Anda di halaman 1dari 4

Kegiatan Belajar 1

1. Peran Umat Islam Pasca Kemerdekaan


Pertama, perjuangan kerajaan-kerajaan Islam melawan kolonial
Dimulai sejak awal masuknya bangsa barat dengan pendekatan kekuatan yang represif
(bersenjata), maka dilawan oleh karajaan-kerajaan Islam di kawasan nusantara ini.
Kedua, perjuangan rakyat dipimpin oleh para ulama
Setelah kaum kolonial berhasil menguasai kerajaan-kerajaan di Indonesia, namun umat
Islam bersama para ulamanya tidak berhenti melawan penjajahan. Munculah era
gerakan sosial merata di seluruh pelosok tanah air.
Ketiga, pergerakan nasional di Indonesia
Sebelum memesuki era pergerakan nasional, pihak kolonial mencoba politik
kemakmuran dan balas budi. Munculah politik 'etische' oleh Van Deventer; politik
assosiasi oleh Ch. Snouck Hurgronje; dan politik De Islamisasi (Dutch Islamic Polecy)
oleh Christiaan Snouck Hurgronje.
2. Masa Kebangkitan Nasional Tahun 1908 Hingga Lahirnya Kemerdekaan Indonesia
Tahun 1945 Tidak Terlepas Dari Peran Umat Islam Dalam Mendirikan Organisasi-
Organisasi Sebutkan organisasi – organisasi islam pada masa kemerdekaan !!!
a. Jam’iyatul Khair

Didirikan pada 17 Juli 1905 di Jakarta, organisasi ini awalnya beraktivitas di bidang
pendidikan dasar dan mengirim para pelajar ke Turki dan merupakan satu – satunya
organisasi pendidikan modern di Indonesia. Guru – gurunya didatangkan dari Tunisia,
Sudan, Maroko, Mesir dan Arab. Korespondensi mereka dengan tokoh – tokoh
pergerakan dan juga surat kabar di luar negeri turut menyebarkan kabar mengenai
kekejaman pemerintah Belanda.

b. Majelis Islam A’la Indonesia (MIAI)

MIAI dibentuk untuk menjadi wadah bagi ormas – ormas Islam di Indonesia pada zaman
sebelum kemerdekaan. Didirikan pada Selasa Wage, 15 Rajab 1356 atau 21 September
1937 dengan prakarsa KH Hasyim Asy’ari. Beberapa ormas Islam anggota MIAI adalah
Muhammadiyah, NU, Al Irsyad, Partai Sarekat Islam Indonesia (PSII), Al Khoiriyah,
Persyarikatan Ulama Indonesia (PUI), Al Hidayatul Islamiyah, Persatuan Islam (Persis),
Partai Islam Indonesia (PII), Partai Arab Indonesia (PAI), Jong Islamiaten Bond, Al
Ittihadiyatul Islamiyah dan Persatuan Ulama Seluruh Aceh (PUSA). Pada awalnya MIAI
hanya menjadi koordinator untuk berbagai kegiatan, tetapi kemudian berkembang
menjadi wadah yang mempersatukan para umat Islam tanah air untuk menghadapi
politik Belanda yang memecah belah para ulama dan partai Islam. Pada periode 1939 –
1945 para ulama bergabung bersama dalam satu majelis.

c. Muhammadiyah

Ketika KH. Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah pada 18 November 1912 di


Yogyakarta, kondisi umat Islam sedang berada pada titik rendahnya. Hampir seluruh
rakyat mengalami keterbelakangan pendidikan, kemakmuran dan tingkat ekonomi yang
parah, terlebih lagi tidak memiliki kekuatan dalam bidang politik. Tujuan
Muhammadiyah adalah untuk menegakkan dakwah Islamiyah seluas – luasnya
mencakup segala bidang termasuk ekonomi, sosial, kesehatan, pendidikan dan dakwah
dengan mendirikan banyak sekali sekolah formal, madrasah, rumah sakit, balai
pengobatan, rumah yatim piatu atau panti asuhan dan universitas.
d. Nadhlatul Ulama (NU)

Arti namanya adalah Kebangkitan Ulama, suatu ormas Islam yang didirikan oleh para
ulama yang berasal dari pesantren pimpinan KH. Hasyim Asy’ari di Surabaya pada 31
Januari 1926. Sangat banyak pondok pesantren besar yang didirikan NU di berbagai
wilayah di Indonesia, selain itu juga mengelola sekolah – sekolah formal seperti SD, SMP,
SMA sampai tingkat perguruan tinggi. Ketika bergabung dalam MIAI, NU akhirnya
terlibat dalam dunia politik sampai pembubaran MIAI pada 1943.

e. Persatuan Umat Islam (PUI)

Ormas ini didirikan oleh KH Abdul Halim, yang merupakan seorang ulama pengasuh di
Pondok Pesantren Majalengka, Jabar pada 1911. PUI adalah gabungan dari dua
organisasi Islam yang ada di Jawa Barat yaitu Persyarikatan Umat Islam dan organisasi
Al Ittihad Al Islamiyah pimpinan KH Ahmad Sanusi di Sukabumi. PUI kemudian
mendirikan banyak sekolah serta pondok pesantren di Jawa Barat.

3. Carilah referensi tentang pahlawan-pahlawan islam yang berjuang pada masa


kemerdekaan, minimal 4, cantumkan sumbernya !!!

a. Raden Mas Antawirya (Pangeran Diponegoro)

Tempat/Tanggal Lahir:
Ngayogyakarta Hadiningrat, 11 November 1785
Wafat:
Makassar, 8 Januari 1855
Kiprah:
Memimpin Perang Jawa atau Perang Diponegoro melawan Belanda, 1825-1830
Penghargaan:
Babad Diponegoro diakui UNESCO sebagai Warisan Ingatan Dunia (Memory of the
World) pada 21 Juni 2013

b. Idham Calid
Tempat/Tanggal Lahir:
Satui, Kalimantan Selatan, 27 Agustus 1921
Wafat:
Jakarta, 11 Juli 2010
Kiprah:
• Menjadi penerjemah dalam beberapa pertemuan petinggi Jepang dengan alim
ulama NU
• Panitia Kemerdekaan Indonesia Daerah di Kota Amuntai
• Persatuan Rakyat Indonesia, partai lokal, kemudian pindah ke Serikat Muslim
Indonesia
• Pada 1950 menjadi anggota DPRS mewakili Masyumi tapi pada 1952 Idham
bergabung dengan Partai Nahdlatul Ulama
• Dalam Pemilu 1955, menjadi wakil perdana menteri. Pada tahun yang sama, dia
terpilih menjadi Ketua Umum PBNU pada usia 34 tahun.

c. Kiai Noer Ali (2006)

Tempat/Tanggal Lahir:
Ujung Harapan, Bekasi, 1914
Wafat:
Kiai Wahid Hasyim
Tempat/Tanggal Lahir:
Jombang, 1 Juni 1914
Kiprah:
• Menerapkan sistem tutorial di lingkungan Pondok Pesantren Tebuireng, dan
memasukkan ilmu pengetahuan umum
• Menginisiasi pembentukan laskar Hizbullah pada 4 Desember 1944
• Ikut mendirikan Masyumi
• Anggota Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
• Menteri Agama dalam tiga kabinet
29 Januari 1992
Istri:
Siti Rahmah
Orang Tua:
Anwar bin Layu dan Maemunah binti Tarbin
Kiprah:
• Mendirikan Pondok Pesantren At-Taqwa di Ujungmalang atau Ujung Harapan
Bekasi
• Memimpin pertempuran melawan Belanda di Pondok Ungu, 29 September 1945
• Bersama Jenderal Oerip Soemohardjo mendirikan Markas Pusat Hizbullah-
Sabilillah
• Memimpin gerilya laskar Rakyat Bekasi Hizbullah di Karawang dan Bekasi, 1947-
1948
d. Kiai Wahid Hasyim

Tempat/Tanggal Lahir:
Jombang, 1 Juni 1914
Kiprah:
• Menerapkan sistem tutorial di lingkungan Pondok Pesantren Tebuireng, dan
memasukkan ilmu pengetahuan umum
• Menginisiasi pembentukan laskar Hizbullah pada 4 Desember 1944
• Ikut mendirikan Masyumi
• Anggota Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
• Menteri Agama dalam tiga kabinet
Sumber https://news.detik.com/x/detail/intermeso/20160518/10-Pahlawan-Santri-/

Anda mungkin juga menyukai