Anda di halaman 1dari 8

OFFBOOK FARMAKOLOGI

BLOK 5.1
“Metabolic Disorder”

Nama : Fahrizky Nugraha H


NPM : 119170050
Kelompok : 5.3

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
CIREBON
2021
SKENARIO PRAKTIKUM
“Metabolic Disorder”

A. IDENTITAS PASIEN
No. MR : 10018100
Nama : Ny. NR
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 53 thn 2 Bulan
Berat badan : 52 kg
Tanggal MRS : 11/10/2021
Ruang rawat : Dahlia
Status pasien : Umum

B. ANAMNESIS
Keluhan Utama : Demam, nyeri hebat pada luka di kakinya.
Keluhan tambahan : pusing, lemas
Riwayat Penyakit Dahulu : DM slm 6 tahun
Riwayat Penggunaan Obat : Glibenklamid,metformin
Alergi obat : Tidak ada
Alergi makanan : Ada
Riwayat Penyakit Sekarang :
Ny.NR berusia 53 tahun datang ke IGD sebuah Rumah Sakit Umum Daerah di Kota
Cirebon dengan keluhan nyeri hebat pada luka di jari kaki kananya. Ny. NR
mengatakan pd tgl 28 September baru menyadari bahwa ada luka pada kaki kanannya
yang disebabkan terjatuh di pekarangan rumahnya. Ny.NR kemudian periksa ke
Rumah Sakit dan mendapatkan tindakan penjahitan luka pada tanggal 04 Oktober
2021. Ny.NR mengaku bahwa luka yang telah dijahit sering terkena air dan tidak
dibersihkan. Pasien juga mengeluhkan badan terasa lemas dan kurang bertenaga
walaupun pasien telah makan dengan teratur. Sebelum didiagnosis DM, berat badan
pasien mencapai 77 kg. Setelah 6 tahun menderita DM pasien mengalami penurunan
berat badan 25 kg, sehingga berat badan pasien saat ini 52 kg
Vital sign

Hasil Pemeriksaan Laboratorium

Instruksi:
1) Lakukan analisis kasus dengan metode SOAP!
2) Berikan terapi farmakologi yang sesuai dengan Guideline terbaru dengan
melampirkan jurnal yang digunakan sebagai acuan!
3) Berikan terapi non farmakologi untuk pasien diatas!
4) Bagaimanakah indikasi, mekanisme kerja obat, dosis, farmakonetika obat (ADME),
dan kontra indikasi pada terapi yang anda berikan pada kasus tersebut!
5) Buatlah resep untuk pasien tersebut dengan lama pengobatan untuk 5 hari
Subjective Objective Assesment Plan
- Luka yang - GDS: 384 Ulkus diabetik - Pemeriksaan
lama sembuh (pada mikrobiologi
dan pasien tanggal 11 spesimen jaringan
sempat tidak Oktober luka/ sekret
menyadari 2021) dan - Antibiotik: amoxi-
adanya luka di 284 (pada clav
jari kaki 12 Oktober) -
kananya - GDP: 176
- Demam
- Riwayat DM
selama 6 tahun
- Konsumsi obat
glibenklamid
dan metformin
Patofisiologi
Neuropati perifer menyebabkan hilangnya sensasi di daerah distal kaki yang mempunyai
risiko tinggi untuk terjadinya ulkus kaki bahkan amputasi. Neuropati sensori motorik
kronik adalah jenis yang sering ditemukan dari neuropati diabetikum. Seiring dengan
lamanya waktu menderita diabetes dan mikroangiopati, maka neuropati diabetikum dapat
menyebabkan ulkus pada kaki, deformitas bahkan amputasi.

 Infeksi awal akibat kerusakan sawar pertahanan kulit, umumnya di daerah trauma
atau ulserasi.
 Neuropati perifer baik sensorik, motorik, maupun otonom merupakan faktor utama
terjadinya kerusakan kulit; luka terbuka ini selanjutnya menjadi daerah kolonisasi
bakteri (umumnya flora normal) dan selanjutnya berkembang menjadi invasi dan
infeksi bakteri. Iskemia jaringan kaki berkaitan dengan penyakit arteri perifer
umum ditemukan pada penderita infeksi kaki diabetik.
 Walaupun jarang menjadi penyebab utama, iskemia pada ekstremitas akan
meningkatkan risiko luka menjadi terinfeksi dan akan berkaitan dengan luaran
akibat infeksi.
 Luka pada kaki penderita diabetik sering menjadi luka kronik, berkaitan dengan
advanced glycation end-products (AGEs), inflamasi persisten, dan apoptosis yang
diinduksi oleh keadaan hiperglikemia.
C:\Users\Asus\Documents\SEMESTER 5\5.1\TUGAS\FARMAKO 5.1\Diabetic foot
infection- cdk journal.pdf
Patofisiologi infeksi kaki diabetik.

Penegakan diagnosis

Tatalaksana

Terapi pada infeksi kaki diabetik meliputi:


1) Kendali metabolik

Pada pasien didapatkan GDS dan GDP yang tinggi, maka diperlukan

2) Kendali infeksi dan luka

 Pembedahan
Tujuan pembedahan yakni untuk mendrainase pus, meminimalkan
nekrosis jaringan dengan dekompresi tekanan kompartemen di kaki dan
mengangkat jaringan terinfeksi.5,7 Terdapat hubungan kuat antara lokasi
masuknya infeksi dan lokasi kompartemen tempat infeksi menyebar;
infeksi yang masuk dari jari 1 dan metatarsal 1 umumnya menyebar
melalui kompartemen medial; infeksi yang masuk melalui jari dan
metatarsal ke-2 hingga ke-4 menyebar melalui kompartemen sentral; dan
infeksi melalui jari 5 dan metatarsal 5 menyebar melalui kompartemen
lateral. Kompartemen dorsal akan terinfeksi bila infeksi berasal dari web
spaces atau lanjutan infeksi ulkus plantar baik melibatkan metatarsal head
atau melalui kompartemen interosseus. Infeksi akut sering menyebar
melalui tendon karena resistensi yang minimal dan berjalan dalam
kompartemen. Reseksi tulang dan amputasi umumnya jika terdapat
nekrosis jaringan lunak yang ekstensif.

 Antibiotik

Anda mungkin juga menyukai