ABSTRAK
Universitas Kanjuruhan Malang pada tahun 2018 mendapat kepercayaan untuk menciptakan wirausaha baru
melalui Program Pengembangan Kewirausahaan (PPK). Dua puluh mahasiswa dan alumni Universita s
Kanjuruhan Malang terpilih menjadi tenant. Langkah awal dalam menciptakan wirausaha baru adalah dengan
memberikan pelatihan penyusunan business plan. Hasil pelatihan menunjukkan bahwa motivasi tenant dalam
pelatihan penyusunan business plan tinggi, respon tenant terhadap materi, metode, dan instruktur juga tinggi.
Kemampuan tenant dalam menyusun business plan masih rendah terutama tenant yang berlatar belakang
pendidikan non ekonomi. Disarankan agar team PPK memberikan pendampingan terhadap tenant yang berlatar
pendidikan non ekonomi.
kewirausahaan, dengan cara mengharuskan seluruh mempunyai masalah dalam menyusun business
program studi untuk memberikan matakuliah plan, namun untuk tenant yang berlatar belakang
kewirausahaan. Berbagai kegiatan juga dilaksanakan bukan dari program studi ekonomi tentunya masih
yang dimaksudkan untuk menumbukan jiwa belum mamahami bagaimana cara menyusun
wirausaha bagi mahasiswa. business plan.
Universitas Kanjuruhan Malang dipercaya
untuk menciptakan wirausaha baru melalui Program Solusi Masalah
Pengembangan Kewirausahaan (PPK) pada tahun Solusi yang dapat diberikan untuk
2018. Sejumlah dua puluh mahasiswa dan alumni permasalahan di atas adalah dilakukan pelatihan
Universitas Kanjuruhan Malang terpilih untuk untuk memahamkan seluruh tenant tentang
mengikuti kegiatan-kegiatan pada kegiatan PPK pengertian business plan, tujuan disusunnya
2018. Mahasiswa yang dipilih menjadi tenant adalah business plan, langkah-langkah menyusun bisnis
mahasiswa yang mempunyai minat dan kemampuan plan. Diharapkan tenant mampu menyusun
untuk berwirausaha. business plan setelah kegiatan berakhir.
Sebagai calon wirausaha baru, tenant masih
belum mempunyai gambaran yang cukup baik Metode
mengenai dunia wirausaha. Untuk itu dilakukan Metode yang digunakan dalam
berbagai pelatihan untuk menumbuhkan jiwa melaksanakan kegiatan pengabdian ini adalah
wirausaha dan memotivasi tenant hingga menjadi dengan melaksanakan kegiatan pelatihan melalui
wirausaha baru. metode ceramah, tanya jawab, pemberian
Tenant harus merencanakan bisnis yang contoh-contoh kasus penyusunan business plan. Di
akan dilakukannya, sebelum melakukan usaha. akhir kegiatan, tenant diminta untuk menyusun
Rencana ini disebut dengan business plan. Business business plan sesuai bidang usaha yang akan
plan adalah adalah dokumen tertulis yang harus dikembangkan. Team PPK melakukan
direncanakan oleh pengusaha yang meliputi semua pendampingan bagi tenant yang memerlukan
unsur yang relevan baik unsur eksternal dan internal bimbingan dan konsultasi business.
dalam memulai usaha baru (Hisrich dan Peters Selama kegiatan pelatihan penyusunan
(2008). Perencanaan bisnis merupakan langkah awal business plan, dilakukan pengamatan terhadap
yang perlu disiapkan dengan harapan dapat tenant untuk mengetahui motivasi tenant dalam
digunakan untuk menggali, menumbuhkan ide bisnis mengikuti kegiatan pelatihan. Instrumen motivasi
dan menuangkannya dalam sebuah usaha bisnis yang dikembangkan memuat tiga indikator yaitu
(Supriyanto, 2009). Merencanakan bisnis sangat minat, perhatian, dan ketekunan. Setelah kegiatan
penting untuk mengetahui kelemahan, kekurangan, pelatihan berakhir, tenant diminta untuk
rugi dan laba bisnis yang akan dilakukan. memberikan respon terhadap pelatihan yang
Berdasarkan hal tersebut dipandang penting untuk dilakukan dan kemampuan tenant dalam
memberikan pelatihan penyusunan business plan memahami materi diukur. Tenant diberi tugas
bagi tenant dalam program PPK 2018. selama satu minggu untuk menyusun business plan
yang sesuai dengan bidang usahanya. Kemudian
METODE dilakukan penilaian terhadap kemampuan tenant
Permasalahan dalam menyusun business plan.
Permasalahan yang ditemukan tenant adalah
bahwa tenant merupakan mahasiswa dan alumni dari HASIL DAN PEMBAHASAN
Universitas Kanjuruhan Malang yang berasal dari Selama tenant mengikuti kegiatan pelatihan
berbagai program studi. Untuk tenant yang berasal penyusunan business plan, team PPK melakukan
dari program studi ekonomi tentu sudah tidak observasi terhadap motivasi tenant dalam kegiatan
85
E-ISSN: 2613-9103
pelatihan. Motivasi tenant dalam mengikuti disamping tugas-tugas yang menjadi tanggung
pelatihan penyusunan business plan disajikan pada jawabnya di tempat kerjanya.
Gambar 1 berikut. Ditinjau dari segi kegiatan pelatihan,
dilakukan pengukuran respon tenant terhadap
materi pelatihan, kemampuan instruktur
pelatihan, metode penyampaian dalam
pelatatihan, dan pemahaman tenant terhadap
materi, yang disampaikan disajikan pada
Gambar 2.
Pemahaman tenant terhadap materi yang (Kristianto, 2012). Kemampuan tenant dalam
telah diberikan oleh instruktur sebesar 68%, menyusun rencan business merupakan modal
dengan kategori cukup. Sebesar 30% tenant awal untuk sukses menjalankan usahanya.
mampu menyebutkan kembali materi yang telah
Sebesar 25% tenant mampu menyusun
diberikan oleh instruktur, sedangkan lainnya rencana bisnis dengan kategori baik. Tenant
masih belum baik dalam mengingat kembali
sudah cukup baik dalam mentukan usaha,
materi yang telah diberikan oleh instruktur. Hal kekuatan dan kekuangan usahanya, namun
ini kemungkinan terjadi karena materi yang
belum dilengkapi dengan analisis keuangan.
diberikan tergolong baru, tenant yang berlatar mengelola keuangan adalah hal yang penting
belakang pendidikan ekonomi sebesar 25% , dalam merintis usaha baru (Yulia, 2014).
sehingga materi penyusunan business plan Sebesar 55% tenant masih belum
merupakan materi baru bagi tenant yang berasal mampu menyusun rencana business dengan
bukan dari program studi ekonomi.
baik. Bahkan sebagian tenant masih ala
Setelah kegiatan berakhir, tenant diberi kadarnya dalam menyusun rencana business.
tugas untuk menyusun business plan yang Hal ini bukan berarti bahwa kemampuan tenant
sesuai dengan usaha yang akan mereka rendah, tetapi karena latar belakang tenant yang
jalankan. Tenant diberikan tugas mengelola bukan dari program studi ekonomi sehingga
keuangan dengan merencanakan usaha jika
pengetahuannya menganenai bagaimana me-
diberikan modal awal sebesar Rp 500.000. Hasil nyusun business plan perlu ditingkatkan.
analisis terhadap rencana bisniss tenant
disajikan pada Gambar 3.
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil pelatihan penyusuna
business plan dapat disimpulkan bahwa tenant
memiliki motivasi yang tinggi dalam mengikuti
kegiatan pelatihan. Respon tenant terhadap
materi, metode dan instruktur pelatihan juga
baik. Belum semua tenant mampu menyusun
business plan dengan baik. Hanya tenant yang
berlatar belakang pendidikan ekonomi yang
sudah baik dalam menyusun business plan,
sedangkan tenant yang berlatar pendidikan
bukan ekonomi masih memerlukan bimbingan
lebih lanjut.
Gambar 3. Kemampuan Menyusun Busines Plan Perlu diupayakan agar seluruh tenant
mempunyai kemampuan menyusun businesss
Berdasarkan Gambar 3, sebesar 20% plan dengan baik, karena business plan yang
tenant sudah mampu menyusun rencana bisnis terencana dengan baik akan mempengaruhi
dengan sangat baik. Tenant sudah mampu kesuksesan usaha tenant. Team PPK Universitas
menganalisis usaha yang akan dilakukan yang Kanjuruhan Malang disarankan untuk
meliputi kekuatan dan kelemahan usaha, cara memberikan pendampingan lebih lanjut kepada
pemasaran dan tantangannya dan perhitungan tenant khususnya tenant yang berlatar belakang
rugi laba. Perencanaan bisnis yang baik akan pendidikan non ekonomi.
menjadikan peluang sukses lebih tinggi
(Supriyanto, 2009), tanpa perencanaan yang
baik perusahaan akan kehilangan sasaran
87
E-ISSN: 2613-9103
88