NIM : A1A019014
UNIVERSITAS MATARAM
2021
DAFTAR ISI
COVER......................................................................................................................
Daftar Isi.....................................................................................................................
1. Pengertian Kewirakoperasian......................................................................
2. Fungsi Kewirakoperasian.............................................................................
3. Tipe Kewirakoperasian................................................................................
4. Tugas Wirakop, jiwa dan Semangat Wirakop.............................................
5. Prinsip-Prinsip Inovasi.................................................................................
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................
1. Pengertian Kewirakoperasian
Kewirakoperasian adalah suatu sikap mental positif dalam usaha
komperatif dengan mengambil prakasa inovatif serta keberanian mengambil
resiko dan berpegang teguh pada prinsip identitas koperasi dalam mewujudkan
terpenuhinya kebutuhan nyata,serta peningkatan kesejahteraan bersama.
2. Fungsi Kewirakoperasian
Fungsi atau kegiatan wirakop ,jenis kewirakoperasian dibedakan
menjadi 3 hal yaitu: kewirakoperasian arbitrase, rutin dan inovatif.
1) Kewirakoperasian rutin , mempunyai karakteristik sebagai berikut:
a. Kegiatan kewirakoperasian berhubungan dengan evaluasi dan
koreksi bila terjadi mis alokasi sumber daya.
b. Manajer wirakop memiliki informasi yang banyak tetang
sumber daya, tujuan dan resiko yang dihadapi
c. Rendahnya tingkat ketidak pastian memungkinkan wirakop
mampu memaksimumkan tujuan.
2) Kewirakoperasian Arbitrage Disini dimaksudkan sebagai keputusan
yang diambil dari dua kondisi yang berbeda memberikan peluang
menguntungkan. Pendidikan dan Lat ihan Profesi Guru 2013
Manajemen dan Badan Usaha 480.
3) Kewirakoperasian Inovatif Inovatif berarti mencari, memanfaatkan dan
menentukan yang baru. Wirakop yang inovatif berarti wirakop yang
selalu tidak puas dengan kondisi yamg ada.
3. Tipe Kewirakoperasian
Kewirakoperasian dibagi menjadi 4 tipe, yakni:
1) Kewirakoperasian Anggota
Anggota sebagai pemilik koperasi dapat menjadi wirakoperasi,
apabila ia mampu menemukan dan memanfaatkan peluang yang ada
untuk pertumbuhan koperasi. Tetapi kemungkinan ia sangat lemah,
mengingat kebanyakan kemampuan anggota dalam inovasi masih
sangat rendah, keterbatasan hak bertindak karena setiap tindakan harus
memperhatikan anggota lainnya dan motivasi yang rendah. Anggota
koperasi di Indonesia umumnya mempunyai tingkat pendidikan yang
rendah sehingga tingkat kemampuan dalam menemukan sesuatu yang
baru sangat terbatas.
Disamping itu, kendatipun anggota mempunyai kemampuan
yang tinggi tetapi motivasi untuk berprestasi di bidang koperasi akan
menjadi sangat rendah sebab manfaat dari hasil inovasi anggota yang
dinikmati hanya sebagian kecil oleh anggota yang bersangkutan dan
sebagian besar dinikmati oeh anggota lainnya, anggota potensial atau
bahkan para pesaing koperasi. Dalam kondisi seperti ini, anggota yang
rasional akan memanfaatkan peluang tersebut untuk kepentingan diri
sendiri dengan jalan bekerja di luar koperasi.
2) Kewirakoperasian Manager
Koperasi yang mengangkat manager sebagai pelaksana dan
penangung jawab kegiatan operational dan tentunya mengharapkan
perubahan yang memberikan keuntungan. Tetapi kendala yang
dihadapi oleh manager adalah keterbatasan kebebasan untuk bertindak.
Keterbatasan ini karena manajer disamping dibebani peningkatan
pertumbuhan usaha koperasi tetap juga dibebani peningkatan pelayanan
terhadap anggotanya. Kedua hal tersebut kadang terjadi kontradiksi.
Bila manajer menginginkan meningkatkan pertumbuhan
koperasi, maka ia harus berorientasi ke pasar eksternal (melayani
kebutuhan non anggota) dan ini berarti mengurangi nilai pelayanan
terhadap anggotanya. Sebaliknya bila manajer menginginkan
peningkatan pelayanan terhadap anggota (misal dengan memberikan
harga pelayanan yang lebih rendah dibanding dengan harga pasar),
maka ia tidak akan dapat meningkatkan pertumbuhan koperasi.
Dalam kondisi seperti ini, kendatipun manajer mempunyai
kemampuan dan motivasi yang tinggi untuk mengembangkan
organisasi koperasi, tetap saja ia menghadapi hambatan yang besar
yang harus dilewatinya.
3) Kewirakoperasian Birokrat
Birokrat adalah pihak yang secara tidak langsung berhubungan
dengan pengembangan gerakan koperasi. Setiap kegiatannya memang
diarahkan untuk memacu perkembangan koperasi. Tetapi untuk
melaksanakannya, ia terbelenggu oleh aturan-aturan yang telah
ditetapkan dan setiap turut campur, birokat tersebut dalam organisasi
koperasi belum tentu sesuai dengan keinginan anggota koperasi.
Dengan demikian, kendatipun mempunyai kemampuan dan kemauan
yang tinggi dalam mengembangkan koperasi, tetap saja
kewirakoperasiannya terbatas.
4) Kewirakoperasian Katalis
Katalis di sini diartikan sebagai pihak yang berkompeten
terhadap pengembangan koperasi kendatipun ia tidak mempunyai
hubungan langsung dengan organisasi koperasi. Para katalis ini jelas
mempunyai kemampuan yang tinggi dan motivasi yang tinggi
kendatipun insentif yang diterimanya kadang-kadang kecil.
Di samping itu ia juga mempunyai kebebasan bertindak karena
ia berada di luar organisasi koperasi dan tidak terikat oleh aturan-aturan
organisasi tersebut. Seorang katalis biasanya adalah seorang Altruis,
yaitu orang yang mementingkan kebutuhan orang lain. Dalam konteks
ini, pada dasarnya seorang katalislah yang mempunyai kemampuan
dalam membantu pertumbuhan gerakan koperasi.
e. Pengendalian Ketidakpastian
Upaya pengendalian ketidakpastian sangat dimungkinkan
mengingat adanya pasar internal pada koperasi. Kalaupun ada kerugian
karena muncul resiko dalam kegiatan operasionalnya, maka resiko ini
akan ditanggung bersama-sama, sehingga biaya resiko peranggota
menjadi rendah.
Koperasi adalah milik anggota dan anggota memanfaatkan
jasa yang ditawarkan oleh koperasinya. Oleh karena koperasi milik
anggota maka secara rasional tidak mungkin para anggota akan
merugikan koperasinya sendiri dalam melaksanakan transaksinya.
Hanya saja bisa terjadi jika koperasi memberikan pelayanan yang
sesuai dengan kebutuhan anggotanya.
Tugas wirakop dalam hal ini adalah meningkatkan pelayanan
terhadap anggotanya dengan jalan menyediakan barang - barang atau
jasa - jasa yang dibutuhkan oleh anggotanya.
f. Penciptaan Inovasi
Inovasi pada koperasi sangat dimungkinkan mengingat banyak
yang berkompeten terhadap pertumbuhan koperasi. Tugas wirakop
dalam hal ini menciptakan inovasi-inovasi baru yang menguntungkan
bagi koperasi dan anggotanya. Inovasi-inovasi yang berasal dari
anggota atau manajer sangat diperlukan oleh koperasi terutama pada
saat koperasi mengalami stagnasi. Untuk membangkitkan kembali
koperasi dari kelesuan diperlukan wirakop-wirakop yang altruistis dan
andal. Dikatakan altruistis karena seorang wirakop harus lebih memilih
mementingkan kepentingan orang lain disbanding dirinya. Sedangkan
wirakop yang andal sangat diperlukan karena koperasi mempunyai dua
misi seperti yang dikemukakan di atas.
g. Pengembangan Manfaat Partisipasi
Keunggulan koperasi dapat diperoleh melalui partisipasi baik
partisipasi kontributif dalam penyerahan keuangan dan pengembalian
keputusan, maupun partisipasi intensif dalam hal pemanfaatan
pelayanan koperasi. Tentu saja bila partipasi intensif mengalami
peningkatan, partisipasi kontributif dalam hal penyerahan keuangan
juga akan meningkat.
Tugas wirakop dalam hal ini adalah meningkatkan partisipasi
intensif para anggota koperasi dengan jalan menyediakan pelayanan
yang dibutuhkan anggotanya.
h. Menciptakan Economies of Scale
Economies of Scale adalah penghematan pada koperasi yang
ditimbulkan oleh penambahan kapasitas produksi. Penghematan
tersebut sangat dimungkinkan karena penambahan anggota berarti
bertambahnya kapasitas produksi di koperasi, kebutuhan bahan baku
bertambah, dan koperasi dapat membeli bahan dalam jumlah besar.
Pembelian dalam jumlah besar akan menurunkan harga per unit
bahan, sehingga biaya per unit output pada akhirnya dapat ditekan.
Tugas wirakop adalah menciptakan economies of scale dan
mengendalikan produksi pada tingkat produksi yang optimal. Produksi
dicapai pada saat koperasi berproduksi dengan biaya rata-rata jangka
panjang yang paling rendah.
5. Prinsip-Prinsip Inovasi
Prinsip keharusan meliputi: keharusan menganalisis peluang, kehausan
memperluas wawasan, keharusan untuk bertindak efektif, keharusan
untuk tidak berpikir muluk.
Prinsip larangan meliputi: larangan untuk berlagak pintar, larangan
untuk rakus, larangan untuk berpikir terlalu jauh kedepan.
https://edoc.tips/queue/materi-sap-9_pdf?&queue_id=-
1&v=1635483137&u=MTE0LjEyMi4xMzIuNTg=
https://text-id.123dok.com/document/6qm6w307y-pengertian-kewirakoperasian-fungsi-
kewirakoperasian.html
https://pdfcoffee.com/tipe-tipe-kewirakoperasian-pdf-free.html
http://herrysetiawan06.blogspot.com/2014/04/kewirakoperasian.html
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-inovasi/