Anda di halaman 1dari 5

Judul GAMBARAN ANGKA KEJADIAN LABIOPALATOSKIZIS DARI IBU

HAMIL YANG MENGKONSUMSI ASAM FOLAT SELAMA KEHAMILAN


DI RSUP H. ADAM MALIK
Jurnal Penelitian mengenai Labioskhaziz dan Labiopalatoskhaziz
Penulis/Penyusun Zoe Badawi
Di Resume/Review oleh
Nama Salwa Arta Novia Jamil
NIM 202100513

Pendahuluan Latar belakang


Masa kehamilan merupakan periode yang sangat menentukan
kualitas sumber daya manusia di masa depan, karena tumbuh
kembang anak sangat ditentukan oleh kondisi pada saat masa janin
dalam kandungan. Pada ibu hamil, asam folat berperan penting
dalam pembentukan satu per tiga sel darah merah. Kebutuhan asam
folat pada ibu hamil sebesar 600 ug per hari. Suplemen, diet kaya
buah-buahan, sayur-sayuran dan makanan lain yang mengandung
tinggi asam folat dapat menurunkan risiko labioskizis dengan atau
tanpa palatoskizis (odds ratio 0,75 (0,50-1,11)). Risiko terendah
kejadian labiopalatoskizis didapati pada ibu-ibu dengan diet tinggi
asam folat sekaligus mengonsumsi suplemen asamfolat tambahan
dan multivitamin (odds ratio 0,36 (0,17-0,77)).

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka dirumuskan permasalahan
sebagai sebagai berikut: “Bagaimana gambaran angka kejadian
labiopalatoskizis dari ibu hamil yang mengkonsumsi asam folat
selama kehamilan di RSUP H. Adam Malik?

Tujuan Penelitian
Memperoleh informasi mengenai gambaran angka kejadian
labiopalatoskizis dari ibu hamil yang mengkonsumsi asam folat
selama kehamilan di RSUP H. Adam Malik

Resume Tinjauan Pustaka Definisi Labioskhaziz dan Labiopalatoskhaziz


Labioskisis adalah kelainan kongenital bibir sumbing yang terjadi
akibat kegagalan fusi atau penyatuan prominen maksilaris dengan
prominen nasalis medial yang diikuti disrupsi kedua bibir, rahang
dan palatum anterior. Sedangkan Palatoskisis adalah kelainan
kongenital bibir sumbing akibat kegagalan fusi palatum pada garis
tengah dan kegagalan fusi dengan septum nasi.
Ada 2 faktor besar yang menjadi etiologi labiopalatoskizis
diantaranya:
Faktor Genetik
Pada umumnya labiopalatoskizis disebabkan oleh adanya interaksi
diantara satu genetik individual (predisposisi genetik) dan faktor
lingkungan tertentu yang mungkin dapat teridentifikasi secara
spesifik. Genetik mengandung substansi herediter dasar, DNA, yang
menjadikan setiap orang memiliki karakteristik yang unik. Gen juga
berperan dalam menentukan struktur jantung, bentuk wajah, dsb.
Manusia memilii sekitar 30.000 gen. Labiopalatoskizis dapat
disebabkan kelainan genetik walau tidak ada anggota keluarga yang
lahir dengan labiopalatoskizis. Kelainan genetik ini terjadi ketika
Terjadi mutasi gen atau Seorang individu menurunkan gen yang
memiliki kelainan dari satu atau kedua orang tua yang mungkin tidak
mengetahui bahwa mereka memiliki gen tersebut. Teori lain
mengatakan bahwa celah bibir terjadi karena Adanya abnormalitas
dari kromosom menyebabkan terjadinya malformasi
kongenitalyang ganda dan Adanya tripel autosom sindrom termasuk
celah mulut yang diikuti dengan anomali kongenital yang lain.
Faktor non genetik
1. Defisiensi Nutrisi atau nutrisi yang kurang tepat
2. Zat kimia
3. Virus rubella
4. Trauma
5. Beberapa hal lain yang juga berpengaruh yaitu:
➢ Radiasi yang merupakan bahan-bahan teratogenik
yang potent
➢ Infeksi penyakit menular sewaktu trimester pertama
kehamilan yang dapat menganngu perkembangan
janin
➢ Gangguan endokrin
➢ Pemberian hormon seks,dan tyroid
Definisi Asam Folat
Asam folat berasal dari bahasa Inggris yaitu: folic acid, folate atau
folacin, yang artinya adalah vitamin yang larut air. Folat berasal dari
bahasa latin „folium’ yang artinya daun. Asam folat digolongkan
sebagai vitamin B. Asam folat merupakan salah satu dari beberapa
jenis vitamin B9 yang sangat penting bagi tubuh. Manfaat asam
folat:
1. Mencegah cacat syaraf lahir (Neural Tube Birth Defecs /
NTDs).
2. Mencegah Labioskhaziz dan Labiopalatoskhaziz
3. Untuk memproduksi sel darah merah
4. Menguatkan sistem kekebalan tubuh
5. Sebagai kesehatan mental
6. Asam folat menghambat zat teratogenic
Klasifikasi
Unilateral labiopalatoskizis:
➢ Mild: Hanya ada pergeseran horizontal dari hidung pada sisi
bibir
➢ Moderate: terdapat pergeseran hidung secara horizontal
maupun vertikal.
➢ Severe: Terdapat pergeseran hidung secara horizontal,
vertikal, maupun posterior.
Bilateral Labiopalatoskizis:
➢ Mild: tinggi prolabium 2/3 dari tinggi segmen lateral bibir 15
Universitas Sumatera Utara
➢ Moderate: Prolabium diantara 2/3 dan 1/3 dari tinggi
segmen lateral bibir
➢ Severe: Tinggi prolabium kurang dari 1/3 tinggi segmen
lateral bibir.
Unilateral dan bilateral labiopalatoskizis:
➢ Mild: Perbedaan jarak antara segmen medial dan lateral
kurang dari 5 mm.
➢ Moderate: Perbedaan jarak antara segmen medial dan
lateral antara 5 dan 10 mm
➢ Severe: Perbedaan jarak antara segmen medial dan lateral
lebih besar dari 10 mm.
Kebutuhan asam folat
Kebutuhan asam folat untuk wanita tidak hamil adalah sebesar 100
µg per hari. Sedangkan untuk wanita hamil kebutuhan asam folat
lebih besar sebanyak 280 µg per hari selama kehamilan trimester 1,
sejumlah 1,660 µg pada trimester 2 dan 4,70 µg per hari pada
trimester 3.

Resume Metode Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif dengan
desain cross sectional. Dalam penelitian ini teknik yang digunakan
adalah total sampling. Populasi target pada penelitian ini adalah ibu
dari pasien Labiopalatoskizis di RSUP H. Adam Malik Medan dan
tercatat di data rekam medik periode 2013 - 2017
Resume Pembahasan Deskripsi lokasi penelitian
Pengambilan data penelitian ini dilakukan diRSUP H. Adam Malik, Jl.
Bunga Lau No. 17, Kemenangan Tani, Medan Tuntungan,
Medan.RSUP H. Adam Malik merupakan salah satu rumah sakit
rujukan di Sumatera Utara dan memiliki sistem pengelolaan yang
cukup baik.

Karakteristik individu
Sampel dalam penelitian ini adalah pasien dengan kelainan
Labiopalatoskizis dan tercatat di status rekam medik Rumah Sakit
Umum Pusat Haji Adam Malik periode dari 2013 sampai
2017sebanyak 43 sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan
eksklusi.

Hasil Analisis Data


1. Distribusi Frekuensi Kejadian LabiopalatoskizisResponden
Berdasarkan hasil penelitian pada 43 pasien labiopalatoskizis
di RSUP H. Adam Malik, terdapat 21 orang (48,8%)
responden dengan kategori palatoskizis , sebanyak 22 orang
(51,2%) responden dengan kategori labiopalatoskizis dan
sebanyak 0% responden dengan kategori labioskizis.
2. Distribusi Frekuensi Tablet Nutrisi Responden
Berdasarkan hasil penelitian pada 43 pasien labiopalatoskizis
di RSUP H. Adam Malik, terdapat7 orang (16,3%) responden
yang sering mengkonsumsi tablet nutrisi , sebanyak 22 orang
(51,2%) responden yang kadang-kadang mengkonsumsi
tablet nutrisi dan sebanyak 14 orang (32,6%) responden yang
tidak pernah mengkonsumsi tablet nutrisi.
3. Distribusi Frekuensi Konsumsi Sayur Responden
Berdasarkan hasil penelitian pada 43 pasien labiopalatoskizis
di RSUP H. Adam Malik, terdapat 3 orang (7,0%) responden
yang sering mengkonsumsi sayur, sebanyak 31 orang (72,1%)
responden yang kadang-kadang mengkonsumsi sayur , dan
sebanyak 9 orang (20,9%) responden yang tidak pernah
mengkonsumsi sayur.
4. Distribusi Frekuensi Konsumsi Buah Responden
Berdasarkan hasil penelitian pada 43 pasien labiopalatoskizis
di RSUP H. Adam Malik, terdapat 4 orang (9,3%) responden
yang sering mengkonsumsi buah ,sebanyak 30 orang (69,8%)
responden yang kadang-kadang, dan sebanyak 9 orang
(20,9%) responden yang tidak pernah konsumsi buah.
5. Distribusi Frekuensi Konsumsi Susu Kehamilan Responden
Berdasarkahasil penelitian pada 43 pasien labiopalatoskizis
di RSUP H. Adam Malik, terdapat 7 orang (16,3%) responden
yang sering meminum susu kehamilan, sebanyak 22 orang
(51,2%) responden yang kadang-kadang meminum susu
kehamilan, dan sebanyak 14 orang (32,6%) responden yang
tidak pernah meminum susu kehamilan

Pembahasan
Pada ibu hamil, asam folat berperan penting dalam pembentukan
satu per tiga sel darah merah.Itu sebabnya, ibu hamil yang
mengalami kekurangan asam folat umumnya juga mengalami
anemia dengan segala konsekuensinya (terlihat pucat dan mudah
letih, lesu dan lemas).Bahkan, juga berisiko mengalami persalinan
prematur, plasenta lepas sebelum waktunya (solusio plasentae) dan
keguguran.30 Kebutuhan asam folat pada ibu hamil sebesar 600 ug
per hari.Selain itu kebutuhan folat tidak hanya pada saat hamil tapi
juga sebelum hamil.Tiga bulan sebelum hamil sebaiknya wanita
mengkonsumsi asam folat sebanyak 600 ug per hari.Cacat tabung
saraf janin bisa terbentuk saat kehamilan berusia 2 – 4 minggu.30`
Penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian sebelumnya, dimana
pada penelitian Andrew E. Czeizel, dkk 1999 menyatakan
berdasarkan studi yang mereka teliti bahwa defisiensi asam folat
dapat meningkatkan risikolabiopalatoskizis, namun konsumsi folat
tanpa suplemen tidak dapat menurunkan risikolabiopalatoskizis,
Jika konsumsi asam folat secara tunggal tanpa suplemen maka harus
dengan dosis tinggi (contoh : 6 mg) yang dapat menurunkan
risikolabiopalatoskizis

Resume Kesimpulan dan Saran Kesimpulan


Berdasarkan analisa data dan pembahasan yang diperoleh dari
penelitian Angka Kejadian Labiopalatoskizis terhadap ibu hamil
yang mengkonsumsi asam folat selama kehamilan di RSUP. H.
Adam Malik Medan, maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut:
1. Proporsi angka kejadian lebih tinggi yang mengalami
kejadian labiopalatoskizis dengan kategori labiopalatoskizis
sebanyak 22 orang (51,2%) dibandingkan responden dengan
kategori palatoskizissebanyak 21 orang (48,8%).
2. Proporsi ibu pasien yang kadang-kadang mengkonsumsi
tablet nutrisi sebanyak 22 orang (51,2%) ,sebanyak 14 orang
(32,6%) ibu pasien yang tidak pernah mengkonsumsi tablet
nutrisi dan sebanyak 7 orang (16,3%) ibu pasien yang sering
mengkonsumsi tablet nutrisi.
3. Proporsi ibu pasien yang kadang-kadang mengkonsumsi
sayur sebanyak 31 orang (72,1%) , sebanyak 9 orang (20,9%)
ibu pasien yang tidak pernah mengkonsumsi sayur, dan
sebanyak 3 orang (7,0%) ibu pasien yang sering
mengkonsumsi sayur
4. Proporsi ibu pasien yang kadang-kadang mengkonsumsi
buah sebanyak 30 orang (69,8%) , sebanyak 9 orang (20,9%)
ibu pasien yang tidak pernah konsumsi buah dan sebanyak 4
orang (9,3%) ibu pasien yang sering konsumsi buah.
5. Proporsi ibu pasien yang kadang-kadang meminum susu
kehamilan sebanyak 22 orang (51,2%), sebanyak 14 orang
(32,6%) ibu pasien yang tidak pernah meminum susu
kehamilan dan sebanyak 7 orang (16,3%) ibu pasien yang
sering meminum susu kehamilan

Saran
Peneliti berharap penelitian ini dapat menjadi acuan dalam
penelitian berikut nya dan juga peneliti selanjutnya dapat
menggunakan variabel yang lebih banyak lagi dalam penelitian nya
sehingga membantu dalam perkembangan selanjutnya, seperti
mencari hubungan-hubungan yang terdapat pada variabel-variabel
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai