Oleh :
ROSIDWIKASARI
130100176
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2017
SKRIPSI
Skripsiinidiajukansebagaisalahsatusyaratuntukmemperolehkelul
usanSarjanaKedokteran
Oleh:
ROSIDWIKASARI
1301001176
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2017
Rosidwikasari
130100176
2.1. Alergi
2.1.1. Definisi
Alergi adalah perubahan reaksi tubuh/pertahanan tubuh terhadap suatu
benda asing yang terdapat di dalam lingkungan hidup sehari-hari.8 Alergi adalah
suatu reaksi hipersensitivitas yang diawali oleh mekanisme imunologis, yaitu
akibat induksi oleh IgE yang spesifik terhadap alergen tertentu, yang berikatan
dengan sel mast. Reaksi timbul akibat paparan terhadap bahan yang pada
umumnya tidak berbahaya dan banyak ditemukan dalam lingkungan, disebut
alergen.5
2.1.2. Epidemiologi
Penyakit alergi merupakan kumpulan penyakit yang sering dijumpai di
masyarakat. Diperkirakan 10-20% penduduk pernah atau sedang menderita
penyakit tersebut.9 Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Semarang kasus
alergi pada anak laki-laki dan anak perempuan tidak didapatkan perbedaan
bermakna dari distribusi jenis kelamin.5 Sedangkan pada studi populasi, penyakit
alergi didapatkan pada usia yang berbeda-beda, contohnya alergi makanan dan
eksim terutama pada anak, sedangkan asma bronkial didapatkan pada anak dan
dewasa, sedangkan rhinitis alergika didapatkan pada dekade kedua dan ketiga.10
2.1.3. Patofisiologi
Mekanisme timbulnya alergi adalah reaksi hipersensitivitas tipe I dalam
klasifikasi Gell dan Coombs yang diperantarai reaksi IgE. Reaksi hipersensitivitas
tipe ini timbul segera sesudah tubuh terpajan dengan alergen. Pada reaksi tipe I,
alergen yang masuk ke dalam tubuh menimbulkan respon imun berupa produksi
IgE.11
Alergen yang masuk ke dalam tubuh, akan ditangkap oleh sistem imun
nonspesifik yaitu APC (Antigen Presenting Cell). APC akan mengaktifkan Th2
18
2.2.2. Epidemiologi
Penyakit campak bersifat endemi di seluruh dunia, namun terjadinya
epidemi cenderung tidak beraturan. Pada umumnya epidemi terjadi pada
permulaan musim hujan, mungkin disebabkan karena meningkatnya kelangsungan
hidup virus pada keadaan kelembaban yang relatif rendah.15
Dari Profil Kesehatan Indonesia, Indonesia memiliki cakupan imunisasi
campak pada tahun 2014 sebesar 94,67% yang berarti telah memenuhi target 90%
dari yang telah ditetapkan secara nasional.1 Sedangkan menurut WHO dengan
MDG’s (Millennium Development Goals) programnya The Expanded Programme
on Immunization telah mencanangkan target global untuk mereduksi insidens
campak sampai 90,5% dan mortalitas sampai 95,5% daripada tingkat pre-EPI
pada tahun 1995.15
2.2.7.3.Gejala Klinis
Gejala klinis KIPI pada campak bisa berupa:3
o Demam yang lebih dari 39,5°C
o Reaksi alergi berupa anafilaksis, urtikaria, dermatitis, edema
o Ensefalopati
o Ruam morbili
o Trombositopenia
Riwayat KIPI
Pasien Kejadian Ikutan sebelumnya
HIV Paska Imunisasi
(KIPI) Pasien
Pasien human immunocompromised
immunoglobulin
27
METODE PENELITIAN
31
Kriteria Inklusi:
a. Anak yang berusia 1-6 tahun yang sudah mendapatkan imunisasi campak.
b. Orang tua atau wali yang bersedia menjadi responden dan mengisi
kuisioner yang diberikan.
Kriteria Eksklusi
a. Orang tua atau wali yang tidak mampu berbahasa Indonesia dengan baik
dan lancar (hanya dapat berbahasa daerah).
Keterangan :
n = besar sampel
Zα = kesalahan tipe I = 0,05 ; Zα = 1,96
Zβ = kesalahan tipe II = 0,2 ; Zβ = 0,842
P2 = proporsi pada kelompok yang sudah diteliti = 0,019 26
Q2 = 1 – P2 = 1 – 0.019 = 0.981
P1 – P2 = selisih proporsi yang dianggap bermakna = 20% = 0,2
P1 = 0,2 + 0.019 = 0,219
Q1 = 1- P1= 1- 0.219 = 0,781
P = 1/2 ( P1 + P2 ) = 0,119
Q = 1 – P = 1-0,119 = 0,881
4.3.1. Metode
4.3.2. Alat
Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan
data sekunder yang diperoleh secara langsung dari orang tua atau wali anak
dengan cara kuesioner.
Data yang diperoleh dari hasil pengumpulan data disajikan dalam bentuk
tabel distribusi frekuensi. Sedangkan, guna menganalisis hubungan antar variabel,
baik variabel independen maupun dependen digunakan uji statistik chi square (x2)
dengan nilai p dianggap bermakna apabila p<0,05.
Lesu 8 6,2
Total 26 100
Tabel diatas menunjukkan, dari 130 orang yang menjadi sampel penelitian
ini terdapat 26 orang (20,0%) memiliki KIPI campak dan 104 orang (80,0%) yang
tidak memiliki KIPI campak. Demam >39°C merupakan manifestasi klinis KIPI
campak yang paling sering muncul saat penelitian ini yaitu terjadi pada 12 orang
(9,2%). Diikuti oleh lesu yang terjadi pada 8 orang (6,2%), menangis menjerit
terjadi pada 3 orang (2,3%) dan reaksi lokal berupa bengkak di tempat suntikan
terjadi pada 3 orang (2,3%).
Tipe Alergi
Telur 18 13,8
Asma 3 2,3
Rhinitis 1 0,8
Total 42 100
Ya 9 33 42
5.2. Pembahasan
5.2.1. Karakteristik Responden
Hasil penelitian ini menunjukkan responden terbanyak adalah laki-laki
(58,5%) dan perempuan (41,5%). Hasil ini sama dengan penelitian yang dilakukan
di Sumatera Barat menunjukkan responden terbanyak adalah laki-laki (50,9%).27
Usia terbanyak responden saat melakukan imunisasi campak pada usia
<1tahun (34,6%). Hasil inisangat berbeda dengan penelitian yang dilakukan di
Solo yang menunjukkan kelompok usia anak saat melakukan imunisasi campak
terbanyak adalah usia2-3 tahun (47%) dari 216 responden. Alasan yang
menyebabkan tidak tepat waktu dalam mengimunisasi anaknya adalah 8 ibu yang
mengatakan karena sedang pergi ke luar kota, 11 ibu mengatakan anak sedang
mengalami sakit sehingga tidak bisa diberi imunisasi, ada satu ibu mengatakan
6.1. Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian ini adalah:
1. Anak usia < 1 Tahun yang paling banyak mendapatkan imunisasi campak
pada penelitian ini.
2. Demam >39°C merupakan gejala paling banyak muncul setelah pemberian
imunisasi campak.
3. Alergi telur masih sering menimbulkan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi
campak.
4. Tidak terdapat hubungan antara Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi campak
yang timbul dengan alergi yang dimiliki pada anak.
6.2. Saran
6.2.1. Bagi Petugas Kesehatan
Walaupun tidak terdapat hubungan KIPI campak pada anak alergi,
diharapkan petugas tetap melakukan komunikasi yang baik kepada orangtua yang
memiliki anak dengan kemungkinan adanya alergi sehingga dapat meminimalisasi
terjadi nya KIPI campak pada anak terutama yang memiliki alergi.
Agama : Islam
Email : rosidwikasari@yahoo.co.id
Riwayat Organisasi :
1. Sekretaris Divisi Logistik Ikatan Mahasiswa Peduli Masyarakat (IMPM)
USU periode 2015-2016
2. Anggota Divisi Logistik Ikatan Mahasiswa Peduli Masyarakat (IMPM)
USU periode 2016-Sekarang
LEMBAR PENJELASAN
Medan, ………………..2016
Hormat saya,
Rosidwikasari
(Informed Consent)
Umur : . .
Alamat : . .
Nama :. .
Umur :. .
Alamat :. .
Medan,………………...2016
( ________________ ) ( )
Bila salah, silang (X) jawaban yang salah tersebut lalu isi pilihan pada kotak yang
benar dengan tanda √.
Contoh:
Jawaban tidak Ya
Tidak √
Jawaban ya
Ya √
Tidak
Salah jawab
Ya √
Tidak √
Nama Anak :. .
Umur :. .
Tanggal Lahir :. / / .
Alamat :. .
Nama Ayah :. .
Nama Ibu :. .
Pekerjaan Ayah :. .
Pekerjaan Ibu :. .
18. Pada umur berapakah kulit merah dan gatal Kurang dari 2 tahun
tersebut pertama kali timbul? Antara 2-4 tahun
Lebih dari 4 tahun
Diagnosis________________________________________________________
- Berat Badan Lahir Rendah Ada Tidak Ada
Jika ada : 1500 – 2499,9 gr 1000 – 1499,9 gr < 1000 gr
- Pemakaian obat-obat steroid Ada Tidak Ada
vi