Anda di halaman 1dari 33

Frame Relay dan ATM

KELOMPOK 10:
1. E1E121022 ANYA SALSABILA
2. E1E12142 TOGA ABDI HAYAT
3. E1E12178 MUHAMMAD LUTHFI AZHARI

UNIVERSITAS HALU OLEO


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
2023
Abstrak

Dalam dunia komunikasi yang semakin maju saat ini, beragam


jaringan komputer yang sudah dibuat seperti LAN, MAN dan WAN. Ada data
transfer terjadi di dalam jaringan untuk saling berkomunikasi. Hal ini juga
ditunjukkan dalam metode kerja frame relay dan ATM. Relai bingkai dan ATM
memiliki semacam ikatan yang saling mendukung yang dapat ditemukan
pada PCR, SCR, AR, CIR, Bc dan MBS.

Untuk memudahkan pemahaman simulasi frame relay ke ATM dan


metode kerja ATM ke frame relay, perangkat lunak menunjukkan perhitungan
dan grafik dari simulasi. Perangkat lunak ini menggunakan bahasa
pemrograman Visual Basic versi 6.0.

Simulasi membuat grafik ATM to Frame Relay dengan keluaran CIR


dan Frame Relay ke ATM dengan output PCR dan SCR. Bingkai kesalahan
akanmengirim ulang dan frame akan dibuang jika ada jalur kemacetan
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Proses pentransferan suatu file diantara dua komputer haruslah
ada suatu jalur data (data path) antara dua komputer tersebut.
Setelah itu dilakukan pembangunan koneksi (Connection
establishment) dan penghentian koneksi (Connection termination)
diantara dua komputer. Saat ini beberapa perusahaan atau institusi
membangun jaringan LAN (Local Area Network) untuk mengakses
Internet disamping untuk keperluan kegiatan usaha atau bisnis
mereka. Akses Internet ini diperlukan guna memperoleh informasi
dari departemen-departemen dalam lingkungan perusahaannya
secara langsung. Agar informasi dapat diakses secara praktis dan
efisien maka sistem informasi berbasis aplikasi internet salah satu
solusi yang tepat.
Layanan saling dukung atau antarkerja (interworking) antara
Frame Relay dan ATM menawarkan keuntungan yang jelas baik
bagi para penyedia layanan maupun para pelanggan. Para
penyedia layanan komunikasi yang dapat menghubungkan situs
jaringan Frame Relay dengan situs jaringan ATM secara transparan
tentunya memiliki kans penjualan yang lebih mudah untuk kedua
tipe layanan tersebut.

Fakta Menunjukkan bahwa, perusahaan-perusahaan besar


tidak

membutuhkan koneksi ATM kecepatan tinggi yang menyebar ke


kantor-kantor cabang mereka. Di sinilah layanan antarkerja
memberikan solusi terbaik dari kedua masalah tersebut; Frame
Relay kecepatan rendah dan hemat biaya ke kantor-kantor cabang,
dengan akses ATM kecepatan tinggi ke lokasi kantor pusat.
Dengan visualisasi maka dapat diketahui cara kerja frame relay
dengan ATM. Maka tugas akhir ini diberi judul Simulasi Unjuk Kerja
Frame Relay Ke ATM (Asynchronous Transfer Mode) Dan ATM Ke
Frame Relay (Asynchronous Transfer Mode).

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dari paper ini adalah:
1. Apa itu frame Relay?
2. Bagaimana cara kerja frame relay?
3. Apa itu ATM?
4. Bagaimana cara kerja ATM?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai yaitu:
1. Mengetahui apa itu frame relay.
2. Mengetahui cara kerja frame relay.
3. Mengetahui apa itu ATM.
4. Mengetahui bagaimana cara kerja ATM.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Frame relay
2.1 Definisi Frame Relay

Frame Relay adalah protokol WAN yang beroperasi pada layer


pertama dan kedua dari model OSI, dan dapat diimplementasikan pada
beberapa jenis interface jaringan. Frame relay adalah teknologi
komunikasi berkecepatan tinggi yang telah digunakan pada ribuan
jaringan di seluruh dunia untuk menghubungkan LAN, SNA, Internet dan
bahkan aplikasi suara/voice.

Frame relay adalah cara mengirimkan informasi melalui wide area


network (WAN) yang membagi informasi menjadi frame atau paket.
Masing-masing frame mempunyai alamat yang digunakan oleh jaringan
untuk menentukan tujuan. Frame-frame akan melewati switch dalam
jaringan frame relay dan dikirimkan melalui “virtual circuit” sampai tujuan.

2.1.1 Fitur Frame Relay

Beberapa fitur frame relay adalah sebagai berikut:

1. Kecepatan tinggi
2. Bandwidth Dinamik
3. Performansi yang baik/ Good Performance
4. Overhead yang rendah dan kehandalah tinggi (High Reliability)

2.1.2 Perangkat Frame Relay

Sebuah jaringan frame relay terdiri dari “endpoint” (PC, server, komputer
host), perangkat akses frame relay (bridge, router, host, frame relay
access device/FRAD) dan perangkat jaringan (packet switch, router,
multiplexer T1/E1). Perangkat-perangkat tersebut dibagi menjadi dua
kategori yang berbeda:

 DTE: Data Terminating Equipment

DTE adalah node, biasanya milik end-user dan perangkat internetworking.


Perangkat DTE ini mencakup “endpoint” dan perangkat akses pada
jaringan Frame Relay. DTE yang memulai suatu pertukaran informasi.

 DCE: Data Communication Equipment

DCE adalah perangkat “internetworking” pengontrol “carrier”. Perangkat-


perangkat ini juga mencakup perangkat akses, teatpi terpusat di sekitar
perangkat jaringan. DCE merespon pertukaran informasi yang dimulai
oleh perangkat DTE.

2.2 Virtual Circuit (VC) Frame Relay

Suatu jaringan frame relay sering digambarkan sebagai awan frame


relay (frame relay cloud), karena jaringan frame relay network bukan
terdiri dari satu koneksi fisik antara “endpoint” dengan lainnya, melainkan
jalur/path logika yang telah didefinisikan dalam jaringan. Jalur ini
didasarkan pada konsep virtual circuit (VC). VC adalah dua-arah (two-
way), jalur data yang didefinisikan secara software antara dua port yang
membentuk saluran khusur (private line) untuk pertukaran informasi dalam
jaringan.Terdapat dua tipe virtual circuit (VC):

a. Switched Virtual Circuit (SVC)


b. Permanent Virtual Circuit (PVC)
2.2.2 Switched Virtual Circuit (SVC)

Switched Virtual Circuits (SVC), adalah koneksi sementara yang


digunakan ketika terjadi transfer data antar perangkat DTE melewati
jaringan Frame Relay. Terdapat empat status pada sebuah SVC:
Empat status pada SVC :

1. Call setup
2. Data transfer
3. Idling
4. Call termination

2.2.3 Status SVC


1. Call Setup

Call Setup: Dalam status awal memulai komunikasi, virtual circuit (vc)
antar dua perangkat DTE Frame Relay terbentuk.

2. Data Transfer
Data Transfer: Kemudian, data ditransfer antar perangkat DTE melalui
virtual circuit (vc).

3. Idling

Idling: Pada kondisi “idling”, koneksi masih ada dan terbuka, tetapi
transfer data telah berhenti.

4. Call Termination

Call Termination: Setelah koneksi “idle” untuk beberapa perioda waktu


tertentu, koneksi antar dua DTE akan diputus.

2.2.4 Permanent Virtual Circuit (PVC)


PVC adalah jalur/path tetap, oleh karena itu tidak dibentuk berdasarkan
permintaan atau berdasarkan “call-by-call”. Walaupun jalur aktual melalui
jaringan berdasarkan variasi waktu ke waktu (TDM) tetapi “circuit” dari
awal ke tujuan tidak akan berubah. PVC adalah koneksi permanen terus
menerus seperti “dedicated point-to-point circuit”.

2.2.5 Perbandingan PVC vs SVC

PVC lebih populer karena menyediakan alternatif yang lebih murah


dibandingkan “leased line”. Berbeda dengan SVC, PVC tidak pernah
putus (disconnect), oleh karena itu, tidak pernah terdapat status “call
setup” dan “termination”. Hanya terdapat 2 status :
· Data transfer
· Idling

2.3 Format Frame “Frame Relay”

Struktur Frame
Dalam sebuah frame Frame Relay, paket data user tidak berubah, Frame
Relay menambahkan header dua-byte pada paket. Struktur frame adalah
sebagai berikut:

· Flags – menandakan awal dan akhir sebuah frame


· Address – terdiri dari DCLI (data link connection identifier),
Extended Address (EA), C/R, dan “Congestion control information”
· DLCI Value – menunjukkan nilai dari “data link connection
identifier”. Terdiri dari 10 bit pertama dari “Address field”/alamat.
· Extended Address (EA) – menunjukkan panjang dari “Address
field”, yang panjangnya 2 bytes.
· C/R – Bit yang mengikuti byte DLCI dalam “Address field”. Bit
C/R tidak didefinisikan saat ini.

· Congestion Control – Tiga bit yang mengontrol mekanisme


pemberitahuan antrian (congestion) Frame Relay.

· Data – terdiri dari data ter-encapsulasi dari “upper layer” yang


panjangnya bervariasi.
· FCS – (Frame Check Sequence) terdiri dari informasi untuk
meyakinkan keutuhan frame.
2.4 Pendeteksi Error pada Frame Relay

Frame Relay menerapkan pendeteksi “error” pada saluran transmisi,


tetapi Frame Relay tidak memperbaiki “error”. Jika terdeteksi sebuah
“error”, frame akan dibuang (discarded) dari saluran transmisi. Proses
seperti ini disebut :

2.4.1 Cyclic redundancy check (CRC)

Cyclic redundancy check (CRC) adalah sebuah skema “error-checking”


yang mendeteksi dan membuang data yang rusak (corrupted). Fungsi
yang memperbaiki error (Error-correction) (seperti pengiriman
kembali/retransmission data) diserahkan pada protokol layer yang lebih
tinggi (higher-layer).

2.5 Implementasi Frame Relay

Frame Relay dapat digunakan untuk jaringan publik dan jaringan “private”
perusahaan atau organisasi.

a. Jaringan Publik

Pada jaringan publik Frame Relay, “Frame Relay switching equipment”


(DCE) berlokasi di kantor pusat (central) perusahaan penyedia jaringan
telekomunikasi. Pelanggan hanya membayar biaya berdasarkan
pemakain jaringan, dan tidak dibebani administrasi dan pemeliharan
perangkat jaringan Frame Relay.

b. Jaringan “Private”

Pada jaringan “private” Frame Relay, administrasi dan pemeliharaan


jaringan adalah tanggungjawab perusahaan (private company). Trafik
Frame Relay diteruskan melalui “interface” Frame Relay pada jaringan
data. Trafik “Non-Frame Relay” diteruskan ke jasa atau aplikasi yang
sesuai (seperti “private branch exchange” [PBX] untuk jasa telepon atau
untuk aplikasi “video-teleconferencing”).

2.6 CARA KERJA

Frame relay (FR) merupakan protocol WAN yang mempunyai


performance tinggi yang bisa memberikan koneksi jaringan WAN sampai
2,048 Mbps (dan bahkan bisa lebih tinggi) ke berbagai belahan dunia. FR
menggunakan circuit virtual untuk koneksi site-2 dan memberikan lebar
pipa bandwidth berskala yang bisa dijamin (dengan menggunakan apa
yang disebut sebagai CIR- committed information rate). FR begitu popular
karena penawaran bandwidth yang berskala melalui jalur digital. Dengan
menggunakan konfigurasi standard FR akan merupakan cara yang
sederhana untuk meminimalkan masalah-masalah jaringan.

Frame relay didesign untuk transmisi digital melalui medium yang sudah
handal, yang pada umumnya adalah fiber optic, bandingkan dengan
jaringan yang menggunakan X.25 yang pada awalnya didesign untuk
jaringan transmisi analog melalui medium yang dianggap tidak handal
seperti standard line telpon.

Berikut ini adalah fitur utama dari frame relay:

a. Memberikan deteksi error tapi tidak memberikan recovery error.


b. Memberikan transfer data sampai 1.54Mbs
c. Mempunyai ukuran paket yang bervariable (disebut frame)
d. Bisa dipakai sebagai koneksi backbone kepada jaringan LAN
e. Bisa dimplementasikan melalui berbagai macam koneksi
sambungan (56K, T1, T3)
f. Beroperasi pada layer physical dan layer Data link pada model OSI
Saat menandatangani kontrak berlangganan jasa frame relay, akan
diberikan level layanan yang disebut CIR – committed Information Rate.
CIR adalah batas jaminan maksimal rate transmisi yang akan terima. Jika
traffic jaringan rendah, bisa mengirim data dengan cepat seakan melebihi
batas maksimal CIR. Jika traffic meningkat, prioritas akan diberikan pada
data yang datang dari cutomer dengan CIR yang lebih tinggi, dan rate
efektifnya akan drop.

Karena frame relay mengasumsikan medium transmisi yang handal,


setiap switch melakukan pemeriksaan error tapi tidak recovery error.
Sumber error kebanyakan bukan dari kehilangan paket atau data corrupt,
akan tetapi dikarenakan mampetnya jaringan karena kepadatan aliran
data. Saat traffic meningkat, switch frame relay mulai merontokkan paket
untuk mengejar beban jaringan.

Gambaran berikut ini adalah konsep bagaimana data ditransmisikan


melalui jaringan frcvame relay termasuk didalamnya a dalah switch frame
relay (FR):

1. Router membuat koneksi ke switch FR baik langsung maupun lewat


CSU/DSU
2. Jaringan FR mensimulasikan suatu koneksi “selalu on” dengan PVC
3. Router pengirim mulai mengirim data segera tanpa membentuk
suatu sesi
4. Switch FR melaksanakan pemeriksaan error tapi tidak memperbaiki
error tersebut.
5. Paket yang corrupt akan di jatuhkan tanpa notifikasi
6. Paket akan menjelajah melalu cloud tanpa adanya
acknowledgement
7. Piranti pengirim dan penerima lah yang akan melakukan koreksi
error
8. Switch FR akan mulai menjatukan paket jika kemapetan jalur mulai
terbentuk
9. Kebanjiran atau kemampetan jaringanlah penyebab dari kehilangan
paket secara umum pada jaringan frame relay
10. Paket akan dihilangkan berdasarkan informasi pada bit Discard
Elligable (DE)
11. Switch FR mengirim notifikasi Backward explicit congestion
notification (BECN) untuk mengisyaratkan menurunkan rate transfer
data.

Diagram jaringan frame relay

2.7 Frame relay addressing:

Frame relay menggunakan Data-link Connection Identifier (DLCI) untuk


setiap circuit virtual

1. Range DLCI ada antara 16 dan 1007

2. DLCI mewakili koneksi antara dua piranti FR

3. Penyedia layanan FR memerikan DLCI saat vitual circuit di setup


4. Setiap DLCI adalah unik pada jaringan local akan tetapi tidak pada
jaringan WAN secara keseluruhan.

2.8 Local Management Interface (LMI)

LMI merupakan satu set ekstensi management protocol yang


mengautomasikan banyak tugas-2 management frame relay. LMI
bertanggungjawab untuk memanage koneksi dan melaporkan status
koneksi.

a. Memelihara link antara router dan switch FR


b. Mengumpulkan satus informasi tentang router-2 yang lain dan juga
koneksi-2 pada jaringan
c. Enable dinamik DLCI assignment melalui support multicasting
d. Membuat DLCI berarti secara global untuk jaringan keseluruhan

Router Cisco mendukung tiga macam LMI: Cisco; ANSI; dan Q933a. jika
menhubungkan router dengan jaringan FR, interface router mempunyai
koneksi langsung ke switch FR pada sisi penyedia layanan FR. Walaupun
hanya ada satu koneksi fisik antara router dan FR, FR mendukung
multiple circuit virtual. Ada dua opsi saat konfigurasi koneksi atau circuit:

1. Point-to-point yang mensimulasikan suatu sambungan leased line-


suatu sambungan langsung dengan suatu piranti tujuan.
2. Multipoint, yang menghubungkan setiap circuit untuk berkomunikasi
dengan lebih dari satu piranti tujuan. Circuit yang sama digunakan
untuk multiple komunikasi.

bisa mengkonfigurasikan router dengan multi sub-interface yang


mengijinkan konfigurasi circuit virtual, yang masing-2 menggunakan
parameter konfigurasi yang berbeda.
Saat mengkonfigurasi router untuk koneksi ke frame, nomor DLCI
bertindak seperti address pada layer Data link dan layer Physical. Karena
frame relay mendukung protocol-2 layer bagian atas, perlu
mengasosiasikan logical, address tujuan layer network dengan nomor
DLCI yang digunakan untuk mencapai address tersebut. Untuk koneksi
multiple, mempunyai opsi konfigurasi berikut:

1. Asosiasikan DLCI secara dynamic dengan protocol inverse-ARP


untuk mendapatkan address tujuan secara dynamic yang
diasosiasikan dengan DLCI
2. Petakan addres secara manual ke DLCI dengan
mengidentifikasikan address dari masing-2 piranti tujuan, dan
asosiasikan setiap address dengan DLCI. Walaupun banyak yang
dikerjakan, hasilnya tidak rentan terhadap error dibandingkan jika
menggunakan inverse-ARP.

Jika interface atau sub-interface menggunakan koneksi point-to-point,


tidak perlu mengasosiasikan address layer network dengan DLCI. Hal ini
dikarenakan interface dan DLCI yang bersangkutan hanya mempunyai
satu kemungkinan koneksi.

2.9 Standard minimum frame relay

Ada banyak standard FR yang berhubungan dengan jenis encapsulasi


data-link layer dan fungsi-2 Local Managemeny Interface (LMI) yang
digunakan oleh carrier FR modern. Untuk kepentingan organisasi
korporasi anda, berikut ini adalah standard minimum FR:

1. Jenis koneksi serial yang lebih disukai adalah jenis interface fisik
V.35
2. Modus IETF pada encapsulasi frame relay seharusnya dgunakan
untuk layanan yang baru untuk menjamin bisa saling beroperasi
3. Jenis LMI pada modus ANSI seharusnya digunakan untuk semua
konfigurasi frame relay baru untuk jaminan saling operasi
4. Penggunaan point-to-point sub-interface untuk semua konfigurasi
frame relay baru diperlukan untuk meminimalkan masalah koneksi
jaringan yang diketahui.

2.10 Keuntungan dan Kerugian Frame Relay

Keuntungan Frame Relay :

a) Proses komunikasi menjadi lebih sederhana.

b) Fungsionalitas protocol yang diperlukan di user

c) inter network dikurangi. - Pengaturan jalur paket diatur


dalam ISP cloud. –

d) Transmisi serta fasilitas switching lebih reliable.

e) Multi connection dari satu port ke tujuan yang berbeda dapat


dilakukan dengan hanya menempatkan satu port. Hal ini akan
menghemat dimensi fisik, kabel, serta kompleksitas.

Kerugian Frame Relay :

a) Tidak adanya kemampuan link-by-link flow.

b) Tidak mempunyai error control.

c) Delay yang sangat besar.

d) Resiko kehilangan frame (Loss of Frames).


e) Adanya short interruption yang terjadi terus-menerus.

B. ATM (Mode Transmisi Asinkron)


2.1 Definisi ATM
ATM adalah singkatan dari Mode Transmisi Asinkron ; ini adalah
teknik switching yang dikembangkan dengan mengintegrasikan fitur
telekomunikasi dan jaringan komputer. ATM memanfaatkan sel untuk
mentransfer informasi dari banyak bentuk layanan seperti suara, data, dan
video. Sel-sel ini dikodekan dengan menggunakan multiplexing
pembagian waktu asinkron. Ini juga memungkinkan komunikasi antara
perangkat bekerja pada kecepatan variabel dengan menggabungkan
multiplexing dan switching, dan itu sesuai untuk lalu lintas bursty. Sel-sel
ini tidak lain adalah kumpulan paket ukuran tetap. Selanjutnya, semua sel
mengikuti jalur yang sama ke tujuan. Itu dapat menangani lalu lintas laju.

Kontan dan lu lintas laju variable. Dengan demikian dapat membawa


berbagai jenis lalu lintas dengan kualitas layanan end-to-end. ATM tidak
bergantung pada media transmisi, tetapi dapat dikirim melalui kabel atau
serat sendiri ataupun dikemas didalam muatan system pembawa lainnya.
Jaringan ATM menggunakan switching “paket” atau “sel” dengan sirkuit
virtual. Desasinnya membantu dalam penerapan jaringan multimedia
berkinerja tinggi.

Format Sel ATM


Karena informasi ditransmisikan di ATM dalam bentuk unit berukuraan
tetap yang disebut sel. Seperti diketahui sudah setiap sel memiliki panjang
53 byte yang terdiri dari header 5 byte dan payload 48 byte.

Mode transfer asinkron dapat terdiri dari dua jenis format yaitu, sebagai
berikut:
 UNI Header: ini digunakan dalam jaringan ATM pribadi untuk
komunikasi antara titik akhir ATM dan sakelar ATM. Ini mencakup
bidang Generic Flow Control (GFC).
 NNI Header: digunakan untuk komunikasi antar switch ATM, dan
tidak menyertakan Generic Flow Control (GFC), melainkan
menyertakan Virtual Path Identifier (VPI) yang menempati 12 bit
pertama.
2.2 Arsitektur ATM

Model referensi ATM terdiri dari lapisan dan bidang seperti yang
ditunjukkan pada diagram. Ada tiga lapisan dasar dalam ATM-fisik, ATM
dan lapisan ATM AAL.

■ Lapisan Fisik : Lapisan ATM ini menangani transmisi yang


bergantung pada media.
■ Lapisan ATM : Lapisan ATM mirip dengan lapisan data link yang
memungkinkan pembagian sirkuit virtual antara pengguna yang
berbeda dan transmisi sel melalui sirkuit virtual.
■ Application Adaptation Layer (AAL) : AAL bertanggung jawab
untuk menyembunyikan detail implementasi ATM dari layer yang
lebih tinggi. Ini juga mengubah data menjadi muatan sel 48 bit.

Pesawat yang berbeda yang termasuk dalam model referensi ATM adalah
kontrol, pengguna dan manajemen.
■ Kontrol : Fungsi utama pesawat ini adalah untuk menghasilkan
dan mengelola permintaan pensinyalan.
■ Pengguna : Pesawat ini menangani transfer data.
■ Manajemen : Fungsi-fungsi terkait lapisan seperti deteksi
kegagalan, masalah tentang protokol diatur oleh pesawat ini. Ini
juga melibatkan fungsi-fungsi yang terkait dengan sistem yang
lengkap.

Dua Karakteristik Teknologi ATM yang memperbaiki Kecepatan Transfer


Data.
PERTAMA
Besarnya paket yang dikomunikasikan menjadi lebih kecil jika
dibandingkan dengan protokol untuk sistem telepon, sehingga
memungkinkan paket dari pengguna yang berbeda yang melewati
jaringan pada waktu yang bersamaan dapat dikelompokkan secara
merata.
KEDUA
Meningkatnya kecepatan, dari 25 hingga 155 Mbps. Bahkan,
peralatan ATM dapat menggabungkan 16 saluran menjadi satu untuk
menghasilkan kecepatan transfer hampir sebesar 2,5 juta bit per detik.

ATM Protokol Link yang menggunakan konsep TDM Asynchronous


berasal saluran dari kecepatan tinggi sistem transmisi digital. Sistem TDM
Asynchronous, bandwidth digital disusun sebagai Frame berdekatan dan
setiap Frame dibagi menjadi SLOT.
Tidak ada slot yang didedikasikan untuk setiap pengguna tertentu.
Slots ditugaskan untuk pengguna sebagaimana dibutuhkan. ATM beban
lalu lintas dilakukan di SONET Frame. Untuk membawa ATM Payload,
SONET Frame dibagi menjadi Slot dari 53 Oktet. Slot ini disebut Sel.
Setiap Sel membawa 5 Protokol Oktet Overhead dan 48 Oktet Payload.
Data yang dikirim melalui jaringan ATM, harus dipecah menjadi Blok-Data
berukuran tetap masing-masing 48 oktet . Blok data 48-oktet kemudian
masuk ke dalam Sel-sel ATM sebagai muatan sel.

Seperti X.25 dan Frame Relay, bukan hanya tidak menentukan protokol
antarmuka antara DTE dan Jaringan, juga menetapkan beralih Protokol
dalam Jaringan. ATM Dirancang untuk menggunakan sistem SONET
kecepatan tinggi untuk membawa lalu lintas. Blok Data tetap dan pendek,
dapat diaktifkan dengan cepat oleh perangkat keras. Oleh karena itu ATM
bisa mencapai kecepatan jauh lebih tinggi dari pada Frame Relay. Seperti
X25 dan Frame Relay, ATM adalah berorientasi Koneksi.
2.3 Komponen ATM
a. Hubs
b. Switches
c. Network Interface Adapter Cards
d. Multiplexers
e. Routers / Gateways
f. Access Nodes
g. Concentrators
2.3.1 ATM Network Interfaces

Komponen ATM dapat saling berhubungan untuk mendukung jaringan


yang lebih besar dan Menyediakan antarmuka yang berbeda untuk
jaringan yang sama.

Dua antarmuka untuk komponen jaringan ATM.

a. UNI - User-to-Network Interface

Membentang dari tempat pelanggan ke jaringan Switch (Pengangkut


umum) atau dapat digunakan untuk menghubungkan Switch dalam
jaringan pribadi.

b. NNI - Network-to-Network Interface

Menghubungkan Switch ATM bersama-sama menggunakan Protokol


sedikit dimodifikasi dengan Kecepatan Tinggi dari antarmuka pengguna-
ke-jaringan (UNI).

2.5 KONEKSI LOGIKA ATM

● Koneksi Logika ATM disebut juga Virtual Channel Connection


(VCC)
● Prinsipnya sama dengan Virtual Circuit pada protocol X.25 (utk
komunikasidata)
● VCC merupakan unit dasar dari Switching dalam sebuah jaringan
ATM
● VCC digunakan untuk pertukaran jaringan-user (untuk pensinyalan
kontrol) dan jaringan-jaringan(untuk manajemen jaringan dan
routing)
● Sekumpulan VCC membentuk sebuah bundel yang disebut Virtual
Path Connection(VPC)
● Prinsipnya sama dengan Virtual Circuit pada protocol X.25
(utkkomunikasidata)
● Jika VCC digunakan untuk koneksi individu, maka VPC merupakan
koneksi kelompok

Penggunaan Virtual Channel Connection :

1. User-User : digunakan untuk membawa data user dari ujung ke


ujung
2. User-jaringan: digunakan untuk pensinyalan kontrol user ke
jaringan
3. Jaringan-jaringan: digunakan untuk manajemen lalu lintas jaringan
serta fungsi-fungsi routing

Ada 2 interface yang digunakan didalam jaringan ATM :

1. UNI (User-Network Interface ) : interface yang menghubungkan


user ke switch ATM
2. NNI (Network-Network Interface) : interface yang menghubungkan
switch-switch ATM, adalah format header untuk sel antara
pengguna ke jaringan ATM dan NNI adalah format header untuk sel
antar titik cabang ATM dalam jaringan.
2.6 KONSEP DASAR ASYNCHRONUS TRANSFER MODE (ATM)
ATM adalah suatu mode transfer yang berorientasi pada bentuk
paket yang spesifik, dengan panjang tetap, berdasarkan system
Asynchronous Time Division Multiplexing (ATDM), menggunakan format
dengan ukuran tertentu yang disebut sel. Informasi yang terdapat didalam
sel ditransmisikan dalam jaringan setelah Sebelumnya ditambahkan
header diawal sel yang berfungsi sebagai routing dan control sel.

ATM bersifat service independence semua service (suara, data


serta gambar/citra) dapat ditransmisikan melalui ATM dengan cara
penetapan beberapa tipe ATM Adaptation Layer (AAL). AAL berfungsi
mengubah format informasi yang asli kedalam format ATM sehingga
dapat ditransmisikan. ATM dapat diimplementasikan di jaringan yang ada
sekarang dengan tiga cara, diurut dari yang paling mudah ke yang paling
sukar adalah Native ATM APIs, Classical IP dan Address Resolution
Protocol dan LANE Native ATM APIs.

Classical IP dibatasi untuk jaringan yang menggunakan protocol TCP/IP.


Sedangkan LANE dapat menggunakan protokol apa saja. LANE
beroperasi di lapisan kedua dari OSI, yaitu lapisan link data. LANE
mengizinkan aplikasi dan protokol yang ada saat ini beroperasi tanpa
perubahan saat diterapkan ATM. Ini berarti perusahaan tidak perlu
membuang/mengganti aplikasi dan infrastruktur jaringan yang telah ada.
Sedangkan kebanyakan jaringan memiliki beberapa protokol saat
mengimplementasikan ATM. Akibatnya banyak perusahaan di Amerika
Serikat yang menggunakan ATM. Pada ATM seluruh informasi yang akan
ditransfer akan dibagi menjadi slot-slot dengan ukuran tetap yang disebut
cell. Ukuran cell pada ATM adalah 53 octet (1 octet = 8 bits) yang terdiri
dari :48 octet untuk filed informasi.5 octet untuk HEADER.

Sel-sel ATM terdiri dari: 5 byte HEADER dan 48 byte INFORMASI UNI cell
ATM terdiri dari: GFC, VPI, VCI, PT, CLP, HEC dan informasi. NNI cell
ATM terdiridari: VPI, VCI, PT, CLP, HEC dan informasi.

2.7 KARAKTERISTIK ATM


1. Pada basis link to link tidak menggunakan proteksi error dan flow
control. Pada ATM proteksi error dapat diabaikan karena
didasarkan saat ini link-link dalam network memiliki kualitas yang
sangat tinggi, sehingga error control cukup dilakukan end to end
saja. Flow control juga tidak dilakukan dalam ATM network karena
dengan pengaturan alokasi resource dan dimensioning queue yang
tepat maka kejadian queue overflow yang menyebabkan hilangnya
paket dapat ditekan. Sehingga probabilitas packet loss antara 10-8
sampai dengan 10-12 dapat dicapai
2. ATM beroperasi pada connection oriented mode
Sebelum informasi ditransfer dari terminal ke network, sebuah fase
setup logical / virtual connection harus dilakukan untuk
menyediakan resource diperlukan. Jika resource tersedia tidak
mencukupi maka connection dari terminal akan dibatalkan. Jika
fase transfer informasi telah selesai, maka resource yang telah
digunakan akan dibebabskan kembali. Dengan menggunakan
connection-oriented ini akan memungkinkan network untuk
menjamin packet loss yang seminim mungkin.
3. Pengurangan fungsi header
Untuk menjamin pemrosesan yang cepat dalam network, maka
ATM header hanya memiliki fungsi yang sangat terbatas. Fungsi
utama dari header adalah untuk identifikasi virtual connection
(virtual connection identifier =VCI) yang dipilih pada saat dilakukan
call setup dan menjamin routing yang tepat untuk setiap paket
didalam network serta memungkinkan multiplexing dari virtual
connection – virtual connection berbeda melalui satu link tunggal.
Selain fungsi VCI, sejumlah fungsi lain yang sangat terbatas juga
dilakukan oleh header, terutama terkait dengan fungsi
pemeliharaan. Karena fungsi header diabatasi, maka implementasi
header processing dalam ATM node sangat mudah / sederhana
dan dapat dilakukan pada kecepatan yang sangat tinggi (150 Mbps
sampai 2.5 Gbps) dan hal ini akan menyebabkan processing delay
dan queuing delay yang rendah.
4. Lapisan Protokol ATM
Lapisan tertinggi terdapat aplikasi tertentu seperti TCP di lapisan
penghantaran dan IP di lapisan rangkaian. Lapisan ATM Adaptation
berfungsi sebagai penyesuai antara paket-paket data di lapisan
tertinggi dengan (Higher-layer) dengan lapisan ATM (ATM Layer).
ATM Layer merupakan lapisan digunakan untuk menyambungkan
protokol. Lapisan Fisik melibatkan spesifikasi media transmisi dan
skema pengkodean sinyal. Rate data yang ditetapkan pada lapisan
fisik berkisar mulai dari 25,6 Mbps sampai 622,08 Mbps.
5. Panjang filed informasi dalam satu cell relatif kecil
Hal ini dilakukan untuk mengurangi ukuran buffer internal dalam
switching node, dan untuk membatasi queuing delay yang terjadi
pada buffer tersebut. Buffer yang kecil akan menjamin delay dan
delay jitter rendah, hal ini diperlukan untuk keperluan service-
service real time.
2.8 PROSES KERJA ATM PROTOKOL LAYER

Blok-blok data dengan berbagai ukuran yang dihantarkan oleh


pengguna dari lapisan tertinggi akan dihantar kembali ke ATM Adaptation
Layer (AAL), dimana pada proses ini header, trailer, padding octets, dan
Cyclic Redundancy Check(CRC) bit bergantung pada syarat-syarat
tertentu pada tiap blok-blok data.

Setiap blok data akan dipecahkan ke dalam beberapa blok data yang lebih
kecil yang kemudiannya akan dikapsulkan kepada 53 sel oktet di lapisan
ATM.Data inilah yang nantinya akan dihantar ke destinasi yang
diinginkan.

Model referensi protokol melibatkan tiga taraf yang berbeda:


1. Taraf pemakai: tersedia untuk transfer informasi pemakai, bersama-
sama dengan kontrol-kontrol yang terkait.
2. Taraf kontrol: menampilkan fungsi-fungsi kontrol panggilan dan kontrol
koneksi
3. Taraf manajemen: menampilkan fungsi-fungsi manajemen yang
berkaitan dengan sistem secara keseluruhan

2.9 Cara kerja jaringan ATM

Cara kerja ATM adalah dengan memotong-motong dan menggabungkan


kembali berbagai tipe trafik informasi tersebut (voice, video dan data)
dalam format sel berukuran 53 byte melalui saluran fisik yang sama.

1. Proses tersebut dinamakan statistical multiplexing.


2. Masing sel terdiri dari 48 byte payload (berisi informasi) dan 5 byte
header (berisi alamat dan routing).

Dalam jaringan ATM dikenal 2 macam Virtual Circuit (VC) :

1. PVC (Permanent Virtual Circuit) bersifat permanen, artinya virtual


circuit dibangun terus-menerus selama ada data yang dikirimkan.
2. SVC (Switched Virtual Circuit) bersifat on-demand, artinya
bandwidth yang disediakan dapat disesuaikan dengan kebutuhan
(bergantung pada tipe informasi yang hendak dikirimkan) pada saat
itu, yang dikenal dengan QoS atau Quality of Service.

2.10 Konfigurasi jaringan ATM


1. Alternatif implementasi ATM
a. Sebagai protokol LAN
b. Sebagai backbone untuk menghubungkan LAN yang sudah
ada (existing ‘legacy’ LAN)
c. Sebagai backbone untuk menghubungkan jaringan lokal yang
lain dengan teknologi yg berbeda, spt Frame Relay, IP network
d. Sebagai jaringan interkoneksi di antara ATM-attached server/
workstation dan dengan existing ‘legacy’ LAN
e. Interkoneksi antara beberapa emulasi LAN yang secara logical
terpisah, namun menggunakan jaringan fisik ATM yang sama
2. Sel-sel ATM terdiri dari: 5 byte HEADER dan 48 byte INFORMASI
3. UNI cell ATM terdiri dari: GFC, VPI, VCI, PT, CLP, HEC dan
informasi
4. NNI cell ATM terdiri dari: VPI, VCI, PT, CLP, HEC dan informasi
5. GFC (Generic Flow Control) : digunakan untuk mengontrol aliran sel
dari user-jaringan
6. VPI (Virtual Path Identifier) : merupakan bidang routing untuk
jaringan 8 bit untuk sel UNI dan 12 bit untuk sel NNI
7. VCI (Virtual Channel Identifier) : digunakan untuk routing ke dan dari
pemakai ujung
8. PT (Payload Type) : menunjukkan jenis-jenis informasi
9. CLP (Cell Loss Priority) : menyediakan bimbingan kepada jaringan
saat terjadi kemacetan
a. nilai“0”= sel dengan prioritas tinggi, tidak dapat dibuang
b. nilai“1”= sel dengan prioritas rendah, dapat dibuang jika terjadi
kemacetan
10. HEC (Header Error Control) : digunakan untuk mendeteksi
kesalahan. dan membetulkan kode sehingga memberikan
perlindungan terhadap kesalahan dalam jaringan
2.11 PERBANDINGAN Frame Relay Dan ATM

Dasar untuk Frame Relay ATM


perbandingan

Ukuran paket Variabel Tetap


Memproses Meningkat Menurun
overhead

Transfer data Diimplementasikan di lebih dari Berlangsung di


satu jaringan area. dalam LAN

Biaya Murah Biaya lebih tinggi

Kecepatan Rendah Tinggi

QoS QoS yang dapat dihitung tidak Menawarkan QoS


disediakan. yang dapat diukur.

Kontrol Tidak ada dukungan yang Kontrol kesalahan


kesalahan diberikan untuk kontrol kesalahan dan aliran
dan aliran disediakan.

Kecepatan data 64 Kbps hingga 45 Mbps. 155, 5 Mbps atau


622 Mbps.

Keandalan Rendah Baik

Throughput Medium Tinggi

Menunda Tinggi Kurang


2.12 Hubungan Frame relay dengan ATM Jaringan
frame relay dengan ATM ditujukan agar memiliki tarif yang rendah
untuk akses kecepatan tinggi dalam jaringan. Frame relay banyak
digunakan pada aplikasi LAN, migrasi SNA dan remote access. Selain itu
dapat pula dikembangkan pada broadcast video dan support untuk server,
akan tetapi sangat cocok digunakan pada jaringan ATM.

Daftar Pustaka
(2014, februari 3). Retrieved from asynchronous transfer mode atm in
computer network: https://www.geeksforgeeks.org/asynchronous-
transfer-mode-atm-in-computer-network/https://
www.geeksforgeeks.org/asynchronous-transfer-mode-atm-in-
computer-network/
(2021, november 2). Retrieved from Asynchronous Transfer Mode (ATM)
in Computer Network:
https://www.geeksforgeeks.org/asynchronous-transfer-mode-atm-
in-computer-network/
alfredo. (2013, januari 4). Retrieved from Pengertian Frame Relay:
https://alfredoeblog.wordpress.com/2013/01/04/pengertian-frame-
relay/
anisanoviasari. (2014, desember 3). Retrieved from Asynchronous
Transfer Mode:
https://anisanoviasari.wordpress.com/2014/12/03/makalah-
kelompok-5-asynchronous-transfer-mode/
FIKADF. (2011, oktober 4). Retrieved from
https://fikadf.wordpress.com/2011/10/04/1st-asynchronous-transfer-
mode-atm/
alfredo. (2013, januari 4). Retrieved from Pengertian Frame Relay:
https://alfredoeblog.wordpress.com/2013/01/04/pengertian-frame-relay/

Anda mungkin juga menyukai