Anda di halaman 1dari 5

Nama :Rudi Lumban Gaol

Npm :190430030

Mata Kuliah. : Ekonomi Makro/3

Dosen Pengampu: Ir. Cyprianus P.H Saragi, M. S.

Hari, Tanggal : Senin, 5 juli 2021

1.Fungsi konsumsi Keynes adalah:

C = a + c Yd

dimana

c = Marginal Propensity to Consume (MPC) 0 < MPC < 1

a = Konstanta atau autonomous consumption

Yd = Pendapatan Disposable atau pendapatan yang siap dikonsumsi

Yd = Y – Tx + Tr

Tx = Pajak

Tr = Subsidi

Fungsi konsumsi Keynes adalah fungsi konsumsi jangka pendek. Keynes tidak
mengeluarkan fungsi konsumsi jangka panjang karena menurut Keynes in the long run we’re
all dead. Bahwa di dalam jangka panjang, kita semua akan mati, sehingga jangka panjang
tidak perlu diprediksi.

2.Investasi sebaiknya dilakukan sedini mungkin.

Bagi seorang investor, keputusan untuk melakukan investasi tentunya untuk


memperoleh pendapatan dari investasi tersebut. Sebelum memutuskan untuk melakukan
investasi, investor pada umumnya akan melakukan studi kelayakan dari usaha yang ingin
didirikannya. Dari berbagai macam perhitungan yang ia buat, ada dua hal yang penting yang
selalu ia pertimbangkan, yaitu suku bunga dan rate of return.

3. a. Kurva IS adalah kurva yang mewakili peristiwa yang terjadi di sektor riil atau pasar
barang. Slope (kemiringan) dari kurva ini adalah negatif. Sementara itu kurva LM adalah
kurva yang mewakili peristiwa yang terjadi di sektor keuangan atau pasar uang. Slope kurva
LM adalah positip. Kedua kurva akan berpotongan pada satu titik.

b. • Jika permintaan uang dan jumlah uang beredar berubah, maka akan terjadi pergeseran
pada kurva LM. Kurva LM akan bergeser ke kanan bila terjadi kenaikan jumlah uang beredar
atau pengurangan permintaan uang. Kurva LM akan bergeser ke kiri bila terjadi pengurangan
jumlah uang beredar atau kenaikkan permintaan akan uang.

• Pergeseran kurva LM akibat adanya perubahan jumlah uang beredar sama dengan
multiplier uang (1/k) dikalikan dengan perubahan jumlah uang beredar (ΔMs). k adalah
koefisien dari permintaan uang untuk transaksi.

c. • Kurva IS dapat bergeser ke kanan ataupun ke kiri akibat adanya pengaruh variabel
injeksi maupun variabel kebocoran. Apabila investasi, pengeluaran pemerintah dan ekspor
bertambah maka kurva IS akan bergeser ke kanan. Sementara itu, apabila variable-variabel
tersebut berkurang, maka kurva IS akan bergeser ke kiri.

• Adanya pertambahan pada pengeluaran pemerintah menyebabkan kurva IS bergeser dari


IS0 ke IS1.

• Apabila variabel kebocoran (pajak, tabungan dan impor) berkurang, maka kurva IS juga
akan bergeser ke kanan dan akan bergeser ke kiri apabila variabel kebocoran bertambah.

d. Menurut Keynes antara lain: motif transaksi, untuk transaksi dan dipengaruhi oleh
pendapatan. motif berjaga-jaga, untuk menghadapi ketidakpastian ekonomi di masa depan.
motif spekulasi, untukmemperoleh keuntungan pada masa depan.

4. Diketahui,

C = 100 + 0,75Y

I = 60 – 200i

Ms = 550

Md = 0,2Y+428-400i

Ditanya: keseimbangan umum IS-LM

Jawab:
Y=C+I

Y = 100 + 0,75Y + 60 – 200i

Y – 0,75Y = 160 – 200i

0,25Y = 160 – 200i

Y = 640 – 800i (Keseimbangan pasar barang)

Ms = Md

550 = 0,2Y + 428 – 400i

0,2Y = 122 + 400i

Y = 360 + 2000i (Keseimbangan pasar uang)

Keseimbangan umum

IS = LM

640 – 800i = 360 + 2000i

2800i = 280

i = 0,1 atau 10%

Y = 640 – 800i

Y = 640 – 800 (0,1)

Y = 560

Jadi pada keseimbangan umum, tingkat bunga keseimbangan adalah 10% dan tingkat
pendapatan nasional keseimbangan adalah 560.

Apabila pemerintah meningkatkan pengeluarannya (G) sebesar 30, maka kurva IS akan
bergeser ke kanan. Maka keseimbangan yang baru adalah

Y=C+I+G

Y = 100 + 0,75Y + 60 – 200i + 30

Y – 0,75Y = 190 – 200i

0,25Y = 190 – 200i


Y = 730 – 800i (Keseimbangan di Pasar Barang)

Apabila kurva LM tetap, maka keseimbangan umum menjadi:

IS = LM

730 – 800i = 360 + 2000i

2800i = 360

i = 0,129

Y = 730 – 800i

Y = 730 – 800 (0,129)

Y = 730 – 103,2

Y = 626,8

Naiknya pengeluaran pemerintah sebesar 30 dan pendapatan nasional keseimbangan

naik menjadi 626,8

12,69

10

560. 626,8
Gambar kurva pergeseran IS.

5. A.1. inflasi yang timbul akibat kenaikkan permintaan masyarakat (demand pull inflation).

2. inflasi yang timbul akibat kenaikkan ongkos produksi (cost push inflation).

3. Bertambahnya Jumlah Uang Beredar (JUB).

4. Inflasi Campuran (Mixed Inflation).

5. Inflasi Ekspektasi (Expected Inflation).

6. Struktural Ekonomi yang Kaku.

B. 1. Inflasi ringan ( di bawah 10 persen per tahun)

2. Inflasi sedang ( 10% - 30 % )

3. Inflasi berat ( 30 – 100%)

4. Hiperinflasi ( di atas 100 %)

Anda mungkin juga menyukai