Anda di halaman 1dari 2

Amara Elvita

20/462892/SP/29875

Review: Panduan Penerapan Teknologi Pungut-Hitung di Pemilu


Buku Panduan untuk Indonesia

Penggunaan teknologi dalam pemilu sudah dimulai di banyak negara, salah satunya
Indonesia. Tidak hanya menyederhanakan pengumpulan data, tetapi juga membantu
meningkatkan efisiensi. Negara menghadapi tantangan transparansi dan akuntabilitas di setiap
tahap, dan penggunaan teknologi pemilu sering dilihat sebagai solusi untuk mengatasinya. Partai
politik, pengelola pemilu, dan masyarakat sipil melihat peningkatan penggunaan teknologi dalam
pemilu. Namun pada kenyataannya, adopsi teknologi menghadapi banyak tantangan dan
tantangan dalam menjawab pertanyaan seberapa besar teknologi dapat digunakan dalam pemilu
untuk meningkatkan kualitas pemilu.

Di Indonesia, jika teknologi informasi dikembangkan dalam pemilu, Kami


mendefinisikan empat hal: teknologi voting dan teknologi voting. (Teknologi pelaksanaan hak
suara), pemungutan suara elektronik (pelatihan hak suara), pemungutan suara melalui internet
(pemungutan suara internet). Menghitung teknologi perlu membuat tahapan Pemilu semakin
terintegrasi dan proses pemilu semakin kredibel. beberapa masalah Itulah mengapa teknologi
diperkenalkan, sering diucapkan oleh manajer pemilu. Jumlah tugas, d. NS. Sistem pemilu yang
kompleks, jumlah kandidat yang banyak, sulit Pemilih terpencil dan luar negeri mencapai
metode pemungutan suara Suara tidak ramah cacat dan proses peringkasan yang panjang
membutuhkan banyak waktu Mereka adalah anggota staf organisasi dan rentan terhadap
gangguan. Teknologi hampir selesai Masalah-masalah ini karena membuat proses lebih mudah
dan lebih cepat. Namun, Namun, perlu diingat bahwa teknologi bukanlah solusi satu ukuran
untuk semua. Teknologi yang ada berupa Direct Recording Electronic (DRE), Electronic Ballot
Printer (EBP), EPen, Pengenalan Tanda Optik (OMR), Pengenalan Karakter Optik (OCR),
Voting internet, Erecap, dan data terbuka.

UUD dan UU Pemilu Indonesia tidak benar-benar Secara khusus, ini mengatur
penggunaan teknologi pemungutan suara. Tapi saat aku melihat ke atas Putusan Mahkamah
Konstitusi No. 147/PUUVII/2009, yang menurutnya Pasal 88 UU 32/2004 Pemerintah daerah
diatur dalam UUD dengan ayat (1) dan ayat Pasal 28C. Kecanduan (2) UUD 1945. Dalam hal ini,
istilah "pemungutan suara" dalam Pasal 88 UU 32/2004 dapat diartikan sebagai menggunakan
cara tradisional atau teknik pemungutan suara email dengan syarat kumulatif berikut:

1. Tidak melanggar prinsip langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil.

2. Persiapan teknologi, pendanaan, personel dan peralatan Perangkat lunak, motivasi komunitas
di bidang terkait, dan persyaratan lainnya diperlukan.

Referensi

Perludem, 2019. Panduan Penerapan Teknologi Pungut-Hitung di Pemilu. Jakarta: IDEA


International.

Anda mungkin juga menyukai