Anda di halaman 1dari 9

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/345775038

POTENSI WILAYAH PESISIR DI NEGARA INDONESIA


Article in Jurnal Wilayah dan Lingkungan · November 2020

CITATIONS READS

0 5,175

2 authors, including:

Mukhamad Fredy Arianto


Universitas Negeri Surabaya
1 PUBLICATION 0 CITATIONS

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

ILMU WILAYAH View project


All content following this page was uploaded by Mukhamad Fredy Arianto on 12 November 2020.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


JURNAL GEOGRAFI
Geografi dan Pengajarannya
ISSN 1412 - 6982 e-ISSN :
2443-3977
Volume XX Nomor XX 2020

POTENSI WILAYAH PESISIR DI NEGARA INDONESIA

MUKHAMAD FREDY ARIANTO S1 Pendidikan Geografi Universitas


Negeri Surabaya
Jl. Ketintang No. 18, Ketintang, Kec. Gayungan, Kota Surabaya, Jawa Timur 60231

ABSTRAK

Secara geografis Indonesia membentang dari 60 LU sampai 110 LS dan 92 0 sampai


0
142 BT, terdiri dari pulau - pulau besar dan kecil yang jumlahnya kurang lebih 17.504
pulau. Melalui Deklarasi Djuanda, 13 Desember 1957, Indonesia menyatakan kepada dunia
bahwa laut Indonesia menjadi satu kesatuan wilayah NKRI. Dan Indonesia sebagai negara
kepulauan, telah diakui dunia internasional melalui konvensi hukum laut PBB ke tiga, United
Nation Convention on the Law of the Sea 1982 , kemudian diratifikasi oleh Indonesia dengan
Undang- Undang No.17 Tahun 1985, total luas wilayah laut Indonesia seluas 5,9 juta km 2,
terdiri atas 3,2 juta km2 perairan teritorial dan 2,7 km2 perairan Zona Ekonomi Eksklusif,
luas perairan ini belum termasuk landas kontinen. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai
negara kepulauan terbesar di dunia. Namun demikian, pembangunan bidang kelautan dan
perikanan hingga saat ini masih jauh dari harapan. Padahal wilayah pesisir dan pulau-pulau
kecil dan lautan kepulauan Indonesia tersimpan potensi-potensi dan jasa lingkungan yang
sangat besar dan belum dimanfaatkan secara optimal.
Kata kunci : pesisir, wilayah, Indonesia, kepulauan

PENDAHULUAN kesatuan wilayah NKRI. Dan Indonesia


sebagai negara kepulauan, telah diakui
Secara geografis Indonesia
dunia internasional melalui konvensi
membentang dari 60 LU sampai 110
hukum laut PBB ke tiga, United Nation
LS dan 920 sampai 1420 BT, terdiri
Convention on the Law of the Sea 1982
dari pulau - pulau besar dan kecil
(UNCLOS 1982), kemudian diratifikasi
yang jumlahnya kurang lebih 17.504
oleh Indonesia dengan Undang - Undang
pulau. Tiga perempat wilayahnya
No.17 Tahun 1985. Berdasarkan UNCLOS
adalah laut (5,9 juta km2), dengan
1982, total luas wilayah laut Indonesia
panjang garis pantai 95.161 km,
menjadi 5,9 juta km2, terdiri atas 3,2 juta
terpanjang kedua setelah Kanada.
km2 perairan teritorial dan 2,7 km2 perairan
Melalui Deklarasi Djuanda,
Zona Ekonomi Eksklusif, luas perairan ini
13 Desember 1957, Indonesia
belum termasuk landas kontinen. Hal ini
menyatakan kepada dunia bahwa laut
menjadikan Indonesia sebagai negara
Indonesia (laut sekitar, di antara, dan di
Alamat : Lamongan
E-mail : m.fredyarianto@gmail.com
1

kepulauan terbesar di dunia.


dalam kepulauan Indonesia) menjadi satu
Pasal 25A UUD 1945 (hasil Indonesia juga memiliki kedaulatan
amandemen kedua UUD 1945), terhadap laut wilayahnya meliputi;
menyebutkan bahwa “NKRI adalah perairan pedalaman, perairan
negara kepulauan yang berciri nusantara, dan laut teritorial
nusantara dengan wilayah yang batas- (sepanjang 12 mil dari garis dasar).
batas dan hak-haknya ditetapkan Disamping itu ada juga zona tambahan
dengan Undang-undang”. Ini semakin Indonesia, yang memiliki hak-hak
mengukuhkan eksistensi berdaulat dan kewenangan tertentu.
Indonesia sebagai negara maritim. Selain itu, ada juga Zona Ekonomi
Apalagi dengan lahirnya UU N0.27 Eksklusif Indonesia
Tahun 2007 tentang Pengelolaan (ZEEI) sejauh 200 mil dari garis pangkal,
Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau dimana Indonesia mempunyai hak-hak
Kecil, lebih jelas mengakui eksistensi berdaulat atas kekayaan alam (perikanan),
sektor kelautan dan perikanan serta kewenangan untuk meme- lihara
pengelolaan wilayah pesisir dan lingkungan laut, mengatur dan
pulau-pulau kecil sebagai salah satu mengizinkan penelitian ilmiah kelautan,
agenda pembangunan nasional. pemberian ijin pembangunan pulau- pulau
Namun faktanya, pembangunan buatan, instalasi dan bangunan2 lainnya.
bidang kelautan dan perikanan hingga Potensi Sumber Daya Hayati
saat belum dimanfaatkan secara
Indonesia sebagai negara tropis, kaya
optimal, padahal tersimpan potensi
akan sumberdaya hayati, yang dinyatakan
SDA dan jasa-jasa lingkungan yang
dengan tingkat keaneka- ragaman hayati
sangat besar. Sehingga untuk
yang tinggi. Dari 7000 spesies ikan di
menjadikan sektor kelautan dan
dunia, 2000 jenis diantaranya terdapat di
perikanan sebagai arus utama
Indonesia. Potensi lestari sumberdaya
pembangunan nasional dibutuhkan
perikanan laut Indonesia kurang lebih 6,4
kebijakan pembangunan yang terpadu
juta ton per tahun, terdiri dari : ikan pelagis
dan berbasiskan ekosistem.
besar (1,16 juta ton), pelagis kecil (3,6 juta
ton), demersal (1,36 juta ton), udang
PEMBAHASAN
penaeid (0,094 juta ton), lobster (0,004 juta
Potensi Wilayah
ton) , cumi-cumi (0,028 juta ton), dan
Posisi geografis ikanikan karang konsumsi (0,14 juta ton).
kepulauan Indonesia sangat Dari potensi tersebut jumlah tangkapan
strategis karena merupakan yang dibolehkan (JTB) sebanyak 5,12 juta
pusat lalu lintas maritim antar benua. ton per tahun, atau sekitar 80% dari potensi

Arianto, Potensi Wilayah


2
lestari. Potensi sumberdaya ikan ini bertelur ikan-ikan yang bermigrasi
tersebar di 9 (sembilan) wilayah (highly migratory species) seperti
Pengelolaan Perikanan Indonesia. tuna, lumba - lumba dan berbagai
jenis ikan paus serta penyu. Potensi
Potensi budidaya laut, terdiri
kelautan dan perikanan di atas, guna
dari potensi budidaya ikan (kakap,
mendorong pertumbuhan ekonomi
kerapu, gobia); udang, moluska
diperkirakan mempunyai nilai potensi
(kerang- kerangan, mutiara, teripang);
ekonomi masing - masing : perikanan
dan rumput laut, potensi luasan
tangkap US$ 15,1 miliar per tahun;
budidayanya sebesar 2 juta ha (20%
budidaya laut US$ 46,7 miliar per
dari total potensi lahan perairan
tahun; budidaya tambak US$ 10
pesisir dan laut berjarak 5 km dari
miliar per tahun dan bioteknologi
garis pantai) dengan volume 46,73
kelautan sebesar US$ 4 miliar per
juta ton per tahun. Sedangkan potensi
tahun.
budidaya payau (tambak) mencapai
913.000 ha. Untuk potensi Potensi Sumber Daya Mneral Dan
Energi
bioteknologi kelautan masih besar
peluangnya untuk dikembangkan, Sekitar 70 % produksi minyak dan
seperti industri bahan baku untuk gas bumi Indonesia berasal dari kawasan
makanan, industri bahan pakan alami, pesisir dan laut. Dari 60 cekungan yang
dan benih ikan dan udang. potensial mengandung migas, 40
Perairan Indo-Pasifik, yang cekungan terdapat di lepas pantai, 14 di
sebagian besar terletak di perairan kawasan pesisir, hanya 6 yang di daratan.
Indonesia merupakan pusat Dari seluruh cekungan tersebut,
keanekaragaman terumbu karang potensinya diperkirakan sebesar 11,3
dunia, dengan lebih dari 400 spesies. miliar barel minyak bumi. Cadangan gas
Juga berbagai jenis ganggang laut bumi di kawasan ini diperkirakan sebesar
tersebar di berbagai wilayah pantai. 101,7 triliun kubik. Selain itu kawasan ini
Sumber daya hayati laut kita, selain juga kaya akan berbagai jenis bahan
memiliki keanekaragaman hayati yang tambang dan mineral seperti : emas,
tinggi juga mempunyai luas habitat perak, timah, biji besi, dan mineral berat.
yang besar, yaitu : 2,4 juta ha kawasan Di perairan pesisir dan laut Indonesia,
hutan bakau dan 8,5 juta ha terumbu juga ditemukan jenis energi baru
karang. Secara biologi, kawasan pengganti BBM, berupa gas hidrat dan gas
pesisir dan laut Indonesia juga bionik di lepas pantai barat Sumatera,
mempunyai nilai global, karena selatan Jawa Barat serta bagian utara Selat
perairan Indonesia merupakan tempat Makassar dengan potensi yang sangat

Arianto, Potensi Wilayah


3
besar, melebihi seluruh potensi minyak Potensi Transportasi Laut Dan Jasa
dan gas bumi Indonesia. Lingkungan
Selain sumber energi diatas,
Seiring dengan pergeseran pusat
terdapat juga sumber-sumber energi
ekonomi dunia dari poros Atlantik ke
non konvensional seperti : energi
AsiaPasifik, dewasa ini, 70% perdagangan
pasang surut, energi gelombang,
dunia berlangsung di kawasan AsiaPasifik.
OTEC (ocean thermal energy
Sekitar 75% produk dan komoditas
conversion), tenaga surya dan angin.
perdagangan di transportasikan melalui
Potensi sumberdaya mineral lainnya
laut Indonesia dengan nilai sekitar US$
yang dapat dikembangkan adalah air
1.300 triliun per tahun. Sejak 1987,
laut dalam (deep ocean water). Air
Indonesia menghamburkan devisa rata-rata
laut dalam merupakan air di
US$ 14 miliar/tahun untuk membayar
kedalaman 200 m, memiliki
armada pelayaran asing. Sekitar 97% dari
karakteristik yang berguna untuk
total barang dan komoditas yang diekspor
kepentingan perikanan, kosmetika
dan diimpor oleh Indonesia, diangkut oleh
dan air mineral.
kapal-kapal asing dan sekitar 55% dari
Potensi Industri Dan Jasa Maritim total barang dan komoditas yang

Sehubungan dengan Indonesia ditransportasikan antar pulau di perairan

adalah negara kepulauan dengan laut Indonesia, diangkut juga oleh

wilayah pesisir dan lautan yang luas, kapalkapal asing.

maka industri dan jasa maritim yang Dengan potensi total muatan

potensi untuk dikembangkan adalah: nasional 502 juta ton per tahun (200 juta

a).Galangan ton batubara; 55 juta ton crude oil; 60 juta

(pembuatan) kapal dan dockyard; ton CPO; 7 juta ton produk perikanan; 8

b).Industri mesin dan peralatan kapal; juta ton LNG; 2 juta ton LPG; 120 juta ton
containers dan 50 juta ton general cargo),
c).Industri alat penangkapan ikan
melalui pendekatan cluster maritime kita
(fishing gears) seperti jaring, pancing,
bisa meraup devisa perhubungan laut US$
fish finders, tali tambang, dll;
15 miliar setiap tahun-nya (IMPC, 2008
d).Industri kincir air tambak (pedal
dalam Dahuri 2009). Untuk dapat
wheel), pompa air, dll; e).Offshore
melayani kebutuhan angkutan muatan
engineering and structures;
sebesar itu, diperlukan sekitar 650 kapal
f).Coastal engineering and structures;
g).Kabel bawah laut dan fiber optics; tambahan, dengan total investasi sebesar
h).Remote sensing, GPS, GIS, dan ICT US$ 5 miliar. Selain mening- katkan
lainnya. pendapatan negara, cluster maritime juga
menciptakan lapangan kerja baru

Arianto, Potensi Wilayah


4
sedikitnya 1 juta orang, membangkitkan Posisi Indonesia yang strategis,
sejumlah multiplier effects, mendongkrak dengan memiliki estetika lingkungan yang
daya saing ekonomi nasional, juga dapat sulit ditandingi oleh negara kepulauan lain,
mempercepat pembentukan 24 pelabuhan seperti gugusan pulau yang indah dan
hub port. Dari 114 pelabuhan umum yang kekayaan keanekaragaman sumber daya
kita miliki, tidak satupun memenuhi hayati lautnya, menjanjikan potensi
standar pelayanan internasional. ekonomi dari kegiatan pariwisata alam dan
Tahun 2000, Jepang dengan pariwisata bahari dengan segala variannya.
panjang garis pantai 34.000 km Prospek ini tentu didukung oleh
memiliki 3000 pelabuhan perikanan, bergesernya kebutuhan masyarakat global
artinya setiap 11 km garis pantai akan kehidupan back to nature, dimana
terdapat 1 (satu) pelabuhan perikanan. mereka telah jenuh dengan kehidupan
Thailand dengan panjang garis pantai dalam lingkungan buatan. Estimasi nilai
2.600 km memiliki 52 pelabuhan potensi ekonomi pariwisata bahari di
perikanan, artinya setiap 50 km garis Indonesia sebesar US$ 54.3 miliar per
pantai mempunyai 1 (satu) buah tahun.
pelabuhan perikanan. Sementara, Potensi Kultural
Indonesia dengan panjang garis pantai
Salah satu potensi kelautan
kurang lebih 81.000 km, hanya
Indonesia adalah benda peninggalan
memiliki 17 pelabuhan perikanan,
budaya masa lalu yang memiliki nilai
artinya setiap 4.500 km garis pantai
ekonomis tinggi yaitu, Benda Muatan
hanya memiliki 1 (satu) buah
Kapal Tenggelam (BMKT). Saat ini
pelabuhan perikanan.
diperkirakan terdapat 463 titik lokasi
Negara bagian Queensland,
kapal tenggelam, yang terjadi sejak abad
Australia dengan panjang garis
14 sampai abad 19. Pemerintah telah
pantai 2.100 km, tahun 2007
membentuk Panitia Nasional BMKT
pariwisata baharinya meraup devisa
melalui Keppres No.107 Tahun 2000, agar
sebesar US$ 3 milyar. Indonesia
pemanfaatan BMKT dapat memberikan
dengan panjang garis pantai 95.200
manfaat kepada masya- rakat dan negara,
km dan 6 terumbu karang (Raja
serta mencegah pengangkatan BMKT
Ampat, Wakatobi, Tukang Besi,
secara illegal. Nilai BMKT secara
Bunaken, Gili IMT, dan P. Rubiah)
keseluruhan diper- kirakan mencapai US$
dari 10 terumbu karang terindah di
40 juta.
dunia, total devisa pariwisatanya
Dari potensi sumberdaya pesisir
hanya US$ 5 milyar.
dan lautan di atas, sedikitnya terkait

Arianto, Potensi Wilayah


5
dengan 11 sektor ekonomi kelautan Namun faktanya, pembangunan
yang dapat dikembangkan yaitu : 1) bidang kelautan dan perikanan
perikanan tangkap, 2) perikanan selama ini masih jauh dari harapan.
budidaya, 3) industri pengolahan hasil Pengelolaan sumber daya kelautan
perikanan, 4) industri bioteknologi dan perikanan membutuhkan kebijakan
kelautan, 5) pertambangan dan energi, yang komprehensif, terintegrasi dan tepat
6) pariwisata bahari, 7) perhubungan sasaran, mengingat kawasan ini memiliki
laut, 8) industri dan jasa maritim, 9) permasalahan, potensi dan karakteristik
sumberdaya pulau-pulau kecil, 10) yang khas. Dengan lahirnya UU No.27
coastal forestry (mangrove), dan 11) Tahun 2007, telah memberikan makna
SDA non konvensional. strategis sekaligus tantangan bagi
Sektor ekonomi kelautan adalah implementasi pengelolaan sumberdaya
kegiatan ekonomi yang berlangsung di kelautan dan perikanan di Indonesia.
wilayah pesisir dan lautan, dan/atau Hal yang paling penting untuk
yang menggunakan SDA dan jasa-jasa menjadikan kelautan dan perikanan
lingkungan kelautan untuk sebagai sektor andalan pembangunan
menghasilkan goods and services adalah perlunya perubahan paradigma
yang dibu- tuhkan umat manusia pembangunan. Dimana pendekatan
(Kildow, 2005 dalam Dahuri 2010). pembangunan selama ini yang lebih
Menurut PKSPL- IPB 2009, total berorientasi darat, harus dirubah menjadi
potensi ekonomi kelautan Indonesia : berorientasi ke laut, dengan lebih
sebesar US$ 1.200 miliar/tahun. memperhatikan dan mengoptimalkan
sumberdaya wilayah pesisir dan lautan.
KESIMPULAN Selain itu, dengan adanya desentralisasi
dalam pengelolaan sumber daya pesisir
Secara geografis Indonesia
dan laut ke daerah (kabupaten /kota dan
terdiri dari pulau-pulau besar dan
provinsi), maka upaya peningkatan
kecil yang jumlahnya kurang lebih
kualitas SDM di daerah perlu dilakukan
17.504 pulau. Tiga perempat
sebagai ujung tombak pelaksana kebijakan
wilayahnya adalah laut (5,9 juta
kelautan dan perikanan nasional.
km2), dengan panjang garis pantai
95.161 km, terpanjang kedua di
DAFTAR PUSTAKA
dunia setelah Kanada. Hal ini
Dahuri R. 2010. Positioning
menjadikan Indonesia sebagai negara
Perguruan Tinggi
kepulauan terbesar di dunia (the
dalam Pembangunan
biggest Archipelago in the World).

Arianto, Potensi Wilayah


6
Kelautan Nasional. Bahan Indonesia. Makalah disampaikan
Kuliah Umum di Fakultas Perikanan pada Seminar Nasional Evolusi
dan Ilmu Kelautan UNSRAT Kelautan Nusantara. Bogor. 32 p
Manado. Dahuri R, J. Rais, S. P. Peraturan Presiden RI No.78 Tahun 2005
Ginting, M. J. Sitepu. 1996. tentang Pengelolaan Pulau- Pulau
Pengelolaan Sum- berdaya Pesisir dan Kecil Terluar.
Lautan Secara Terpadu. PT. Pradnya Sujoko A. 2011. Akankah nelayan bebas
Paratima. Jakarta dari kemiskinan. http://
Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir opiniperikanan.wordpress.com.
dan Pulau-pulau kecil-DKP. di akses tanggal 3 Juni 2012.
2001. Naskah Akademik United Nations, United Nations
Pengelolaan Wilayah Pesisir. Convention on The Law of The
Departemen Kelautan dan Sea, 10. December 1982.
Perikanan RI. Richard Davis, Coastal Sedimentary
Jakarta Environments. June 1978
Robert Nicholls, Benefits of mitigation of
climate change for coastal areas,
03. October 2004.

View publication stats

Kusumastanto T. Makalah. Ocean Policy


dalam Membangun
Negara
Bahari. PKSPL IPB
Numberi F. 2009. Evolusi Pem- bangunan
Kelautan dan Perikanan

Arianto, Potensi Wilayah


7

Anda mungkin juga menyukai