Anda di halaman 1dari 2

Nama : Jihan Zalfa’ Talidah

Kelas : XII IPA 5 (17)

Kegiatan Belajar 5
1. Menilai efektivitas bentuk negara, bentuk pemerintahan dan sistem pemerintahan pada masa
berlakunya KRIS 1949
RIS. Pemerintahan negara RIS adalah republik. Pemerintahan terdiri dari presiden dan kabinet.
Kedaulatan negara dipegang oleh presiden, kabinet, DPR dan Senat. Pemerintah RIS menganut sistem
kabinet parlementer. Kebijakan dan tanggung jawab kekuasaan pemerintah berada di tangan menteri
baik secara bersama maupun individual. Para menteri tidak bertanggung jawab kepada presiden, tetapi
kepada parlemen (DPR).
2. Menyimpulkan berbagai pemberontakan yang terjadi serta akibat yang ditimbulkan pada masa
berlakunya UUDS 1950 !
 Tahun 1945 – 1950Terjadi penyimpangan dari ketentuan UUD ’45 antara lain :
a) Berubah fungsi komite nasional Indonesia pusat dari pembantu presiden
jadi badan yang diserahi kekuasaan legislatif & ikut menetapkan
GBHN yang merupakan wewenang MPR.
b) Terjadi perubahan sistem kabinet presidensial jadi kabinet
parlementer.Tahun 1945-1950, terjadi perubahan sistem
pemerintahan dari presidentil jadi parlemen. Dimana dalam sistem
pemerintahan presidentil, presien memiki 2 fungsi, yaitu sebagai
badan eksekutif & merangkap sekaligus sebagai badan legislatif.
 Tahun 1950 – 1959 Sistem Pemerintahan yang dianut adalah
parlementer kabinet dengan demokrasi liberal. Ciri-ciri demokrasi liberal :
1) presiden & wakil presiden tidak bisa diganggu gugat.
2) Menteri bertanggung jawab atas kebijakan pemerintahan.
3) Presiden berhak membubarkan DPR.
4) Perdana Menteri diangkat oleh Presiden.Era 1950 - 1959 ialah era
saat presiden Soekarno memerintah memakai konstitusi
UUDS RI 1950, periode ini berlangsung dari 17 Agustus 1950
sampai 5 Juli 1959.
Dewan Konstituante dikasih tugas membuat UUD yang baru sesuai pesan UUDS 1950. Tapi sampai
tahun 1959 badan ini belum bisa buat konstitusi yang baru. Akhirnya, Soekarno membuat dan
mengeluiarkan Dekrit 5 Juli 1959, yang membubarkan Konstituante. Isi Dekrit Presiden 5 Juli 1959 :
1. Pembentukan MPRS dan DPAS
2. Kembali berlakunya UUD 1945 dan tidak berlakunya lagi UUDS 19503.
3. Merinci Lembaga – lembaga negara atau alat – alat kelengkapan federasi RIS !
 Presiden
Presiden ialah kepala Negara yang tidak dapat diganggu gugat. Presiden dan menteri-menteri bersama-
sama merupakan pemerintah. Presiden berkedudukan di tempat kedudukan pemerintah. Jika Presiden
berhalangan, maka beliau memerintahkan perdana menteri menjalankan pekerjan jabatan sehari-hari
(pasal 27 (1) Konstitusi RIS)
 Menteri
Menurut pasal 73 Konstitusi RIS, yang dapat diangkat menjadi menteri ialah orang yang telah berusia
25 tahun dan bukan orang yang tidak diperkenankan serta dalam atau menjalankan hak pilih ataupun
orang yang telah dicabut haknya untuk dipilih.
 Senat
Di dalam konstitusi RIS dikenal adanya Senat. Senat tersebut mewakili Negara-negara bagian, setiap
negara bagian mempunyai dua anggota dalam Senat. Setiap anggota Senat mengeluarkan satu suara.
Jadi dengan demikian, Senat adalah suatu badan perwakilan negara bagian, yang anggota-anggotanya
ditunjuk oleh masing-masing pemerintah negara bagian masing-masing
 Dewan Perwakilan Rakyat
Dewan Perwakilan Rakyat merupakan lembaga perwakilan yang masing-masing mewakili seluruh
rakyat Indonesia dan terdiri dari 150 anggota (pasal 98 Konstitusi RIS) dan yang mewakili daerah-
daerah bagian (pasal 80 ayat (1) konstitusi RIS)
 Mahkamah Agung
Ketua, wakil ketua, dan anggota Mahkamah Agung diangkat oleh Presiden setelah mendengarkan
Senat. Pengangkatan itu adalah untuk seumur hidup. Mereka diberhentikan apabila mencapai usia
tertentu dan dapat diberhentikan oleh Presiden atas permintaan sendiri.
 Dewan Pengawas Keuangan
Organ dari Dewan Pengawas Keuangan dapat dipecat atau diberhentikan menurut cara dan dalam hal
ditentukan dengan undang-undang federal. Mereka dapat juga diberhentikan oleh Presiden atas
permintaannya.
4. Menyimpulkan Gerakan Angkatan Perang Ratu Adil (APRA)!
Pemberontakan APRA ini menjadi tragedi politik dan ideologis nasional, tepatnya di masa perjuangan
Republik Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan. APRA sendiri dipimpin oleh Raymond
Westerling dan memiliki 800 serdadu bekas KNIL. Gerakan yang dipimpin oleh Raymond Westerling
ini berhasil mengusai markas Staf Divisi Siliwangi, sekaligus membunuh ratusan prajurit Divisi
Siliwangi.
5. Merinci sesuai ketentuan dalam UUD 1945 dan Pasal IV Aturan peralihan Presiden mempunyai
wewenang!
Sebelum MPR, DPR dan DPA dibentuk segala kekuasanan dijalankan oleh Presiden dengan bantuan
sebuah Komite Nasional. Berdasarkan ketentuan aturan peralihan pasal IV, Presiden memiliki
kekuasaan yang sangat besar. sehingga Presiden dengan sah dapat bertindak sebagai dictator, karena
kehadiran Komite Nasional Pusat yang berperan membantu tugas Presiden sama sekali tidak dapat
diartikan sebagai suatu pengurangan atas kekuasaan Presiden. Perjalanan sejarah Republik Indonesia
telah membuktikan bahwa UUD 1945 sudah mengalami perkembangan yang sangat pesat dan dalam
waktu dua bulan berjalan UUD 1945 telah terjadi perubahan dalam praktik ketatanegaraan Republik
Indonesia, setelah dikeluarkannya Maklumat Wakil Presiden Nomor X tanggal 16 Oktober 1945.

Anda mungkin juga menyukai