Anda di halaman 1dari 8

Simki-Techsain Vol. 01 No.

05 Tahun 2017 ISSN : XXXX-XXXX

JURNAL

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PENCAPAIAN KONSEP


DENGAN PENDEKATAN RME (REALISTIC MATHEMATIC
EDUCATION) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN
MATEMATIS SISWA PADA MATERI BANGUN DATAR “SEGI
EMPAT”

IMPLEMENTATION OF CONCEPT ATTAINMENT LEARNING


THOURGH RME (REALSTIC MATHEMATIC EDUCATION)
APPROACH TO IMPROVE STUDENTS UNDERSTANDING OF
MATHEMATICALY ABILITY AT FLAT STRUCTURE MATERIAL
“SQUARE”

Oleh:
RISKI ISNAINI
13.1.01.05.0051
Dibimbing oleh :
1. Aprilia Dwi Handayani, S.Pd, M.Si
2. Ika Santia, S.Pd, M.Pd

PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
TAHUN 2017
Simki-Techsain Vol. 01 No. 05 Tahun 2017 ISSN : XXXX-XXXX
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Riski Isnaini| 13.1.01.05.0051 simki.unpkediri.ac.id


FKIP – PENDIDIKAN MATEMATIKA || 1||
Simki-Techsain Vol. 01 No. 05 Tahun 2017 ISSN : XXXX-XXXX
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PENCAPAIAN KONSEP DENGAN


PENDEKATAN RME (REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION) UNTUK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA PADA
MATERI BANGUN DATAR “SEGI EMPAT”

Riski Isnaini
13.1.01.05.0051
FKIP Pendidikan Matematika
Riskiisnani22@yahoo.com
Aprilia Dwi Handayani, S.Pd, M.Si dan Ika Santia, S.Pd, M.pd
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

ABSTRAK

Penelitian ini dilatar belakangi oleh fakta bahwa guru lebih sering mengajar dengan
menggunakan metode ceramah sehingga proses pembelajaran hanya berjalan satu arah. Pembelajaran
hanya berpusat pada guru dan siswa menjadi pasif.Keadaan itu tidak memberi pengalaman pada siswa
sehingga pembelajaran kurang bermakna serta kemampuan pemahaman matematis siswa menjadi
rendah.
Permasalahan pada penelitian ini adalah (1) Bagaimana kemampuan pemahaman matematis
siswa pada materi bangun datar “segi empat” sebelum diterapakan model pembelajaran pencapaian
konsep dengan pendekatan RME (realistic mathematics education)? (2) Bagaimana kemampuan
pemahaman matematis siswa pada materi bangun datar “segi empat” sesudah diterapakan model
pembelajaran pencapaian konsep dengan pendekatan RME (realistic mathematics education)? (3)
Apakah penerapan model pembelajaran pencapaian konsep dengan pendekatan RME (realistic
mathematics education) dapat meningkatkan kemampuan pemahaman matematis siswa pada materi
bangun datar “segi empat”?
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuatitatif.Jenis penelitian yang digunakan pretest -
posttest control design.Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Model Pembelajaran Pencapaian
Konsep Dengan Pendekatan RME (Realistic Mathematics Education) dan variabel terikat adalah
kemampuan pemahaman matematis.Sampel penelitian, siswa kelas VII-A sebagai kelas kontrol dan
siswa kelas VII-C sebagai kelas eksperimen.
Berdasarkan hasil analisis peningkatan kemampuan pemahaman matematis siswa
menggunakan uji t dengan taraf signifikan 5% dan derajad kebebasan (df) 70 nilai t hitung sebesar
4,45, nilai t tabel sebesar 1,99. Karena 4,45 > 1,99 terima 𝐻1 tolak 𝐻0 yang berarti Peningkatan
kemampuan pemahaman matematis siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran pencapaian
konsep dengan pendekatan RME (realistic mathematics education) pada materi bangun datar “segi
empat” lebih tinggi dibandingkan kemampuan pemahaman matematis siswa yang menggunakan model
konvensional.

KATA KUNCI : Pencapaian Konsep, Pemahaman Matematis, RME

Riski Isnaini| 13.1.01.05.0051 simki.unpkediri.ac.id


FKIP – PENDIDIKAN MATEMATIKA || 2||
Simki-Techsain Vol. 01 No. 05 Tahun 2017 ISSN : XXXX-XXXX
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

I. LATAR BELAKANG memerlukan pemahaman konsep adalah


Pada dasarnya belajar Bangun Datar “Segi Empat”. Tetapi
matematika merupakan belajar sebagian siswa masih ada yang kurang
konsep.Konsep pada matematika memahami konsep dari materi bangun
menjadi kesatuan yang bulat dan datar “Segi Empat”. Siswa hanya
berhubungan. Dahar (dalam menghafal konsep dan kurang mampu
Murizal,dkk, 2012:19) menyebutkan, menggunakan konsep tersebut jika
“Jika diibaratkan, konsep-konsep menemui masalah dalam kehidupan
merupakan batu-batu pembangunan nyata yang berhubungan dengan konsep
dalam berpikir”. Menurut klip et al yang mereka miliki. Agar siswa mampu
(dalam Lestari & Yudhanegara, mencapai konsep – konsep dalam
2015:81) menyebutkan pemahaman matematika, maka guru harus memilih
konsep merupakan kemampuan yang model dan pendekatan pada
berkenaan dengan memahami de – ide pembelajaran yang sesuai. Salah satu
matematika yang menyeluruh dan model pembelajaran yang dapat
fungsional.Fungsi dari pemahaman digunakan untuk meningkatkan
sendiri memainkan peranan penting kemampuan pemahaman matematis
terutama dalam pembelajaran karena siswa adalah model pembelajaran
pemahaman merupakan kemampuan pencapaian konsep. Begitu pula dengan
mendasar yang harus dimiliki siswa pendekatan, guru harus mengaitkan
dalam belajar konsep-konsep pembelajaran matematika dengan
matematika yang lebih kehidupan sehari – hari agar
lanjut.Pemahaman terhadap suatu pembelajaran berjalan secara efektif.
masalah merupakan bagian dari Salah satunya adalah pendekatan RME
pemecahan masalah. (realistic mathematics
Pemahaman siswa pada education).Pendekatan ini dapat
matematika tentunya sangat dipengaruhi digunakan karena pembelajaran dengan
oleh model pebelajaran yang digunakan pendekatan ini sangat berhubungan
guru. Namun pada kenyataannya semua dengan kedidupan sehari – hari.
guru lebih sering mengajar dengan Berdasarkan latar belakang yang
menggunakan metode ceramah sehingga telah diuraikan di atas, maka penulis
proses pembelajaran hanya berjalan satu akan mengadakan penelitian tentang
arah. Salah satu materi matematika yang penerapan model pembelajaran konsep

Riski Isnaini| 13.1.01.05.0051 simki.unpkediri.ac.id


FKIP – PENDIDIKAN MATEMATIKA || 3||
Simki-Techsain Vol. 01 No. 05 Tahun 2017 ISSN : XXXX-XXXX
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

dengan pendekatan RME (realistic Teknik yang digunakan


mathematics education) untuk dalam penelitian ini adalah quasi
meningkatkan kemampuan pemahaman experimental design dengan
matematis siswa pada materi bangun rancangan pretest - posttest control
datar “Segi Empat” design.Dalam design ini terdapat
II. METODE dua kelompok yang masing –
A. Identifkiasi Variabel Penelitian masing dipilih secara purposive
1. Variabel Bebas (X) sampling(R). Kelompok pertama
Variabel X atau variabel bebas diberi perlakuan (X) dan kelompok
dalam penelitian ini adalah model lain tidak. Kelompok yang diberi
pembelajaran pencapaian konsep perlakuan disebut kelompok
dengan pendekatan RME (realistik eksperimen, dan kelompok yang
mathematic educations) dan model tidak diberi perlakuan disebut
pembelajaran konvensional. kelompok kontrol
2. Variabel Terikat (Y) C. Instrumen Penelitian dan Teknik
Variabel Y atau variabel Pengumpulan Data
terikat dalam penelitian ini adalah 1. Pengembangan Instrumen
kemampuan pemahaman matematis. Instrumen yang digunakan
B. Teknik dan Pendekatan Penelitian dalam penelitian ini adalah :
1. Pendekatan Penelitian a. Tes Kemampuan Pemahaman
Pendekatan yang dilakukan Matematis
dalam penelitian ini adalah Tes pada awal
pendekatan kuantitatif, yaitu hasil pembelajaran (pretes), dengan
penelitian berupa angka – angka tujuan untuk mengetahui
yang diperoleh dari hasil jawaban kemampuan awal pemahaman
siswa. Jenis yang dilakukan adalah matematis siswa terhadap materi
eksperimen yaitu penelitian yang yang akan diajarkan sebelum
digunakan untuk mencari pengaruh diterapkannya model
perlakuan tertentu terhadap yang pembelajaran pencapaian konsep
lain dalam kondisi yang dengan pendekatan RME (realistic
terkendalikan. mathematic educations). Dan tes
2. Teknik Pendekatan pada setiap akhir pembelajaran
(posttest), dengan tujuan untuk

Riski Isnaini| 13.1.01.05.0051 simki.unpkediri.ac.id


FKIP – PENDIDIKAN MATEMATIKA || 4||
Simki-Techsain Vol. 01 No. 05 Tahun 2017 ISSN : XXXX-XXXX
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

mengetahui kemampuan 1. Analisis data peningkatan


pemahaman matematis kemampuan pemahaman
siswamelalui hasil belajar matematis
matematika terhadap materi yang Untuk mengetahui nilai
diajarkan dengan menerapkan sedang, tinggi, dan rendah dengan
model pembelajaran pencapaian menggunakan rumus TSR sebagai
konsep dengan pendekatan RME berikut
(realistic mathematic educations).
Soal tes terdiri dari 5 soal,tes yang Rangking atas (tinggi)
digunakan adalah tes essay yang M + 1.SD
berupa soal-soal pemahaman
konsep yang berguna untuk Rangking tengah (sedang)
mengukur pemahaman konsep M – 1.SD
matematika siswa.
Rangking bawah (rendah)
2. Validasi Instrumen
a) Validasi tes soal Untuk mengetahui
Untuk mengetahui peningkatan kemampuan
validitas instrumen bisa pemahaman matematis siswa dapat
menggunakan rumus korelasi digunakan data hasil analisis pretes,
produc moment.Uji validitas postes digunakan rumus gain
instrumen dilakukan dengan ternomalisasi. Indeks gain hitung
membandingkan hasil perhitungan dengan rumus indeks gain dari
di atas dengan r tabel pada taraf metlzeryaitu :
signifikansi 5%, dengan ketentuan Gain ternomalisasi =
bahwa jika rxy sama atau lebih 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑜𝑠𝑡𝑒𝑠−𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙−𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠
besar dari r tabel maka soal
2. Uji normalitas
tersebut dinyatakan valid
Uji normalitas merupakan
b) Reliabilitas
salah satu uji prasyarat untuk
Untuk uji reliabiltas
memenuhi asumsi kenormalan
menggunakan rumus Alpha
dalam analisis data. Pengujian ini
(arikunto, 2010:105)
dlakukan untuk mengetahui apakah
D. Teknik Analisis Data
sebaran data berdistribusi normal
Riski Isnaini| 13.1.01.05.0051 simki.unpkediri.ac.id
FKIP – PENDIDIKAN MATEMATIKA || 5||
Simki-Techsain Vol. 01 No. 05 Tahun 2017 ISSN : XXXX-XXXX
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

aau tidak. Data dikatakan normal sedang yakni sebanyak 17 siswa (47,2%)
jika data memusat pada nilai rata – dari 36 siswa yang menjadi sampel
rata dan median. penelitian ini. Sedangakan nilai rata-rata
3. Homogenitas sesudah penerapan Model Pembelajaran
Untuk menentukan rumus Pencapaian Konsep dengan Pendekatan
t-test yang akan digunakan, perlu RME yang tergolong tinggi sebanyak 8
diuji terlebih dahulu varian kedua siswa (22,2%), tergolong sedang
sampel homogen atau tidak. sebanyak 18 siswa (50%), dan tergolong
Pengujian homogenitas varian rendah sebanyak 10 siswa (27%).
digunakan pengujian homogenitas Dengan demikian kemampuan
varian digunakan uji F pemahaman matematis siswa sesudah
4. Uji Hipotesis Statistik diterapkan model Model Pembelajaran
Setelah melakukan pengujian Pencapaian Konsep dengan Pendekatan
prasyarat, langkah selanjutnya adalah RME dapat diintreprestasikan bahwa
melakukan uji hipotesis dengan kemampuan pemahaman matematis
menggunakan uji-t. Rumus yang siswa pada post-tes mengalami
digunakan untuk melakukan uji t peningkatan skor mean jika
adalah: dibandingkan dengan pre-tes yaitu 53,25
𝑥̄1 −𝑥̄2 dan 82,69
t=
(𝑛 −1)𝑆2 2
1 +(𝑛2 −1)𝑆2 ( 1 + 1 )
√ 1 Nilai rata-rata kemampuan
𝑛1 +𝑛2 −2 𝑛1 𝑛2

pemahaman matematis siswa sebelum


III. HASIL DAN KESIMPULAN
diterapkan model pembelajaran
Kemampuan pemahaman matematis
konvensional yang tergolong tinggi
siswa sebelum diterapkan Model
sebanyak 6 siswa (16,6%), tergolong
Pembelajaran Pencapaian Konsep
sedang sebanyak 28 siswa (77,7%), dan
dengan Pendekatan RMEyang tergolong
tergolong rendah sebanyak 2 siswa
tinggi sebanyak 6 siswa (16,6%),
(5,55%). Dengan demikian kemampuan
tergolong sedang sebanyak 17 siswa
pemahaman matematis siswa sebelum
(47,2%), dan tergolong rendah sebanyak
diterapkan model konvensional pada
9 siswa (25%). Dengan demikian
kategori sedang yakni sebanyak 28 siswa
kemampuan pemahaman matematis
(77,5%) dari 36 siswa yang menjadi
siswa sebelum diterapkan model Model
sampel penelitian ini. Sedangkan nilai
Pembelajaran Pencapaian Konsep
rata-rata sesudah penerapan Model
dengan Pendekatan RME pada kategori

Riski Isnaini| 13.1.01.05.0051 simki.unpkediri.ac.id


FKIP – PENDIDIKAN MATEMATIKA || 6||
Simki-Techsain Vol. 01 No. 05 Tahun 2017 ISSN : XXXX-XXXX
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

konvensional yang tergolong tinggi pada materi bangun datar “segi empat”
sebanyak 12 siswa (33,3%), tergolong lebih tinggi dibandingkan kemampuan
sedang sebanyak 16 siswa (44,4%), dan pemahaman matematis siswa yang
tergolong rendah sebanyak 8 siswa menggunakan model konvensional.
(22,2%). Dengan demikian kemampuan
pemahaman matematis siswa sesudah IV. DAFTAR PUSTAKA
Angraini, Lilis M. 2010. Pengaruh
diterapkan model konvensional dapat
Model Pembelajaran
diintreprestasikan bahwa kemampuan Pencapaian Konsep Terhadap
Kemampuan Pemahaman
pemahaman matematis siswa pada post-
Konsep Matematika
tes mengalami peningkatan skor mean Siswa.Skripsi.Jakarta
:Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan
jika dibandingkan dengan pre-tes yaitu
Keguruan UIN Syarif
53,69 dan 68,83 Hidayatullah.
Arikunto.2010. Dasar – Dasar
Terdapat peningkatan kemampuan
Evaluasi Pendidikan .Jakarta :
pemahaman matematis pada siswa yang Bumi Aksara
Nuharini, Dewi, dkk. 2008.
menikuti pembelajaran menggunakan
Matematika Konsep Dan
model pembelajaran pencapaian konsep Aplikasinya. Jakarta: Pusat
Perbukuan
dengan pendekatan RME (realistic
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian
mathematic education). Dari hasil Pendidikan (Penekatan
Kuantitatif, Kualitatif, dan R
perhitungan diketahui bahwa nilai rata-
& D). Jakarta : alfabeta
ratasiswa kelas
eksperimen(menggunakan model
pembelajaran pencapaian konsep dengan
pendekatan RME) sebesar 0,63 dan nilai
rata-rata Gain siswa kelas kontrol (model
konvensional) sebesar 0,06. Dari
pengujian hipotesis diperoleh 𝑍ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
4,13 dan 𝑍𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = dengan taraf signifikan
5% maka 𝑍ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑍𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 . Dengan
demikian Peningkatan kemampuan
pemahaman matematis siswa yang
diajarkan dengan model pembelajaran
pencapaian konsep dengan pendekatan
RME (realistic mathematics education)

Riski Isnaini| 13.1.01.05.0051 simki.unpkediri.ac.id


FKIP – PENDIDIKAN MATEMATIKA || 7||

Anda mungkin juga menyukai