D
I
S
U
S
U
N
Oleh
Salma Monhita
XII-AK
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. Atas segala limpahan rahmat dan karunia-
NYA, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “SISTEM
PERAKITAN MANUAL PADA PRODUK MASSAL”
Taka lupa salawat serta salam kita hanturkan kepada bimbingan kita Nabi
Muhammad SAW beserta keluarganya, para sahabatnya, dan para pengikutnya
sampai akhir zaman. Amin…
Kami menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini, masih cukup
jauh dari kesempurnaan, baik dari segi materi maupun cara penulisannya. Namun
demikian, kami telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang
penulis miliki sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.
Kami sangat berharap, agar makalah ini dapat member manfaat positif bagi
semua pembaca. Saran dan kritik yang konstruktif sangat kmi harapkan, sehingga
kedepannya, makalah ini dapat tersaji menjadi lebih baik lagi.
Penyusun
Salma Monhita
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................. i
A. Kesimpulan .................................................... 5
B. Saran ............................................................ 5
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem Perakitan Manual adalah suatu sistem yang mana proses perakitan suatu
produk nya dikerjakan oleh manusia. Suatu produk dirakit saat lewat melalui jalur
(biasanya berupa konveyor). Setiap komponen dasar berjalan melalui setiap stasiun
dan pekerja menambahkan komponen untuk membuat suatu produk. Sistem transport
material mekanis adalah yang paling sering digunakan untuk memindahkan komponen
dasar sepanjang jalur sampai menjadi produk akhir (produk berpindah dari stasiun ke
stasiun lain). Kecepatan jalur perakitan ditentukan oleh stasiun yang paling lambat.
Kerja dari stasiun yang dapat bekerja lebih cepat sangat dibatasi oleh stasiun yang
paling lambat.
Beberapa stasiun kerja di desain bagi pekerja untuk bekerja secara berdiri,
dimana yang lain bekerja secara duduk. Saat pekerja berdiri , mereka dapat
berpindah disekitar area stasiun untuk melakukan tugas yang diberikan kepada
mereka. Hal ini biasanya untuk perakitan untuk produk yang besar, seperti mobil,
truk, dan aplikasi yang lainnya. Contoh yang sering adalah saat dimana produk
digerakan oleh konveyor pada kecepatan yang konstan melalui stasiun. Pekerja
memulai tugas perakitan dan bergerak sepanjang stasiun sampai tugas nya selesai.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian dan Prinsip Perakitan?
2. Bagaimana Metode Perakitan?
3. Apa saja Macam dan jenis perakitan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Pengertian dan Prinsip Perakitan
2. Untuk mengetahui Metode Perakitan
3. Untuk mengetahui Macam dan jenis perakitan
BAB II
PEMBAHASAN
B. Metode perakitan.
Dalam produksi massal, proses perakitan dapat dilakukan dengan cara otomatis,
misalnya proses pengikatan, pengelingan, pengelasan, penyekrupan, dan lain-lain
dalam urutan rangkaian proses produksi. Hal itu dilakukan untuk mendapatkan hasil
pada setiap produk dengan bentuk yang standar.
Dalam perakitan terdapat beberapa metode yang dapat diterapkan sesuai
dengan kebutuhan. Metode-metode tersebut adalah :
a. Metode perakitan yang dapat ditukar tukar.
Pada metode ini, bagian-bagian yang akan dirakit dapat ditukarkan satu sama lain
( interchangeable ), karena bagian tersebut dibuat oleh suatu pabrik secara
massal dan sudah distandarkan baik menurut ISO, DIN, JIS, dan lain sebagainya.
Keuntungan bila kita menggunakan bagian atau komponen yang telah
distandarkan adalah waktu perakitan komponen yang lebih cepat dan dalam
penggantian komponen yang rusak dapat diganti dengan komponen yang sejenis
yang ada di pasaran. Akan tetapi tetap mempunyai kerugian yaitu kita harus
membeli komponen tersebut dengan harga yang relatif lebih mahal.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam metode manual, unit dari produk dipindahkan dari stasiun ke stasiun lain
dengan tangan. Sedangkan dengan sistem mekanis berarti menggunakan sistem
mekanis untuk memindahkan unit produk ( biasanya berupa konveyor).
Beberapa stasiun kerja di desain bagi pekerja untuk bekerja secara berdiri,
dimana yang lain bekerja secara duduk. Saat pekerja berdiri , mereka dapat
berpindah disekitar area stasiun untuk melakukan tugas yang diberikan kepada
mereka. Hal ini biasanya untuk perakitan untuk produk yang besar, seperti mobil,
truk, dan aplikasi yang lainnya. Contoh yang sering adalah saat dimana produk
digerakan oleh konveyor pada kecepatan yang konstan melalui stasiun. Pekerja
memulai tugas perakitan dan bergerak sepanjang stasiun sampai tugas nya selesai.
Lalu kembali lagi ke unit yang selanjutnya dan mengulangi kembali tugasnya. Untuk
perakitan produk yang lebih kecil (seperti peralatan elektronik, dan perakitan bagian
komponen kecil dari produk besar), stasiun kerja biasanya di desain agar pekerja
dapat duduk saat mereka melakukan pekerjaan. Hal ini lebih nyaman dan lebih sedikit
menimbulkan kelelahan pada pekerja dan secara lebih luas lebih presisi dalam
merakit.
B. Saran
Saran yang diberikan untuk proses perencanaan produksi yaitu sebagai Selaku
penyusun memberikan beberapa saran sebagai berikut:
a. Sebelum melakukan proses perakitan, sebaiknya dilakukan latihan terlebih dahulu
agar tidak terjadi kesalahan dalam prosesnya.
b. Dalam perhitungan dibutuhkannya ketelitian dalam mengolah data-data, agar
tidak terjadi kesalahan dalam perhitungan