Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KONSEP DASAR AKUNTANSI

Dosen Pengajar: Dr. Femilia Zahra, SE., M.Si.,Ak

KELOMPOK V

1. Hisyam Nur Aslam C 301 20 051


2. Cahya azzahra C 301 20 063
3. Mirda Amir C 301 20 081
4. Nadya Avril Putri Halim C 301 20 099
5. Eva Juwita Simatupang C 301 20 060
6. Reinward Ferdyansyah Habel C 301 20 073

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PRODI S1 AKUNTASI

UNIVERSITAS TADULAKO

PALU

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat-Nya sehingga makalah yang berjudul “KONSEP DASAR AKUNTANSI”
dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih
terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik pikiran maupun materinya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas dosen mata kuliah Teori Akuntasi. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang konsep dasar akuntansi bagi para pembaca dan
juga bagi penulis.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan


dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
dari kami penyusun. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Semoga makalah ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa
bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

Palu, 9 September 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................i

DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................2

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sumber Konsep Dasar ................................................................................................3

2.2 Kesatuan Usaha...........................................................................................................6

2.3 Kos Melekat.................................................................................................................6

2.4 Upaya dan Hasil ..........................................................................................................7

2.5 Asumsi.........................................................................................................................7

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan .................................................................................................................9

3.2 Saran............................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kegiatan bisnis tidak bisa dilepaskan dari keberadaan konsep dasar


akuntansi sebagai landasan dalam proses mencatat, meringkas,
mengklasifikasi, mengolah, dan menampilkan data transaksi. Konsep ini juga
tentunya mencerminkan pula persamaan dasar akuntansi yang benar. Yaitu
adanya harta, utang dan modal.

Ketika Anda melakukan pencatatan, penting bagi Anda mengetahui


lengkap dari posisi debit dan kreditnya agar persamaan dasar akuntansi itu
dapat dilakukan dengan seimbang. Sehingga menjadi sebuah laporan
keuangan yang lengkap secara keseluruhan. Namun sebelum itu, dibutuhkan
konsep dasar akuntansi yang matang.

Konsep dasar akuntansi merupakan rumusan konsep yang berlaku


secara umum agar bisa diperoleh kesatuan analisis, pandangan, dan pendapat
baik oleh penyaji informasi keuangan maupun pihak-pihak yang
memerlukannya.

Pemahaman terhadap konsep ini sangat penting agar perusahaan


terhindar dari adanya kesalahan pencatatan akuntansi yang dapat
mempengaruhi kondisi keuangan. Secara umum, konsep dasar akuntansi
menjadi acuan dalam menyusun standar akuntansi yang ditujukan bagi
praktik akuntansi.

1
1.2 Rumusan Masalah

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Sumber Konsep Dasar.


2. Apa yang dimaksud dengan kesatuan usaha?
3. Apa yang dimaksud dengan kos melekat?
4. Jelaskan apa itu upaya dan hasil?
5. Jelaskan yang dimaksud dengan asumsi.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sumber Konsep Dasar

Dalam pengajuan konsep dasar akuntansi, terdapat berbagai sumber yang


mengajukan persepsinya dalam konsep dasar akuntansi. Berbagai persepsi
tersebut ialah:

1. IAI dan IFRS


Ada dua konsep dasar yang disebut secara spesifikasi dalam rerangka
konseptual IASC, antara lain:
a. Basis Akrual (accrual basis)
Konsep ini menyatakan bahwa dalam menentukan laba periodic dan
posisi keuangan suatu unit usaha, akuntansi mendasarkan diri
pada pengukuran dan penandingan secara ekonomik pendapatan dan
biaya bukannya perbandingan biaya atas dasar kas masuk dan kas keluar
(asas tunai) konsep ini dapat dikatan sebagai konsekuensi konsep
kontinuitas usaha dan konsep periodic usaha.
b. Kelangsungan Usaha (Going Concern)
Dalam konsep ini menjelaskan bahwa perusahaan akan terus berlanjut
samapai waktu yang tidak ditentukan. Implikasi dari asumsi ini pada
keadaan luar biasa, nilai laporan likuidasi untuk asset dan ekuitas adalah
‘pelanggaran’ atas konsep ini. Hal ini disebabkan konsep kelangsungan
usaha mengasumsikan bahwa perusahaan akan mampu mempertahnkan
kegiatan usahanya dalam jangka panjang dan tidak untuk dilikuidasi dalam
jangka pendek. Belkaoui juga menambahkan pendapatnya bahwa dalam
konsep ini entitas juga akan melanjutkan operasi perusahaan cuku lama
untuk mewujudkan proyek-proyek, komitmen dan kegiatan yang sedang
berlanjut.

3
2. Patton dan Littleton
Konsep dasar yang dikemukan Patton dan Littleton diterbitkan dalam
konsep–konsep dasar yang dikemukan Patton dan Littleton
a. Entitas bisnis atau kesatuan usaha
Dalam konsep ini bisnis perusahaan sebagai suatu organisasi bisnis
diperlakukan berbeda atau secara hokum terpisah dengan pemilik
dari bisnis tersebut. Hali ini termasuk bahwa transaksi-transaksi dalam
bisnis tersebut harus dijaga secara keseluruhannya agar terpisah dari
urusan pribadi seorang pemiliknya
b. Kontinuitas kegiatan atau usaha
Bahwa kalau tidak ada tanda-tanda, gejala-gejala, atau rencana pasti di
masa datang bahwa kesatuan usaha akan dibubarkan atau dilikuidasi maka
akuntansi menganggap bahwa kesatuan usaha tersebut akan  berlangsung
terus sampai waktu tak terbatas.Dalam menghadapi ketidakpastian
kelangsungan usaha, akuntansi menganut konsep ini atas dasar penalaran
bahwa harapan normal atau umum (normal expectation)  pendirian
perusahaan adalah untuk berlangsung terus dan berkembang  bukan untuk
mati atau likuidasi.
c. Penghargaan sepakatan
Bahwa jumlah rupiah/agregat-harga ( price-aggregate atau penghargaan
sepakatan (measured consideration) yang terlibat dalam tiap transaksi atau
kegiatan pertukaran (exchange activities) merupakan bahan olah dasar
akuntansi (the basic subject matter of accounting ) yang paling objektif
terutama dalam mengukur sumber ekonomik yang masuk (pendapatan)
dan sumber ekonomik yang keluar (biaya). Sebagai konsekuensi, elemen-
elemen atau pos-pos pelaporan keuangan diatur atas dasar penghargaan
sepakatan tersebut.

4
d. Kos melekat
Bahwa kos melekat pada objek yang dipresentasinya hingga kos bersifat
mudah bergerak dan dapat dipecah-pecah atau digabung-gabungkan
kembali mengikuti objek yang didekati. Berbagai kos mempunyai daya
saling mengikat antara yang satu dan yang lainnya ikatan objek-objek
yang disimbolkannya. Bila berbagai komponen digabungkan menjadi
suatu objek atau barang baru, gabungan kos yang baru semata-mata
merupakan penggabungan berbagai kos yang melekat pada tiap
komponen tanpa memperhatikan nilai ekonomik baru yang melekat  pada
barang baru.
e. Upaya dan capaian atau hasil
Bahwa biaya merupakan upaya dalam rangka memperoleh hasil berupa
pendapatan. Dengan kata lain, tidak ada hasil (pendapatan) tanpa upaya
(biaya). Secara konseptual, pendapatan timbul karena biaya bukan
sebaliknya pendapatan menanggung biaya.
f. Bukti Terverifikasi Dan Objektif
Bahwa informasi keuangan akan mempunyai tingkat kebermanfaatan dan
tingkat keterandalan yang cukup tinggi apabila terjadinya data keuangan
didukung oleh bukti-bukti yang objektif dan dapat diuji kebenarannya
(keabsahannya /keautetikannya). Objektivitas bukti harus dievaluasi atas
dasar kondisi yang melingkupi penciptaan, pengukuran, dan penangkapan
atau pengakuan data akuntansi.Jadi, akuntansi tidak mendasarkan diri
pada objektivitas mutlak melainkan pada objektivitas relatif yaitu
objektivitas yang paling tinggi pada waktu transaksi terjadi dengan
mempertimbangkan keadaan dan tersedianya informasi pada waktu
tersebut.
g. Asumsi Bahwa asumsi di sini merupakan penjelasan bahwa keenam dasar
sebelumnya merupakan asumsi atau didasarkan atas asumsi tertentu
dengan segala keterbatasannya. Asumsi  asumsi tersebut adalah :

5
a) Kesatuan usaha: terbatas penggunaannya jika diterapkan pada
kegiatan departemen, operasi unit pemerintahan, keiatan usaha
perseorangan atau firma dan kegiatan usaha perusahaan afiliasi (anak).
b) Kontinuitas usaha: asumsinya didasarkan atas pengalaman perusahaan
pada umumnya
c) Periode satu tahun: satu tahun adalah waktu yang tepat untuk pelapran
, karena tidak terlalu pendek, juga tidak terlalu panjang.
d) Harga Pokok sebagai bahan olah akuntansi: harga pokok faktor
produksi tersebut adalah HP pada saat terjadinya.
e) Daya beli uang stabil
Tujuannya adalah mencari laba: perusahaan dipandang sebagai suatu
organisasi yang dibentuk untuk menghasilkan pendapatan

2.2 Kesatuan Usaha

Konsep ini menyatakan bahwa perusahaan dianggap sebagai suatu


kesatuan atau badan usaha ekonomik yang berdiri sendiri, bertindak atas namanya
sendiri, dan kedudukannya terpisah dari pemilik atau pihak lain yang
menanamkan dana dalam perusahaan dan kesatuan ekonomik tersebut menjadi
pusat perhatian atau sudut pandang akuntansi. Konsep ini mempersonifikasi badan
usaha sehingga badan usaha dapat melakukan perbuatan hukum dan ekonomik
atas nama badan tersebut dan bukan atas nama pemilik

2.3 Kos Melekat

Kos Melekat (Cost attach), menjelaskan gabugan berbagai objek di satu


objek yang akan memiliki nilai yang lebih berharga. Misalnya dalam pembuatan
baju kita pasti memerlukan berbagai objek lain seperti kain, benang, kancing, dan
jarum dan untuk menentukan harga pokok penjualan baju tersebut kita cukup
menggabung harga dari objek-objek yang kita gabung untuk pembuatan baju
tersebut.

6
2.4 Upaya dan Hasil

Pada konsep upaya dan hasil dalam akuntansi, memberikan implikasi


bahwa biaya adalah upaya dalam rangka memperoleh hasil yang dalam hal ini
disebut pendapatan. “Secara konseptual, pendapatan timbul karena biaya bukan
sebaliknya pendapatan menanggung biaya,” (Suwardjono, 2005, hlm. 234).
Artinya pendapatan sudah dapat diakui meskipun belum terealisasi karena adanya
pengeluaran atau upaya entitas dalam melakukan kegiatan produktifnya.

Dalam pokok pikiran Paton & Littleton, Suwardjono (1986) juga


menyatakan bahwa jikalau jumlah rupiah yang diperhitungkan dalam pembelian
barang dan jasa digunakan untuk mengukur upaya untuk memperoleh hasil. Dan
jumlah rupiah tersebut yang diperhitungkan dalam penjualan barang dan jasa
digunakan untuk mengukur hasil yang diperoleh, maka persoalan utama akuntansi
adalah menandingkan biaya (sebagai representasi upaya) dan pendapatan (sebagai
representasi hasil) periodik sebagai pembacaan alat duga untuk mengetahui
pengaruh upaya yang dikorbankan terhadap hasil.

2.5 Asumsi

Ada beberapa asumsi dasar yang mendasari akuntansi yaitu:

1. Kesatuan Usaha Khusus (Economic Entity) : 


Hal ini dimaksudkan bahwa perusahaan merupakan suatu unit usaha yang
berdiri sendiri, yang terpisah dengan pemiliknya sehingga seluruh
transaksi perusahaan dipisahkan dari transaksi pemiliknya sehingga semua
pencatatan dan pelaporan dibuat untuk perusahaan tersebut.
2. Kontinuitas Usaha (Going Concern): 
Asumsi ini menganggap bahwa perusahaan akan hidup terus menerus
selamanya sehingga akan tersedia cukup waktu untuk menyelesaikan
usaha dan perjanjian-perjanjian usahanya.
3. Unit Moneter : 
Bahwa semua transaksi perusahaan dapat dilakukan pencatatannya dengan
ukuran fisik, namun akan menimbulkan keterbatasan dalam pencatatan dan

7
penyusunan laporan keuangan sehingga diperlukan suatu unit moneter.
Unit moneter tersebut berupa mata uang, kalau di Indonesia misalnya
menggunakan IDR Rupiah.

4. Periode Waktu (Time Periode)


Seperti halnya di Tujuan Akuntansi Laporan Keuangan maka laporan
keuangan seharusnya tepat waktu supaya bermanfaat bagi pemakainya.
Biasanya di dalam time periode ini digunakan waktu 1 (satu) tahun
kalender supaya permasalahan dalam hal pengakuan dan pengalokasian ke
dalam periode tertentu dapat di atasi.

8
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Akuntansi adalah suatu kegiatan jasa untuk menyediakan datakuantitatif,


terutama yang mempunyai sifat keuangan dari kesatuan usahaekonomi yang dapat
digunakan dalam pengambilan keputusan ekonomi yagsesuai dengan prnsio
akuntansi dalam memilih alternatif dari suatu keadaan. Didalam menyusun prinsip
akuntansi, digunakan asumsi-asumsi dan konsep-konsep dasar tertentu. Asumsi
dasar ini merupakan aspek dari lingkungan dimana akuntansi itu dilaksanakan.
Sedangkan konsep-konsep dasar merupakan pedoman dalam menyusun prinsip
akuntansi. Konsep dasar diperlukan untukmembuat kesatuan fikir dalam
pembuatan laporan keuangan, agar tidak terjadi perbedaan antara pembuat laporan
keuangan yang satu dan yang lain.

3. 2 SARAN

Alhamdulillah berkat kesempatan yang diberikan Allah SWT makalah ini


dapat terselesaikan sesuai waktunya. Demikian yang dapat kami sampaikan
melalui tulisan dalam makalah ini, jika ada kekurangan dan kekeliruan dalam
penulisan makalah ini maka kami selaku penulis memohon maaf yang sebesar
besarnya serta besar harapan kami untuk mendapatkan saran-saran ataupun
kritikan yang bermanfaat bagi yang membaca makalah ini.

9
DAFTAR PUSTAKA

https://www.harmony.co.id/blog/ketahui-konsep-dasar-akuntansi-dan-pengertian-
lengkapnya

https://www.academia.edu/5467876/TUGAS_TEORI_AKUNTANSI_Konsep_da
sar

http://e-journal.uajy.ac.id/16898/3/EA208722.pdf

http://ysnaccounting.blogspot.com/2017/10/konsep-dasar-paton-dan-littleton.html

http://belajar-ilmuakuntansi.blogspot.com/2016/01/konsep-dasar-akuntansi.html

10

Anda mungkin juga menyukai