Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

EKONOMI DAN KOPERASI DAN UMKM

Dosen Pengampu : Drs Himawan Sutanto, MM

Nama : Amir Manggala Putra

NIM : A1A019014

ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI & BISNIS

UNIVERSITAS MATARAM

2021
DAFTAR ISI

COVER......................................................................................................................

Daftar Isi.....................................................................................................................

1. Pengertian Kewirakoperasian......................................................................
2. Fungsi Kewirakoperasian.............................................................................
3. Tipe Kewirakoperasian................................................................................
4. Tugas Wirakop, jiwa dan Semangat Wirakop.............................................
5. Prinsip-Prinsip Inovasi.................................................................................

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................
1. Pengertian Kewirakoperasian
Kewirakoperasian adalah suatu sikap mental positif dalam usaha
komperatif dengan mengambil prakasa inovatif serta keberanian mengambil
resiko dan berpegang teguh pada prinsip identitas koperasi dalam mewujudkan
terpenuhinya kebutuhan nyata,serta peningkatan kesejahteraan bersama.

Dari definisi tersebut terkandung beberapa unsur yang patut diperhatikan.


a. Kewirausahan koperasi merupakan sikap mental positif dalam berusaha
secara komperatif. ini berarti kewirakopersian harus mempunyai
keinginan untuk memajukan organisasi koperasi.
b. Tugas utama kewirakoperasian adalah mengambil prakasa inovatif
artinya berusaha mencari menemukan dan memanfaatkan peluang yang
ada demi kepentingan bersama.
c. Wirakoperasi harus mempunyai keberanian mengambil resiko karena
dunia penuh dengan kepastian. Oleh karena itu dalam menghadapi
situasi semacam itu diperlukan seorang wirausaha yang mempunyai
kemampuan mengambil resiko.
d. Kegiatan wirakoperasi harus berpegang teguh pada prinsip identitas
koperasi yaitu anggota sebagai pemilik dan sekaligus sebagai
pelanggan.
e. Tujuan utama setiap wirakoperasi adalah memenuhi kebutuhan nyata
anggota koperasi dan meningkatkan kesejahteran bersama.
f. Wirakoperasi dalam koperasi dapat dilakukan oleh anggota manajer
birokrat yang berperan dalam pembangunan koperasi.

2. Fungsi Kewirakoperasian
Fungsi atau kegiatan wirakop ,jenis kewirakoperasian dibedakan
menjadi 3 hal yaitu: kewirakoperasian arbitrase, rutin dan inovatif.
1) Kewirakoperasian rutin , mempunyai karakteristik sebagai berikut:
a. Kegiatan kewirakoperasian berhubungan dengan evaluasi dan
koreksi bila terjadi mis alokasi sumber daya.
b. Manajer wirakop memiliki informasi yang banyak tetang
sumber daya, tujuan dan resiko yang dihadapi
c. Rendahnya tingkat ketidak pastian memungkinkan wirakop
mampu memaksimumkan tujuan.
2) Kewirakoperasian Arbitrage Disini dimaksudkan sebagai keputusan
yang diambil dari dua kondisi yang berbeda memberikan peluang
menguntungkan. Pendidikan dan Lat ihan Profesi Guru 2013
Manajemen dan Badan Usaha 480.
3) Kewirakoperasian Inovatif Inovatif berarti mencari, memanfaatkan dan
menentukan yang baru. Wirakop yang inovatif berarti wirakop yang
selalu tidak puas dengan kondisi yamg ada.

3. Tipe Kewirakoperasian
Kewirakoperasian dibagi menjadi 4 tipe, yakni:
1) Kewirakoperasian Anggota
Anggota sebagai pemilik koperasi dapat menjadi wirakoperasi,
apabila ia mampu menemukan dan memanfaatkan peluang yang ada
untuk pertumbuhan koperasi. Tetapi kemungkinan ia sangat lemah,
mengingat kebanyakan kemampuan anggota dalam inovasi masih
sangat rendah, keterbatasan hak bertindak karena setiap tindakan harus
memperhatikan anggota lainnya dan motivasi yang rendah. Anggota
koperasi di Indonesia umumnya mempunyai tingkat pendidikan yang
rendah sehingga tingkat kemampuan dalam menemukan sesuatu yang
baru sangat terbatas.
Disamping itu, kendatipun anggota mempunyai kemampuan
yang tinggi tetapi motivasi untuk berprestasi di bidang koperasi akan
menjadi sangat rendah sebab manfaat dari hasil inovasi anggota yang
dinikmati hanya sebagian kecil oleh anggota yang bersangkutan dan
sebagian besar dinikmati oeh anggota lainnya, anggota potensial atau
bahkan para pesaing koperasi. Dalam kondisi seperti ini, anggota yang
rasional akan memanfaatkan peluang tersebut untuk kepentingan diri
sendiri dengan jalan bekerja di luar koperasi.
2) Kewirakoperasian Manager
Koperasi yang mengangkat manager sebagai pelaksana dan
penangung jawab kegiatan operational dan tentunya mengharapkan
perubahan yang memberikan keuntungan. Tetapi kendala yang
dihadapi oleh manager adalah keterbatasan kebebasan untuk bertindak.
Keterbatasan ini karena manajer disamping dibebani peningkatan
pertumbuhan usaha koperasi tetap juga dibebani peningkatan pelayanan
terhadap anggotanya. Kedua hal tersebut kadang terjadi kontradiksi.
Bila manajer menginginkan meningkatkan pertumbuhan
koperasi, maka ia harus berorientasi ke pasar eksternal (melayani
kebutuhan non anggota) dan ini berarti mengurangi nilai pelayanan
terhadap anggotanya. Sebaliknya bila manajer menginginkan
peningkatan pelayanan terhadap anggota (misal dengan memberikan
harga pelayanan yang lebih rendah dibanding dengan harga pasar),
maka ia tidak akan dapat meningkatkan pertumbuhan koperasi.
Dalam kondisi seperti ini, kendatipun manajer mempunyai
kemampuan dan motivasi yang tinggi untuk mengembangkan
organisasi koperasi, tetap saja ia menghadapi hambatan yang besar
yang harus dilewatinya.
3) Kewirakoperasian Birokrat
Birokrat adalah pihak yang secara tidak langsung berhubungan
dengan pengembangan gerakan koperasi. Setiap kegiatannya memang
diarahkan untuk memacu perkembangan koperasi. Tetapi untuk
melaksanakannya, ia terbelenggu oleh aturan-aturan yang telah
ditetapkan dan setiap turut campur, birokat tersebut dalam organisasi
koperasi belum tentu sesuai dengan keinginan anggota koperasi.
Dengan demikian, kendatipun mempunyai kemampuan dan kemauan
yang tinggi dalam mengembangkan koperasi, tetap saja
kewirakoperasiannya terbatas.
4) Kewirakoperasian Katalis
Katalis di sini diartikan sebagai pihak yang berkompeten
terhadap pengembangan koperasi kendatipun ia tidak mempunyai
hubungan langsung dengan organisasi koperasi. Para katalis ini jelas
mempunyai kemampuan yang tinggi dan motivasi yang tinggi
kendatipun insentif yang diterimanya kadang-kadang kecil.
Di samping itu ia juga mempunyai kebebasan bertindak karena
ia berada di luar organisasi koperasi dan tidak terikat oleh aturan-aturan
organisasi tersebut. Seorang katalis biasanya adalah seorang Altruis,
yaitu orang yang mementingkan kebutuhan orang lain. Dalam konteks
ini, pada dasarnya seorang katalislah yang mempunyai kemampuan
dalam membantu pertumbuhan gerakan koperasi.

4. Tugas Wirakop, jiwa dan Semangat Wirakop


Tugas kewirakoperasian adalah menciptakan keunggulan bersaing
koperasi di banding dengan organisasi usaha pesaingnya. Keunggulan tersebut
dapat diperoleh melalui :
a. Mendudukan Koperasi Sebagai Penguasa yang Kuat di Pasar
Bila para petani membentuk koperasi maka koperasi tersebut
mempunyai kedudukan yang kuat di pasar. Bila masing – masing
koperasi primer yang anggotanya para petani membentuk koperasi
ditingkat atasnya (koperasi sekunder) maka koperasi yang terbentuk
akan mempunyai posisi yang kuat dipasar yang lebih luas. Demikian
seterusnya, bila antarkoperasi sekunder membentuk koperasi tersier dan
antarkoperasi tersier embentuk koperasi ditingkat atasnya lagi, maka
koperasi akan mempunyai kedudukan yang kuat dalam pasar yang
sangat luas. Dengan kata lain kekuatan dalam penawaran dipasar dapat
diperoleh melalui investigasi vertikal ke hulu atau ke hilir. Integrasi
vertikal ini sangat dimungkinkan bagi koperasi karena para petani
anggota koperasi menguasai input / bahan baku untuk keperluan
produksi ditingkat atasnya.
Tugas kewirakoperasian dalam hal ini adalah meningkatkan
efisiensi koperasi melalui integrasi vertikal tersebut.
b. Kemampuan  Dalam Mereduksi Biaya Transaksi

Tugas wirakop yang kedua ini adalah menekan biaya transaksi.


Biaya transaksi adalah biaya di luar biaya produksi yang timbul karena
adanya transaksi - transaksi, seperti biaya pencarian informasi, biaya
kontrak, biaya monitoring kontrak, biaya legal jika kotrak
dilanggar, dan biaya resiko yang mungkin timbul sebagai akibat
terjadinya transaksi.

Kemungkinan menekan biaya transaksi pada koperasi dapat


dilakukan karena:

A. Informasi yang berguna untuk pengembangan koperasi banyak


tersebar luas diantara para anggotanya,
B. Kontrak antara anggota dengan koperasinya tidak perlu
dilakukan karena anggota adalah pemilik koperasi,
C. Terdapatnya control social dalam koperasi tidak perlu
manajemen mengeluarkan biaya monitoring dalam jumlah yang
besar,
D. Resiko ketidakpastian dapat mudah direduksi karena ada pasar
internal koperasi.
c. Pemanfaatan Interlinkage Market

Interlinkage market adalah hubungan transaksi antarpelaku


ekonomi dipasar. Seorang produsen membutuhkan input dari penghasil
input (rumah tangga konsumen) dan membutuhkan modal dari pembeli
kredit. Bila produsen menghasilkan pendapatan itu akan digunakan
untuk membeli input, membayar utang dan mungkin ditabung. Bila
penghasil input membentuk koperasi, misalnya kopersi penjualan, para
produsen membentuk koperasi produsen dan para pemberi kredit
mendirikan koperasi simpan pinjam, maka transaksi antar koperasi
penjualan dengan koperasi produsen, koperasi penjualan dengan hasil
simpan pinjam dan koperasi produsen dengan hasil simpan pinjam akan
dapat mengurangi biaya transaksi tersebut karena koperasi akan
terhindar dari sistem ijon dan rentenir. Kemungkinan ini bias diraih
mengingat misi koperasi tidak sepenuhnya memperoleh keuntungan
yang banyak tetapi juga mempunyai misi social.

Tugas wirakop dalam hal ini menciptakan kerjasama rentenir.


Tugas wirakop dalam hal ini menciptakan kerjasama rentenir. Tugas
wirakop dalam hal ini menciptakan kerjasama yang saling
menguntungkan diantara pelaku dalam interlinkage market tersebut.

d. Pemanfaatan Trust Capital

Trust capital secara dengan sederhana di artikan sebagai


pengumpulan modal. Hal ini dimungkinkan terjadi pada koperasi
karena usaha yang tadinya dilakukan sendiri-sendiri oleh para
anggotanya sekarang di kelola secara bersama-sama dengan anggota
lainnya.semakin banyak anggota semakin besar modal yang dapat
dikumpulkan dan semakin kuat kedudukan modal usaha koperasi
sehingga kemampuan koperasi dalam bersaing dengan pesaingnya
semakin kuat.

Tugas wirakop dengan hal ini adalah mengelola modal tersebut


secara efisien dan meningkatkan peranan anggota dalam meningkatkan
partisipasi intensif dalam pemanfaatan jasa pelayanan koperas dan
partisipasi kontributif dalam pembentukan pemodalan  yang baru.

e. Pengendalian Ketidakpastian
Upaya pengendalian ketidakpastian sangat dimungkinkan
mengingat adanya pasar internal pada koperasi. Kalaupun ada kerugian
karena muncul resiko dalam kegiatan operasionalnya, maka resiko ini
akan ditanggung bersama-sama, sehingga biaya resiko peranggota
menjadi rendah.
Koperasi adalah milik anggota  dan anggota memanfaatkan
jasa yang ditawarkan oleh koperasinya. Oleh karena koperasi milik
anggota maka secara rasional tidak mungkin para anggota akan
merugikan koperasinya sendiri dalam melaksanakan transaksinya.
Hanya saja bisa  terjadi jika koperasi memberikan pelayanan yang
sesuai dengan kebutuhan  anggotanya.
Tugas wirakop dalam hal ini adalah meningkatkan pelayanan
terhadap anggotanya dengan jalan menyediakan barang - barang atau
jasa - jasa yang dibutuhkan oleh anggotanya.
f. Penciptaan Inovasi
Inovasi pada koperasi sangat dimungkinkan mengingat banyak
yang berkompeten terhadap pertumbuhan koperasi. Tugas wirakop
dalam hal ini menciptakan inovasi-inovasi baru yang menguntungkan
bagi koperasi dan anggotanya. Inovasi-inovasi yang berasal  dari
anggota atau manajer sangat diperlukan oleh koperasi terutama pada
saat koperasi mengalami stagnasi. Untuk membangkitkan kembali
koperasi dari kelesuan diperlukan wirakop-wirakop yang altruistis dan
andal. Dikatakan altruistis karena seorang wirakop harus lebih memilih
mementingkan kepentingan orang lain disbanding dirinya. Sedangkan
wirakop yang andal sangat diperlukan karena koperasi mempunyai dua
misi seperti yang dikemukakan di atas.
g. Pengembangan Manfaat Partisipasi
Keunggulan koperasi dapat diperoleh melalui partisipasi baik
partisipasi kontributif dalam penyerahan keuangan dan pengembalian
keputusan, maupun partisipasi intensif dalam  hal pemanfaatan
pelayanan koperasi. Tentu saja bila partipasi intensif mengalami
peningkatan, partisipasi kontributif dalam hal penyerahan keuangan
juga akan meningkat.
Tugas wirakop dalam hal ini adalah meningkatkan partisipasi
intensif para anggota koperasi dengan jalan menyediakan pelayanan
yang dibutuhkan anggotanya.
h. Menciptakan Economies of Scale
Economies of Scale adalah penghematan pada koperasi yang
ditimbulkan oleh penambahan kapasitas produksi. Penghematan
tersebut sangat dimungkinkan karena penambahan anggota berarti
bertambahnya kapasitas produksi di koperasi, kebutuhan bahan baku
bertambah, dan koperasi dapat membeli bahan dalam jumlah besar.
Pembelian dalam jumlah besar akan menurunkan harga per unit
bahan, sehingga biaya per unit output pada akhirnya dapat ditekan.
Tugas wirakop adalah menciptakan economies of scale dan
mengendalikan produksi pada tingkat produksi yang optimal. Produksi
dicapai pada saat koperasi berproduksi dengan biaya rata-rata jangka
panjang yang paling rendah.

5. Prinsip-Prinsip Inovasi
 Prinsip keharusan meliputi: keharusan menganalisis peluang, kehausan
memperluas wawasan, keharusan untuk bertindak efektif, keharusan
untuk tidak berpikir muluk.
 Prinsip larangan meliputi: larangan untuk berlagak pintar, larangan
untuk rakus, larangan untuk berpikir terlalu jauh kedepan.

Berikut hal-hal yang dapat mengembangkan cara berpikir inovatif:

 Membiasakan memiliki mimpi.


 Memperkaya ide.
 Membiasakan diri menerima perbedaan perubahan.
 Menumbuhkan sikap empati.
 Merupakan kemapuan inovatif. Temukanpengertian
DAFTAR PUSTAKA

https://edoc.tips/queue/materi-sap-9_pdf?&queue_id=-
1&v=1635483137&u=MTE0LjEyMi4xMzIuNTg=

https://text-id.123dok.com/document/6qm6w307y-pengertian-kewirakoperasian-fungsi-
kewirakoperasian.html

https://pdfcoffee.com/tipe-tipe-kewirakoperasian-pdf-free.html

http://herrysetiawan06.blogspot.com/2014/04/kewirakoperasian.html

https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-inovasi/

Anda mungkin juga menyukai