Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mata
kuliah ini tepat pada waktunya.

Materi dalam Makalah Pendidikan Agama Islam ini disesuaikan, yang bertema
Syaja’ah.

Adapun tujuan utama penulisan makalah ini adalah agar semua siswa & siswi
dan pembaca dapat memahami konsep dan menerapkannya dalam lingkungan keluarga,
sekolah, masyarakat, bangsa dan negara.

Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini dapat terselesaikan berkat


kerjasama kelompok 1. Meskipun demikian, kami menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari sempurna dan banyak kekurangannya. Karena itu kepada para pembaca dan
pemerhati pendidikan dimohon kritik dan saran. Untuk itu kami sampaikan terima kasih
yang sebanyak-banyaknya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita khususnya para
mahasiswa.

Bangkalan, 10 November
2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................


DAFTAR ISI ……………………………………………………...........
BAB I PENDAHULUAN ….…………………………….……….......
I. Latar Belakang ………………..……………………..............
II. Rumusan Masalah ………….……………………..................
III. Tujuan ………………………………………..……...............
BAB II PEMBAHASAN …………………………………...................
AKHLAK PRIBADI
1. SYAJA’AH
1.1 Pengertian Syaja’ah .................................................................
1.2 Bentuk – bentuk & sumber Syaja’ah ........................................................
1.3 Hubungan Syaja'ah & kejujuran ...................................................................

BAB III PENUTUP ................................................................................


Kesimpulan …………………………………….....…….........

DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Islam mengajarkan bahwa akhlaqul kharimah menempati kedudukan yang
sangat penting. Karena akhlaqul kharimah mengajarkan kita tentang nilai-nilai baik
dan buruk, terpuji dan tercela yang dijadikan sebagai pedoman hidup manusia dalam
segala aspek kehidupan. Yang berlaku tidak terbatas, oleh ruang dan waktu.
Hubungan manusia dengan Allah adalah hubungan makhluk dengan
khaliknya. Dalam masalah ketergantungan, hidup manusia selalu mempunyai
ketergantungan kepada yang lain dan tumpuan serta pokok ketergantungan adalah
ketergantungan kepada Yang Maha Kuasa, Yang Maha Perkasa, Yang Maha
Bijaksana, Yang Maha Sempurna, ialah Allah Rabbul ‘alamin, Allah SWT.
Kebahagiaan semua manusia, di dunia dan akhirat tergantung kepada izin
dan ridha Allah SWT. Oleh karena itu Allah SWT memberikan ketentuan-ketentuan
supaya seluruh umat manusia mampu untuk mencapainya. Maka untuk mencapai
kebahagiaan di dunia dan di akhirat itu dengan sendirinya kita harus mengikuti
ketentuan-ketentuan yang berlaku dari Allah SWT.
Dengan menerapkan akhlaq yang diajarkan oleh Al-Qur’an dan Sunnah
mengenai nilai-nilai kebaikan dalam kehidupan umat manusia, manusia tidak akan
mendapatkan kebahagiaan yang semu melainkan kebahagiaan yang nyata. Hal
tersebut yang menjadikan kelompok kami sangat tertarik untuk membahas lebih
lanjut mengenai akhlaq pribadi. Dalam makalah ini kami akan membahas dan
menjabarkan lebih dalam mengenai Pengertian Syaja'ah, bentuk-bentuknya dan
hubungan Syaja'ah dalam kehidupan sehari-hari.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Syaja’ah ?


2. Bagaimana bentuk-bentuk dan sumber Syaja’ah ?
3. Bagaimana hubungan Syaja'ah & kejujuran dalam kehidupan sehari-hari?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembahasan masalah-masalah tersebut diatas ialah sebagai berikut :

1. Untuk mendiskripsikan pengertian syaja’ah.


2. Untuk mengetahui bentuk & sumher dari syaja’ah.
3. Untuk mengetahui hubungan & kejujurani syaja’ah dalam kehidupan
BAB II
PEMBAHASAN

1. SYAJA’AH
1.1 Pengertian Syaja’ah

SYAJA’AH ( ‫ )ش@@جاعة‬menurut makna Etimologi berarti “benar” atau


“gagah”. Sedangkan menurut istilah ialah keteguhan hati, kekuatan pendirian
untuk membela dan mempertahankan kebenaran secara jantan dan terpuji. Jadi,
Syaja’ah yaitu keberanian yang berlandaskan kebenaran dan dilakukan dengan
penuh petimbangan.

Tokoh Abu Zahra berpendapat bahwa Syaja'ah (berani) berkata akan


kebenaran dan berani bertindak membelanya adalah salah satu ciri dan inti akhlaq
islami itu. Ciri yang dimiliki para Nabi, Abdullah bin Abdul Aziz Al-Amri, Hasan
Al Basri ketika menghadapi Al Hajjaj, Ibnu Taimiyyah dan sebagainya. Ciri yang
muncul atas penuhnya tsiqobillah (kepercayaan kepada Allah), dalam hati seorang
Muslim, keyakinan akan kebenaran Allah.

   Hati yang telah terwarnai oleh celupan Allah (sibghatullah) dan memiliki
tsiqoh tak akan ragu, apalagi bersangka buruk terhadap Allah.  Dalam satu detik di
tengah kegagalan usaha, tak pernah ia melemparkan kesalahan diri pada Allah,
meragukan keadilan Allah dsb. Dia percaya dengan sepenuh percaya akan Allah
dengan segala asmaNya.  Dia percaya tindakannya selalu dalam pengawasan
Allah dan mendapat perlindungan dariNya.  Dia percaya Allah akan membelanya
baik di dunia maupun kelak di pengadilan akhirat, hari dimana semua pembela
pun turut diadili, saat dimana tak ada lagi pembela selain Allah.
 
  Rasa percaya itulah yang melahirkan keberanian, tsiqoh yang kuat
membuahkan syaja'ah yang benar--berani bukan untuk pujian, kelompok atau
sesuatu yang lain, tetapi berani karena itu, tindakan itu untuk Allah, untuk
membela agama Allah semata, dan tidak untuk yang lainnya.Dalam titik tsiqoh
ini, dalam hati seorang Muslim, kebenaran Al Qur'an dan sunah tak memerlukan
lagi legalitas ilmiah dari para orientalis. Tidak lagi keyakinan baru tumbuh setelah
orang-orang kafir juga mengakuinya. Tsiqoh kepada Allah dan RasulNya
memutus ketergantungan pada selain Allah. Kebenaran Allah adalah benar,meski
ia dibenarkan atau tidak oleh para hamba taghut.

Al Haq adalah haq, meski seluruh musuh Allah berkonspirasi untuk


menolaknya. Kebenaran Allah adalah cahaya yang menerangi hati dan akal yang
fitri.  Dia tidak memerlukan pembenaran, karena dia benar adanya. Dia akan
terang dan menjulang meski mulut-mulut pendusta mengingkarinya. Maha Benar
Allah dengan segala firmanNya.

1.2 Bentuk – bentuk Syaja’ah

1. Keberanian menghadapi musuh dalam peperangan Keberanian menyatakan


kebenaran (kalimatul haq) sekalipun dihadapan penguasan yang dholim.

‫والترمذى‬ ‫(أبوداود‬ ‫جائ‬ ‫سلطان‬ ‫عند‬ ‫عدل‬ ‫كلمة‬ ‫الجهاد‬ ‫أفضل‬

“Jihad yang paling afdhol adalah memperjuangakan keadilah dihadapan


penguasa yang zalim”
2. Keberanian mengendalikan diri takkala marah sekalipun mampu
melampiaskannya
‫عليه‬ ‫(متفق‬ ‫الغضب‬ ‫عند‬ ‫نفسه‬ ‫يملك‬ ‫الذى‬ ‫الشديد‬ ‫إنما‬,‫بالصرعة‬ ‫الشديد‬ ‫ليس‬

“Bukanlah yang dinamakan pemberani itu orang yang kuat bergulat,


sesungguhnya pemberani itu ialah orang yang sanggup menguasai dirinya
ketika marah”

3. Keberanian menyatakan kebenaran (kalimatul haq) sekalipun dihadapun


penguasan yang dholim

(‫والترمذى فضل الجهاد كلمة عدل عند سلطان جائر (أبوداود‬

“Jihad yang paling afdhol adalah memperjuangakan keadilah dihadapan


penguasa yang zalim”

Sumber Syaja'ah :

Sumber keberanian yang dimiliki seseorang diantaranya yaitu:

1) Rasa takut kepada Allah Swt.

2) Lebih mencintai akhirat daripada dunia.

3) Tidak ragu-ragu, berani dengan pertimbangan yang matang.

4) Tidak menomor satukan kekuatan materi.

5) Tawakal dan yakin akan pertolongan Allah.

6) Hasil pendidikan

2.3 Ciri – ciri Syaja’ah

Ciri-ciri Syaja’ah ada tujuh, yaitu :

1. Tidak mundur kalau dicela

2. Tidak mencari pujian

3. Terus terang mengakui kesalahan 

4. Tabah menghadapi penderitaan


5. Sabar meghadapi masalah

6. Berpendirian tetap

7. Bersemangat tinggi

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan :

Dalam kehidupan sehari-hari, sosial ataupun bernegara, berperilaku


akhlaqul kharimah sangatlah penting atau dengan meneladani sifat Rasulullah
saw, dalem konteks ini syaja’ah (keberanian yang berlandaskan kebenaran dan
dilakukan dengan penuh petimbangan). Bisa menjadikan pribadi, lingkungan dan
negara menjadi dengan kedamaian .
Daftar Pustaka

http://www.gudangmateri.com/2010/10/akhlak-pribadi-seorang-muslim.html

http://www.google.co.id/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&ved=0CB0QFjAA&url=http%3A%2F
%2Fstaff.uny.ac.id%2Fsites%2Fdefault%2Ffiles%2Flain-lain%2Fdr-marzuki-mag%2FDr.
%2520Marzuki%2C%2520M.Ag_.
%2520Pemaaf.pdf&ei=FEZtUPi9MMf3rQel9IGIDA&usg=AFQjCNE6Y1l7XhExvtKvRKcMapTG
HJ3CKQ&sig2=LZIfJ2q5KRfqw7MLIEU-Aw

http://www.ephi.web.id/index.php/serba-serbi/10-islam/310-sifat-pemaaf-bersih-hatitenangkan-jiwa
http://eepinside.com/?p=2284

http://oeoe.blogsome.com/2008/10/09/menjadi-pemaaf/

http://www.slideshare.net/fuad_ar_rhizma/syajaah

Anda mungkin juga menyukai