Anda di halaman 1dari 27

BAB III

LAPORAN STUDI KASUS

A. Pengkajian

Ruang/Kamar : Bedah

No MR : 23.49.73

Pukul : 19 : 00 WIB

Tanggal pengkajian : 15 Mei 2019

1. Identitas klien
a. Nama : Nn. Z
b. Usia : 12 Tahun
c. Status perkawinan : Belum Menikah
d. Pekerjaan : Pelajar
e. Agama : Islam
f. Pendidikan : SMP
g. Suku : Lampung
h. Bahasa yang di gunakan : Indonesia
i. Alamat Rumah : Sungkai Barat
j. Sumber Biaya : BPJS
k. Tanggal Masuk RS : 15 Mei 2019
l. Diagnosa Medis : Soft Tissue Tumor
Ganglion

2. Sumber Informasi ( Penanggung Jawab )


a. Nama : Tn. Y
b. Umur : 38 Th
c. Hubungan dengan klien : Ayah Kandung
d. Pendidikan : SMP
e. Pekerjaan : Petani
f. Alamat : Sungkai Barat

19
20

3. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat kesehatan mas
Klien sebelumnya mengatakan tidak sadar jika ada benjolan di
pangkal punggung tangan kiri, adanya nyeri jika di tekan dan saat di
gerakan sebesar ± 3 cm. Klien memeriksakan ke puskesmas terdekat
dan klien mendapatkan rujukan untuk memeriksa ke RSD Mayjend
HM. Ryacudu. Klien di diagnosa soft tissue tumor ganglion dan di
sarankan untuk melakukan operasi.
b. Keluhan Utama
Nyeri tekan dengan skala 4, nyeri tekan pada benjolan dipangkal
punggung tangan kiri, Nyeri bertambah jika gerakan, nyeri hilang
timbul pada area benjolan.
c. Riwayat Kesehatan Lalu
Klien mengatakan tidak memiliki alergi makanan, tidak memiliki
alergi obat sebelumnya, klien tidak pernah melakukan operasi
sebelumnya.
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan tidak ada keluarga yang mengalami penyakit yang
di derita klien saat ini.

4. Riwayat Psikososial – Spritual


a. Sumber stress
Klien menanggis, gelisah, tampak bingung dan merasa takut dengan
operasi yang akan di hadapi, keluarga mendukung dan memotivasi
agar tidak cemas.
b. Lingkungan
klien juga mempunyai hubungan baik dengan keluarga maupun
lingkungan sekitar. Klien mengatakan lingkungan rumah bersih, jauh
dari jalan lintas, jauh dari polusi dan aman lingkungan sekitar.
21

c. Pola kebiasaaan sehari hari


1) Pola Nutrisi
Klien mengatakan sebelum sakit makan normal 2 x/hari, klien
mengatakan lebih suka mengonsumsi makanan ringan saat di
sekolah dan makanan mie instan, klien tidak ada pantangan
makanan, saat sakit nafsu makan klien menurun klien hanya
makan ½ porsi yang di berikan dari ruangan.
2) Pola Cairan
Klien mengatakan minum air mineral hanya 4 – 5 gelas/hari
dengan ukuran 240 ml aqua gelas, saat di rumah sakit terpasang
infus RL 500 ml 20 tpm.
3) Pola Eliminasi
a. Buang Air Kecil
Klien mengatakan buang air kecil normal 6 x/hari warna urin
jernih tidak pekat, berbau.
b. Buang Air Besar
Klien mengatakan buang air besar normal sehari 1 x/hari
berbentuk lunak, berwarna kuning.
4) Pola Personal Hygine
Klien mengatakan mandi sehari 2 kali pagi dan sore sebelum
sakit, saat di rumah sakit klien mandi dan mencuci rambut
sebelum di lakukan operasi pembedahan pada pangkal punggung
tangan kiri klien.
5) Pola Istirahat dan Tidur
Klien mengatakan sulit untuk tidur di karenakan kelelahan
menuju rumah sakit dan cemas akan di lakukan operasi, klien
sering terbangun di malam hari, dan mengeluh tidak puas tidur,
sekitar mata klien cekung, klien tampak menguap
6) Pola Aktivitas dan Latihan
Saat ini klien mengatakan seorang pelajar yang duduk di bangku
SMP, klien mengatakan mengikuti kegiatan sekolah seperti
pramuka.
22

7) Pola Persepsi dan Manajemen Kesehatan


Klien sudah mengetahui akan direncanakan operasi tetapi belum
dapat menjawab dengan benar saat ditanya persiapan operasi,
klien mengatakan sering mengonsumsi mie instan.
8) Pola Seksual Reproduksi
Pola seksual reproduksi tidak terkaji dikarenakan situasi dan
kondisi tidak mendukung pada saat di lakukan pengkajian.
5. Pengkajian Fisik
a. Pemeriksaan Umum
Berdasarkan hasil pemeriksaan yang di lakukan pada klien di peroleh
data kesadaran klien kompos metis dengan glaslow coma scale (15),
tekanan darah 120/80 mmHg, denyut nadi 80 x/menit lokasi
pemeriksaan di nadi radialis dengan kualitas kuat dan irama teratur,
frekuensi pernapasan 20 x/menit dengan irama cepat, suhu 36 ºC
melalui aksila dengan termometer digital, tinggi badan 120 cm, berat
badan klien 42 kg.
b. Pemeriksaan Fisik Per Sistem
1. Sistem Penglihatan
Saat di lakukan pengkajian mata klien terlihat simetris, klien
mengikuti pergerakan bola mata, konjungtiva pasien ananemis,
gerakan pupil bulat dan isokor, refleks cahaya positif (+) klien
tidak menggunakan alat bantu penglihatan.
2. Sistem Pendengaran
Saat dilakukan pengkajian pendengaran, fungsi pendengaran
normal, tidak ada cairan pada telinga klien, tidak adanya radang
pada telinga klien.
3. Sistem Wicara
Klien spontan saat di wawancara, tidak ada gangguan wicara.
4. Sistem pernafasan
Jalan nafas klien normal tidak ada suara tambahan pada jalan nafas.
23

5. Sistem kardiovaskuler
Saat di lakukan pemeriksaan nadi klien 80 mmHg irama teratur,
denyut nadi klien teraba kuat. Temperatur kulit klien teraba hangat
warna kulit klien pucat, CRT kurang dari 3 detik dan bunyi
jantung normal.
6. Sistem neorologi
Kesadaran klien kompos metis dengan GCS E4V5M6, klien tidak
ada tanda tanda meningeal pada klien.
7. Sistem Pencernaan
Saat dilakukan pemeriksaan keadaan mulut klien simetris, tidak
kesulitan menelan, klien mengatakan tidak mual dan muntah.
8. Sistem Immunology
Saat di lakukan pemeriksaan tidak ada pembesaran getah bening.
9. Sistem Endokrin
Pada saat pengkajian napas klien tidak berbau keton, tidak ada
luka, tidak ada tremor.
10. Sistem Urogenital
Pada saat pengkajian klien tidak mengalami distensi kandung
kemih, tidak ada nyeri tekan, klien mengatakan buang air kecil 4 -5
kali sehari, tidak terpasang kateter.
11. Sistem integumen
Saat di lakukan pemeriksaan rambut pasien teraba bersih warna
hitam, kuku klien bersih, keadaan kulit klien bersih, tidak ada tanda
tanda perdarahan.
12. Sistem Muskuloskeletal
` klien tampak ada benjolan di pangkal punggung tangan kiri, klien
mengatakan nyeri saat di tekan, keterbatasan gerak saat
beraktivitas, tonus otot klien kuat.tidak ada kelainan pada tulang
dan otot 4455 5555

5555 5555
24

6. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan Diagnostik
1) Hasil Pemeriksaan EKG sinus ryhtm

b. Pemeriksaan Laboratorium
Hasil pemeriksaan laboratorium pada Nn. Z di jelaskkan pada tabel 3.1.

Tabel 3.1
Hasil pemeriksaan laboratorium Nn. Z di ruang bedah RSD Mayjend
HM Ryacudu Kotabumi Lampung Utara.

Nama
Tanggal No Hasil Nilai normal
Pemeriksaan
1 2 3 4 5
15 Mei 1. SGOT / AST 33 5 – 40 U/L
2019 2. SPGPT / ALT 16 5 – 41 U/L

3. Ureum 15 15 – 39 mg / dl

4. Kreatinin 0,5 P:0,6 - 1,1


5. Glukosa 109 80 - 180 mg/dl
Sewaktu
16 Mei 6. Gol. Darah O
2019 ABO
7. Rhesus P
ositif (+)
8. Waktu 2 menit, 1 – 7 menit
Perdarahan 30 detik
9. Waktu 3 menit, 9,15 menit
Pembekuan 30 detik
10. HbsAg Non
reaktif (-)
25

7. Penatalaksanaan
a. Penatalaksanaan Medis
Berikut ini adalah penatalaksanaan medis yang di berikan pada Nn. Z
di jelaskan pada tabel 3.2

Tabel 3.2
Penatalaksanaan medis diberikan kepada Nn.Z Di Ruang Bedah RSD
Mayjend HM Ryacudu Kotabumi Lampung Utara.

Rabu Kamis Jumat


15 Mei 2019 16 Mei 2019 17 Mei 2019
1 2 3
Infus Ringer Infus Ringer Laktat Infus Ringer Laktat 500
Laktat 500 ml 500 ml 20 tpm ml 20 tpm
20 tpm Cefriaxone Cefriaxone
2 x 1 gr/IV 2 x 1 gr/IV
Ketorolac Ketorolac
3 x 30 ml/IV 3 x 30 ml/IV

8. Data Fokus
Hasil pengkajiian yang di lakukan telah di dapat beberapa data senjang di
jelaskan pada tabel 3.3.

Tabel 3.3
Data fokus pada Nn. Z Di Ruang Bedah RSD Mayjend HM Ryacudu
Kotabumi Lampung Utara.

Data Subjektif Data Objektif


1 2
1. Skala nyeri 4 1. Klien tampak meringis.
2. Klien mengatakan 2. Nyeri tekan pada benjolan.
nyeri saat digerakan 3. Tampak ada benjolan.
3. Nyeri hilang timbul 4. Klien tampak bertanya tanya tentang
pada area benjolan penyakitnya
4. Klien sudah 5. Terpasang infus ringer laktat 500 ml
mengetahui akan 20 tpm
direncanakan operasi 6. Berat badan klien 42 kg
tetapi 7. Tinggi badan klien 120 cm
26

1 2
belum dapat 8. Klien tampak binggung
menjawab dengan 9. Klien tampak menguap
benar saat ditanya 10. Mata klien tampak cekung sekitar
persiapan operasi. mata klien tampak hitam
5. Mengeluh tidakpuas 11. Kekuatan otot 4455 5555
tidur 5555 5555
6. Klien mengatakan
sering mengonsumsi
mie instan
7. Klien sulit tidur

9. Analisi Data
Hasil analisa data yang dapat di tegakkan untuk diagnosa keperawatan di
jelaskan pada tabel 3.4.

Tabel 3.4
Analisa data pada kasus preoperatif soft tissue tumor ganglion terhadap
Nn.Z di ruang bedah RSD Mayjend HM Ryacudu Kotabumi Lampung
Utara tanggal 15 Mei 2019.

No
Data Masalah Etiologi
Dx
1 2 3 4
1. Ds : Nyeri akut Agen pencedera
- Klien fisiologis (penekanan
mengatakan pada benjolan)
nyeri saat
digerakan
Do :
- Klien
mengatakan
nyeri dengan
skala 4
- Nyeri tekan
pada area
benjolan.
27

1 2 3 4
- Klien tampak
meringis
- kekutan otot
4455 5555
5555 5555
2. Ds : Ansietas Kurang terpapar
- Merasa informasi
khawatir dengan
kondisi yang di
hadapi
- Klien sudah
mengetahui
akan
- direncanakan
operasi tetapi
belum dapat
menjawab
dengan benar
saat ditanya
persiapan
operasi
Do :
- Tampak gelisah
- Tampak tegang
Klien tampak
bertanya tanya
tentang
penyakitnya
- Klien tampak
bingung
3. Ds : Gangguan Hambatan lingkungan
- Klien mengeluh pola tidur (kebisingan, suhu,
tidak puas tidur lingkungan)
- Kklien
mengatakan
sering
terbangun saat
tidur
28

1 2 3 4
Do :
- Klien sering
menguap
- Mata klien
tampak cekung

Tabel 3.5
Analisa data pada kasus postoperatif soft tissue tumor ganglion terhadap
Nn.Z di ruang bedah RSD Mayjend HM Ryacudu Kotabumi Lampung
Utara tanggal 16 Mei 2019.

No
Data Masalah Etiologi
Dx
1 2 3 4
1. Ds : Nyeri Akut Agen Pencedera
- Klien mengatakan Fisik (Prosedur
nyeri Invasif)
Do :
- Klien nyeri dengan
skala 7
- Adanya lika insisi
pada pangkal
punggung tangan
kiri
- Klien tampak
meringis

2. Ds : Resiko Infeksi Efek Prosedur


- Klien mengatakan Invasif
nyeri
Do :
- Adanya luka insisi
± 4 cm
29

B. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan prioritas yang dapat ditegakkan berdasarkan


hasil analisa terhadap Nn. Z adalah sebagai berikut :

Diagnosa preoperasi (15 Mei 2019).

1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis (penekanan


pada benjolan) ditandai dengan nyeri dengan skala 4, nyeri saat
digerakan, nyeri saat ditekan dan klien tampak meringis.
2. Ansietas berhubungan dengan kurang terpapar informasi ditandai dengan
merasa khawatir dengan kondisi yang di hadapi, klien sudah mengetahui
akan direncanakan operasi tetapi belum dapat menjawab dengan benar
saat ditanya persiapan operasi, tampak gelisah, tegang, bingung dan
tampak bertanya tanya tentang penyakiitnya.
3. Gangguan pola tidur berhungan dengan hambatan lingkungan
(kebisingan, suhu, lingkungan) ditandai dengan mengeluh tidak puas
tidur, klien mengatakan sering terbangun saat tidur, klien sering
menguap, mata klien tampak cekung.

Diagnosa post operasi (16 Mei 2019)

1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik (prosedur invasif)


ditandai dengan klien mengatakan nyeri dengan skala 7, adanya luka
insisi pada pangkal punggung tangan kiri, klien tampak meringis.
2. Resiko infeksi berhubungan dengan efek prosedur invasif ditandai
dengan klien mengatakan nyeri pada luka insisi, adanya luka insisi pada
pangkal punggung tangan kiri ± 4 cm.
30

C. Rencana keperawatan
Rencana keperawatan terhadap klien Nn. Z di antaranya dijelaskan pada
tabel 3.6.

Tabel 3.6
Rencana Keperawatan pada kasus tumor ganglion terhadap Nn.Z di Ruang
Bedah RSD Mayjend HM Ryacudu Kotabumi
Lampung Utara.

Diagnosa
No Tujuan Rencana Tindakan
Keperawatan
1 2 3 4
1. Nyeri akut Setelah di Manejemen Nyeri
berhubungan lakukan asuhan 1. Lakukan pengkajian
dengan agen keperawatan Nyeri secara
pencedera selama 3 x 24 komprehensif
fisiologis jam Termasuk lokasi,
(penekanan pada diharapkan nyeri durasi, frekuensi,
benjolan)Ditandai menghilang faktor pencetus.
dengan dengan kriteria 2. Gunakan teknik
Ds : hasil : komunikasi terapeutik
- Klien Tingkat nyeri untuk mengetahui
mengatakan 1. Tidak pengalaman nyeri
nyeri dengan melaporkan klien dan sampaikan
skala 4 nyeri penerimaan klien
- Klien 2. Tidak terhadap nyeri
mengatakan meringis 3. Ajarkan penggunaan
nyeri saat 3. Tidak ada teknik non
digerakan ekspresi farmakologi seperti
wajah nyeri relaksasi napas dalam.
Do : 4. Tekanan 4. Kolaborasi dengan
- Nyeri tekan darah dibatas klien, orang terdekat,
pada area normal tim kesehatan untuk
benjolan 5. Pemberian memilih penurunan
- Klien tampak terapi nyeri sesuai dengan
meringis farmakologi kebutuhan.

Pemberian analgesik
1. Tentukan lokasi,
kualitas nyeri
2. Cek intruksi dokter
meliputi
31

1 2 3 4
3. obat, dosis dan
keterlibatan terhadap
klien.
4. Tentukan analgesik
sebelumnya,rute
5. pemberian dan dosis
untuk pengurangan
nyeri yang optimal
6. Monitor tanda tanda
vital

2. Ansietas Setelah di Pengurangan


berhubungan lakukan asuhan Kecemasan
dengan kurang keperawatan 1. Gunakan pendekatan
terpapar informasi selama 3 x 24 yang tenang dan
ditandai dengan jam di harapkan meyakinkan
Ds : perasaan 2. Dorang keluarga
- Merasa ansietas untuk mendampingi
khawatir menghilang klien dengan cara
dengan dengan kriteria yang tepat.
kondisi yang hasil 3. Identifikasi pada saat
di hadapi Tingkat terjadi perubahan
- Klien sudah Kecemasan tingkat kecemasan.
mengetahui 1. Tidak terjadi
akan distres
direncanakan 2. Tidak ada Persiapan pembedahan
Operasi perasaan 1. perkuat pengajaran
- tetapi belum gelisah informasi preoperasi
dapat 3. Wajah tidak 2. pastikan riwayat dan
menjawab tampak pemeriksaan fisik
dengan benar tegang lengkap tercatat
dalam catatan
perkembangan
3. Pastikan bahwa
barang berharga telah
ditempatkan dengan
aman
32

1 2 3 4
Pengajaran perioperatif
1. Menginformasikan
pada klien dan
keluarga untuk
menjadwalkan
tanggal, waktu, dan
lokasi operasi
2. Menginformasikan
pada klien dan
keluarga untuk
menjadwalkan
tanggal, waktu, dan
lokasi operasi
3. Menginformasikan
pada keluarga jadwal,
tanggal, waktu, dan
lokasi operasi

Koordinasi Preoperatif
1. Pertimbangkan
harapan klien
mengenai operasi
2. Dapatkan persetujuan
klien untuk
memverifikasi operasi
3. Menginformasikan
pada klien (jenis
anastesi, diit yang
sesuai, pengosongan
saluran cerna, lab
yang dibutuhkan, area
operasi, terapi
intravena, pakaian
operasi, ruang tunggu
keluarga, trasportasi
menuju ruang operasi)
4. Tujukan pada kelurga
ruang postoperasi dan
ruang tunggu
33

1 2 3 4
3. Gangguan pola Setelah di Peningkatan tidur
tidur berhungan lakukan asuhan 1. Anjurkan klien untuk
dengan hambatan keperawatan memantau pola tidur.
lingkungan selama 3 x 24 2. Sesuaikan lingkungan
(kebisingan, suhu, jam di harapkan misalnya cahaya,
lingkungan) gangguan pola kebisingan,suhu).
Ds : tidur normal 3. Fasilitasi untuk
- Klien dengan kriteria mempertahankan
mengeluh hasil: rutinitas waktu tidur
tidak puas Tidur klien yang biasa di
tidur 1. Jam tidur lakukan.
- klien cukup 4. Memonitor jumlah
mengatakan 2. Kualitas jam tidur klien.
sering tidur baik 5. Diskusikan rencana
terbangun saat 3. Perasaan kepulangan post
tidur segar setelah operasi.
Do : tidur
- Klien 4. Suhu
menguap saat ruangan yang
diajak bicara nyaman
- Mata klien
tampak
cekung

4. Resiko infeksi Setelah di Perawatan Daerah


berhubungan lakukan asuhan (Area) Sayatan
dengan efek keperawatan 1. Monitor sayatan
prosedur invasif selama 3 x 24 untuk tanda dan
ditandai dengan jam di harapkan gejala infeksi
Ds : resiko infeksi 2. Bersihkan daerah
- klien tidak terjadi sekitar sayatan
mengatakan kriteria hasil: dengan mengganti
nyeri pada luka Kontrol Resiko balutan.
insisi : Proses 3. Ajarkan klien cara
Do : Infeksi merawat luka insisi
- Adanya luka 1. Mengetahui selama di rumah
insisi pada tanda dan
pangkal gejala resiko
punggung infeksi
1 2 3 4
34

tangan kiri ± 4 cm 2. Mengetahui 4. Arahkan klien


cara untuk bagaimana
mengontrol meminimalkan
infeksi tekanan pada daerah
3. Asupaan insisi.
protein 5. Arahkan klien dan
terpenuhi. keluarga cara
merawat luka insisi,
termasuk tanda tanda
dan gejala infeksi.
6. Motivasi klien untuk
makanan yang tinggi
protein, tinggi kalori,
dan mudah di
konsumsi.

D. Implementasi dan Evaluasi


Setelah ditegakan rencana keperawatan pada Nn. Z di atas di tampilkan
dalam tabel 3.6.

Tabel 3.7
Catatan perkembangan perioperasi (preoperatif dan postoperatif) dengan
kasus tumor ganglion di ruang bedah RSD Mayjend HM Ryacudu
Kotabumi Lampung Utara

Hari No
Implementasi Evaluasi
tanggal Dx
1 2 3 4
Rabu 1. Tanggal,15 Mei 2019 Tanggal,15 Mei 2019
15 Mei
2019 Jam 19 : 20 WIB S:
- Melakukan Jam 19 : 40 WIB
pengkajian nyeri - Klien mengatakan
secara komprehensif: benjolan sakit bila di
Lokasi nyeri tekan
Durasi menentu - Klien mengatakan
Pencetus nyeri hilang timbul dan
lama
- tidak dapat di pastikan
lama nyeri klien.
1 2 3 4
35

- Menggunakan teknik - Klien mengatakan


komunikasi terapeutik sering mengonsumsi
untuk mengetahui mie instan
pengalaman nyeri. - Skala nyeri klien 4 (0-
10)
Jam, 08 : 30 WIB.
- Memonitor tanda Jam, 10 : 40 WIB.
tanda vital - klien mengatakan
paham cara relaksasi
Jam, 10 : 30 WIB. napas dalam
- Mengajarkan teknik
non farmakologi Jam, 14 : 40 WIB.
- Teknik relaksasi - Klien mengatakan takut
napas dalam akan di lakukan
pembedahan
Jam, 14 : 30 WIB.
- Berkolaborasi dengan O :
klien, orang terdekat, Jam 08 : 30 WIB
tim tenaga kesehatan Tanda tanda vital
untuk memilih - Tekan Darah :120 / 80
penurunan nyeri yang mmHg
di butuhkan klien. - Nadi : 80 x /
- Rencana operasi mnt
untuk menghilangkan - Pernapasan : 20 x
nyeri timbul pada /mnt
benjolan. - suhu : 36 ºC

Jam, 10 : 40 WIB.
- klien tampak
mempraktikan napas
dalam

A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan intervensi
1. Monitor nyeri
secara
komprehensif.
2. Monitor tanda tanda
vital

1 2 3 4
36

3. Kolaborasi dengan
klien
4. Teknik napas dalam

Sumarni VEP

Kamis 1. Tanggal,16 Mei 2019 Tanggal,16 Mei 2019


16 Mei
2019 Jam, 07 : 30 WIB S:
- Melakukan tanda Jam, 08 : 35 WIB
tanda vital klien - Klien sudah mengerti
teknik napas dalam.
Jam, 08 : 30 WIB
- Mengulangi kembali Jam, 13 : 35WIB
cara teknik napas - Klien mengatakan
dalam yang sudah di nyeri luka insisi
ajarkan. - Nyeri klien dengan
skala 7
Jam, 13 : 30 WIB - Klien mengatakan
- Memonitor ulang Nyeri hilang timbul
nyeri lama tidak menentu
- Mengecek Lokasi
nyeri Jam, 19 : 30 WIB
- Menayakan Durasi - Klien tampak tenang.
nyeri
- Menggali pencetus O:
nyeri
Jam, 07 : 30 WIB
Jam, 18 : 00 WIB - Tekanan darah : 120/80
- Berkolaborasi tim mmHg
tenaga kesehatan - Nadi : 70 x/mnt
untuk menghilangkan - Pernapasan : 20 x/mnt
nyeri dengan terapi - Suhu :36 ºC
obatCefriaxone 2 x 1
gr/ IV dan Ketorolac Jam, 08 : 35 WIB
3 x 30 ml/ IV - klien mengulangi tarik
napas dalam

1 2 3 4
37

Jam, 13 : 35WIB
- klien tampak meringis
- adanya luka insisi ± 4
cm

A : masalah teratasi
sebagian

P : lanjutkan intervensi
1. evaluasi nyeri klien
2. kolaborasi
pemberian terapi
obat
3. monitor tanda
tanda vital

Sumarni VEP.

Jumat 1. Tanggal,17 Mei 2019 Tanggal,17 Mei 2019


17 Mei
2019 Jam, 19 : 40 WIB S:
- mengevaluasi nyeri Jam, 19 : 50 WIB
luka insisi. - Klien mengatakan
nyeri hilang timbul
Jam, 20 : 30 WIB pada luka operasi
- Mengecek tanda
tanda vital klien Jam, 09 : 35 WIB
- Klien mengatakan
Jam, 08 : 30 WIB nyeri berkurang dengan
- Memberikan skala nyeri 3
terapi obat - Klien tampak tenang
Cefriaxone 2 x 1
gr/ IV dan O:
Ketorolac 3 x 30 Jam, 09 : 35 WIB
ml/ IV - Klien tampak rileks

1 2 3 4
38

Jam, 20 : 30 WIB
- Tekanan darah : 110/70
mmHg
- Nadi : 75 x/mnt
- Pernapasan : 21 x/mnt
- Suhu :36 ºC

A : tindakan teratasi

P : hentikan intervensi
Klien pulang.

Sumarni VEP.
Rabu 2. Tanggal,15 Mei 2019 Tanggal,15 Mei 2019
15 Mei
2019 Jam, 19 : 40 WIB S:
- Mengunakan Jam, 20 : 00 WIB
pendekatan yang - Klien menceritakan
tenang dan kepada perawat tentang
meyakinkan. penyakitnya.
Dengan komunikasi - Klien mengatakan
yang baik kepada khawatir dengan
klien pembedahan
- Klien merasa binggung
Jam, 20 : 10 WIB
- Menganjurkan Jam 21 : 15 Wib.
keluarga di sisi klien - Klien mengatakan takut
untuk memberikan akan prosedur
motivasi. pembedahan.
- Mengidentifikasi
perubahan kecemasan Jam, 20 : 23WIB
klien - Klien mengatakan
Jam, 20 : 20 WIB cukup jelas apa yang
- Memberikan jadwal telah di sampaikan.
pembedahan Tanggal,
waktu, lamanya

1 2 3 4
39

- lokasi operasi di beri Jam, 21: 00 WIB


tanda. - Klien mengatakan
mulai berpuasa
Jam, 20 : 25 WIB
- Memberi penjelasan O:
anastesi yang di Jam, 20 : 00 WIB
gunakaan - Pasien tampak gelisah
- Diit setelah operasi dengan kondisi saat ini.
- Menganjurkan puasa
sebelum di lakukan Jam 21 : 15 Wib.
pembedahan esakan - Keluarga klien tampak
hari memberi dukungan
- Memberi tahu ruang kepada klien
tunggu operasi dan
setelah selesai operasi A : Masalah belum teratasi

P :Lanjutkan intervensi
1. Evaluasi kembali
kecemasan yang
muncul pada klien
2. Anjurkan dukungan
keluarga untuk
memotiva klien.

Sumarni VEP.
Kamis 2. Tanggal,16 Mei 2019 Tanggal,16 Mei 2019
16 Mei
2019 Jam, 07 : 00 WIB. S:
- mengevaluasi kembali Jam, 07 : 05 WIB.
tanda tanda - Klien mengatakan takut
kecemasan klien akan pembedahan
- dampingi klien
selama prosedur O:
tindakan Jam, 07 : 10 WIB
- Klien tampak
menggunakan pakaian
operasi

1 2 3 4
40

Jam, 07 : 10 WIB Jam, 08 : 15 WIB


- Membatu - klien dan keluarga
menggunakan pakaian menandatangani
operasi persetujuan tindakan
pembedahan
Jam, 08 : 15 WIB
Mempertibangkan Jam, 08 : 20 WIB
harapan mengenai - Klien tampak
operasi mengikuti prosedur
- Meminta persetujuan
klien dan keluarga Jam, 09 : 10 WIB
memverifikasi - Klien tampak tenang.
tindakan pembedahan
Jam, 13 : 00 WIB
Jam, 08 : 20 WIB - Klien tampak tenang
- Memastikan kembali
hasil pemeriksaan Jam, 17 : 10 WIB
fisik lengkap - Lingkungan klien
- Memberikan masukan ramai dengan
informasi kembali pengunjung
mengenai preoperasi
- Memastikan untuk Jam, 21 : 10 WIB
melepaskan barang - Klien tampak rileks
berharga saat operasi
berlangsung A : masalah teratasi

Jam, 09 : 00 WIB P : hentikan intervensi


- Mengantar klien
ke ruang operasi
menggunakan kursi
roda
- Menemani klien Sumarni VEP
sebelum tindakan
operasi

Jam, 13 : 00 WIB
- Menganjurkan
keluarga menemani
klien

1 2 3 4
41

Jam, 17 : 00 WIB
- Mengkondisikan
lingkungan klien

Jam, 21 : 00 WIB
- Menganjurkan
keluarga menemani
klien untuk istirahat
cukup

Rabu 3. Tanggal,15 Mei 2019 Tanggal,15 Mei 2019


15 Mei
2019 Jam, 19 : 15 WIB. S:
- menganjurkan klien Jam, 07 : 30 WIB.
untuk memantau - klien mengatakan
pola tidur tidak puas tidur
- berapa jam tidur - klien mengatakan
klien sering terbangun saat
- berapa kali tidur
terbangun di malam
hari O:
Jam, 07 :30 WIB
Jam, 19 : 20 WIB. - Tidur klien hanya 5
- menyesuaikan jam pada malam hari
lingkungan cahaya, - Klien terbangun 3 kali
kebisingan, suhu. - Klien tampak
- Memberikan selimut menggunakan selimut
untuk kenyamanan saat tidur
klien - Banyak pengunjung
- Cek siklus bangun yang datang
tidur klien
A : masalah belum teratasi

P :Lanjutkan intervensi
1. Evaluasi kembali
siklus tidur klien

1 2 3 4
42

2. Pantau kembali pola


tidur klien
3. Tetap fasilitasi
kebiasaan tidur klien

Sumarni VEP

Kamis 3. Tanggal, 16 Mei 2019 Tanggal, 16 Mei 2019


16 Mei
2019 Jam, 07 : 40 WIB Ds :
- Mengevaluasi berapa Jam, 14 : 40 WIB
kali klien terbangun - Klien mengatakan
gelisah saat tidur
Jam, 07 : 40 WIB
- Menanyakan Jam, 15 : 00 WIB
bagaimana pola tidur - Klien mengatakan tidak
klien nyaman dengan kondisi
- Tetap fasilitasi saat ini.
kebiasaan klien
sebelum tidur Do :
Jam, 15 : 40 WIB
- Tidur klien terganggu
karena nyeri setelah
pembedahan

A : masalah belum teratasi

P : lanjutkan intervensi
1. Catat kembali pola
tidur klien
2. Evaluasi siklus
bangun klien

Sumarni VEP

1 2 3 4
43

Jumat 3. Tanggal, 16 Mei 2019 Tanggal, 17 Mei 2019


17 Mei
2019 Jam, 18 : 40 WIB Ds :
- Menganjurkan Jam, 07 : 00 WIB
untuk mencatat pola - Klien mengatakan
tidur klien istirahat cukup
- Klien mengatakan tidur
Jam, 19 : 00 WIB 6 – 7 jam
- Memonitor jumlah
jam tidur Jam, 07 : 10 WIB
- Klien mengatakan tidur
tepat waktu
- Klien tidak terbangun di
malam hari

Do :
Jam, 07 : 10 WIB
- klien tampak rileks
- mata cekung klien
berkurang
- klien tidak menguap
saat berkomunikasi
- klien fokus diajak
berbicara

A : Masalah Teratasi

P : hentikan intervensi
Klien pulang.

Sumarni VEP

1 2 3 4
44

Kamis 4. Tanggal,16 Mei 2019 Tanggal,16 Mei 2019


16 Mei
2019 Jam, 13 : 40 WIB S:
- Memonitor sayatan Jam, 13 : 45 WIB
untuk melihat tanda - Klien mengatakan
gejala infeksi. nyeri pada luka.
- Klien mengatakan
Jam, 16 : 40 WIB takut menggerakan
- Mengajarkan klien luka operasi.
cara perawatan luka
insisi di rumah. O:
- Mendemonstrasika Jam, 13 : 45 WIB
cara perawatan luka Tampak luka insisi ± 4
di rumah dengan cm.
mengganti balutan 2
hari sekali. Jam, 17 : 00 WIB
- Klien tampak
Jam, 18 : 00 WIB memahami apa yang
- Memberitahu klien sudah diajarkan.
untuk banyak.
- Menganjurkan untuk Jam, 18 : 00 WIB
mengonsumsi makan - Klien tampak
mengandung protein mengonsumsi ikan.
dan karbohidrat
A : masalah belum teratasi

P : lanjutkan intervensi
1. Cek kembali tanda
gejala infeksi
2. Evaluasi kembali
demonstasi
perawatan luka di
rumah
3. Bersihkan daerah
sekitar sayatan
dengan menganti
balutan

Sumarni VEP
1 2 3 4
45

Jumat 4. Tanggal,17 Mei 2019 Tanggal,17 Mei 2019


17 mei
2019 Jam, 07 : 40 WIB S:
- Memeriksa kembali Jam, 07 : 40 WIB
tanda gejala luka pada - Klien mengatakan
area sayatan nyeri pada luka
operasi
Jam, 08 : 20 WIB
- Mengevaluasi Jam, 08 : 25 WIB
kembali - Klien mengatakan
- demonstasikan yang paham yang sudah di
telah diajarkan ajarkan
kemarin
Do :
Jam, 09 : 00 WIB Jam, 09 : 20 WIB
- Membersihkan daerah - Adanya luka insisi ± 4
luka sayatan dengan cm
menganti balutan - Balutan luka klien
Ganti balutan klien sudah diganti
menggunakan cairan
NaCl A : Masalah teratasi
sebagian

P : Hentikan intervensi
Pasien pulang

Sumarni VEP

Anda mungkin juga menyukai