Roti
Roti adalah makanan yang terbuat dari tepung terigu, air, dan ragi yang
pemanggangan dalam oven. Bahan dan proses yang dilaluinya membuat roti
Secara umum roti biasanya dibedakan menjadi roti tawar dan roti manis
atau roti isi. Roti tawar adalah roti yang tidak ditambahkan rasa atau isi apapun,
cokelat mesis, diisi keju, diolesi selai buah, diisi telur, daging atau kombinasi dari
berbagai bahan tersebut. Sedangkan roti isi, sudah ditambahkan rasa atau isi
menyerap air dalam jumlah yang besar, dapat mencapai konsistensi adonan yang
tepat, memiliki elastisitas yang baik untuk menghasilkan roti dengan remah yang
(Astawan, 2004).
Menurut Gaman and Sherrington (1992) komposisi roti tawar dapat dilihat
pada Tabel 2.
Tepung terigu
Tepung terigu diperoleh dari penggilingan biji gandum yang baik dan telah
kering, tidak boleh menggumpal bila ditekan, berwarna putih, bebas dari kulit
partikel, tidak berbau asing seperti busuk, berjamur atau bebas dari seranggga,
pasaran dijual tepung terigu Cap Cakra, Cap Segitiga, dan Cap Kunci.
Kegunaannya berbeda dalam segi kuliner, misalnya terigu Cap Kunci dan Cap
Segitiga, untuk membuat masakan yang tidak perlu mengembang, sedangkan Cap
bolu. Bila akan memasak kue kering, dipilih tepung terigu Cap Kunci atau
mengembang bila dicampur dengan air. Gluten akan menentukan hasil produk
ditentukan oleh baik tidaknya jaringan, baik tidaknya jaringan akan ditentukan
oleh kuatnya gluten, kuat tidaknya gluten dipengaruhi banyak tidaknya kandungan
protein, banyak sedikitnya kandungan protein akan ditentukan oleh jenis tepung
Komposisi Jumlah
Kalori (kal) 365
Protein (g) 8,9
Lemak (g) 1,3
Karbohidrat (g) 77,3
Kalsium (mg) 16
Fosfor (mg) 106
Besi (mg) 1,2
Nilai Vit. A (S.I) 0
Vit. B1 (mg) 0,12
Vit. C (mg) 0
Air (g) 12,0
Bdd (%) 100
Sumber : Departemen Kesehatan RI (1996)
Telur
Telur adalah suatu bahan makanan sumber zat protein hewani yang
bernilai gizi tinggi. Untuk dunia kuliner telur sangat penting, karena telur banyak
Roti yang lunak dapat diperoleh dengan penggunaan kuning telur yang
Putih telur memiliki creaming yang lebih baik dibandingkan kuning telur
Peranan utama telur atau protein dalam pengolahan pada umumnya adalah
Air
gluten serta pengontrol kepadatan dan suhu adonan. Air berperan sebagai pelarut
rasa, dan tidak menggangu kesehatan. Apabila air yang digunakan tidak
meningkatkan kadar abunya sehingga mutu pati turun (Syarief dan Irawati, 1988).
komponen di samping ikut sebagai bahan pereaksi, sedang bentuk air dapat
ditemukan sebagai air bebas dan air terikat. Air bebas dapat dengan mudah hilang
apabila terjadi penguapan atau pengeringan, sedangkan air terikat sulit dibebaskan
Air juga merupakan komponen penting dalam bahan makanan karena air
Lemak
memperbaiki rupa dan struktur fisik bahan pangan, menambah nilai gizi dan
kalori serta memberikan cita rasa yang gurih dari bahan pangan (Ketaren, 1986).
kandungannya yang tinggi akan asam lemak yang jenuh yang secara kimia tidak
mengandung ikatan rangkap, sehingga mempunyai titik lebur yang lebih tinggi.
Lemak juga dapat memiliki sifat plastis, artinya mudah dibentuk atau
udara. Lemak yang plastis biasanya mengandung kristal gliserida yang padat dan
sebagian trigliserida yang cair. Bentuk dan ukuran kristal mempengaruhi sifat
pada suatu suhu, sebagian dari lemak akan cair, dan sebagian lagi dalam bentuk
Garam dapur
Garam membuat proses fermentasi ragi dapat dikontrol. Jika tidak ada
garam, fermentasi berjalan lebih cepat dan gula habis ‘dimakan’ ragi. Akibatnya
warna kulit roti menjadi pucat dan berkerut karena tidak ada gula. Garam juga
tidak mudah turun. Fungsi lainnya, garam memperbaiki cita rasa roti menjadi
konsentrasi cukup tinggi berperan sebagai pengawet. Garam akan terionisasi dan
menarik sejumlah molekul air, peristiwa ini disebut hidrasi ion. Jika konsentrasi
garam makin besar, maka makin banyak ion hidrat dan molekul air terjerat,
denaturasi protein sehingga aktifitas enzim berkurang. Efek dari garam sebagai
Gula
Di dalam adonan roti, gula berfungsi sebagai ‘makanan’ ragi sehingga ragi
bisa berkembang lebih cepat dan proses fermentasi berjalan baik. Gula juga
memberi rasa manis serta memperbaiki warna dan aroma karena proses
masing bahan dalam komposisi gula ini memiliki suatu rasa manis yang khas yang
saling berbeda. Kekuatan rasa manis yang ditimbulkan dipengaruhi oleh beberapa
faktor yaitu jenis pemanis, konsentrasi, suhu, serta sifat mediumnya. Tujuan
rasa manis yang timbul dapat meningkatkan kelezatan (Sudarmadji, et al., 1988).
tetapi juga karena hasil reaksi yang terjadi selama pemanasan; berupa karamel dan
produk Maillard. Karamel diperoleh dari pemanasan gula secara langsung tanpa
adanya bahan tambahan ataupun air. Karamel yang dihasilkan berwarna coklat
hingga hitam dan memiliki rasa yang lezat. Produk Maillard dihasilkan dari
Susu
Pada pembuatan roti, untuk tepung jenis lunak (soft) atau berprotein
rendah, penambahan susu lebih banyak dibandingkan tepung jenis keras (hard)
atau berprotein tinggi. Penambahan susu sebaiknya susu padat. Alasannya, susu
padat menambah penyerapan (absorpsi) air dan memperkuat adonan. Bahan padat
bukan lemak pada susu padat tersebut berfungsi sebagai bahan penyegar protein
pembentukan warna pada kulit roti sebab susu mengandung laktosa yang tidak
dapat difermentasikan oleh yeast. Selain itu susu juga dapat memperbaiki nilai
gizi roti sebab mengandung protein yang cukup tinggi. Dalam pembuatan roti
Ragi
fermentasi atau peragian produk pangan. Ada 3 jenis ragi yang umum dikenal,
yaitu ragi tapai berbentuk bulat pipih berwarna putih, ragi roti berbentuk butiran,
dan ragi tempe berbentuk bubuk. Umumnya mikroorganisme pada ragi dibiarkan
karbohidrat tinggi, kemudian dikeringkan. Ragi roti dan ragi tapai mengandung
yang mengembangkan adonan untuk menghasilkan roti dengan tekstur yang lepas
dan porous. Dan pada saat yang sama flavor yang khusus juga diperoleh pada roti
adonan dapat mengembang dan terbentuk serat atau pori roti. Di dalam proses
fermentasi, ragi merubah gula dan karbohidrat di dalam adonan menjadi gas
(Apriyantono, 2009).
sering dipakai dalam industri makanan untuk mendapatkan tekstur yang baik.
dan kristal laktosa yang terbentuk akan lebih halus. CMC juga sering dipakai
disingkat Na CMC yang bentuk murninya disebut gum selulosa (Winarno, 1997).
dan berupa senyawa anion, yang bersifat biodegradable, tidak berwarna, tidak
dalam larutan organik, memiliki rentang pH sebesar 6.5 sampai 8.0, stabil pada
rentang pH 2 – 10, bereaksi dengan garam logam berat membentuk film yang
tidak larut dalam air, transparan, serta tidak bereaksi dengan senyawa organik
(Deviwings, 2008).
cellulose bersifat alkali dengan chloroacetic acid. CMC berfungsi sebagai binder
produk candy serta mencegah retrogradasi pati pada produk yang dipanggang
Gambar 1.
Tepung talas
murah, tetapi dari sudut gizi memiliki kandungan protein dan vitamin yang
rendah. Pati talas-talasan mudah dicerna dan tidak menyebabkan alergi. Kormus
baik karena umbinya banyak mengandung zat tepung (sebagai pembuat berbagai
Apabila hendak diolah menjadi tepung akan diperoleh hasil sekitar 60% dari hasil
Ada dua jenis talas, yaitu talas yang tidak gatal dan talas yang gatal. Yang
tidak gatal misalnya talas bote, talas garbu, tales lumbu dan jenis yang gatal,
misalnya yang disebut sente. Cara pengolahannya yaitu, talas dikupas, dicuci
bersih karena biasanya berlendir. Dapat dicuci dengan air garam agar lendir
yang menyebabkan rasa umbinya tajam. Kalsium oksalat akan hilang dengan
dimasak terlebih dahulu. Bagian tanaman yang dapat dimakan, yaitu umbi, tunas
Konversi umbi segar talas menjadi bentuk tepung yang siap pakai terutama
atau pati talas sehingga meningkatkan nilai jual komoditas talas. Penepungan
talas juga diharapkan dapat menghindari kerugian akibat tidak terserapnya umbi
segar talas di pasar ketika produksi panen berlebih (Hartati dan Prana, 2003).
Pencampuran
hidrasi yang sempurna pada karbohidrat dan protein, membentuk dan melunakkan
glutein, serta menahan gas pada glutein. Mixing harus berlangsung hingga tercapai
berlebihan akan merusak susunan glutein, adonan akan semakin panas, dan
elastis, dan tidak lembut. Hasilnya remah roti kasar dan keras ketika dipanggang.
Peragian
adonan menjadi gas karbondioksida (CO2) dan alkohol. Terbentuknya zat inilah
Suhu ideal untuk fermentasi roti adalah 34 - 35 oC. Suhu terlalu dingin
menyebabkan fermentasi berjalan terlalu cepat sehingga tekstur roti kasar. Waktu
yang diperlukan untuk fermentasi adalah 30 menit. Dalam suhu yang lebih dingin
Pembentukan Adonan
diistrahatkan digiling pakai roll pin, kemudian digulung atau dibentuk sesuai
dengan jenis roti yang diinginkan. Pada saat penggilingan, gas yang ada di dalam
adonan keluar dan adonan mencapai ketebalan yang diinginkan sehingga mudah
bagian lipatan diletakkan di bawah agar lipatan tidak lepas yang mengakibatkan
bentuk roti tidak baik. Selanjutnya adonan diistirahatkan dalam cetakan sebelum
Pemanggangan (Baking)
Roti dipanggang atau dibakar dalam oven hingga matang dan kulit
berwarna kuning kecoklatan. Untuk roti ukuran kecil diperlukan suhu sekitar
180oC selama 12 – 15 menit. Untuk ukuran roti yang lebih besar, seperti roti
tawar, diperlukan suhu 220oC selama 20 -25 menit. Untuk roti yang
yang tinggi membuat adonan lebih cepat berwarna kecoklatan (Sutomo, 2007).
dan kue) terutama berkaitan dengan suhu oven dan lamanya pemanggangan, serta
pH adonan. Nampaknya tak ada susut vitamin yang berarti dalam tahap
meningkat sedikit selama fermentasi, yaitu vitamin yang disintesis oleh sel khamir
Pada saat adonan memasuki suatu oven yang panas, adonan bertemu
udara panas dari ruang pemanggangan dan lapisan film tampak terbentuk pada
Pengemasan
Roti yang telah selesai dipanggang harus segera dikeluarkan dari oven
agar tidak gosong. Roti yang masih panas tersebut sebelum dimasukkan ke dalam
kemasan, dibiarkan di udara terbuka. Namun udaranya tidak boleh terlalu lembab
dan dingin. Jika udara terlalu lembab maka permukaan roti akan basah sehingga
roti mudah busuk dan berjamur. Jika roti dimasukkan panas-panas ke dalam
kemasan, akan menyebabkan terjadinya uap air dan menempel pada kemasan
Penelitian Sebelumnya
Substitusi atau campuran tepung sukun pada produk roti seperti roti
tawar maupun roti manis hanya berkisar antara 10-20% karena memerlukan