Anda di halaman 1dari 2

Analisa

Pada praktikum modul 9 ini yang dilaksanakan secara online kita akan membahas modul
yang berjudul “Pulse Width Modulation (PWM)”. Dimana Pulse Width Modulation (PWM)
adalah menjadi Modulasi Lebar Pulsa. Jadi pada dasarnya, PWM adalah suatu teknik
modulasi yang mengubah lebar pulsa (pulse width) dengan nilai frekuensi dan amplitudo
yang tetap. PWM dapat dianggap sebagai kebalikan dari ADC (Analog to Digital Converter)
yang mengkonversi sinyal Analog ke Digital, PWM atau Pulse Width Modulation ini
digunakan menghasilkan sinyal analog dari perangkat Digital (contohnya dari
Mikrokontroller). Pada modul 9 ini memiliki tujuan yaitu, Mengetahui bentuk rangkaian
Pulse Width Modulation, Memahami bentuk gelombang output dari Pulse Width Modulation
dan Memahami lebar pulsa pada sebuah sinyal, dimana Pulse Width Modulation (PWM)
secara umum adalah sebuah cara memanipulasi lebar sinyal yang dinyatakan dengan pulsa
dalam satu periode, untuk mendapatkan tegangan rata-rata yang berbeda

Adapun alat dan perlengkapan yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu
pertama 1 buah Function Generator berfungsi untuk sinyal informasi. Kedua yaitu V Sine
Generator (5 Vpp 300 Hz) berfungsi untuk pemberi frekuensi, ketiga yaitu IC Timer (555)
berfungsi untuk sinyal carier, keempat yaitu resistor dengan nilai 27KΩ (R1) berfungsi
untuk menghambat arus, kelima yaitu Kapasitor 4,7 цF (C1 dan C3) Kapasitor 0.1uF (C2)
berfungsi untuk menyimpan muatan listrik, keenam yaitu Oscilloscope untuk
menampilkan hasil gelombang, ketujuh yaitu Battery 5 Volt berfungsi sebagai sumber
tegangan, kedelapan yaitu Kabel Penghubung berfungsi untuk menghubungkan antar
rangkaian.
Pada praktikum modul 9, kita akan melihat bagaimana sebuah rangkaian Pulse
Width Modulator (PWM) dapat bekerja pada suatu rangkaian. Rangkaian PWM
dipengaruhi oleh amplitudo dan frekuensi. Pada praktikum ini kita hanya melakukan 1
percobaan saja tapi yang kita lihat ada 2 yaitu waktu 1 lembah dan waktu 1 bukit. Ketika
rangkaian rangkaian dijalankan, frekuensi dibuat tetap yaitu sebesar 40 Hz dan amplitudo
diubah ubah. Amplitudo diubah dari 0 V, 2 V, 4 V, hingga 12 V dengan kelipatan 2.
Terlihat tiap kenaikan amplitudo memiliki bentuk gelombang signal PWM yang berbeda
beda. Yang mempengaruhi lebar bukit dan lembah adalah pada amplitudo yang berganti
ganti. Pengaruhnya adalah ketika amplitudo semakin besar, maka sample modulasi pada
lembah akan semakin kecil sedangkan pada bukit akan semakin luas, serta bentuk
gelombang akan semakin tinggi dan semakin besar amplitudonya. Lalu untuk menentukan
waktu 1 lembah dan waktu 1 bukit mempunyai 1 rumus yang sama, yaitu T 1 - T0. Ketika
amplitudo input nya 0 V, waktu 1 lembah yang terhitung adalah 0,37 mS dan waktu 1
bukit yang terhitung adalah 2,95 mS. Ketika amplitudo input nya 2 V, waktu 1 lembah
yang terhitung adalah 0,87 mS dan waktu 1 bukit yang terhitung adalah 2,38 mS. Ketika
amplitudo input nya 4 V, waktu 1 lembah yang terhitung adalah 1,03 mS dan waktu 1
bukit yang terhitung adalah 2,25 mS. Ketika amplitudo input nya 12 V, waktu 1 lembah
yang terhitung adalah 1,35 mS dan waktu 1 bukit yang terhitung adalah 1,88 mS. Jika kita
lihat dari hasil perhitungan data pengamatan, bahwa ketika amplitudo input semakin besar
maka waktu 1 lembah akan semakin besar dan waktu 1 bukit akan semakin kecil atau
berbanding terbalik.

Anda mungkin juga menyukai