Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Agrica Ekstensia

Info Artikel Received : 16 April 2021 Vol. 15 No. 1 Tahun 2021


Revised : 30 April 2021 p-ISSN : 1978-5054
Accepted : 18 Mei 2021 e-ISSN : 2715-9493

RESPON PERTUMBUHAN RUMPUT VETIVER (Vetiveria zizanioides L.)


TERHADAP PEMBERIAN ASAM ASKORBAT PADA KONDISI
TERCEKAM SALINITAS
Aisar Novita1, Suwandi Saragih2, Efrida Lubis3, Abdul Rahman Cemda4, Hilda Julia1
1
Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
2
Mahasiswa Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
3
Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
4
Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Email : aisarnovita@umsu.ac.id

Abstrak
Rumput Vetiver tumbuh toleran di lahan salin pada tingkat salinitas tertentu. Aplikasi asam Askorbat mampu
menetralisir racun, melindungi sel dari senyawa oksigen reaktif dan radikal bebas serta mencegah kematian sel.
Penelitian ini dilakukan di rumah kasa Fakultas Pertanian, UMSU, Medan. Penelitian ini menggunakan polybag
yang diisi dengan tanah salin 4 dSm-1. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui respon
pertumbuhan rumput Vetiver (Vetiveria zizanioides L.) terhadap pemberian asam Askorbat pada kondisi tercekam
salinitas. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Oktober 2019. Metode penelitian yang digunakan
pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) non faktorial, yaitu pemberian asam Askorbat (A),
terdiri dari 3 taraf yaitu A0 = Tanpa Perlakuan, A1 = 50 ppm, A2 = 100 ppm. Peubah amatan yang diamati adalah
jumlah klorofil, berat kering akar, berat kering daun dan volume akar. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
pemberian asam Askorbat pada rumput Vetiver di lahan salin 4 dSm-1 memberikan pengaruh nyata terhadap
parameter jumlah klorofil, berat kering akar dan volume akar. Namun tidak berpengaruh nyata terhadap berat
kering daun rumput Vetiver.
Kata Kunci : Vetiver, Asam Askorbat, Salinitas

Abstract
Vetiver grass grows tolerably in saline soils at certain salinity levels. The application of ascorbic acid is able
to neutralize toxins, protect cells from reactive oxygen compounds and free radicals and prevent cell death. This
research was conducted at the green house of the Faculty of Agriculture, UMSU, Medan. This study used polybags
filled with 4 dSm-1 saline soil. The purpose of this study was to determine the response of Vetiver grass (Vetiveria
zizanioides L.) growth to ascorbic acid under conditions of salinity stress. This research was conducted from
August to October 2019. The research method used in this study was a non-factorial randomized block design
(RBD), It was ascorbic acid (A), consisting of three levels, They were A0 = No Treatment, A1 = 50 ppm, A2 = 100
ppm. The observed variables observed were the amount of chlorophyll, lower dry weight, upper dry weight and
root volume. The results of this study indicated that ascorbic acid had a significant effect on the parameters of the
amount of chlorophyll, root dry weight and root volume. However, it had no significant effect on the leaf dry
weight of Vetiver grass.
Keywords : Vetiver Grass, Ascorbic Acid, Salinit

PENDAHULUAN osmotik yang kemudian diikuti oleh toksisitas


Salinitas adalah salah satu tekanan ion [3],[5]. Selama fase awal cekaman salinitas,
lingkungan yang menghambat produktivitas kapasitas penyerapan air dari sistem akar
tanaman di seluruh dunia [1], [2]. Stres salinitas menurun dan kehilangan air dari daun dipercepat
melibatkan perubahan dalam berbagai proses karena cekaman osmotik dari akumulasi garam
fisiologis dan metabolisme, tergantung pada yang tinggi di tanah dan tanaman, dan oleh
tingkat keparahan dan durasi stres, dan pada karena itu cekaman salinitas juga dianggap
akhirnya menghambat produksi tanaman [3],[4]. sebagai cekaman hiperosmotik [6].
Pada awalnya salinitas tanah diketahui dapat Rumput Vetiver merupakan salah satu
menekan pertumbuhan tanaman berupa cekaman tanaman penghasil minyak atsiri yang biasa
21
Jurnal Agrica Ekstensia
Info Artikel Received : 16 April 2021 Vol. 15 No. 1 Tahun 2021
Revised : 30 April 2021 p-ISSN : 1978-5054
Accepted : 18 Mei 2021 e-ISSN : 2715-9493

disebut minyak rumput Vetiver. Minyak ini MATERIAL DAN METODE


banyak digunakan dalam pembuatan parfum, Penelitian ini dilaksanakan di rumah kasa
kosmetik, sabun pewangi, obat-obatan, dan Fakultas Pertanian UMSU, Medan. Bahan yang
insektisida. Minyak rumput Vetiver memiliki digunakan pada pelaksanaan penelitian ini
aroma yang lembut karena mengandung ester adalah: bibit rumput Vetiver dari kota Bogor
dari asam Askorbat vetinenat dan senyawa Jawa Barat varietas Verina berumur 6 bulan,
vetivenol [7]. Rumput Vetiver (Vetiveria dimana bibit tanaman yang dipilih adalah bibit
zizanioides L.) mampu melindungi tanah dari yang pertumbuhannya baik, dan seragam, asam
erosi dan toleran terhadap cekaman salinitas. Askorbat, garam, tanah salin yang diambil dari
Rumput Vetiver toleran ditanam di lahan salin Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang
pada tingkat salinitas 4 dSm-1, namun pada Provinsi Sumatera Utara pada tingkat 4 dSm-1
salinitas tinggi, rumput Vetiver menunjukkan yang sudah diukur dengan menggunakan
pertumbuhan yang menurun [8]. Dengan refractometer. Alat yang digunakan pada
meningkatnya salinitas, kehilangan air per penelitian ini adalah: klorofil meter, meteran,
tanaman melalui transpirasi juga berkurang. pisau, parang, penggaris, alat tulis, oven,
Upaya untuk meningkatkan hasil dalam kondisi cangkul, plang perlakuan, timbangan analitik,
stres dengan perbaikan tanaman sebagian besar refractometer, sprayer, kamera, kutex,
tidak berhasil, terutama karena multigenik dari mikroskop, dan beaker glass.
respon adaptif [9]. Metode penelitian yang digunakan adalah
Salah satu pendekatan untuk merangsang Rancangan Acak Kelompok (RAK) non
stres oksidatif toleransi dimana akan faktorial. Perlakuan adalah faktor konsentrasi
meningkatkan substrat enzim di seluler levelnya asam Askorbat (A), yang terdiri dari tiga taraf
adalah asam Askorbat. Asam Askorbat adalah yaitu: A0 :0 kontrol; A1 :50 ppm; A2 :100 ppm.
primer yang penting metabolit dalam tanaman. Data hasil penelitian dianalisis dengan uji
Asam Askorbat bertindak sebagai antioksidan, Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf
enzim kofaktor, dan sebagai modulator 5%.
pensinyalan sel dalam berbagai proses fisiologis Prosedur penelitian ini dilakukan dengan
penting, termasuk dinding sel biosintesis, tahapan sebagai berikut:
metabolit sekunder dan fitohormon, toleransi ₋ Persiapan lahan sebagai tempat untuk
stres, fotoproteksi, pembelahan sel dan meletakkan polybag, yaitu pembersihan,
pertumbuhan [10]. pengukuran, dan pembuatan rencana susunan
Asam Askorbat menyediakan sistem polybag;
pertahanan dalam tumbuhan dan melindungi ₋ Persiapan polybag, yaitu mengisi polybag
proses metabolisme terhadap H2O2 dan turunan dengan tanah salin yang berasam Askorbat;
racun lainnya dari oksigen. Asam Askorbat ₋ Menanam bibit rumput Vetiver pada polybag
bereaksi secara non-enzimatis dengan dengan kedalaman ± 10 cm, dimana
superoksida, hidrogen peroksida dan singlet penanaman bibit dilakukan dengan hati-hati
oksigen [11], dan bertindak sebagai substrat untuk menghindari akar tanaman rusak;
utama dalam jalur siklik untuk detoksifikasi ₋ Menyusun polybag yang sudah ditanami bibit
enzimatik dari hidrogen peroksida. Asam rumput berdasarkan perlakuan dan
Askorbat ditandai sebagai salah satu pengatur kombinasinya serta ulangannya;
pertumbuhan yang paling efisien melawan ₋ Pada pagi hari setelah 2 (dua) hari
tekanan abiotik dan tingkat selulernya penanaman, dengan menggunakan
berkorelasi dengan aktivasi mekanisme handsprayer bibit dalam polybag disemprot
pertahanan biologis yang kompleks [12]. asam Askorbat sesuai perlakuan yang terdiri
Berdasarkan uraian diatas, asam Askorbat dari 4 tingkat konsentrasi;
memiliki peran penting dalam pengaktifan ₋ Selama penelitian, dilakukan pemeliharaan
berbagai mekanisme biologis dan pertahanan tanaman seperti penyiraman, penyiangan
tanaman. Melihat penting asam Askorbat, maka gulma, pengendalian hama dan penyakit serta
perlu dilakukan penelitian mengenai respon penyisipan tanaman yang mati;
pertumbuhan rumput Vetiver (Vetiveria
zizanioides) terhadap asam Askorbat pada Pengamatan yang dilakukan pada penelitian
kondisi tercekam salinitas. ini adalah:
22
Jurnal Agrica Ekstensia
Info Artikel Received : 16 April 2021 Vol. 15 No. 1 Tahun 2021
Revised : 30 April 2021 p-ISSN : 1978-5054
Accepted : 18 Mei 2021 e-ISSN : 2715-9493

₋ Jumlah Klorofil Daun (mg/mm-2). karotenoid digunakan sebagai indikator


Pengukuran menggunakan klorofilmeter, terpercaya untuk mengasosiasikan kualitas
dilakukan dengan mengukur pada bagian lingkungan dan pencemaran dan dapat dikaitkan
ujung, tengah, dan pangkal daun dengan cara dengan toksisitas logam berat pada tumbuhan.
meletakkannya pada bagian sensor Menurut [13] bahwa klorofil adalah pigmen
klorofilmeter. Jumlah klorofil daun diperoleh kloroplas utama yang bertanggung jawab untuk
dengan menghitung rata-rata hasil mengumpulkan radiasi matahari yang diubah
pengukuran klorofil pada bagian ujung, menjadi energi kimia dalam bentuk ATP dan
tengah , dan pangkal daun; NADPH selama proses fotosintesis. Pada sisi
₋ Berat Kering Akar (gram). Pengamatan berat lain karotenoid penting untuk fotosintesis yang
kering akar dilakukan pada rumput Vetiver berperan sebagai pigmen sekunder, faktor pro-
berumur 6 minggu setelah tanam (MST). vitamin dan tabir surya yang menghilangkan
Pertama-tama akar rumput vertiter dioven radikal bebas seperti ROS pada jaringan yang
selama 12 jam, selanjutnya akar yang sudah rusak [14]. Asam Askorbat akan terakumulasi di
kering di timbang; kloroplas. Kandungan klorofil yang tinggi pada
₋ Berat Kering Daun (gram). Pengamatan berat daun tua menunjukkan jumlah kloroplas yang
kering daun dilakukan pada rumput vetiter tinggi, sehingga asam Askorbat daun tua lebih
yang telah berumur 6 MST. Pertama-tama tinggi dari pada daun dewasa. Menurut [15]
daun dioven selama 12 jam, selanjutnya daun bahwa asam Askorbat terdapat pada kloroplas,
yang sudah kering di timbang; sitosol, vakuola, dan kompartemen ekstraseluler.
₋ Volume Akar (ml). Pengamatan volume akar Sejalan dengan pernyataan [16], bahwa
dilakukan pada rumput vetiter yang telah kemampuan daun yang lebih tua dalam
berumur 6 MST. Pengukuran volume akar menghasilkan asam Askorbat dari GAL-l
dilakukan dengan menggunakan gelas ukur. meningkat menjadi 3 sampai 10 kali lipat,
Akar dimasukan kedalam gelas ukur yang sedangkan tingkat pemanfaatan asam Askorbat
sudah berisi air. Volume akar adalah volume rendah.
awal lalu dikurangi dengan volume akhir Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa
gelas ukur. aplikasi asam Askorbat eksogen pada kondisi
tercekam salinitas meningkatkan klorofil a,
klorofil b, dan / atau kandungan klorofil total
HASIL DAN PEMBAHASAN
[17], [18]. Dalam studi tersebut, peningkatan
Jumlah Klorofil
kandungan klorofil sebagian besar disebabkan
Telah dilakukan pengukuran dengan
oleh peran perlindungan asam Askorbat dalam
klorofilmeter jumlah klorofil daun rumput
kondisi stres oksidatif. Selain itu, efisiensi
Vetiver yang ditanam pada tanah salin dengan
fotokimia bergantung pada kandungan pigmen
tingkat cekaman 4 dSm-1 dan berumur 6 MST.
fotosintesis, seperti klorofil a dan b, yang
Hasilnya disajikan pada Tabel 1.
mempengaruhi reaksi fotokimia [6].
Tabel 1. Rataan Jumlah Klorofil Rumput Vetiver Peningkatan kandungan klorofil dipengaruhi
oleh aplikasi asam Askorbat, dimana juga dapat
Perlakuan Asam Jumlah Klorofil
meningkatkan efisiensi fotokimia tanaman
Askorbat (ppm) (mg/g) kacang-kacangan. Hasil penelitian ini sesuai
A0 (0) 22,96c dengan hasil yang dipublikasikan oleh [19], yang
A1 (50) 30,55b mana menunjukkan bahwa fotosintesis yang
A2 (100) 36,58a dilindungi asam Askorbat dapat meningkatkan
Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang tidak sama pigmen fotosintesis daun dalam kondisi
pada kolom yang sama berbeda nyata
menurut uji DMRT 5%
kekeringan, mengendalikan akumulasi bahan
kering.
Berdasarkan Tabel 1, dapat dilihat bahwa
pemberian asam Askorbat berpengaruh nyata Berat Kering Akar
terhadap jumlah klorofil daun. Semakin tinggi Telah dilakukan pengukuran berat kering
kosentrasi perlakuan asam Askorbat, terlihat akar dari rumput Vetiver yang ditanam pada
semakin meningkat jumlah klorofil dari daun tanah salin dengan tingkat cekaman 4 dSm-1 dan
rumput Vetiver. Kandungan klorofil dan berumur 6 MST. Akar telah dikeringkan selama
23
Jurnal Agrica Ekstensia
Info Artikel Received : 16 April 2021 Vol. 15 No. 1 Tahun 2021
Revised : 30 April 2021 p-ISSN : 1978-5054
Accepted : 18 Mei 2021 e-ISSN : 2715-9493

12 jam dengan oven. Hasilnya disajikan pada Tabel 3. Rataan Berat Kering Daun Rumput
Tabel 2. Vetiver
Perlakuan Asam Berat Kering Daun
Tabel 2. Rataan Berat Kering Akar Rumput Askorbat (ppm) (gram)
Vetiver A0 (0) 6,10
Perlakuan Asam Berat Kering Akar A1 (50) 6,50
A2 (100) 5,83
Askorbat (ppm) (gram) Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang tidak sama
A0 (0) 5,19c pada kolom yang sama berbeda nyata
A1 (50) 6,13b menurut uji DMRT 5%
A2 (100) 6,45a Berdasarkan hasil pengukuran yang disajikan
Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang tidak sama pada Tabel 3, dapat dilihat bahwa pemberian
pada kolom yang sama berbeda nyata
menurut uji DMRT 5% asam Askorbat tidak berpengaruh nyata terhadap
parameter berat kering daun rumput Vetiver.
Pada Tabel 2 dapat dilihat, bahwa pemberian Rumput Vetiver yang mendapatkan pemberian
asam Askorbat memberikan pengaruh nyata asam Askorbat dengan konsentrasi yang lebih
terhadap berat kering akar rumput Vetiver pada tinggi cenderung tidak menghasilkan berat daun
kondisi cekaman salinitas 4 dSm-1. Pada kering yang lebih berat. Pemberian asam
tanaman rumput Vetiver yang diberikan Askorbat tidak meningkatkan ketahanan rumput
perlakuan asam Askorbat dengan konsentrasi Vetiver terhadap stres. Asam Askorbat berfungsi
yang lebih tinggi, maka akan menghasilkan berat sebagai antioksidan, kofaktor enzim, dan sebagai
akar kering yang lebih berat. Ini menunjukkan prekursor untuk sintesis oksalat dan tartrat.
bahwa pada kondisi tercekam salinitas, Asam Askorbat berafiliasi dengan kloroplas di
perlakuan asam Askorbat dapat meningkatkan mana efek stres oksidatif pada fotosintesis dapat
bobot kering akar. Hal ini terkait dengan berkurang. Selanjutnya, asam Askorbat
ketidakseimbangan kondisi tanah yang meredakan perubahan pembelahan sel dan
menyebabkan penurunan pembelahan sel dan bekerja sebagai substrat utama dalam jalur siklik
pertumbuhan berbagai organ serta penurunan detoksifikasi enzimatik hidrogen peroksida [21].
laju fotosintesis. Salinitas tanah dapat
menurunkan pertumbuhan, mengurangi Volume Akar
produksi, dan jumlah bahan kering akibat dari Pengukuran volume akar dari rumput Vetiver
proses fotosintesis berkurang. Dengan adanya yang ditanam pada tanah salin dengan tingkat
pemberian asam Askorbat menyebabkan cekaman 4 dSm-1 dan berumur 6 MST telah
pembelahan sel, sehingga menghasilkan dilakukan. Hasil pengukuran volume akar
peningkatan pertumbuhan. Selain itu, asam disajikan pada Tabel 4.
Askorbat sebagai molekul antioksidan Tabel 4. Rataan Volume Akar Rumput Vetiver
mengurangi efek samping salinitas. Hasil
penelitian [20], melaporkan bahwa asam Perlakuan Asam Volume Akar
Askorbat apoplastik mempercepat pembelahan Askorbat (ppm) (ml)
sel. Di sisi lain, pH ruang apoplastik berkorelasi A0 (0) 6,94c
dengan laju pertumbuhan jaringan. A1 (50) 7,22b
A2 (100) 8,67a
Berat Kering Daun Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang tidak sama
Pengukuran berat kering daun dari rumput pada kolom yang sama berbeda nyata
menurut uji DMRT 5%
Vetiver yang ditanam pada tanah salin dengan
tingkat cekaman 4 dSm-1 dan berumur 6 MST
Berdasarkan Tabel 4, dapat dilihat bahwa
telah dilakukan. Daun telah dikeringkan selama
pemberian asam Askorbat berpengaruh nyata
12 Jam dengan oven. Hasil pengukuran disajikan
terhadap volume akar rumput Vetiver. Tanaman
pada Tabel 3.
rumput Vetiver yang diberikan asam Askorbat
dengan konsentrasi yang lebih tinggi, cenderung
memiliki volume yang lebih besar.
Bertambahnya volume akar pada tanaman
24
Jurnal Agrica Ekstensia
Info Artikel Received : 16 April 2021 Vol. 15 No. 1 Tahun 2021
Revised : 30 April 2021 p-ISSN : 1978-5054
Accepted : 18 Mei 2021 e-ISSN : 2715-9493

rumput Vetiver yang diberikan konsentrasi asam (Vetiveria zizanioides). Int J Plant
Askorbat yang lebih tinggi, karena Prod Vol. 9:17–38.
mengakibatkan bertambah panjangnya akar dan [8] Novita A, Rahmawati N, Harahap FS,
meningkatnya pertumbuhan cabang akar. Walida H, Cemda AR, Fitria, Julia H,
Pemanjangan akar memberikan fungsi untuk Susanti R, Pratomo B, Nora S, Mariana
mencari air lebih dalam lagi ke dalam tanah. M, and Basri AHH. 2021. Response on
Kondisi senada dengan yang dikemukakan oleh Growth and Production of Vetiver
[22], bahwa tanaman yang mengalami stress (Vetiveria zizanioides L.) on
memiliki kemampuan untuk mengambil air Gibberelin Under Salinity Stress
secara maksimal dengan perluasan dan Conditions. Indonesian Journal of
kedalaman sistem yang meningkat. Agricultural Research Vol. 4
[9] Novita A, Julia H, Cemda AR, and Susanti
R. 2018. Response On Growth Of
KESIMPULAN
Pemberian asam Askorbat pada rumput Vetiveria Zizanioides L. On Giberellin
Vetiver di lahan salin 4 dSm-1 memberikan Under Salinity Stress Conditions.
pengaruh nyata terhadap parameter jumlah Proc. International Conference in
klorofil, berat kering akar dan volume akar, Sustainable Agriculture And Natural
namun tidak berpengaruh nyata terhadap berat Resources Management Vol. 2 No. 01.
kering daun rumput Vetiver. [10] Barus, 2016. Peningkatan Toleransi Padi
Sawah di Tanah Salin Menggunakan
Anti Oksidan Menggunakan Asam
DAFTAR PUSTAKA Askorbat dan Pemupukan PK Melalui
[1] Flowers TJ. 2004. Improving crop salt Daun. Disertasi. Universitas Sumatera
tolerance. Journal of Experimental Utara. Medan. Hlm. 137 – 138.
Botany Vol. 55 No. 396: 307–19. [11] Pourcel L, Routaboul JM, Cheynier V,
[2] Munns R, and M Tester. 2008. Lepiniec L, and Debeaujon I. 2007.
Mechanisms of salinity tolerance. Flavonoid oxidation in plants: From
Annual Review of Plant Biology Vol. biochemical properties to
59 : 651 – 81. physiological functions. Trends in
[3] James RA, C. Blake, C. S. Byrt, and R. Plant Science Vol. 12: 29-36.
Munns . 2011. Major genes for Na+ [12] Khan A, Iqbal I, Shah A, Nawaz H,
exclusion, Nax1 and Nax2 (wheat Ahmad F, and Ibrahim M. 2010.
HKT1;4 and HKT1;5), decrease Na+ Alleviation of adverse effects of salt
accumulation in bread wheat leaves stress in brassica (Brassica campestris)
under saline and waterlogged by pre-sowing seed treatment with
conditions. Journal of Experimental ascorbic acid. American-Eurasian
Botany Vol. 62 No. 8: 2939– 47. Journal of Agricultural &
[4] Rozema J, and T Flowers. 2008. Ecology: Environmental Sciences Vol. 7: 557-
crops for a salinized world. Science 560
Vol. 322 No. 5907: 1478 – 80. [13] Taiz L, and Zeiger E. 2013. Fisiologia
[5] Rahnama A, RA James, K. Poustini, and vegetal. 5 ed. (Porto Alegre: Artmed).
R. Munns. 2010. Stomatal [14] Pandey V, Dixit V, Shyam R. 2010.
conductance as a screen for osmotic Chromium effect on ROS generation
stress tolerance in durum wheat and detoxification in pea (Pisun
growing in saline soil. Functional sativum) leaf chloroplasts.
Plant Biology Vol. 37 No. 3: 255 –63. Protoplasma Vol. 236 No. 1-4: 85-95
[6] Munns R. 2005. Genes and salt tolerance: [15] Winarsi H. 2007. Antioksidan alami dan
bringing them together. New radikal bebas potensi dan aplikasinya
Phytologist Vol. 167 No. 3: 645 – 63. dalam kesehatan (Yogyakarta:
[7] Ghotbizadeh M, and Sepaskhah AR. Kanisius)
2015. Effect of irrigation interval and [16] Franceschi VR and Tarlyn NM. 2002. L-
water salinity on growth of Vetiver Ascorbic acid is accumulated in source
leaf phloem and transporter to sink
25
Jurnal Agrica Ekstensia
Info Artikel Received : 16 April 2021 Vol. 15 No. 1 Tahun 2021
Revised : 30 April 2021 p-ISSN : 1978-5054
Accepted : 18 Mei 2021 e-ISSN : 2715-9493

tissues in plants. Plant Physiol. Vol. under Water Stress Conditions. Jordan
130: 649–656. J. Agric. Sci. Vol. 10: 1–15
[17] Dolatabadian A, Sanavy SAMM, Sharifi [20] Pignocchi C, and Foyer CH. 2003.
M. 2009. Alleviation of Water Deficit Apoplastic ascorbate metabolism and
Stress Effects by Foliar Application of its role in the regulation of cell
Ascorbic Acid on Zea mays L. J. signaling. Curr Opin in Plant Biol.
Agron. Crop. Sci. Vol. 195 : 347– 55 Vol. 6: 379 - 89.
[18] Madany M, Khalil R. 2017. Seed priming [21] Beltaji M.S. 2008. Exogenous ascorbic
with ascorbic acid or calcium chloride acid (vitamin C) induced anabolic
mitigates the adverse effects of changes for salt tolerance in chickpea
drought stress in sunflower (Cicer arietinum L.) plants. Afr. J.
(Helianthus annuus L.) seedlings. Plant Sci. Vol. 2: 118–23
Egypt. J. Exp. Boil. Vol. 3 No. 1 [22] Supijanto. 2012. Studi mekanisme
[19] Hussein ZK, Khursheed MQ.2014. Effect toleransi genotipe padi gogo terhadap
of Foliar Application of Ascorbic Acid cekaman ganda pada lahan kering di
on Growth, Yield Components and bawah naungan. Disertasi. (Bogor:
Some Chemical Constituents of Wheat Institut Pertanian Bogor).

26

Anda mungkin juga menyukai