Anda di halaman 1dari 6

Sensor adalah perangkat yang digunakan untuk mendeteksi perubahan besaran fisik seperti

tekanan, gaya, besaran listrik, cahaya, gerakan, kelembaban, suhu, kecepatan dan fenomena-
fenomena lingkungan lainnya. Setelah mengamati terjadinya perubahan, Input yang
terdeteksi tersebut akan dikonversi mejadi Output yang dapat dimengerti oleh manusia baik
melalui perangkat sensor itu sendiri ataupun ditransmisikan secara elektronik melalui
jaringan untuk ditampilkan atau diolah menjadi informasi yang bermanfaat bagi
penggunanya. Sensor dapat dijadikan sebagai perangkat input besaran besaran fisis ke
perangkat pengolahan data seperti mikrokontroller, computer, plc, Distributed Control
System (DCS), maupun SCADA.
Persyaratan umum yang harus dimiliki oleh sensor :
1. Linearitas
Dalam hal ini linier adalah hubungan antara besaran input yang dideteksi menghasilkan besaran
output dengan hubungan berbanding lurus dan dapat digambarkan secara grafik membentuk garis
lurus. Banyak sensor sinyal keluarannya berubah secara kontinyu sebagai tanggapan (response)
terhadap masukan yang berubah secara kontinyu juga. Contohnya, sensor panas dapat
menghasilkan tegangan sesuai dengan panas yang dirasakannya. Kasus seperti ini, dapat diketahui
secara tepat bagaimana perubahan keluaran dibandingkan dengan masukannya berupa sebuah
grafik

Pada gambar grafik diatas {a} Tangapan Linier terlihat setiap perubahan T diikuti oleh perubahan V
yang diyatakan dalam persamaan garis lurus yang kontinyu. Sedangkan gambar {b} Tanggapan Non
Linier perubahan T dikuti dengan perubahan V akan tetapi tidak membentuk hubungan persamaan
garis lurus.

2. Sensitivitas
Dalam hal ini sensitivitas adalah perbandingan antara sinyal keluaran atau respon
transduser terhadap perubahan masukan atau variable yang diukur.
Sensitivitas akan menunjukan seberapa jauh kepekaan sensor terhadap kuantitas yang diukur.
Linieritas sensor juga mempengaruhi sensitivitas dari sensor. Apabila tanggapannya linier, maka
sensitivitasnya juga akan sama untuk jangkauan pengukuran keseluruhan. Sensor dengan tanggapan
pada gambar diatas {b} Tangapan Non Linier akan lebih peka pada temperatur yang tinggi daripada
temperatur yang rendah.
3. Tanggapan waktu / Time respon
Dalam hal ini tanggapan waktu adalah seberapa cepat tanggapan sensor terhadap perubahan
masukan

4. Tidak tergantung temperature


Keluaran dari sensor tidak boleh tergantung pada temperatur disekelilingnya, kecuali sensor suhu.
Sensor dibagi menjadi aktif dan pasif :
1. Sensor pasif :
Sensor pasif adalah sensor yang tidak membutuhkan sumber energi tambahan dan secara
langsung mengeluarkan sinyal elektrik untuk merespon rangsangan. Dengan kata lain energi pada
rangsangan oleh sensor menjadi sinyal output.
Contoh sensor pasif adalah microphone.

2. Sensor aktif
Sensor aktif adalah sensor yang membutuhkan sumber energi tambahan untuk bekerja.
Sumber energi luar biasanya disebut sinyal eksitasi {excitation signal}, sinyal tersebut oleh
sensor dimodifikasi untuk memproduksi sinyal output. . Berikut ini beberapa contoh sensor
pasif yaitu termokopel, piezoelectric, fotodioda, dan generator
a. Termokopel
adalah jenis sensor suhu yang digunakan untuk mendeteksi atau mengukur suhu melalui
dua jenis logam konduktor berbeda yang digabung pada ujungnya sehingga menimbulkan
efek “Thermo-electric”.
Contoh Penggunaan Termokopel yang umum antara lain:

 Industri besi dan baja


 Pengaman pada alat-alat pemanas
 Untuk termopile sensor radiasi
 Pembangkit listrik tenaga panas radioisotop, salah satu aplikasi termopile.

b. Piezoelectric
Piezoelectric sensor adalah perangkat yang menggunakan efek piezoelektrik, untuk
mengukur perubahan tekanan, percepatan, regangan atau kekuatan dengan mengubah mereka
ke muatan listrik.
contoh penerapan piezoelektrik :
Piezoelektrik digunakan dalam aplikasi pertahanan seperti Mikro Robotika, Piezoelektrik
Ignitor, Pembangkit Listrik, MEMS (Sistem Mekanik Mikroelektronika), Raket Tenis, dll.

Berdasarkan Pemakaian dan Penggunaannya sensor dibagi menjadi 3 :

1.Sensor Thermal (Suhu)


Sensor suhu adalah perangkat elektronik yang mengukur suhu lingkungannya dan
mengubah data masukan menjadi data elektronik untuk merekam, memantau, atau memberi
sinyal perubahan suhu.

Ada 2 jenis utama sensor suhu :


1. Non-contact Temperature Sensor
Non-Contact Temperature Sensor merupakan jenis sensor yang dapat mendeteksi
perubahan pada suhu mennggunakan konveksi da radiasi yang menyebabkan tidak perlu
kontak fisik secara langsung pada objek yang akan terdeteksi dan terukur suhunya.
2. Contact Temperature Sensor
Sensor Suhu jenis contact merupakan jenis sensor suhu yang membutuhkan sebuah
kontak secara fisik pada objek yang akan dikenakan perubahan suhu. Penggunaan pada
sensor suhu jenis ini dapat digunakan pada suhu benda padat, cair dan gas.

Hal-hal yang perlu diperhatikan Ketika pemilihan Jenis Sensor Suhu :


1. Level suhu maksimum dan minimum dari suatu substrat yang diukur.
2. Jangkauan (range) maksimum pengukuran
3. Konduktivitas kalor dari substrat
4. Respon waktu perubahan suhu dari substrat
5. Linearitas Sensot
6. Jangkauan temperature kerja

CONTOH SENSOR THERMAL


1. BIMETAL
Bimetal terdiri dua kata yakni “bi” yang artinya dua dan “metal” yang artinya logam.
Jadi, bimetal adalah dua keping logam yang disatukan atau dikeling dan memiliki muai
panjang berbeda. Dua logam yang dikeling disebut dengan keping bimetal.
Prinsip kerja bimetal menggunakan konsep pemuaian, khususnya muai panjang. Jadi, bimetal
peka terhadap perubahan suhu. Jika keping bimetal dipanaskan atau dinaikan suhunya, maka
akan melengkung ke arah logam yang memiliki angka koefisien muai panjangnya kecil. Bila
didinginkan, keping bimetal akan melengkung ke arah logam yang angka koefisien muai
panjangnya besar.
Berdasarkan prinsip kerja tersebut, bimetal dipakai sebagai termostat. Termostat merupakan
alat yang memiliki berfungsi ganda yakni sebagai saklar otomatis dan sebagai pengatur suhu.
Sebagai saklar otomatis biasanya digunakan pada setrika listrik, almari es, bel listrik, alarm
kebakaran, lampu sen mobil atau motor, rice cooker, oven dan lain-lain. Apabila sudah
sampai batas panas yang diinginkan maka bimetal akan melengkung memutuskan aliran arus
listrik dan alat kembali dingin bimetal akan lurus menghubungkan arus lagi
2. Resistance Thermal Detector (RTD)
RTD yang merupakan singkatan dari Resistance Temperature Detector adalah sensor
suhu yang pengukurannya menggunakan prinsip perubahan resistansi atau hambatan listrik
logam yang dipengaruhi oleh perubahan suhu.
Prinsip kerja RTD adalah Ketika suhu elemen RTD meningkat, maka resistansi elemen
tersebut juga akan meningkat. Dengan kata lain, kenaikan suhu logam yang menjadi elemen
resistor RTD berbanding lurus dengan resistansinya.
Pengaplikasian RTD :
1. Sistem Control Proses
2. Sistem Pendinginan (AC)
3. Sistem Pemanas (Heater)

2.Sensor Mekanik
Sensor mekanik merupakan sensor yang digunakan untuk mengetahui, mengukur atau
mendeteksi nilai perubahan atau Gerakan mekanis dari suatu objek.
Pada intinya Gerakan mekanis hanya terdiri dari tiga macam, yaitu gerak lurus, gerak
melingkar dan gerak memuntir. Gerak mekanis disebabkan oleh adanya gaya aksi yang dapat
menimbulkan gaya reaksi. Apabila ditemui Gerakan mekanis yang berada dalam satu system
yang kompleks, maka memerlukan sebuah sensor untuk mendeteksi atau menginfokan nilai
yang akan diukur.
Beberapa jenis sensor mekanis dalam kehidupan sehari hari adalah :
1.Sensor Posisi
Pengukuran posisi dapat dilakukan dengan cara analog dan digital. Untuk pergeseran yang
tidak terlalu jauh pengukuran dapat dilakukan menggunakan cara-cara analog, sedangkan
untuk jarak pergeseran yang lebih panjang lebih baik digunakan cara digital.
Hasil sensor posisi atau perpindahan dapat digunakan untuk mengukur perpindahan linier
atau angular. Teknis perlakuan sensor dapat dilakukan dengan cara terhubung langsung
( kontak ) dan tidak terhubung langsung ( tanpa kontak ).
Contoh sensor posisi adalah :
Potensiometer biasanya digunakan sebagai pengatur volume di peralatan audio seperti
walkie talkie, tape mobil.

2.Sensor Kecepatan
Sensor kecepatan adalah sebuah sensor untuk mengukur kecepatan pada material/benda
yang akan diukur atau diuji. Kecepatan adalah jarak yang ditempuh oleh suatu benda dalam
suatu waktu. Kecepatan yang biasa diukur dalam satuan kecepatan yaitu :

      Meter per detik dengan simbol m/detik 


     Kilometer per jam dengan simbol km/jam atau kph
     Mil per jam dengan simbol mil/jam atau mph
     Knot merupakan singkatan dari nautical mile per jam
     Mach yang diambil dari kecepatan suara. Mach 1 adalah kecepatan suara.
     Kecepatan cahaya atau disebut juga sebagai konstanta cahaya dinyatakan
dengan simbol C

Sensor kecepatan dapat dilakukan dengan cara analog dan cara digital. Secara umum
pengukuran kecepatan dibagi menjadi 2, yaitu cara angular dan cara translasi. Pengukuran
anular adalah pengukuran kecepatan rotasi (berputar), sedangkan pengukuran kecepatan
translasi adalah kecepatan gerak lurus beraturan dan gerak lurus tidak beraturan
Contoh sensor kecepatan angular adalah tacho Generator

3.Sensor Tekanan
Sensor Tekanan atau Pressure Sensor merupakan sebuah alat yang mampu mengukur suatu
tekanan dengan cara mengubah tegangan mekanis menjadi sinyal listrik. Biasanya tekanan
yang diukur dalam suatu zat tersebut memiliki tekanan yang sangat kecil sehingga  sulit
untuk diukur apabila menggunakan alat pengukur biasa. 
Contoh Sensor tekanan adalah :
LVDT biasanya digunakan untuk mengukur ketinggian air

3.Sensor Optik atau Cahaya


Sensor cahaya adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengubah besaran cahaya menjadi
besaran listrik. Prinsip kerja dari alat ini adalah mengubah energi dari foton menjadi elektron.
Idealnya satu foton dapat membangkitkan satu elektron.
Contoh sensor cahaya adalah :
1. LDR Sensor ini berfungsi untuk mengubah itensitas cahaya menjadi hambatan listrik.
Biasanya digunakan dalam pembuatan lampu otomatis.
2. Photodioda biasa digunakan sebagai pendeteksi keberadaan api didasarkan pada fakta
bahwa pada nyala api juga terpancar cahaya infra merah.

Sensor Berdasarkan Internal dan Eksternal

Robotik adalah sebuah contoh penerapan system otomasi yang kompleks. Sensor
yang digunakan ini dapat dikategorikan menjadi dua jenis sensor :

1. Sensor Internal, yaitu sensor yang dipasang di dalam bodi, misalnya bodi robot. Sensor
internal diperlukan untuk mengamati posisi, kecepatan, dan akselerasi berbagai sambungan
mekanik pada robot dan merupakan bagian dari mekanisme servo.
2. Sensor Eksternal,yaitu sensor yang dipasang di luar bodi, misalnya di luar bodi robot.

Anda mungkin juga menyukai