FRAME RELAY
A. Latar Belakang
Komunikasi data di Indonesia saat ini telah menjadi satu kebutuhan yang pokok
terutama bagi perusahaan-perusahaan bisnis maupun institusi-institusi pemerintahan.
Komunikasi yang terjadi tidak hanya sebatas satu area lokal tertentu saja tapi
komunikasi dilakukan juga dengan area-area di wilayah lain sehingga membentuk satu
area jaringan yang luas (WAN). Untuk melakukan koneksi di jaringan yang berskala
luas biasanya dapat dilakukan dengan menyewa perantara penyedia jasa
telekomunikasi. Namun biaya yang dibutuhkan untuk kegiatan tersebut sangat mahal
belum lagi harus dilengkapi peralatan perangkat-perangkat keras yang rumit dan mahal
pula. Tidak semua perusahaan memiliki anggaran yang cukup untuk membiayai
pengadaan fasilitas tersebut dan membayar sewa-sewa ke provider telekomunikasi
(seperti sewa bandwidth ,dan sewa lain-lainnya). Banyak pilihan yang dapat digunakan
seperti X.25, Frame Relay, atau ATM untuk membangun sebuah interkoneksi jaringan
WAN.
Frame Relay adalah salah satu solusi yang saat ini banyak digunakan untuk
membangun jaringan interkoneksi yang berskala luas. Frame Relay merupakan jenis
pelayanan yang tepat bagi mereka yang menginginkan bare-bones connection-oriented
yang mutlak untuk transfer antar machine dengan kecepatan tinggi dan biaya yang
ekonomis. Terbentuknya frame relay disebabkan oleh adanya perubahan teknologi
selama dua dekade terakhir ini.
Dua puluh tahun yang lalu, komunikasi dengan menggunakan kabel telepon
sangat lamban dan mahal, sehingga diperlukan protokol-protokol yang rumit untuk
error handling, serta biaya yang sangat besar untuk mengoperasikannya. Namun,
keadaan sekarang ini telah berubah secara radikal.
Saat ini, saluran telepon sangat cepat dan dapat diandalkan. Pelanggan menyewa
sebuah permanent virtual circuit antara dua point dan kemudian dapat mengirim frame-
frame sampai 1600 byte. Berkaitan dengan hal ini, Frame Relay menyediakan
pelayanan yang seminimal mungkin dalam cara penentuan awal dan akhir dari masing-
masing frame, dan error detection pada transmisi.
2 Definisi Frame Relay
Frame Relay adalah sebuah protocol yang berorientasi pada packet switching,
yang umumnya dipergunakan oleh perusahaan telepon, yang mengandalkan kecepatan
tinggi dan biaya ekonomis. Frame Relay pada dasarnya adalah sebuah software yang
khusus di-desain untuk menyediakan koneksi digital yang lebih efisien dari suatu point
tertentu ke point yang lain. Jadi, frame relay merupakan sebuah teknologi yang
menawarkan metode yang lebih cepat dan lebih ekonomis dalam menjalankan computer
networking.
Struktur dasar sebuah frame adalah seperti terlihat pada gambar berikut:
Address – terdiri dari DCLI (data link connection identifier), Extended Address (EA),
C/R, dan “Congestion control information”
DLCI Value – menunjukkan nilai dari “data link connection identifier”. Terdiri dari
10 bit pertama dari “Address field”/alamat.
C/R – Bit yang mengikuti byte DLCI dalam “Address field”. Bit C/R tidak
didefinisikan saat ini.
Data – terdiri dari data ter-encapsulasi dari “upper layer” yang panjangnya bervariasi.
FCS – (Frame Check Sequence) terdiri dari informasi untuk meyakinkan keutuhan
frame.
Dalam packet yang berisi electronic data, dilengkapi dengan error detection
serta acknowledgement dari receiver dalam bentuk kode yang dikirim kembali ke
sender, apakah packet telah diterima secara utuh. Pada data packaging ini dikenal istilah
frame, yakni untuk menyatakan limit dari frame sebuah package. Limit frame ini
ditandai dengan flag. Demikianlah sehingga data dibawa sepanjang jalur komunikasi
dalam bentuk frame-frame. Standar internasional untuk network access dengan packet
switching yang pertama muncul adalah X.25, yang direkomendasikan oleh CCITT (kini
bernama ITU-T) pada tahun 1976. Frame Relay yang muncul setelah X.25 ternyata jauh
lebih efektif daripada X.25, karena X.25 mengalami pelambatan proses karena adanya
error detection dan error correction. Berbeda dengan Frame Relay yang mendefinisikan
ulang header-nya pada bagian awal dari suatu frame, sehingga dihasilkan header frame
normal 2-byte (satu byte atau octet terdiri dari delapan bit). Header Frame Relay dapat
juga di-expand menjadi tiga atau empat byte untuk menambah total address space yang
disediakan.
Header Frame Relay terdiri dari deretan angka sejumlah sepuluh bit, DLCI
(Data Link Connection Identifier)-nya merupakan nomor rangkaian virtual Frame
Relay yang berkaitan dengan destination dari frame tersebut. Dalam hal hubungan antar
kerja LAN-WAN, DLCI ini akan menunjukkan port-port yang merupakan LAN pada
sisi destination. Adanya DLCI tersebut memungkinkan data mencapai node Frame
Relay yang akan di-transmit melalui network dengan menempuh proses tiga langkah
sederhana yakni:
* Integrity check dari frame dengan menggunakan FCS (Frame Check Sequence),
jika dalam proses checking ini dideteksi adanya error, maka frame tersebut akan
di-discard.
* Search DLCI dalam suatu table, jika DLCI tersebut tidak didefinisikan untuk link
yang dimaksud, maka frame akan di-discard.
Dengan demikian, node dari Frame Relay tidak melakukan langkah pemrosesan
yang rumit sebagaimana halnya pada protokol-protokol yang mempunyai keistimewaan
seperti X.25.
Suatu jaringan frame relay sering digambarkan sebagai awan frame relay (frame
relay cloud), karena jaringan frame relay network bukan terdiri dari satu koneksi fisik
antara “endpoint” dengan lainnya, melainkan jalur/path logika yang telah didefinisikan
dalam jaringan. Jalur ini didasarkan pada konsep virtual circuit (VC). VC adalah dua-
arah (two-way), jalur data yang didefinisikan secara software antara dua port yang
membentuk saluran khusur (private line) untuk pertukaran informasi dalam
jaringan.Terdapat dua tipe virtual circuit (VC) yaitu Switched Virtual Circuit (SVC) dan
Permanent Virtual Circuit (PVC).
Switched Virtual Circuits (SVC), adalah koneksi sementara yang digunakan ketika
terjadi transfer data antar perangkat DTE melewati jaringan Frame Relay. Terdapat
empat status pada sebuah SVC:
1. Call setup
Dalam status awal memulai komunikasi, virtual circuit (vc) antar dua perangkat DTE
Frame Relay terbentuk.
2. Data transfer
Kemudian, data ditransfer antar perangkat DTE melalui virtual circuit (vc).
3. Idling
Pada kondisi “idling”, koneksi masih ada dan terbuka, tetapi transfer data telah berhenti.
4. Call termination
Setelah koneksi “idle” untuk beberapa perioda waktu tertentu, koneksi antar dua DTE
akan diputus.
PVC adalah jalur/path tetap, oleh karena itu tidak dibentuk berdasarkan permintaan atau
berdasarkan “call-by-call”. Walaupun jalur aktual melalui jaringan berdasarkan variasi
waktu ke waktu (TDM) tetapi “circuit” dari awal ke tujuan tidak akan berubah. PVC
adalah koneksi permanen terus menerus seperti “dedicated point-to-point circuit”.
PVC lebih populer karena menyediakan alternatif yang lebih murah dibandingkan
“leased line”. Berbeda dengan SVC, PVC tidak pernah putus (disconnect), oleh karena
itu, tidak pernah terdapat status “call setup” dan “termination”. Hanya terdapat 2 status
yaitu data transfer dan idling.
- Multi connection dari satu port ke tujuan yang berbeda dapat dilakukan dengan hanya
menempatkan satu port. Hal ini akan menghemat dimensi fisik, kabel, serta kompleksitas
- Sirkuit Virtual hanya menggunakan bandwidth saat ada data yang lewat di dalamnya,
banyak sirkuit virtual dapat dibangun secara bersamaan dalam satu jaringan transmisi.
Frame Relay umumnya dipergunakan pada aplikasi internet, karena transmission rate
yang tinggi dan berbagai kelebihan lain yang dimilikinya. Menurut standar ANSI TI.
606, ada 3 contoh aplikasi yang dapat mengambil keuntungan dari pemanfaatan Frame
Relay ini, antara lain:
Memiliki tingkat delay rendah dan throughput rendah, contoh: high-resolution, video
text, CAD/CAM
File transfer
Memanfaatkan kemampuan multiplexing dari Frame Relay, dengan low-bit source yang
memungkinkan untuk di-multiplex ke channel oleh sebuah fungsi NT
8 Kesimpulan
1. Frame Relay, yang berorientasi pada packet switching adalah sebuah software
yang khusus didesain untuk menyediakan koneksi digital yang lebih efisien dari
suatu point tertentu ke point yang lain.
2. Keuntungan Frame Relay antara lain lebih reliable, menghemat dimensi fisik,
kabel, serta kompleksitas. Sedangkan kerugiannya antara lain adalah delay yang
besar, dan adanya resiko kehilangan frame.
- File transfer
9 Saran