Zainuddin FSH
Zainuddin FSH
Skripsi
Oleh :
Zainuddin
204044103065
SKRIPSI
Diajukan Untuk memenuhi persyaratan memperoleh
Gelar Sarjana Hukum Islam (SHI)
Oleh :
Zainuddin
204044103065
Di bawah bimbingan
Panitia Ujian
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya
atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia
menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Zainuddin
KATA PENGANTAR
ungkapan puj dan puji serta rasa syukur atas karunia yang tak terhingga yang
diberikan Allah SWT, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
juga pada keluarga, sahabat dan ummatnya yang senantiasa mengikuti jejak dan
Dalam penulisan skripsi ini, tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang penulis
kesungguhan, kerja keras dan kerja cerdas disertai dukungan dan bantuan dari
berbagai pihak, baik yang langsung maupun tidak langsung, segala kesulitan dapat
teratasi dengan sebaik-baiknya yang pada akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan.
Oleh sebab itu, sudah sepantasnyalah pada kesempatan kali ini penulis ingin
1. Prof. Dr. H. Amin Suma. SH. MA. MM., Selaku Dekan Fakultas Syari’ah
iv
2. Drs. H. A. Basiq Jalil. SH. MA., dan Bapak Kamarusdiana. S. Ag. MH.,
skripsi.
3. Drs. Djawahir Hejazziey. SH. MA., dan Bapak. Drs. Ahmad Yani, M.
Ag., sebagai Ketua Kortek dan sekertaris Kordinator Teknisi program Non
Reguler.
6. Bapak dan Ibu Dosen, terima kasih atas segala ilmu dan pengetahuannya
v
yang telah banyak membantu dalam pengadaan referensi-referensi sebagai
tinggi.
10. Seseorang yang beberapa bulan ini hadir menemaniku, menjadi teman,
11. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, terimakasih
Akhirnya penulis berharap semoga amal baik dari semua pihak yang telah
membimbing dan membantu penulis mendapat balasan yang berlimpah ruah dari
Allah SWT. Dan semoga karya sederhana ini dapat bermanfaat bagi penulis dan
Penulis
vi
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................... ii
KATA PENGANTAR................................................................................. iv
vii
BAB III DISKRIPSI PENGADILAN AGAMA KOTA BOGOR............. 41
A. Kesimpulan ............................................................................. 75
B. Saran ....................................................................................... 76
LAMPIRAN ............................................................................................... 79
viii
BAB I
PENDAHULUAN
Perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dan wanita
sebagai suami-istri dengan tujuan membentuk keluarga yang bahagia dan kekal
berlainan jenis dan bukan sebagai sarana pemuas nafsu saja, akan tetapi lebih dari
itu dengan kata lain Islam menjadikan perkawinan sebagai suatu lembaga yang
suci. Pernyataan ini dibuktikan dari tata cara pelaksanaan perkawinan, tata cara
Tahun 1974 tentang Perkawinan adalah membentuk keluarga yang bahagia dan
batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan
1
Lihat Undang-Undang No. 1 Pasal 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan
2
Kamal Mukhtar, Asas-Asas Hukum Islam Tentang Perkawinan, (Jakarta: Bulan Bintang 1993),
hal 157.
1
2
Ketuhanan Yang Maha Esa,”untuk itu poin 4 huruf a menyatakan suami istri
terjadinya salah paham antara suami istri, salah seorang atau kedua-duanya tidak
melainkan ikatan suci yang terkait dengan keyakinan dan ke Imanan kepada Allah
SWT. Dengan demikian ada dimensi Ibadah dalam sebuah perkawinan. Untuk itu
perkawinan harus di pelihara dengan baik sehingga dapat abadi dan apa yang
selama-lamanya yang dipilih oleh rasa kasih sayang dan saling cinta mencintai.
3
Ahmad Rofiq, Hukum Islam di Indonesia, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada), cet-6., hal.
268.
4
Kamal, Asas-Asas Hukum Islam Tentang Perkawinan, hal.145.
5
Amiur Nurddin dan Azhari Akmal Tarigan, Hukum Perdata Islam di Indonesia Studi Kritis
Perkembangan Islam dari Fiqh.UU No. 1/1974 Sampai KHI, (Jakarta: Kencana, 2006), cet.ke-3, h.
2006.
6
Kamal, Asas-Asas Hukum Islam Tentang Perkawinan, hal.144.
3
Islam sebagai agama yang inklusif dan toleran memberi jalan keluar,
ketika suami istri yang tidak dapat lagi meneruskan perkawinan, dalam arti
adanya ketidak cocokan pandangan hidup dan percecokan rumah tangga yang
tidak bisa di damaikan lagi. Maka Islam memberi jalan keluar yang dalam istilah
Istri bercerai tentaunya dengan alasan-alasan tertentu, kendati percerain itu sangat
permintaan si Istri. Perceraian yang dilakukan atas permintaan Istri di sebut Cerai
Gugat.8
berupa uang atau barang kepada suami dari pihak istri sebagai imbalan penjatuhan
talak cerai gugat pemberian hak yang sama bagi wanita untuk melepaskan diri
dari ikatan perkawinan yang dianggap sudah tidak ada kemaslahatan sebagai
imbalan hak talaknya, dan menyadarkan bahwa istripun mempunyai hak yang
sama untuk mengakhiri perkawinan. Artinya dalam situasi tertentu istri yang
7
Muhammad Daud Ali, Hukum Islam dan Pandangan Agama, (Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2002), cet.ke-2, h.102.
8
Syekh Mahmudunnasair, Islam Konsepsi dan Sejarahnya, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
1991), h.509.
4
sangat tersiksa akibat ulah Suami mempunyai hak menuntut cerai dengan Imbalan
sesuatu.9
kasih sayang seolah-olah tidak akan menjadi pudar, bahkan bisa hilang berganti
dengan kebencian. Kalau kebencian telah datang dan suami istri tidak dengan
sungguh hati mencari jalan keluar dan memulihkan kembali kasih sayangnya,
akan berakibat negatif bagi anak keturunanya. Oleh karena itu, upaya
memulihkan kembali kasih sayang merupakan suatu hal yang perlu dilakukan.
Memang benar kasih sayang itu beralih menjadi kebencian, akan tetapi pula perlu
diingat bahwa kebencian itu kemudia bisa pula kembali menjadi kasih sayang.10
Akan tetapi yang terjadi di daerah Pengadilan Agama Bogor mengenai perceraian
yang diajukan oleh istri mengenai gugatan cerai yang sedang hamil masih bisa
tangga pada zaman sekarang ini, sering terjadi berbagai macam kasus perceraian
9
Rahmat Hakim, Hukum Perkawinan Islam, (Bandung: Pustaka Setia, 2000), cet.ke-1, h.172.
10
Satria Efendi M. Zein, Problematiaka Hukum Keluarga Islam Kontemporer “Analisis
Yurisprudensi dengan Pendekatan Ushuliyyah”, diterbitkan atas kerja sama Fakultas Syariah dan
Hukum UIN Jakarta dan Balitbang Depag R.I, (Jakarta: Prenada Media, 2004), Cet. 1, h. 96-97.
5
tentang perkara Cerai Gugat Istri Hamil, maka dari itu penulis mengambil objek
Pengadilan Agama Bogor, karena latar belakang di atas penulis mengambil judul
532/Pdt.G/2008/PA.Bgr)” .
1. Pembatasan Masalah
yaitu “Penyelesaian Cerai Gugat Istri Hamil di Pengadilan Agama Kota Bogor”.
2. Perumusan Masalah
sebagai berikut. Pada dasarnya dalam masalah Kitab-kitab Fiqih perceraian isteri
yang hamil, tidak bisa diterima untuk ditetapkan di Pengadilan Agama, akan
tetapi pada kenyataanya penyelesaian cerai gugat isteri hamil diterima dan diputus
dijelaskan secara jelas, akan tetapi dalam masalah Fiqih tidak memperbolehkan
perceraian yang dilakukan istri hamil. Agar lebih terperinci, rumusan tersebut
berikut :
2. Untuk mengtahui apa pengaruh terhadap istri yang menggugat cerai dalam
keadaan hamil
2. Dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan yang lebih utama tentang
No.532/Pdt.G/2008/PA.Bgr.
D. Metode Penelitian
Dalam upaya mendapatkan data yang akurat, lengkap dan obyektif. Untuk
1. Jenis penelitian
melakukan penelitian tehadap data kepustakaan, pendapat para ahali dan teori
yang terkait dengan pembahasan masalah atau disebut dengan data skunder.
Yang bersifat deskriftif analisis, yaitu memberikan data seteliti mungkin yang
E. Sistematika Penulisan
suatu masalah.
Bab kedua yaitu tentang prosedur cerai gugat di Pengadilan Agama, Bab
Bab keempat mengenai analisis putusan Cerai Gugat Istri Hamil, yang
meliputi: Putusan Cerai Gugat Istri Hamil di Pengadilan Agama Kota Bogor
Bab kelima ini merupakan bagian akhir yaitu penutup dari isi
keseluruhan skripsi dan meliputi kesimpulan yang merupakan jawaban dari pokok
pembahasan ini.
BAB II
1. Pengertian perceraian
Pengertian perceraian diambil dari kata talak dapat dilihat pada dua
segi yaitu dari segi bahasa dan istilah, menurut bahasa talak adalah
pihak dalam perkawinwn itu. Dan talak menurut Imam Taqiyudin adalah
perkawin dapat disebabkan karena perceraian baik itu karena cerai talak
maupun cerai gugat. Talak merupakan hak cerai suami terhadap isterinya
apabila sudah tidak ada kecocokan diantara keduanya dan tidak mungkin lagi
1
Sayyid Sabiq, Fiqih Sunnah, (Bairut : Daar Al-Ihya, 1993), jilid 2, cet,ke-4. h.206.
2
Amir Syarifudin, Hukum Perkawinan Islam di Indonesia antara Ffiqih Munakahat dan
Undang-undang Perdata, (Jakarta: Prenada Media 2006), cet, ke-1, h.198.
10
11
kemungkinan terjadi kesalah pahaman antara suami isteri, atau salah satu
yang demikian akan menimbulkan percerain yang lebih besar dan meluas
3
Kompilasi Hukum Islam, Tim Redaksi Nuansa Aulia,(Bandung: Nuansa Aulia. 2008), cet1.
4
Kamal Muhtar, Asas-asas Hukum Islam Tentang Perkawinan, hal-145
5
Ibid hal-145
12
ß ,»n=©Ü9$# Èb$s?§•sD ( 88$|¡øBÎ*sù >$rá•÷èoÿÏ3 ÷rr& 7xƒÎŽô£s? 9`»|¡ômÎ*Î/ 3 Ÿwur ‘@Ïts† öNà6s9 br& (
#rä‹è{ù's? !$£JÏB £`èdqßJçF÷•s?#uä $º«ø‹x© HwÎ) br& !$sù$sƒs† žwr& $yJŠÉ)ムyŠr߉ãm «!$# ( ÷bÎ*sù
÷LäêøÿÅz žwr& $uK‹É)ムyŠr߉ãn «!$# Ÿxsù yy$oYã_ $yJÍköŽn=tã $uK‹Ïù ôNy‰tGøù$# ¾ÏmÎ/ 3 y7ù=Ï? ߊr߉ãn
«!$# Ÿxsù $ydr߉tG÷ès? 4 `tBur £‰yètGtƒ yŠr߉ãn «!$# y7Í´¯»s9'ré'sù ãNèd tbqãKÎ=»©à9$# ÇËËÒÈ
Artinya : “Talak (yang dapat dirujuki) dua kali. setelah itu boleh rujuk
lagi dengan cara yang ma'ruf atau menceraikan dengan cara yang baik.
tidak halal bagi kamu mengambil kembali sesuatu dari yang Telah kamu
berikan kepada mereka, kecuali kalau keduanya khawatir tidak akan
dapat menjalankan hukum-hukum Allah. jika kamu khawatir bahwa
keduanya (suami isteri) tidak dapat menjalankan hukum-hukum Allah,
Maka tidak ada dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh
isteri untuk menebus dirinya. Itulah hukum-hukum Allah, Maka janganlah
kamu melanggarnya. barangsiapa yang melanggar hukum-hukum Allah
mereka Itulah orang-orang yang zalim
[Al-Baqarah:299]
Yaitu “isteri Tsabit bin Qais bin Syams bernama Jamilah datang
dengan keadaan suaminya “ya Rasullah”, tersebut Tsabit bin Qais saya
Al-Hadis yang diriwayatkan oleh Abu Daud Ibnu Majah dan Al-
:
( )
Artinya: “Dari Ibnu Umar ra : berkata bahwasanya nabi bersabda:
sesuatu perbuatan yang halal yang paling dibenci allah adalah talaq
(perceraian)”. (HR. Abu Daud, Ibnu Majah dan Al-Hakim dari Ibnu
Umar).
6
Sayyid Imam Muhammad bin Ismail Al-Kahlani dan As-Shan’an Ma’ruf Bil-Amir
“Subulussalam” (maktabah ad-dahlan jilid III), hal-166.
7
Ahmad Rofiq, Hukum Islam di Indonesia, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada 1998), cet-
6., hal. 269.
14
kepada suami. Ini dilarang, kecuali jika keduanya atau salah satunya
Hal ini bisa muncul karena adanya ketidaksukaan dalam pergaulan rumah
tangga, bisa jadi karena jeleknya akhlak atau bentuk fisiknya. Demikian
cerai) bagi wanita, apabila sang isteri membenci akhlak suaminya atau
8
Fathul Bari, 9/318. Penulis: Ust Kholid Syamhudi. Jum’at, 01 Februari 2008.
9
Taudhihul Ahkam Min Bulughul Maram, 5/469, Penulis: Ust Kholid syamhudi. Jum’at, 01 Februari
2008.
15
dengan jalan gugatan cerai, maka Al-Khuluk itu batil, dan tebusannya
asalnya jika khuluk tidak dilakukan dengan lafazh talak, karena Allah
$yg•ƒr'¯»tƒ z`ƒÏ%©!$# (#qãYtB#uä Ÿw ‘@Ïts† öNä3s9 br& (#qèOÌ•s? uä!$|¡ÏiY9$# $\dö•x. ( Ÿwur £`èdqè=àÒ÷ès?
“Semua wanita yang minta cerai (gugat cerai) kepada suaminya tanpa
alasan, maka haram baginya aroma surga” [HR Abu Dawud, At-
Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad, dan dishahihkan Syaikh Al-Albani
dalam kitab Irwa’ul Ghalil,11
Sunnah
Wajib
10
Ust Kholid Syamhudi. Jum’at, 01 Februari 2008, Shahih Fiqh Sunnah, 3/342 No. 2035.
11
Shahih Fqh Sunnah, 3/342 No. 2035, Penulis: Ust Kholid Syamhudi. Jum’at, 01 Februari 2008.
17
dalam keadaan seperti itu, seorang wanita wajib untuk meminta dari
Yaitu “isteri Tsabit bin Qais bin Syams bernama Jamilah datang
dengan keadaan suaminya “ya Rasullah”, tersabut Tsabit bin Qais saya
12
Sayyid Imam Muhammad bin Ismail Al-Kahlani dan As-Shan’an Ma’ruf Bil-Amir
“subulussalam” (maktabah ad-dahlan jilid III), hal-166.
18
Al-Hadis yang diriwayatkan oleh Abu Daud Ibnu Majah dan Al-
:
( )
Artinya: “Dari ibnu umar ra : berkata bahwasanya nabi bersabda:
sesuatu perbuatan yang halal yang paling dibenci allah adalah talaq
(perceraian)”. (HR. Abu daud, ibnu majah dan al-hakimi idar ibnu umar).
B. Macam-Macam Perceraian
hubungan perkawinan dapat terjadi karena: talak, khuluk, syikak, fasakh; taklik-
talak, dzihar, lian,ila, tafwid dan riddah.: berikut ini akan penulis jelaskan secara
13
Ahmad Rofiq, Hukum Islam di Indonesia, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada 1998), cet-
6., hal. 269.
19
1. Talak
pasala 117 KHI, talak adalah ikrar suami di hadapan sidang Pengadilan
berikut:
1. Talak raj`i (pasal 118 KHI) adalah talak kesatu atau kedua dimana suami
a) Talak ba`in sugra (pasal 118 KHI). adalah talak yang tidak boleh
b) Talak ba`in kubra (pasal 119) adalah talak yang terjadi untuk ketiga
kalinya. Talak ini tidak boleh di rujuk dan tidak dapat di nikahkan
3. Talak sunni (pasal 121 KHI) adalah talak yang di perbolehkan, yaitu talak
yang di jatuhkan terhadap isteri yang sedang suci dan tidak dicampuri
4. Talak bid`I (pasal 122 KHI) adalah talak yang dilarang, yaitu talak yang di
jatuhkan kepada istri pada saat istri sedang haid atau istri dalam keadaan
2. Khuluk
suami isteri yaitu dengan jatuhnya talak satu dari suami kepada isteri dengan
tebusan harta atau uang dari pihak isteri yang menginginkan cerai dengan
khuluk, tersebut.15
229
ß,»n=©Ü9$# Èb$s?§•sD ( 88$|¡øBÎ*sù >$rá•÷èoÿÏ3 ÷rr& 7xƒÎŽô£s? 9`»|¡ômÎ*Î/ 3 Ÿwur ‘@Ïts† öNà6s9 br&
(#rä‹è{ù's? !$£JÏB £`èdqßJçF÷•s?#uä $º«ø‹x© HwÎ) br& !$sù$sƒs† žwr& $yJŠÉ)ムyŠr߉ãm «!$# ( ÷bÎ*sù ÷LäêøÿÅz
žwr& $uK‹É)ムyŠr߉ãn «!$# Ÿxsù yy$oYã_ $yJÍköŽn=tã $uK‹Ïù ôNy‰tGøù$# ¾ÏmÎ/ 3 y7ù=Ï? ߊr߉ãn «!$# Ÿxsù
Artinya : ”Talak (yang dapat dirujuki) dua kali. Setelah itu boleh rujuk lagi
dengan cara yang ma’ruf atau menceraikan dengan cara yang baik. Tidak
halal bagi kamu mengambil kembali sesuatu dari yang Telah kamu berikan
kepada mereka. Kecuali kalau keduanya khawatir tidak akan dapat
menjalankan hukum-hukum Allah. Jika kamu khawatir bahwa keduanya
14
Kompilasi Hukum Islam, Tim Redaksi Nuansa Aulia,(Bandung: Nuansa Aulia. 2008)
15
Sayuti Talib, Hukum Keluarga Indonesia,(Jakarta :UI Prees, 1974), cet ke-2, h. 115.
21
(suami isteri) tidak dapat menjalankan hukum-hukum Allah, Maka tidak ada
dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untukmenebus
dirinya.16Itu hukum-hukum Allah, maka janganlah kamu melanggarnya.
barang siapa yang melanggar hukum-hukum Allah mereka Itulah orang-
orang yang zalim”. (Q.S.Al-Baqarah:229)
3. Syikak
dan pertengkaran, menjadi dua pihak yang tidak mungkin dipertemukan dan
Adapun dasar adanya syikak yaitu firman Allah surat An-Nisa ayat 35:
÷bÎ)ur óOçFøÿÅz s-$s)Ï© $uKÍkÈ]÷•t/ (#qèWyèö/$$sù $VJs3ym ô`ÏiB ¾Ï&Î#÷dr& $VJs3ymur ô`ÏiB !$ygÎ=÷dr& bÎ)
!#y‰ƒÌ•ãƒ $[s»n=ô¹Î) È,Ïjùuqムª!$# !$yJåks]øŠt/ 3 ¨bÎ) ©!$# tb%x. $¸JŠÎ=tã #ZŽ•Î7yz ÇÌÎÈ
16
Ayat inilah yang menjadikan dasar hukum khulu’ dan penerimaan iwadl Khulu yaitu
permintaan cerai kepada suami dengan pembayaran yang disebut iwadl. Al-Qur’an dan terjemahnya,
Departemen Aganma Republik Indonesia.
17
Abd. Rahman Ghazaly, Fikih Munakahat, (Bogor: Kencana,2003),hal.241.
22
4. Fasakh
perceraian yang disebabkan oleh timbulnya hal-hal yang dianggap berat oleh
suami atau isteri atau keduanya sehingga mereka tidak sanggup untuk
permintaan salah satu pihak) oleh hakim agama karena salah satu pihak
menemukan celah pada pihak lain atau merasa tertipu atas hal-hal yang belum
perceraian, karena itu pihak penggugat dalam perkara fasakh ini haruslah
5. Taklik Talak
misalnya: ”Engkau tertalak apabila engkau pergi dari rumah ini tanpa ijin
saya” atau ucapan lain yang semacam itu. Jika si isteri meninggalkan rumah
18
Kamal Muhtar, Asas-asas Hukum Islam Tentang Perkawinan, hal.194.
19
Ibid, Asas-asas Hukum Islam Tentang Perkawinan, hal.196.
23
ÈbÎ)ur îor&z•öD$# ôMsù%s{ .`ÏB $ygÎ=÷èt/ #·—qà±çR ÷rr& $ZÊ#{•ôãÎ) Ÿxsù yy$oYã_ !$yJÍköŽn=tæ br& $ysÎ=óÁãƒ
Tiga macam perbuatan hukum zihar, ila’ dan li’an adalah perbuatan
kata atau sumpah yang tidak secara langsung berisi ungkapan yang
tidak bersedia lagi menggauli isterinya. Sedangkan ila’ juga merupakan orang
setelah mengucapkan persaksian empat kali oleh diri sendiri yang dikuatkan
oleh sumpah dengan menyebut nama Allah yang dilakukan oleh suami isteri
20
Ibid, Asas-asas Hukum Islam Tentang Perkawinan, hal.227.
24
tersebut, karena salah satu pihak bersikeras menuduh pihak yang lain
melakukan perbuatan zina, atau suami tidak mengakui anak yang sedang
dikandung atau dilahirkan oleh isterinya sebagai anaknya dan pihak yang lain
tûïÏ%©!$#ur tbqãBö•tƒ öNßgy_ºurø—r& óOs9ur `ä3tƒ öNçl°; âä!#y‰pkà- HwÎ) öNßgÝ¡àÿRr& äoy‰»ygt±sù óOÏdωtnr&
7. Murtad
Murtad ialah keluar dari Agama Islam, baik pindah Agama lain atau
agama Islam menghadapi secara extrim orang-orang yang keluar dari agama
keluar dari agama Islam mereka berada dipihak orang yang menentang agama
suami atau isteri dapat dijadikan alasan oleh pihak yang lain untuk bercerai.
membedakan antara cerai talak dengan cerai gugat. Cerai gugat diajukan oleh
pihak isteri, sedangkan cerai talak diajukan oleh pihak suami ke Pengadilan
dengan memohon agar diberi izin untuk mengucapkan ikrar talak kepada
a. Cerai Talak
Agama Kecamatan. Cerai talak baru diatur secara rinci dalam Peraturan
Agama lebih mempertegas lagi tentang keberadaan cerai talak ini. Jadi
22
Kamal Muhtar, Asas-asas Hukum Islam Tentang Perkawinan, h.202.
26
tonggak sejarah dimana cerai talak ini secara resmi diatur dalam peraturan
tersendiri.23
Pengadilan Agama hanya memutuskan untuk memberi izin ikrar talak jika
23
Abdul Manan, Aneka Masalah Hukum Islam di Indonesia, hal.17.
27
isteri tersebut tidak mungkin lagi untuk didamaikan dan menjadi rukun
b. Cerai Gugat
berikut:
antara suami isteri tersebut, selama ada alat-alat bukti yang dapat
Sepakat para ahli fiqih bahwa isteri yang dapat dikhuluk ialah
isteri yang mukallaf dan telah terikat dengan aqad nikah yang sah
3) Iwadh
iwadl belum diberikan oleh pihak isteri kepada pihak suaminya, maka
27
Kamal Muhtar, Asas-asas Hukum Islam Tentang Perkawinan, hal.170.
28
Kamal, Asas-asas Hukum Islam Tentang Perkawinan, hal.170.
29
masa haidh, pada masa nifas, pada masa suci yang belum dicampuri
dan sebagainya.29
3) Petitum perceraian
29
Ibid, Asas-asas Hukum Islam Tentang Perkawinan, hal.172.
30
Mukti Arto, Peraktek Perkara Perdata Pada Pengadilan Agama, (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 1996), Cet,Ke-1, hal.219.
30
diatur dalam penjelasan pasal 39 ayat (2) UU Nomor 1 Tahun 1974, pasal
Islam. 31
31
Mukti Arto, Praktek Perkara Perdata Pada Pengadilan Agama,hal.219.
31
Peradilan Agama).32
4. Pemanggilan Pihak-pihak
5. Pemeriksaan
32
Ibid, Peraktek Perkara Perdata Pada Pengadilan agama, h,.220.
33
Mukti Arto, Peraktek Perkara Perdata Pada Pengadilan agama, hal.220.
34
Abdul Manan dan Fauzan, Pokok-pokok Hukum Perdata Wewenang Peradilan Agama,
(Jakarta :PT. RajaGrafindo Persada, 2005), Cet. Ke-5, hal.63.
32
6. Kumulasi Perkara
a. Gugatan soal penguasaan anak, nafkah anak, nafkah isteri dan harta
7. Upaya Perdamaian
8. Gugat Provisionil
35
Abdul Manan dan Fauzan, Pokok-pokok Hukum Perdata Wewenang Peradilan Agama, hal.
66.
36
Mukti Arto, Praktek Perkara Perdata Pada Pengadilan Agama, (Yogyakarta, Pustaka
Pelajar 1996), h.221
33
Perkawinan);
Berita Acara Persidangan. Ijin untuk tidak tinggal dalam satu rumah
diberikan oleh Hakim dalam persidangan dan dicatat dalam Berita Acara
Persidangan;
Pengadilan dapat :
pendidikan anak.
9. Pembuktian
37
Mukti Arto, Praktek Perkara Perdata Pada Pengadilan Agama, (Yogyakarta, Pustaka
Pelajar 1996), h. 222.
34
sedangkan:
4. Upaya peneguhan alat bukti tidak mungkin lagi diperoleh baik dari
Peradilan Agama). Dalam hal gugatan cerai karena alasan zina tidak
lamanya;
Pengadilan, dan isteri saya tersebut memberikan uang tebusan sebesar Rp.
harus membuktikan :
suami;
38
Abdul Manan dan Fauzan, Pokok-pokok Hukum Perdata Wewenang Peradilan Agama, hal.
58.
36
lawan baik karena verstek ataupun karena ada pengakuan dari Tergugat,
lainnya39.
10. Putusan
bahwa:
39
Mukti Arto, Praktek Perkara Perdata Pada Pengadilan Agama, (Yogyakarta, Pustaka
Pelajar 1996), h. 222
37
1) Penyebab perceraian itu timbul dari suami atau tidak dapat diketahui
disatukan kembali dimana suami isteri sudah tidak mungkin lagi dapat
1989 Tentang Peradilan Agama pasal 89 ayat (1) dan (2) yang berbunyi :
atau pemohon.
40
Mukti arto, Praktek Perkara Perdata Pada Pengadilan Agama, (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 1996), h.222.
38
putusan akhir.41
tersebut dicatat pada bagian bawah putusan cerai dan pada Register Induk
bahwa putusan cerai telah memperoleh kekuatan hukum tetap dan dengan
41
Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 jo Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 Tentang
Perubahan Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama.
42
Mukti arto, Praktek Perkara Perdata Pada Pengadilan Agama, h. 224.
39
para pihak, memberikan akta cerai sebagai bukti cerai kepada para pihak
demikian itu mengakibatkan kerugian bagi bekas suami atau isteri atau
D. Akibat Perceraian
43
Ibid.
44
Mukti Arto, Peraktek Perkara Perdata Pada Pengadilan agama, (Yogyakarta. Pustaka
Pelajar, 1996), Cet. Ke-1, hal. 225.
40
(perjanjian suci). Oleh karena itu, apabila perkawinan putus atau terjadi
perceraian, tidak begitu saja selesai urusannya, akan tetapi ada akibat hukum yang
1. Karena talak ialah timbulnya masa iddah dan selamanya masa iddah, Isteri
boleh dirujuk.
2. Kompilasi Hukum Islam pasal 153 (1): Bagi seorang Isteri yang putusnya
3. Kompilasi Hukum Islam pasal 155: Waktu iddah bagi wanita yang putus
1. Memberikan Mut’ah yang layak kepada bekas isterinya baik berupa uang atau
2. Memberi Nafkah, maskah dan kiswah kepada bekas isteri selama dalam
iddah, kecuali bekas isteri telah dijatuhi talak bain atau nusyyuz dan dalam
45
A. Rahman I. Doi, Penjelasan Lengkap Hukum-Hukum Allah (syari’ah), (Jakarta:
RajaGrafindo Persada 2002), Cet, Ke-1, h.225.
41
3. Melunasi mahar yang masih berhitung seluruhnya, dan separuh apabila qabla
al dukhul
21 Tahun. 46
Jika perceraian tersebut karena Khuluk maka, seperti yang tertera didalam
Kompilasi Hukum Islam pasal 161, akan mengurangi jumlah talak dan tidak
dapat dirujuk. Dan apabila karena lian maka perkawinan itu putus untuk
karena perceraian yang terdapat dalam Kompilasi Hukum Islam pasal 156 adalah:
oleh:
b. Ayah
46
Kompilasi Hukum Islam. Tim Redaksi Nuansa Aulia,(Bandung: Nuansa Aulia. 2008), cet1.
h,46.,
42
jasmani dan rohani anak, meskipun biaya nafkah dan hadhanah telah dicukupi
hadhanah pula.
4) Semua biaya hadhanah dan nafkah anak menjadi tanggung jawab ayah
Pengadilan Agama memberikan putusanya berdasarkan huruf (a), (b), (c), (d).
47
Ibid, h.72-73.
BAB III
tentang perkawinan serta penegasan ulang yang terdapat dalam pasal 44 UU No.
Peradialan Agama.2
1. Peradilan Umum
2. Peradilan Agama
3. Peradialan Militer
atau cara bagaimana bertindak di muka Pengadilan Agama dan bagaimana cara
2
Yahya Harahap, Kedudukan Kewenangan dan Acara Peradialan Agama UU No.7 Tahun
1989,(Jakarta: sinar Grafika,2007),h.10.
3
Ibid ,h . 10.
Pasal 54 Undang-undang No. 7 Tahun 1989 tentang Pengadilan Agama
Peradilan Agama adalah Hukum Acara Perdata yang berlaku pada Pengadilan
dalam lingkungan Peradilan Umum, kecuali yang telah diatur secara khusus
dan sebaliknya berlaku hukum acara perdata umumnya. Hukum acara ini meliputi
biaya perkara serta pelaksanaan putusan. Hakim harus menguasai hukum acara
152 dengan nama Raad Agama Penghulu Landraad. Kemudian terjadi perubahan
Kelurahan Tanah Sareal, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, menempati bekas
4
Mukti Arto, Praktek perkara Perdata Pada Pengadilan Agama, (Yogyakarta, Pustaka
Pelajar 1996),h.9.
kantor Departemen Tenaga Kerja kurang lebih seluas 600 m2 yang berdiri diatas
Pengadilan Agama Bogor kurang lebih berjarak dua kilometer dari kantor
Walikota Bogor dan empat kilometer dari terminal bus Baranangsiang Bogor.5
simbolis. Selanjutnya pada tahun 1988 kantor kabupaten bogor pindah di jalan
Bogor.
perkara yang diajukan kepadanya (Ps. 2 ayat (1) Uundang-undang. No. 14/1970)
Agama, Khususnya pasal 1,2,49 dan penjelasan umum angka 2, serta peratuaran
Tentang Perkawinan, PP No. 28/1977 Tentang, Inpres No. 1 Tahun 1991 tentang
Kompilasi Hukum Islam, Permenag. No. 2 Tahun 1987 tentang Wali Hakim,
6
Panitra Pengadilan Agama Bogor, Data Yuridiksi Populasi Geografi dan Wilayah Hukum Pengadilan
Agama Bogor.
7
Ibid, h.1.
hukum dan keadilan dalam bidang hukum keluarga dan harta perkawinan bagi
Agama adalah hal-hal yang diatur dalam UU No. 1 Tahun 1974 tentang
Perkawinan adalah:
dalam hal orang tua atau wali keluarga dalam garis lurus ada perbedaan
pendapat.
3. Dispensi Kawin.
4. Pencegahan Perkawinan.
8
Ibid, h.1-2.
9
Basiq Djalil, Peradialan Agama di Indonesia, (Jakarta: kencana, 2006), cet, ke-1 h.140.
5. Penolakan Perkawinan oleh Pegawai Pencatat Nikah.
8. Gugatan Perceraian.
10. Ibu dapat memikul biaya penghidupan anak bila bapak seharusnya
11. Penentuan kewajiban memberi biaya penghidupan oleh suami kepada bekas
15. Penunjukan orang lain sebagai wali oleh Pengadilan Agama dalam hal
16. Menunjukan seorang wali dalam hal seorang anak yang belum cukup umur 18
Tahun yang ditinggal kedua orang tuanya padahal tidak ada penunjukan wali
17. Pembebanan kewajiban ganti kerugian terhadap wali yang telah menyebabkan
perkawinan campuran.
20. Pernyataan tentang sahnya perkawinan yang terejadi sebelum UU No. 1
lain.
a. Pasal 49, ayat (1) yang berbunyi Pengadilan Agama bertugas dan berwenang
b. Pada ayat (2) bidang perkawinan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 huruf a
c. Pada ayat (3) Bidang Kewarisan sebaimana dimaksud dalam ayat 1 huruf b
ialah penentuan siapa-siapa yang menjadi ahli waris, penetuan mengenai harta
harta peninggalan.11
10
Abdul Manan, Penerapan Hukum Acara Perdata di lingkungan Peradilan Agama, (Jakarta:
Yayasan Al-Hikmah), cet, ke-1 h.8.
11
Roihan Rasyid, Hukum Acara Peradilan Agama, (Jakarta: PT. Rajawali Press. 1991),
cet.ke-1, h.29.
BAB IV
dalam tulisan ini, terutama kasus yang berkaitan dengan Cerai Gugat. Penulis
khususnya tentang Cerai Gugat, yang bukan saja bentuk rumusan hukum
normatifnya, akan tetapi juga tentang aspek tujuan hukum yang dalam kajian
hukum Islam dirumuskan oleh perumusnya (Allah SWT). Garis besarnya, tidak
putusan Pengadilan Agama Bogor yang mengabulkan gugatan Cerai Gugat Isteri
Oky Agustina umur 26 Tahun, sebagai Penggugat dengan Sigit Purnomo umur
Urusan Agama (KUA) kecamatan tanah sereal, sebagaimana kutipan Akta Nikah
1
Satria Efendi M.Zein, Problematika Hukum keluarga Islam Komtemporer, (Jakarta:Prenada
Media,2004),h.29.
2
Putusan Hakim Pengadilan Agama Bogor Nomor.532/Pdt.G/2008/PA.BGR
52
53
1. Duduk Perkaranya
anak dan pada gugatan ini diajukan penggugat dalam keadaan hamil lima
bulan, serta anak yang dilahirkan masih dibawah umur. Sesuai dengan
Kantor Catatan Sipil Kota Bogor, dan Kutipan Akta kelahiran Nomor:
4210/2006 yang dikeluarkan oleh kepala Kantor Catatan Sipil Kota Bogor.
harmonis, akan tetapi mulai 2007 sampai dengan gugatan ini diajukan
penggugat.
kata-kata yang tidak sopan dan tidak pantas diucapkan oleh seorang
dan tidak ada lagi harapan untuk rukun kembali sehingga menurut
Tahun 1974 tentang perkawinan serta tidak ada lagi harapan untuk
4. Menetapkan Penggugat sebagai wali dan hak asuh terhadap anak yang masih
dibawah umur, Anak I, lahir 20 Mei 2004 dan Anak II lahir 17 Juni 2006.
berikut:
a. Biaya hidup untuk isteri selama belum menikah sebesar Rp; 5000.000,-
b. Biaya perawatan persalinan anak Rp; 25.000.000,- (dua puluh lima juta
rupiah).
3
Putusan Hakim Pengadialn Agama Bogor Nomor.532/Pdt.G/2008/PA.BGR.
56
c. Biaya hidup dan pendidikan anak sampai dewasa sebesar Rp; 25.000.000,-
6. Menetapkan biaya perkara sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. atau
seadil-adilnya.4
Hakim Mediator telah melaksanakan Mediasi, akan tetapi juga tidak berhasil,
Penggugat.
2. Fotocopy Kutipan Akta Kelahiran Nomor : 3331/2004 atas nama Anak I, yang
dikeluarkan Kantor Urusan Sipil Kota Bogor tanggal 19 juni 2004, yang telah
dinazzegelen (P.2).
4
Putusan Hakim Pengadialn Agama Bogor Nomor.532/Pdt.G/2008/PA.BGR.
57
3. Fotocopy Kutipan Akta Kwlahiran Nomor : 4210/2006 atas nama Anak II,
yang telah dikeluarkan Kantor Catatan Sipil KotaBogor tangal 8 agustus 2006
Kecamatan tanah sereal, kota Bogor tanggal 12 juli 2007 yang telah
dinazzegelen (P.4).
keadaan harmonis, tetapi kurang lebih sejak tahun 2007 mulai tidak harmonis
dan tergugat saling cemburu. Terguguat juga sering berkata kasar kepada
penggugat.
5
Putusan Hakim Pengadilan Agama Bogor Nomor.532/Pdt.G/2008/PA.BGR.
58
d. Bahwa saksi pernah melihat Penggugat dan Tergugat bertengkar pada tanggal
jatuh.
Tergugat tetapi tidak berhasil, sekarang saksi tidak sanggup lagi merukunkan
2. Saksi Penggugat II, umur 27, Agama Islam, tempat kediaman di rahasiakan.
berikut:
kepada Penggugat.
berikut:
keadaan harmonis, tetapi akhir-akhir ini tidak harmonis lagi, sering terjadi
lagi.6
6
Putusan Hakim Pengadilan Agama Bogor Nomor.532/Pdt.G/2008/PA.BGR.
60
yang ada pada pokoknya tetap pada guguatannya dan Tergugat telah
jawabannya.
menjuk berita acara persidangan yang merupakan bagian yang tak tepisahkan
1. Permulaan
yang akan menaksir besarnya panjar biaya perkara dan menulisnya pada
7
Putusan Hakim Pengadilan Agama Bogor Nomor.532/Pdt.G/2008/PA.BGR.
61
mencapai Rp.396.000 (Tiga Ratus sembnilan puluh enam ribu). Dan untuk
biaya juru bahasa dalam perkara tersebut tidak dianggarkan karana yang
dan pihak tergugat maupun Penggugat tidak mengalami cacat pisik (bisu
8
Mukti Arto, Peraktek Perkara Perdata Pada Pengadilan agama, (Yogyakarta. Pustaka
Pelajar, 1996), Cet. Ke-1, hal.57.
62
biaya sesuai dengan yang tertera pada Surat Kuasa Untuk Membayar
(SKUM) tersebut.
Kemudian Kasir:
9
Arsip pengadilan Agama Bogor,
10
Arsip Pengadilan Agama Bogor,
63
c. Pendaftaran Perkara
diberikan oleh kasir, sebagai tanda telah terdaftar maka petugas Meja
II memberikan paraf.
11
Mukti Arto, Peraktek Perkara Perdata Pada Pengadilan agama, hal. 57-58.
64
Pengadilaan Agama karena adanya dua pihak yang berlawanan salam perkara
selalu memuat perintah dari Pengadilan kepada pihak yang kalah untuk
melakukan sesuatu, atau untuk berbuat sesuatu, atau untuk melepas sesuatu, atau
12
Ibid
13
Roihan Rasyid, Hukum Acara Peradilan Agama, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
1998),cet.ke-2 .h.193.
14
Ibid, h.193.
65
Suami Isteri dan telah pisah rumah, hal tersebut membuktikan bahwa sudah tidak
ada keharmonisan dalam rumah tangga Pengugat dan Tergugat, dan perkawinan
Pengugat dan Tergugat telah pisah, oleh karena itu Majlis Hakim berpendapat
bahwa rumah tangga Pengugat dan Tergugat telah jauh dari rumah tangga yang
dikehendaki oleh Syari’at Islam yaitu “Sakinah Mawadah Warromah” dan Al-
Qur’an surat Ar-rum ayat 21 serta pasal 1 UU No. 1 Tahun 1974 dan pasal 3
KHI.15
1. Tentang Hukumnya
diuaraikan diatas.
Bahwa, sesuai sesuai ketentuan pasal 130 ayat (1) jo pasal 82 ayat (1)
15
Putusan Hakim Pengadilan Agama Bogor Nomor.532/Pdt.G/2008/PA.BGR.
66
Bahwa, yang menjadi dalil pokok Pengugat adalah bahwa sejak awal
Tahun 2007 antara Pengugat dan Tergugat sering terjadi perselisihan dan
kata- kata yang tidak sopan atau tidak pantas untuk di ucapkan oleh seorang
Selanjutnya awal januari 2009 Penggugat dan Tergugat telah pisah rumah.
guguatan Penggugat, oleh karenanya dapat dijadikan alat bukti sesuai dengan
mengajukan bukti tertulis berupa Kutipan Akta Nikah (P-I) dan berdasarkan
bukti P-I tersebut harus di nyatakan terbukti antara Penggugat dan Terguat
telah terkait dalam perkawinan yang sah, sesuai dangan pasal dua (2)
Hukum Islam. 16
telah menjadi perselisihan dan pertengkaran dalam rumah tangga maka untuk
16
Putusan Hakim Pengadilan Agama Bogor Nomor.532/Pdt.G/2008/PA.BGR.
67
bernama saksi penggugat I dan saksi Penggugat II, serta saksi keluarga.
rumah tangga Penggugat dan Tergugat tidak harmonis lagi. Karena sering
apabila terjadi pertengkaran tergugat suka ringan tangan. ketiga saksi tersebut
telah berusaha merukunkan tergugat dan tergugat, oleh karena itu, Majelis
bagi Penggugat dan Tergugat untuk membina rumah tangga yang Sakinah,
telah pisah ranjang sejak awal November 2008 sehingga masing-masing pihak
sebagai suami isteri dan telah berpisah rumah, hal tersebut membuktikan
17
Putusan Hakim Pengadilan Agama Bogor Nomor.532/Pdt.G/2008/PA.BGR.
68
berpendapat bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat telah jauh dari
rumah tangga yang di kehendaki oleh syariat Islam yaitu rumah tangga yang
serta pasal 1 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 yaitu rumah tangga yang
ÇúáãóÕóÇ áöÍö18
18
Muhammad Sidqi Bin Ahmad Al-Burnu, Al-wajid Fi Qawidul Fiqh Kulliyah,h.85.
69
æóÞóÏöÇÎúÊóÇÑóÇöÇáÇöÓúáóÇãõ
äöÙóÇãó ÇáØøóáÇóÞö Íöíúäó
ÊóÖúØóÑöÈõ ÇúáÍóíóÇÉõ
ÇáÒøóæúÌóíúäö æóáãó úíóÚöÏõ
íóäúÝóÚõ ÝöíúåóÇäóÕúÍñ
æóáóÇÕöáóÇÍñ æóÍóíúË õÊõÕúÈöÍõ
ÇáÑöíúØóÉö ÇáÒøóæúÌö ÕõæúÑóÉõ
ãöäú ÛóíúÑöÑõæúÍò öáÃóäøó
ÇáÇöÓúÊöãúÑóÇÑó ãóÚúäóÇåõ Çóäú
íóÍúßõãó Úóáóì ÃóÍóÏö ÒóæúÌóíúäö
ÈöÇáÓøöÌúäö ÇáúãõÄóÈøöÏö. æóåóÐóÇ
ÊóÇÈóÇåõ ÑõæúÍõ ÇáÚóÏóÇáóÉõ (ãÏÑíå
ÇáÌÇÒ)19
Artinya: “Islam memilih lembaga talak cerai ketika rumah tangga
sudah di anggap goncang serta sudah tidak anggap bermanfaat lagi
nasehat/ perdamaian dan hubungan suami isteri telah hampa, sebab
meneruskan perkawinan berarti menghukum salah satu suami atau
isteri dengan penjara yang berkepanjangan, ini adalah aniaya yang
bertentangan dengan keadialan”. (Kitab Madariyah AL Zaujain juz 1
halaman 83).
pada psikis Penggugat, dan Penggugat tidak sanggup lagi membina rumah
19
Putusan Hakim Pengadilan Agama Bogor Nomor.532/Pdt.G/2008/PA.BGR
70
yang salah dan siapa yang benar dalam hal terjadinya perselisihan dan
pertengkaran tersebut,
pasal 116 huruf (f) KHI, oleh karena itu gugatan Penggugat patut dikabulkan
berpendapat bahwa hal tersebut merupakan tugas dari Panitera sesuai Pasal 84
tahun 8 bulan, dan ANAK II, umur 2 tahun 7 bulan, agar hak pemeliharaan
Bahwa, berdasarkan bukti P.2, P.3 Dan P.4, telah terbukti bahwa anak
Penggugat dan Tergugat yang bernama ANAK I, umur 4 Tahun 8 bulan, dan
ANAK II, umur 2 Tahin 7 bulan, masih dibawah umur (belum mumayyiz),
maka berdasarkan pasal 105 huruf (a) KHI, pemeliharaan atau hadhanah anak
yang belum mumayyiz atau belum berumur 12 tahun adalah hak ibunya.
dapat dikabulkan.
hubungan lahir batin kedua anak tersebut dengan tergugat selaku anak
Bahwa, berdasarkan pasal 105 huruf (c) jo pasal 149 huruf (d), yang
di tanggung oleh ayahnya, dan tergugat selaku ayah dari kedua anak tersebut
Penggugat mengenai biaya nafkah dan pendidikan untuk kedua anak yang
bernama Anak I, umur 4 Tahun 8 bulan, dan Anak II, umur 2 Tahun 7 bulan
sebesar Rp; 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah) setiap bulan sampai
Bahwa terhadap petitum poin 5 yaitu tentang biaya hidup isteri selama
belum menikah sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) perbulan, dan biaya
akibat perceraian, oleh karenanya petitum poin 5 tentang biaya hidup dan
berlaku dan ketentuan hukum Syara` yang berkaitan dengan perkara ini.
2. Tentang Putusan
3. Biaya hadhanah anak sebesar Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta
1430 H. oleh Hakim Ketua sebagai hakim ketua, Hakim Anggota I, dan
Hakim Anggota II, masing- masing sebagai Hakim Anggota dan di ucapkan
pada hari itu juga dalam sidang yang terbuka untuk umum yang di Bantu oleh
74
Tergugat.20
Yaitu:
Pelaksanaan Perkawinan jo pasal 116 huruf (f) KHI, Dan al-Qur`an surat al-
Perkawinan.
3. Pendapat Ahli Hukum Islam tesebut dalam kitab Madariyah AL Zaujain juz 1
halman 83.21
20
Putusan Hakim Pengadilan Agama Bogor Nomor.532/Pdt.G/2008/PA.BGR.
21
Putusan Hakim Pengadilan Agama Bogor Nomor.532/Pdt.G/2008/PA.BGR.
75
ketuhanan Yang Maha Esa. Atau dalam Kompilasi Hukum Islam disebut
undang.23
22
Mukti Arto, Peraktek Perkara Perdata pada Pengadilan agama, hal.14
23
Martiman Prodjohamidjojo, Hukum Perkawinan Indonesia, (Jakarta: Indonesia Legal Central
Publishing, 2002), h. 41.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penelitian yang telah dilakukan oleh penulis, dalam hal Cerai Gugat
dan perselingkuhan yang dilakukan oleh pihak Suami, dan telah pisah ranjang
selama tiga bulan serta pihak keluargapun telah memberikan nasehat akan
tetapi Isteri pada pendirianya ingin tetap bercerai, sehingga Isteri tidak bisa
mempertahankan Perkawinannya.
kesaksian dari para saksi, yaitu perselisihan yang menjadi akar permasalahan
bagi pasangan, sikap suami yang selalu bersikap tidak sopan dan tidak pantas
untuk diucapkan, oleh karena itu majlis hakim memberikan putusan sesuai
75
76
B. Saran
kalangan.
(MTs) maupun tingkat Aliyah dan yang sejajar, agar Undang-undang tersebut
undang-undang perkawinan.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’an Al-karim
Ali, Daud Muhammad, Hukum Islam dan Pandangan Agama, Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2002.
Hakim, Rahmat, Hukum Perkawinan Islam, (Bandung: Pustaka Setia, 2000), cet.ke-1
Kauzari, Acmad, Nikah Sebagai Ikatan, Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada. 1995.
Kompilasi Hukum Islam, Tim Redaksi Nuansa Aulia (Bandung: Nuansa Aulia)
Cet.ke-1, 2008
Muhammad bin Ismail al-kahlani, Sayyid Imam dan as-shan’an ma’ruf bil-amir
“subulussalam” (maktabah ad-dahlan jilid III)
Nurddin, Amiur dan Tarigan, Akmal Azhari, Hukum Perdata Islam di Indonesia
“StudiKritis Perkembangan Islam dari Fiqh.UU No. 1/1974 Sampai KHI,
Jakarta: Kencana, 2006.
77
78
Rofiq, Ahmad, Hukum Islam di Indonesia, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada 1998.
Sabiq, Syyaid, Fiqih Sunnah, (Bairut : Da’r Al-Ihya,1993), jilid 2, cet, ke-4.
Talib, Sayuti, Hukum Keluarga Indonesia , (Jakarta :UI Prees. 1974), cet ke-2
Ust. Kholid Syamshudi. Jum’at,01 Februari 2008, Sahih Fiqh Sunnah,3/342 No.2035
Ust. Kholid Syamshudin. Jum’at,01 Februari 2008, Taudhihul Ahkam Min Buluqhul
Maram,5/469.
1
1
Panitra Pengadilan Agama Bogor, data yuridiksi populasi geografi dan wilayah Hukum
Pengadilan Agama Bogor.
Ketua Penadilan Agama : H. Sulaiman Rasyid SH, MA.
Wakil Ketua :
Kasub.Bag. Kepagaiwaian : -
Sumarni
Rukmini Danya
Hj Afifah
Siti Munawaroh