan penggunaan budaya itu dalam kehidupan sehari-hari, misalnya budaya
berbahasa.
f. Menghilangkan perasaan gengsi ataupun malu dengan kebudayaan yang kita miliki.
g. Menghindari sikap primordialisme dan etnosentrisme.

Daftar Pustaka

Badan Kesbangpol Provinsi Banten. 2022. Bela Negara Electronic Book. Banten : Badan Kesatuan Bangsa
dan Politik Provinsi Banten.

Disbud. 2019. “Upaya Melestarikan Kebudayaan Daerah”. Diakses di


https://disbud.bulelengkab.go.id/informasi/detail/berita/upaya-pelestarian-kebudayaan-daerah-62
pada 23 September 2022.

Indonesia.go.id. 2017. “Suku Bangsa”. Diakses di


https://indonesia.go.id/profil/suku-bangsa/kebudayaan/suku-bangsa pada 23 September 2022.

Kardiman, Yuyus, dkk. 2021. Pendidikan Pancasila SMK/MAK Kelas X (1). Jakarta. Penerbit Erlangga.

“Potensi dan Sumber Daya Alam Indonesia”. Diakses di


https://lmsspada.kemdikbud.go.idpluginfile.php549318mod_resourcecontent1POTENSI%20DAN
%20SUMBER%20DAYA%20ALAM%20INDONESIA.pdf pada 23 September 2022.

Anda mungkin juga menyukai