Anda di halaman 1dari 3

Nama : Dwi Kurnia Putri

NIM : A1C421034

Kelas : R-003

Resume Kecerdasan Emosi Peserta Didik

Menurut Salovey dan Mayer (dalam Khodijah, 2014: 145) Kecerdasan emosi merupakan
kemampuan suatu individu dalam mengontrol emosi, dalam mengekspresikan diri, dan dalam
membangun hubungan dengan orang lain. Sedangkan menurut Fitriastuti (dalam Barriyyah dan
Latifah, 2019: 69) Kecerdasan emosi merupakan kecerdasan sosial yang berhubungan dengan
kemampuan suatu individu dalam mengenal emosi, baik itu emosi dirinya maupun emosi orang
lain.

Kecerdasan emosi terpusat dalam membangun hubungan baik antar individu. Kecerdasan emosi
bisa dilihat melalui kemampuan peserta didik dalam menyadari perasaan yang ada pada diri nya
dan orang lain.

Peserta didik yang memiliki kecerdasan emosi yang baik akan menjadi lebih mampu dalam
menenangkan dirinya, lebih mampu dalam berhubungan dengan orang lain dan memahami orang
lain, serta memiliki nilai akademis yang baik.

Ada 8 cara yang bisa dilakukan untuk mengembangkan kecerdasan emosi yaitu:

1. Menciptakan lingkungan yang nyaman serta kondusif untuk peserta didik.


2. Menciptakan lingkungan pembelajaran yang demokratis bagi peserta didik.
3. Mengembangkan sikap empati pada diri peserta didik.
4. Membantu peserta didik dalam menemukan solusi pada permasalahan yang dihadapi nya.
5. Melibatkan peserta didik secara optimal dalam setiap pembelajaran.
6. Merespon perilaku peserta didik secara positif.
7. Menjadi teladan yang baik bagi peserta didik.
8. Memberikan kebebasan bagi peserta didik untuk berfikir.
Kecerdasan emosi dapat membuat peserta didik menjadi privadi yang jujur, toleran, dan tulus
serta bertanggung jawab. Kecerdasan emosi juga berperan untuk membangun sikap dan potensi
dalam diri peserta didik.

Kecerdasan emosi memiliki 5 aspek, yaitu:

1. Mengenali emosi diri.


2. Mengenali emosi orang lain.
3. Mengelola/mengontrol emosi diri.
4. Memotivasi diri.
5. Menjalin hubungan dengan orang lain.

Perkembangan kecerdasan emosi peserta didik dipengaruhi oleh 2 faktor, yaitu faktor eksternal
dan faktor internal. Faktor internal misal nya yaitu kondisi peserta didik. Ketidaksempurnaan
fisik atau kekurangan pada diri peserta didik akan membuat mereka tidak percaya diri dan selalu
merasa rendah diri. Peserta didik juga akan menarik diri dari lingkungan nya dan menghindari
pergaulan karena merasa malu dengan kekurangan yang ada pada diri nya.

Faktor eksternal misal nya yaitu konflik-konflik yang terjadi selama masa perkembangan
kecerdasan emosi. Konflik itu bisa terjadi baik dilingkungan sekolah maupun rumah.

Peserta didik yang tidak dapat melalui konflik dalam hidup nya cenderung akan mengalami
gangguan pada emosi nya.

Menurut Agus Prasetyo dan Emusti Rivasintha (dalam Kurniawan, 2013: 32) untuk dapat
mengembangkan kecerdasan emosi peserta didik perlu diterapkan suatu pendidikan karakter.
Dengan pendidikan karakter peserta didik akan menjadi cerdas dalam mengenali dan mengontrol
emosi yang ada pada dirinya.

Referensi
Bariyyah, K & Latifah, L. 2019. Kecerdasan Emosi Siswa Ditinjau dari Jenis Kelamin dan
Jenjang Kelas. Jurnal Penelitian Guru Indonesia. 4 (2). 68-75.

Khodijah, Nyanyu. 2014. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Kurniawan, Syamsul. 2013. Pendidikan Karakter. Yogyakarta: Arruzmedia.

Anda mungkin juga menyukai