Anda di halaman 1dari 5

RESUME MANAJEMEN KEPERAWATAN

KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN

Disusun Oleh :

Ismi Salsabila (P1337421019043)

3A

PRODI DIII KEPERAWATAN TEGAL


POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
Jl. Dewi Sartika No.1 Rt 01/Rw 01 Kec. Debong Kulon Kota Tegal

2020/2021
A. PENGERTIAN KEPEMIMPINAN
Kemampuan untuk mempengaruhi dan mnggerakkan orang lain guna mencapai
tujuan tertentu. Proses interaksi yang dinamis dimana fungsi kepemimpinan meliputi
membua hubungan, mempengaruhi bawahan, membuat keputusan, membuat kemudahan.
Ada dalam level bak pada individu, kelompok, dan masyarakat.
B. MANAGER DAN PEMIMPIN
 Manager
Pengkoordinasian dan pengintegrasian semua sumber yang ada melalui proses
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan dalam pencapaian
tujuan.
 Pemimpin
Menekankan pada proses perilaku yang berfungsi di dalam dan diluar suatu
organisasi, seorang pemimpin harus dapat memotivasi dan memberi inspirasi
orang lain secara individu maupun secara kelompok.
C. TEORI KEPEMIMPINAN
 Teori bakat:
Kemampuan kepemimpinan hanya dimiliki oleh orang yang dilahirkan dengan
bakat .
a. Bakat intelektual:
Kemampuan memutuskan, dan kemampuan berbicara.
b. Kepribadian:
Mudah menyesuaikandiri, percaya diri, dan kreatif.
c. Kemampuan interpersonal.
 Teori perilaku:
Kepemimpinan dapat dipelajari melalui menciptakan keamanan kerja,
komunikasi, motivasi, dan kedisplinan.
D. GAYA KEPEMIMPINAN
 DEMOKRATIS
a. Orang-orang yang dipimpinya sebagai subjek.
b. Usaha untuk memanfaatkan kemampuansetiap orang yang ada dalam organisasi
utnuk berpartisipasi dalam setiap kegiatan,
c. Menambil keputusan sangat mementingkan diskudi dan musyawarah.
d. Berusaha mengutamakan kerjasama dan teamwork.
 OTORITER/OTOKRATIK.
a. Menempatkan kekuasaan ditangan satu orang atai sekelompok kecil.
b. Pemimpin bertindak sebagai penguasa tunggal.
c. Kedudukan bawahan semata-mata sebagai pelaksana keputusan perintah dan
bahkan kehendakpemimpin.
 PARTISIPATIF
a. Merupakan gabungan antara otokratik dan demokratik.
b. Pemimpin menyampaikan hasil analisa masalah dan mengusulkan
tindakannya.
c. Staf diminta saran dan kritiknya serta mempertimbangkan respon staf
terhadap usulanya.
d. Keputusann akhir oleh kelompok.
 LAISSER-FAIRE/ BEBAS TINDAK
a. Merupakan pimpinan official.
b. Pimipinan melimpahkan wewenang sepenuhnya kepada bawahan.
c. Karyawan menentukan sendiri kegiatan tanpa pengarahan, supervisi, dan
koordinasi.
d. Keputusan lebih banyak dibuat oleh para bawahan.
e. Kebijaksanaan lebih banyak diikuti oleh para bawahan.
f. Karyawan mengevaluasi pekerjaan sesuai dengan caranya sendiri.

jadi kesimpulannya adalah tidak ada gaya kepemimpinan yang jelek dan tidak
ada kepemimpinan yang selalu tepat untuk semua situasi.

 TRANSFORMATIONAL DAN TRANSACTIONAL


a. Transformational leader adlah kepemimpinan yang dapat memotivasi tim
untuk menjadi lebih efektif dan efisien.
b. Transactional leader adalah sebuah kekuasaan untuk melakukan sesuatu tugas
tertentu dan memberikan penghargaan dan sangsi ( reward & punishmend)
untuk meningkatkan performa kerja.
c. Kekuasaan ini berupa wewenang untuk mengevaluasi, mengkoreksi dan
mengarahkan bawahan ketika produktivitas tidak sesuai dengan yang
diinginkan. Penghargaan diberikan bila hasil yang diharapkan tercapai.
d. Pemberian kredit poin sebagai salah satu contoh kepemimpinan transaksional.
e. Pemimpin transformasional memiliki visi besar yang dapat dibagi dan dapat
memberdayakan rantai organisasi untuk mencapai tujuan.
f. Pemimpin tersebut juga selalu mencari ide-ide baru yang dapat menggerakan
organisasi untuk mewujudkan visi organisasi.
 KETRAMPILAN MENUMBUHKAN KEPEMIMPINAN DALAM
KEPERAWTAAN.
Kepemimpinan dalam keperawtan dapat ditumbuhkanlebih optimal, selain
dengan menguasai keterampilan dalam menghadapi orang lain dengan efektif.
Keterampilan tersebut adalah keterampilan dalam:
1. Menilai orang lain.
a. Kemampuan menetapkan tingkat keterampilan perawat dibawah
tangguang jawabnya dalam meberikan pelayanan.
b. Ketrampilan menilai harus dilakukan oleh pemimin perawat dibervagau
bidang dan harus mencermati apa yang dilakukan oleh orang lain sebagai
bawahannya.
c. Pemimpin akan mampu berinteraksi berdasarkan pengetahuannya tentang
bawahan tersebut.
2. Berkomunikasi.
Adalah faktor yang amat menentukan keberhasilan pencapaian keluaran.
Pemimpin menjadi mampu mengembangkan strategi yang tepat dalam
menggali ide dan pendapat orang lain serta bertukar ide dalam menyelesaikan
masalah secara efektif. Diperlukan ketika pemimpin perawat melakukan lobi
ke berbagai pihak terutama penentu kebijakan yang berhubungan dengan
profesi keperawatan.
3. Memotivasi,
Ketrampilan sangat penting karena memiliki potensi untuk mengarahkan
bawahan melaksanaakan tugas dan tanggung jawabnya.
Cara memotivasi ini tidak harus selalu sama karena motivasi seseorang
untuk bekerja utamanya berasal dari dalam diri bawahan yang sulit dilihat
secara sekilas oleh pemimpin. Perlu mempertimbangkan berbagai aspek yang
dapat memotivasi bawahan baik secara internal maupun secara eksternal,
termasuk didalamnya menetapkan insentif.
4. Menyesuaikan diri.

Ketrampilan menyesuaikan diri merupakan modal dasar bagi pemimpin


keperawatan dalam upaya mengoptimalisasi keluaran. Pemimpin yang efektif
mengetahui secara tepat bagaimana dan dengan cara apa ia berinteraksi
dengan setiap bawahan. Hal ini karena ia sangat memahami keunikan masing-
masing bawahan.

Anda mungkin juga menyukai