Anda di halaman 1dari 11

Sila Pertama, 

Ketuhanan yang Maha Esa


1. Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketaqwaannya kepada Tuhan yang Maha Esa.
2. Manusia INdonesia PercaManusia Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan
agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab .
3. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama anatra pemeluk agama dengan penganut kepercayaan
yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
4. Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa  
5. Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi
manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
6. Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi
manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
7. Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan
kepercayaanya masing masing
8. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.

Sila Kedua, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab

1. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha
Esa.
2. Mengakui persamaan derajad, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku,
keturrunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.
3. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
4. Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
5. Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
6. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
7. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
8. Berani membela kebenaran dan keadilan.
9. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.
10. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.

Sila Ketiga, Persatuan Indonesia


1. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai
kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
2. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan.
3. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
4. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.
5. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
6. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
7. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
1. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa,
menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan
kesatuan demi kepentingan bersama.
2. Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan pemusyawaratan.

Sila Kelima, Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

1. Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan  
kegotongroyongan.
2. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
4. Menghormati hak orang lain.
5. Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.
6. Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang lain
7. Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah.
8. Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan umum.
9. Suka bekerja keras.
10. Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama.
11. Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.  

Sila Keempat, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan

1. Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban
yang sama.
2. Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
3. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
4. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
5. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah.
6. Dengan i’tikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
7. Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
8. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
Nilai-Nilai yang Terkandung dalam Sila Pertama Pancasila

Berikut ini adalah nilai-nilai ketuhanan pada sila pertama pancasila berdasarkan makna sila pertama pancasila yang berbunyi "Ketuhanan
Yang Maha Esa":

1. Sebuah keyakinan bahwa Tuhan ada dan memiliki sifat yang sempurna.

2. Memiliki ketakwaan pada Tuhan Yang Maha Esa

3. Saling menghormati antarumat beragama

4. Adanya kebebasan untuk menjalankan ibadan yang sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.

5. Tidak memaksakan keyakinan yang dianut pada orang lain.

Lalu bagaimana cara menerapkan nilai-nilai sila pertama pancasila dalam kehidupan sehari-hari? Simak contohnya berikut ini:

Contoh Penerapan Nilai-Nilai Sila Pertama Pancasila dalah Kehidupan Sehari-hari

Nilai-nilai ketuhanan pada sila pertama pancasila

Berikut ini adalah contoh penerapan pancasila berdasarkan makna sila pertama Pancasila:

- Mempercayai Adanya Tuhan

Bila kita mempercayai adanya tuhan, maka kita telah menerapkan sila pertama. Menolak keberadaan tuhan sama halnya dengan
melanggar Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. 

Dengan mempercayai adanya tuhan, maka kita akan berhati-hati dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara.

- Memeluk Suatu Agama Tertentu

Memeluk suatu agama juga merupakan salah satu bentuk penerapan dari sila ketuhanan yang Maha Esa. Agama juga menjadi bagian
dari identitas diri kita. 

Makna kemerdekaan beragama bagi Indonesia begitu besar, karena di masa penjajahan sering terjadi pemaksaan untuk memeluk
agama tertentu.

- Menjalankan Ibadah Sesuai Perintah Agama

Ketika kita telah memeluk suatu agama tertentu, maka kita terikat untuk beriman dan bertakwa kepada tuhan.

Karena itulah kita harus menjalankan perintah dan menjauhi larangannya. Salah satunya adalah dengan menjalankan ibadah.

Taat beribadah sesuai agama juga merupakan bentuk pengamalan sila pertama pancasila.

Toleransi pada sesama

- Toleransi

Perbedaan di antara pemeluk agama bisa saja menimbulkan masalah di negara kita.


Cara paling mudah untuk menghindari konflik agama adalah dengan meningkatkan rasa toleransi. Dengan adanya toleransi, maka kita
akan saling hormat menghormati.

Makna Sila Kedua Pancasila

"Kemanusiaan yang Adil dan Beradab" adalah bunyi sila kedua pancasila. Makna sila kedua pancasila ini adalah kita sebagai bangsa
Indonesia harus saling menghargai satu sama lain.

Manusia yang adil dan beradab maksudnya adalah kita sebagai manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang memiliki derajat paling
tinggi.

Karena itu, kita harus mewujudkannya melalui sikap yang adil dan beradab. Seperti, menghargai, menghormati, dan mencintai satu sama
lain.

Ada kata "adil" dalam sila kedua pancasila ini, yang dimaksud dengan adil adalah kita harus melakukan sesuatu tanpa melihat latar
belakang seseorang.

Seperti yang teman-teman ketahui, Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki berbagai macam suku, budaya, dan agama.

Karena itu, kita harus saling menghargai tanpa melihat latar belakang seperti, suku, budaya, agama, atau status dalam masyarakat.

Adil juga berlaku dalam nilai-nilai dan hukum yang berlaku. Tidak ada perbedaan perlakuan, semua masyarakat Indonesia adalah sama
dan setara.

1. Menghormati Hak Orang Lain

Setiap manusia memiliki hak dan kewajiban masing-masing. Kita tidak boleh hanya memikirkan pencapaian hak sendiri tanpa memikirkan
orang lain.

Misalnya, kita mempunyai hak untuk mendapatkan hiburan, salah satunya dengan menonton acara televisi.

Namun, jika kakak atau adikmu sedang butuh waktu untuk berkonsentrasi, kita harus menghormatinya dengan mengecilkan volume
suaranya.

2. Bertindak Adil

Bersikap adil adalah hal yang paling utama dalam penerapan sila kedua pancasila. Adil yang dimaksud di sini adalah adil dalam tindakan
moral.

Misalnya, saat meyelesaikan suatu masalah kita harus melihat pada kebenaran, bukan melihat latar belakang seperti suku, ras, agama,
dan lain-lain.

3. Selalu Bersikap Sopan dan Santun

Sikap sopan santun tak hanya ditujukan untuk orang yang lebih tua dari kita, tapi ditujukan untuk semua orang.

Bahkan untuk orang yang tidak kita kenal sekali pun kita tetap harus bersikap sopan dan santun. Nah, pada orang yang tidak dikenal saja
harus menjaga sopan santun, apalagi dengan keluarga dan orang-orang yang kita kenal.

4. Saling Menghargai Pendapat

Terkadang kita selalu ingin dihargai oleh orang lain. Jika kita ingin dihargai, maka kita juga harus menghargai orang lain. Hal ini juga
berlaku saat kita saling bertukar pendapat.

Memaksakan keinginan kita pada orang lain untuk melakukan apa yang kita inginkan adalah sesuatu yang tidak baik.

Jadi, kita juga harus mendengarkan usulan atau pendapat dari orang lain, baru kemudian kita diskusikan bersama.
Makna sila ketiga Pancasila, Persatuan Indonesia adalah memberikan rasa pengakuan serta penghormatan dan menghargai perbedaan
dalam masyarakat Indonesia. Perbedaan ini dapat ditinjau dari agama, ras, maupun budaya.

1. Kebersamaan

Makna yang amat melekat dalam sila ketiga Pancasila adalah memberikan sejumlah jaminan untuk melakukan kerja sama yang baik dan
erat dalam kehidupan bermasyarakat.

Perilaku ini bisa diwujudkan dengan menjunjung tinggi sikap kebersamaan, saling bantu membantu dan gotong royong antarindividu
dalam masyarakat.

2. Persatuan bangsa

Makna sila ketiga berikutnya berisi tentang tekad yang dilakukan secara bersama-sama. Tujuan dari kebersamaan tersebut adalah agar
dapat mewujudkan persatuan bangsa yang serta agar terbebas dari segala bentuk konflik masyarakat.

3. Kepentingan pribadi dan kelompok

Makna sila ketiga selanjutnya ialah berhubungan dengan individu dalam pengalaman atau penerapan Pancasila, khususnya untuk
'Persatuan Indonesia', yaitu dengan mengedepankan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi dan golongan secara ikhlas.

4. Menciptakan dan mempertahankan kedaulatan

Tujuan dari sistem pengamalan dan penerapan dalam Pancasila, khususnya sila ketiga ini adalah menanamakan rasa bangga serta rasa
cinta terhadap komponen bangsa dan kebudayaan yang terdapat di Indonesia.

Perwujudan sikap tersebut dilakukan dengan alasan menjaga keutuhan kearifan lokal yang lekat dengan kehidupan masyarakat
Indonesia.

5. Rela berkorban demi bangsa dan negara

Peranan yang diberikan dalam memahami makna sila ketiga adalah adanya wujud sikap rela berkorban demi kehormatan bangsa dan
negara Indonesia.

Sikap ini sangat erat kaitannya dengan jiwa patriotisme atau sikap berani, pantang menyerah, nasionalisme serta rela berkorban demi
bangsa dan negara yang menjadi kekuatan bagi kesatuan bangsa.

Contoh Penerapan Sila Ketiga Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari

Andi Kiswantoro rela mengecat seluruh bagian tubuhnya dan memegang patung Garuda Pancasila saat mendukung Timnas Indonesia
U-16. (Bola.com/Aditya Wany)
Berikut ini beberapa contoh penerapan Pancasila, sila Persatuan Indonesia:

1. Cinta terhadap Tanah Air demi menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

2. Mencintai dan mengonsumsi produk dalam negeri agar perekonomian menjadi lebih maju.

3. Mengutamakan segala kepentingan negara yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan pembangunan nasional Indonesia.

4. Berusaha untuk menghasilkan prestasi yang dapat membanggakan bangsa Indonesia, baik di tingkat nasional maupun internasional.

5. Meningkatkan kreativitas dan inovasi dari diri sendiri untuk memajukan bangsa Indonesia. Memperluas pergaulan dengan orang-orang
baru dari berbagai daerah.

6. Menghargai dan menghormati kebudayaan daerah lain.

7. Tidak menyebarkan kebencian dan permusuhan.

8. Saling menghormati perbedaan agama, suku, dan kebudayaan.

9. Menjaga kedaulatan bangsa.

10. Menjaga jalinan persaudaraan sesama Bangsa Indonesia.


sila keempat menganddung nilai kerakyatan. Artinya kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat. Nilai ini erat kaitannya dengan sistem
pemerintahan demokrasi di Indonesia, yakni pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat serta untuk rakyat.

hikmat kebijaksanaan dapat diartikan sebagai menggunakan akal sehat dalam segala sesuatu. Sedangkan permusyawaratan diartikan
sebagai musyawarah dalam pengambilan keputusan untuk mencapai mufakat. Perwakilan berarti sistem yang dianut dalam perwakilan
rakyat. Selain nilai kerakyatan, sila keempat Pancasila juga berarti melakukan dan mengutamakan musyawarah dalam pengambilan
keputusan serta menghormati perbedaan pendapat yang ada.

Penerapan Sila Keempat Pancasila dalah Kehidupan Sehari-hari

1. Saling Menghargai Pendapat

Teman-teman pasti pernah kerja kelompok, kan? Terkadang kita butuh mendiskusikan sesuatu untuk menyelesaikan tugas.

Biasanya masing-masing orang akan memberikan pendapat. Saat inilah kita harus saling menghargai pendapat satu sama lain.

Baru kemudian kita bisa menentukan bersama jawaban mana yang paling baik untuk tugas yang kita kerjakan.

2. Menerima Kritik

Hidup di masyarakat membuat kita bertemu dengan banyak orang yang memiliki latar belakang yang berbeda-beda.

Tidak heran jika kita pernah diberi kritik atau saran oleh orang lain. Nah, saat dikritik kita tidak sebaiknya mendengarkan dan jangan
marah.

Begitu juga jika diberi saran, alangkah baiknya kalau saran itu didengarkan dan dipertimbangkan sebelum mengambil tindakan.

3. Mengutamakan Musyawarah

Tak bisa dihindari dalam kehidupan pasti kita akan menemukan masalah. Baik itu masalah dengan lingkup kecil atau lingkup yang besar.

Untuk bisa menyelesaikan masalah ini, sebagai warga negara Indonesia kita harus melakukannya dengan musyawarah.

Musyawarah ini bertujuan untuk mendapatkan pemecahan masalah yang tepat dan sesuai dengan keingin masing-masing pihak.

Tak hanya untuk menyelesaikan masalah, musyawarah juga bisa dilakukan untuk mengambil sebuah keputusan.

4. Mendahulukan Kepentingan Banyak Orang

Dalam bermasyarakat kita tidak boleh egois atau ingin menang sendiri. Hal itu karena kita harus mendahulukan terlebih dahulu
kepentingan banyak orang.

Jadi saat ingin mengambil suatu keputusan, lihatlah terlebih dahulu apakah itu akan baik untuk banyak orang atau tidak.

Dengan begitu, masyarakat Indonesia akan rukun dan juga makmur.

Sikap di lingkungan rumah:

 Setiap masalah keluarga diselesaikan dengan musyawarah.


 Berjiwa besar dalam menerima pendapat sesama anggota keluarga.
 Tiap anggota keluarga menghargai hasil musyawarah.

Sikap di lingkungan masyarakat:

 Mengutamakan musyawarah dalam menyelesaikan persoalan.


 Menghargai hasil musyawarah.
 Ikut serta dalam pemilu, pilpres, dan pilkada.

Sikap di lingkungan sekolah:

 Mengikuti diskusi di kelas dengan aktif.


 Berani menyampaikan pendapat di kelas.
 Menghormati keputusan bersama untuk kepentingan kelas.
 ila kelima Pancasila memiliki makna bahwa seluruh rakyat Indonesia mendapatkan perlakuan yang adil baik dalam bidang
kebudayaan, agama, suku, hukum, politik, ekonomi, dan sebagainya.
 Selain itu Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia memiliki makna lain, yakni sebagai berikut:
 1. Keadilan
 Makna yang paling baik dalam dasar Pancasila dalam sila kelima ialah keadilan harus menjadi sesuatu yang menjadi hak setiap
masyarakat Indonesia.
 Misalnya, berdasarkan Undang-Undang setiap masyarakat berhak memiliki Hak yang sama dalam proses hukum.
 2. Adil
 Makna sila kelima Pancasila berikutnya ialah proses pengembangan sikap adil sesama manusia, yang menjadi unsur naluriah
dalam pembentukan kedamaian rakyat/masyarakat Indonesia.
 Pengertian adil di sini ialah serangkaian perilaku yang menempatkan sesuatu sesuai dengan posisi atau porsinya.
 3. Hak dan kewajiban
 Makna sila kelima Pancasila yang selanjutnya ialah adanya wujud menyeimbangkan, dan menyelaraskan, serta menyerasikan
antara hak dan kewajiban dalam masyarakat.
 Contoh hak dan kewajiban warga negara dalam hal ini, yaitu menjaga kedaulatan Indonesia dengan cara memberikan
penanaman jiwa nasionalisme.
 4. Kerja sama
 Makna sila kelima Pancasila yang keempat adalah saling melakukan berbagai bentuk kerja sama dalam kehidupan sehari-hari.
Baik dalam bidang ekonomi, politik, maupun sosial budaya. Upaya ini dilakukan agar mendapatkan keadilan.
 5. Kedermawanan
 Pelaksanaan sebagai wujud tindakan ataupun penerapan nilai keadilan selanjutnya adalah mengembangkan sikap
kedermawanan kepada sesama makhluk hidup, dengan cara saling berbagi dan tolong menolong.
 Jika hal tersebut terus dilakukan tentunya kehidupan akan makin tertata dengan baik penuh dengan kasih sayang antar-rakyat
Indonesia.
 6. Bekerja keras
 Membiasakan hidup hemat, sederhana, dan bekerja keras merupakan satu di antara makna dalam sila kelima Pancasila. Upaya
tersebut dilakukan agar segenap masyarakat bisa menjalankan perannya sebagai bentuk perubahan sosial.
 7. Tolong menolong
 Tolong-menolong kepada sesama menjadi satu di antara bagian penting dalam penerapan dan pengamalan Pancasila,
khususnya sila kelima.
 Kebiasaan baik ini tentunya akan memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap kebahagiaan yang dilakukan seseorang.
 8. Menjauhi sikap tidak baik
 Makna sila kelima Pancasila yang terakhir ialah menjauhi sikap-sikap yang dinilai tidak baik, salah satu di antaranya seperti
pemerasan terhadap orang lain. Hal ini dilakukan agar seseorang bertangung jawab atas apa yang menjadi tugasnya.

 Contoh Penerapan Sila Kelima dalam Kehidupan Sehari-hari


 Salah satu kerajinan lambang Garuda Pancasila di bengkel rumahan, Jakarta, Kamis (13/8/2020). Menko bidang Perekonomian
Airlangga Hartanto memaparkan anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dalam bentuk bantuan bagi UMKM tercatat
Rp32,5 triliun per 3 Agustus 2020. (merdeka.com/Imam Buhori)

 Di bawah ini beberapa contoh penerapan sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia:
 1. Senantiasa berusaha sebaik mungkin untuk membantu orang-orang yang sedang dilanda kesulitan.
 2. Meningkatkan kesadaran sosial dengan mengadakan kegiatan yang membantu sesama, seperti bakti sosial, donor darah,
konser amal, dan lain sebagainya.
 3. Berusaha untuk adil dalam aktivitas apa pun yang kita lakukan dan seperti apa saja orang yang kita hadapi. Jangan sampai
kita memberikan perlakuan yang tidak adil pada siapapun.
 4. Tidak mengganggu orang lain, apa pun yang sedang kita lakukan. Menegur siapa saja yang mengganggu ketertiban umum
dan keamanan di tengah masyarakat.
 5. Menghargai karya atau hasil ciptaan orang lain. Hargai pula karya yang kita hasilkan sendiri.
 6. Berani memperjuangkan keadilan baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain dan membantu orang lain untuk
memperjuangkan keadilan.
Beberapa sikap keadilan sosial bagi seluruh rakyat inonesi, Yang saling berhubungan dengan perilaku kita dalam kehiupan sehari – hari
atau kepada semua Orang Adalah :

1. Harus bisa Berusaha sekuat mungkin menolong orang lain sesuai kemampuan
2. Harus bisa Menghargai hasil karya buatan orang lain
3. Tidak Boleh mengintimidasi seseorang dengan hak milik kita
4. Harus Bisa Menjunjung tinggi nilai kekeluargaan
5. Harus Bisa Menghormati hak maupun kewajiban orang lain

Aspek Sila Kelima


Keadilan : Adapun Pemaknaan Harus baik dalam dasar – Dasar Pancasila pada kelima ini Adalah merupakan proses Dari keadilan untuk
mendapatkan sesuatu, Yang Ingin menjadi hak masyarakat Misalnya yang berlandaskan Undang-Undang dasar 1945, Setiap
masyarakat berhak Mempunyaisetarayang sama di dalam proses hukum.

Yang Adil : Maka Makna yang selanjutnya yang berlandaskan dasar – Dasar negara Pancasila kelima ini Merupakan proses
pengembangan sikap yang Seadil – Adilnya terhadap Kepada sesama manusia. Yang menjadikan salah satu unsur naluriah dalam suatu
pembentukan kedamaian masyarakat.

Hak Dan Kewajiban : Dalam makna sila kelima ini Merupakan Uraian Dari Kehidupan agar saling melakukan beragam bentuk asfek
kerjasama yang Adil dalam kehidupan bermasyarakat, Maupun di bidang ekonomi, politik, ataupun sosial budaya kehidupan Sehari –
Hari guna dilakukan agar mendapatkan keadilan.

Kedermawanan : Untuk Pelaksanaan sebagai terwujud impelemnetasi nilai – nilai keadilan Yang Gabungan dari kedermawanan kepada
sesama mahluk hidup, Agar saling berbagai Atau tolong menolong Maka Tujuan hal Semacam ini dilakukan Supaya kehidupan semakin
tertata dengam baik dan Benar.

Dalam Kerja Keras :  Harus bisa Melaksanakan diri dengan Dalam Kehidupan untuk selalu berhemat, sederhana, dan kerja keras
Merupan salah satu pemaknaan dalam bentuk-bentuk pengamalan sila kelima Pancasila. Maksud dan tujuan Semacam ini dilakukan
supaya masyarakat Bisa menjalankan peranan sebagai perubahan sosial.

Tolong Menolong : Adapun makna dari proses tolong-menolong Terhadap orang lain menjadi salah satu bagian penting untuk
pengamalam Pancasila, khususnya dalam Sila Kelima akan Bisa memberikan pengarahan pada kebahagiaan yang dilakukan dalam
kehidupan individu.

Sila Kelima Dalam Kehidupan


Pada hakekatnya Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, Hal semacam ini manusia menginginkan Supaya unsur-unsur tersebut
dapat perlakuan dengan baik, Supaya Bisa berfungsi sebagai makhluk manusia.
Sangat tidak mungkin jika Seseorang hanya mementingkan dirinya sendiri tanpa Adanya memperhatikan kepentingan masyarakat,
Sebaliknya dalam Hidup bermasyarakat juga tidak Mungkin melupakan kepentingan dirinya Tanpa mementingan Bangsa Indonesia
dalam menjalankan tugas hidupnya Yang bersifat sosial Atau berlaku adil terhadap sesama.

Kesimpulan Sila Kelima


Adapun makna yang terkandung dalam sebuah Kalimat Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, Adil kepada Diri Sendiri maupun
adil kepada hak – hak Terhadap Orang lain, Bahkan kepada masyarakat bangsa dan Negara Republik Indonesia.

Akan tetapi Negara harus Betindak dengan keadilan supaya masyarakat indonesia bisa menikmati kalimat keadilan sosial bagi seluruh
rakyat indonesia yang terkandung dalam makna Pancasila. Maka kemakmuran hanya Dalam masalah waktu, dan kesejahteraan Insya
Allah akan terwujud. Amiin

Contoh Penerapan Nilai Pancasila Terhadap Hewan diulas sebagai berikut:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

Melindungi hewan sebagai tanda syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Bersyukur akan keberadaan hewan-hewan di sekitar kita
dengan tidak menyakiti atau menyiksa hewan tersebut.
2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab

Merawat dan menyayangi hewan peliharaan. Merawat hewan yang sedang sakit, memberi makan dan minum hewan, memberikan
tempat tinggal yang layak.

3. Persatuan Indonesia

Memiliki kebanggaan terhadap hewan-hewan asli Indonesia yang unik dan beragam.

4. Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan

Berdiskusi dalam membagi tugas untuk merawat hewan peliharaan.

5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Membagi tugas merawat dengan adil.

Kemukakanlah Pendapatmu Apakah Permasalahan di Bawah Merupakan Penerapan Nilai Pancasila

1. Pemerintah bermusyawarah untuk membuat undang-undang tentang upaya pelestarian hewan langka dari perburuan liar dan
perdagangan ilegal. Apakah upaya pemerintah termasuk penerapan sila Pancasila? Jelaskan alasanmu!

Pembahasan:
Upaya pemerintah termasuk penerapan sila keempat Pancasila. Dalam proses pembuatan undang-undang tentang upaya pelestarian
hewan langka dari perburuan liar dan perdagangan ilegal, pemerintah melakukan musyawarah. Musyawarah merupakan salah satu
penerapan sila keempat Pancasila.

2. Ketika berkunjung ke kebun binatang, Joni ditegur oleh pemandu karena menakut-nakuti burung dengan berteriak-teriak. Apakah sikap
Joni mencerminkan penerapan nilai Pancasila? Mengapa demikian?

Pembahasan:
Sikap Joni yang menakut-nakuti burung dengan beteriak-teriak tidak mencerminkan penerapan nilai Pancasila. Dengan menakut-nakuti
burung menunjukkan Joni tidak menyayangi binatang, tidak melindungi binatang, tidak bersyukur dengan keberadaan binatang. Hal ini
sangat bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.

3. Kucing Nina sakit, Nina tidak tahu apa penyebabnya dan harus berbuat apa. Kemudian Nina memeriksakan kucing peliharaannya ke
dokter. Sikap Nina mencerminkan sila ke berapa, jelaskan alasanmu!

Pembahasan:
Sikap Nina mencerminkan sila kedua Pancasila. Nina sudah menunjukkan sikap merawat dan menyayangi kucingnya yaitu dengan
memeriksakan kucing peliharaan ke dokter saat sakit. Merawat dan menyayangi kucing merupakan contoh penerapan sila kedua
Pancasila.

4. Ketika sedang membersihkan sangkar burung, Ayah berkata, “kita harus berterimakasih kepada Tuhan karena telah menciptakan
hewan yang banyak manfaatnya untuk kita.” Hal yang diajarkan ayah merupakan penerapan sila ke berapa? Jelaskan alasanmu!

Pembahasan:
Hal yang diajarkan ayah merupakan penerapa sila pertama Pancasila. Berterimakasih kepada tuhan karena telah menciptakan hewan
yang banyak manfaatnya merupakan contoh prilaku syukur terhadap karunia Tuhan. Hal ini sesuai dengan nilai-nilai sila pertama
Pancasila.

Penerapan sila-sila Pancasila dalam menyayangi hewan. 


 Sila pertama: kita harus melindungi dan merawat hewan sebagai tanda syukur kepada Tuhan
Yang Maha Esa. 
 Sila kedua: kita tidak boleh menyakiti binatang atau membiarkan binatang kelaparan.

 Sila ketiga: memiliki kebanggaan terhadap hewan-hewan asli Indonesia yang unik dan
beragam. 
 Sila keempat: melaksanakan hak dan kewajiban kita dalam menyayangi hewan di sekitar kita.
 Sila kelima: membagi tugas merawat hewan dengan adil.

2. Penerapan sila-sila Pancasila dalam menyayangi tumbuhan. 


 Sila pertama: kita harus melindungi dan merawat hewan sebagai tanda syukur kepada Tuhan
Yang Maha Esa. 
 Sila kedua: merawat tumbuhan dengan menyiram dan memupuknya secara teratur. 
 Sila ketiga: memiliki kebanggan terhadap tumbuhan-tumbuhan asli Indonesia yang unik dan
beragam. 
 Sila keempat: melaksanakan hak dan kewajiban kita dalam menyayangi tumbuhan di sekitar
kita. 
 Sila kelima: membagi tugas merawat tumbuhan dengan adil.

Anda mungkin juga menyukai