Anda di halaman 1dari 4

M.

Fathan Ramayani
2020-11-229
CICILAN SISTEM TELEKOMUNIKASI MODUL 8

TABEL 1

TABEL 2

Laboratorium Sistem Telekomunikasi


Institut Teknologi PLN
M. Fathan Ramayani
2020-11-229
ANALISA

Pada praktikum modul VIII kali ini tentang “Pulse Amplitude Moduasi (PAM)”. Dimana
pada modu ini terdapat beberapa tujuan yaitu, mengetahui bentuk rangkaian Pulse Amplitude
Modulation, Mengetahui bentuk sinyal PAM berdasarkan input yang dimasukkan, Mengetahui
pengaruh amplitudo dan frekuensi masukan terhadap sinyal keluaran PAM. Adapun alat dan
bahan yang digunakan pada praktikum kali ini ialah tiga buah Resistor yang berfungsi untuk
menghambat arus listrik yang mengalir; tiga buah kapasitor yang digunakan untuk menyimpan
arus atau tegangan, Quad Bilateral Switch yang mana menggunakan IC 4016; Batteray dengan
kapasitas 10 Volt, Fungsi generator dengan kapasitas 0 sampai 1 MHz; Osiloskop dengan
kapasistas yang sama dengan Fungsi Generator yaitu 0 sampai 1 MHz, dan kabel penghubung
yang digunakan untuk menghubungkan rangkaian agar dapat bekerja secara maksimal.

Modulasi merupakan proses pencampuran dimana dua sinyal menjadi satu sinyal.
Biasanya sinyal yang dicampurkan yaitu sinyal yang berfrekuensi tinggi dan sinyal yang
berfrekuensi rendah. Dimana dengan memanfaatkan karakteristik masing-masing sinyal, maka
modulasi dapat digunakan untuk mentransmisikan sinyal informasi pada daerah yang luas atau
jauh. Sebagai contoh sinyal informasi (suara, gambar, data), agar dapat dikirim ke tempat
lainya, sinyal tersebuh harus ditumpangkan kepada sinyal lainya. Tujuan modulasi adalah
transmisi menjadi efisien atau memudahkan pemancaran; masalah perangkat keras menjadi
mudah; menekan derau atau interferansi; untuk memudahkan pengaturan alokasi frekuensi
audio; untuk multiplexing, proses penggabungan beberapa sinyal informasi untuk disalurkan
secara bersama-sama melaluisatu kanal transmisi. Fungsi modulasi sendiri digunakan untuk
memindahkan posisi spektrum dari sinyal data, dari pita spektrum yang rendah ke spektrum
yang jauh lebih tinggi.Hal ini dilakukan pada transmisi data tanpa kabel (dengan antena),
dengan membesarnya data frekuensi yang dikirim maka dimensi antenna yang digunakan akan
mengecil. Modulasi analog terbagi menjadi tiga jenis yaitu, amplitude modulation (AM).
Modulasi ini adalah jenis modulasi paling simple, frekuensi pembawa atau carrier diubah
amplitudenya sesuai dengan signal informasi atau message signal yang akan dikirimkan. Dengan
kata lain AM adalah modulasi dalam mana amplitude dari signal pembawa (carrier) berubah
karakteristiknya sesuai dengan amplitude signal informasi. Modulasi ini disebut juga liear
modulation, artinya bahwa pergesar frekuensinya bersifat linier mengikuti signal informasi yang
akan ditransmisikan. Jenis kedua yaitu frekuensi modulation (FM). Modulasi frekuensi adalah
salah satu cara memodifikasi atau merubah sinyal sehingga memungkinkan untuk membaawa
dan mentransmisikan informasi ketempat tujuan. Frekuensi dari sinyal pembawa (carrier signal)
berubah-ubah menurut besarnya amplitude dari signal informasi. FM ini lebih tahan noise
dibandingkan dengan AM.

Kemudian dalam membuat rangkaian kita mulai dengan menempatkan seluruh alat dan
komponen yang akan kita gunakan pada percobaan ini. Langkah selanjutnya ialah merangkai
seluruh komponen dan alat tersebut. Kemudian, ikuti arahan rangkaian sesuai gambar yang ada
di modul. Lalu, di antara resistor dengan kapasitor, sambungkan osiloskop supaya gelombang
sinyal dapat dibaca. Dan, balikkan kembali sambungan ke Function Generator pada kutub yang
satunya.

Laboratorium Sistem Telekomunikasi


Institut Teknologi PLN
M. Fathan Ramayani
2020-11-229
Pada praktikum kali ini karena ingin mencoba dengan 2 variable bebas yang berbeda,
maka kita akan membuat 2 buah data pengamatan yang berbeda juga. Di tabel data
pengamatan yang pertama yang akan di jadikan variable bebas atau data yang divariasikan
adalah besar level amplitudo input (Vpp) dan untuk besar frekuensi input dibuat tetap terus-
menerus yaitu sebesar 10 kHz. Sedangkan, pada tabel data pengamatan yang kedua dibuat
menjadi variable beabs atau adata yang divariasikan ialah frekuensi input dari 10-60 kHz dan
untuk beasr ampitudo input dibuat tetap terus-menerus sebesar 10 Vpp

Komponen-komponen yang digunakan pada praktikum VII ini adalah resistor, analog
primitive , dimana ada 3 resistor yang digunakan yaitu R1 = 1k , R2 = 1k , dan R3 = 39k, lalu juga
ada IC 555 analog timer/oscillator, capacitor analog primitive, cap-pol 2 komponen yaitu cap-
pol 1 = 10uF cappol 2= 22 uF, IC 4016 yang quad bilateral switch, lalu juga ada battery yang
device (multi-cell) sebesar 10V , lalu ada juga osiloskop, lalu ada ground dan signal generator,
lalu ada juga kapacitor yang analog primitive dimana capacitor ini adalah 100 pF. Lalu rangkai
dan dirun. lalu atur juga pada osilator nya dimana besar channel A itu 1 mV dan untuk besar
channel B adalah 0,25 ,V dan juga untuk horizontal nya yaitu 5 uS. Allu atur juga pada signal
generator nya juga dimana pada frequency range nya 1 dan frequency centre nya 10.0k , dan
juga atur amplitude nya adalah 5 Vpp. Dimana pada percobaan pertama ini kita memvariasikan
amplitude input dimana mulai dari 5 Vpp, 6 Vpp, 7 Vpp, 8 Vpp, 9 Vpp, 10 Vpp , 11 Vpp dan 12
Vpp. Dan untuk frekuensi input nya adalah sama semua 10 kHz. Disini didapat nilai amplitude
output dengan menghitung tinggi 1 gelombang, yaitu pada saat 5 Vpp = 5 kotak, pada saat 6
Vpp = 6 kotak, pada saat 7 Vpp = 7 kotak, pada saat 8 Vpp = 8 kotak, pada saat 9Vpp = 9 kotak,
pada saat 10 Vpp = 10 kotak, pada saat 11 Vpp = 11 kotak, pada saat 12 Vpp = 12 kotak, dimana
disini untuk menghitung nilai amplitude output nya adalah dikali dengan channel B yaitu 0,25.
Contoh pada 12 vpp dihasilkan 12 kotak berarti = 12 x 0,5 = 6 . dan untuk bagian kedua adalah
frek output dimana disini kita menghitung jumlah kotak pada Panjang gelombangnya , dimana
disini didapatkan hasil yaitu 20 kotak untuk setiap perubahan amplitude nya, jadi baik saat
amplitude nya 6 Vpp, 7 Vpp, 8 Vpp, 9 Vpp, 10 Vpp , 11 Vpp dan 12 Vpp menghasilkan 20 kotak
yang sama. Dimana disini untuk nilai frekuensi nya adalah 1/ jumlah kotak dikalikan dengan
nilai horizontal. Jadi contoh nya jika pada 6 vpp Panjang gelombang nya adalah 20 kotak berarti
nilai frekuensi output nya adalah 1/20 dikalikan dengan 5uS . lalu pada tabel kedua kita
mengvariasikan nilai frek input nya dan untuk amplitude nya tetap semua pada 10 Vpp, dimana
kita mengvariasikan frek input mulai dari 10 kHz,20 kHz, 30 kHz, 40 kHz, 50 kHz, 60 kHz. Dimana
untuk amplitude input yang dihasilkan adalah 10 kotak dimana disini untuk menghitung nilai
amplitude output nya adalah dikali dengan channel B yaitu 0,25. Contoh pada 60kHz dihasilkan
10 kotak berarti = 10 x 0,5 = 5 . dan untuk bagian kedua adalah frek output dimana disini kita
menghitung jumlah kotak pada Panjang gelombangnya , dimana disini didapatkan hasil yaitu 20
kotak untuk setiap perubahan amplitude nya, jadi baik saat amplitude nya 10 kHz,20 kHz, 30
kHz, 40 kHz, 50 kHz, 60 kHz menghasilkan 20 kotak yang sama. Dimana disini untuk nilai
frekuensi nya adalah 1/ jumlah kotak dikalikan dengan nilai horizontal. Jadi contoh nya jika
pada 6 vpp Panjang gelombang nya adalah 20 kotak berarti nilai frekuensi output nya adalah
1/20 dikalikan dengan 5uS .

Laboratorium Sistem Telekomunikasi


Institut Teknologi PLN
M. Fathan Ramayani
2020-11-229
KESIMPULAN

1. Dapat mengetahui bentuk rangkaian Pulse Amplitude Modulation, yang telah dibuat sesuai
dengan yang ada pada modul.
2. Dapat mengetahui bentuk sinyal PAM berdasarkan input yang dimasukan, dimana sinyal PAM
akan berubah-ubah sesuai saat Frekuensi Input yang digunakan diubah-ubah.
3. Dapat mengetahui pengaruh Amplitudo dan Frekuensi masukan terhadap sinyal keluaran PAM.

Laboratorium Sistem Telekomunikasi


Institut Teknologi PLN

Anda mungkin juga menyukai