Tinjauan Pustaka
2.1. Pendahuluan
Perencanaan bisnis merupakan alat yang sangat penting bagi pengusaha maupun
pengambilan keputusan kebijakan perusahaan. Perencanaan bisnis juga
merupakan pedoman untuk mempertajam rencana-rencana yang diharapkan,
karena dalam perencanaan bisnis kita dapat mengetahui posisi perusahaan pada
saat ini, arah tujuan perusahaan, dan cara pencapaian sasaran sehingga sesuai
dengan yang diharapkan.
Perencanaan bisnis juga dapat dipakai sebagai alat untuk mencari dana dari pihak
ketiga, seperti perbankan, investor, lembaga keuangan, dsb.
Pentingnya suatu investasi dapat dilihat dari besarnya manfaat yang dapat
diperoleh dengan adanya investasi, diantaranya :
1. Bagi pemerintah, dilaksanakannya investasi baru akan menggairahkan
kegiatan ekonomi, menyediakan lapangan kerja, menghemat devisa,
menambah devisa, dan lain-lain.
2. Bagi masyarakat, terutama di sekitar lokasi dimana proyek investasi akan
dilaksanakan, diharapkan akan secara langsung menikmati hasilnya. Misalnya
mendapatkan kesempatan kerja.
3. Bagi investor sendiri, investasi bertujuan untuk memperoleh manfaat finansial,
yaitu memperoleh keuntungan ekonomis, demi kelangsungan hidup dan
perkembangan perusahaan dimasa depan. Investasi berarti meningkatkan nilai
perusahaan.
Terdapat 4 hal penting yang harus ada di dalam analisa suatu bidang usaha, yaitu :
1. Penjelasan mengenai usaha yang sedang digeluti dan rencana bersifat
strategis,
2. Rencana pemasaran dan pengembangan usaha,
3. Rencana manajemen keuangan,
4. Rencana manajemen secara operasional.
5
6
Sedikit sekali perusahaan yang hanya memiliki satu tujuan. Sebagian besar unit
bisnis memiliki bauran tujuan yang mencakup laba, pertumbuhan penjualan,
peningkatan pangsa pasar, pembatasan resiko, inovasi, reputasi dan sebagainya.
Agar tujuan dapat dicapai sesuai sasaran, maka tujuan – tujuan unit bisnis harus
memenuhi empat kriteria :
a. Tujuan harus diurutkan secara hierarkis, dari yang paling penting sampai yang
kurang penting.
b. Apabila memungkinkan, tujuan harus dapat dinyatakan secara kuantitatif
c. Sasaran – sasaran harus realistis, sesuai dengan analisis peluang dan kekuatan
bisnis yang bersangkutan, bukan berdasarkan angan – angan saja.
d. Tujuan – tujuan perusahaan harus konsisten, tidak mungkin memaksimalkan
baik penjualan maupun laba secara serentak
b. Differensiasi
Disini unit bisnis berkonsentrasi untuk mencapai kinerja yang terbaik dalam
memberikan manfaat bagi pelanggan yang dinilai penting oleh sebagian besar
pasar. Unit bisnis dapat berusaha keras untuk menjadi yang terbaik dalam
pelayanan, kualitas, gaya, teknologi, namun tidak mungkin menjadi yang
terbaik dalam segala hal. Perusahaan mengolah kekuatan – kekuatan itu yang
akan menyumbang kepada diferensi yang diharapkan.
c. Fokus
Disini unit bisnis memfokuskan diri pada satu atau lebih segmen pasar yang
sempit daripada mengejar pasar yang lebih besar. Perusahaan memahami
segmen itu dan mengejar kepemimpinan biaya atau diferensiasi dalam segmen
sasaran.
b. Aliansi promosi
Suatu perusahaan setuju melakukan promosi untuk produk atau jasa
perusahaan lain sehingga mendapatkan hasil yang menguntungkan pihak yang
beraliansi.
8
c. Aliansi logistik
Suatu perusahaan menawarkan dukungan logistik bagi produk perusahaan
lain, sehingga penyediaan logistik dapat terpenuhi secara efektif dan efisien.
d. Kolaborasi harga
Satu atau lebih perusahaan turut serta dalam kolaborasi pemberian harga
khusus atau memberikan potongan harga.
Setelah unit bisnis mengembangklan strategi utamanya, unit bisnis tersebut harus
mengembangkan program pendukung yang terinci. Jadi, kalau unit bisnis
memutuskan untuk unggul dalam teknologi, unit bisnis tersebut harus
merncanakan program untuk memperkuat departemen litbangnya, mengumpulkan
intelijen teknologi, mengembangkan produk mutakhir, melatih para staf penjual
teknis, membuat iklan untuk mengkomunikasikan keunggulan teknologinya.
Strategi yang jelas dan program pendukung yang matang mungkin tidak akan
bermanfaat jika perusahaan gagal untuk melaksanakannya dengan cermat. Selama
perusahaan menjalankan strateginya, perusahaan perlu menelusuri hasilnya dan
memantau perkembangan baru dilingkungan baru internal dan eksternalnya,
karena lingkungan ada yang bersifat stabil dan ada juga yang labil.
Model yang dipakai pada tahap ini terdiri dari tiga, yaitu :
- Matrik faktor strategi internal
- Matrik faktor strategi eksternal
- Matrik profil kompetitif
1. Analisis SWOT
a. Analisis SWOT Sebagai Alat Formulasi Strategi
Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk
merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat
memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportuniies), namun secara
bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats).
Peluang dan ancaman berhasil diidentifikasi, maka ada 4 jenis usaha yang bisa
dihasilkan :
1. Usaha ideal yaitu peluang utama besar dan ancaman utama kecil
2. Usaha Spekulatif yaitu peluang dan ancaman utama besar
3. Usaha matang yaitu peluang dan ancaman utama kecil
4. Usaha bermasalah yaitu peluang kecil dan ancaman besar
Berbagai Peluang
Kelemahan Kekuatan
Internal Internal
Berbagai Ancaman
2. Matrik BCG
Metode pendekatan yang paling banyak dipakai untuk analisis korporat adalah
BCG Growth / Share matrik, yang diciptakan pertama kali oleh Boston Consulting
Group (BCG).
Tujuannya :
- Mengembangkan strategi pangsa pasar untuk portfolio produk
- Mengembangkan portfolio produk perusahaan sehingga jelas kekuatan dan
kelemahannya
- Memutuskan apakah perlu meneruskan investasi untuk produk yang tidak
menguntungkan
- Mengetahui posisi relatif dari unit bisnis yang diteliti sehingga didapatkan
strategi yang sesuai dengan kebutuhan
120 %
110 %
90 %
Tingkat Pertumbuhan Pasar
80 %
70 %
60 %
50 %
40 %
30 %
10 %
0%
- 10 %
- 20 %
- 30 %
- 40 %
0,9x
0,7x
0,6x
0,4x
0,3x
0,1x
1,5x
0,8x
0,5x
0,2x
10x
9x
8x
7x
6x
5x
4x
3x
2x
1x
0x
Dalam matriks BCG, pangsa pasar relatif diasumsikan berbanding lurus dengan
aliran kas yang didapatkan perusahaan sedangkan pertumbuhan memerlukan
biaya yang harus dikeluarkan perusahaan.
c. Sapi perah ( cash cow ) : Bila pertumbuhan pasar turun namun pangsa pasar
masih cukup tinggi, maka sang bintang menjadi sapi perahan. Sapi perah
menghasilkan arus kas bagi perusahaan, namun perusahaan harus mampu
meningkatkan pertumbuhan pasarnya agar mampu menjadi pemimpin pasar.
15
Matrik ini mengacu pada faktor - faktor strategis perusahaan yang dibuat oleh
manajer strategis perusahaan dan segala bagian dari model faktor strategis
perusahaan tersebut ditentukan oleh manajer strategis perusahaan.
FAKTOR-FAKTOR BOBOT
STRATEGI BOBOT RATING X KOMENTAR
EKSTERNAL RATING
PELUANG :
…………………………..
…………………………..
…………………………..
…………………………..
…………………………..
ANCAMAN :
…………………………..
…………………………..
…………………………..
…………………………..
…………………………..
Maksimal
TOTAL 1,00
4
BOBOT
FAKTOR-FAKTOR
BOBOT RATING X KOMENTAR
STRATEGI INTERNAL
RATING
KEKUATAN :
…………………………..
…………………………..
…………………………..
…………………………..
…………………………..
KELEMAHAN :
…………………………..
…………………………..
…………………………..
…………………………..
…………………………..
Maksimal
TOTAL 1,00
4
Tabel 2.2. Data faktor strategi internal
3,00
STABILITY
2,00
1,00
2. Targetting
Adalah menentukan segmen pasar mana yang ingin dituju. Strategi untuk
menentukan targeting adalah :
- Undifferentiated Marketing
Pada pasar yang tidak dibedakan, perusahaan melakukan strategi yang
sama untuk seluruh pasar, produk yang dihasilkan masall, promosi besar-
besaran, keuntungan didapat dari memproduksi dengan skala ekonomis
20
- Differentiated Marketing
Dilakukan pada pasar yang berbeda-beda adalah sangat spesifik,
tergantung pada segmen pasar yang dilayani
- Concentrated Marketing
Perusahaan berfokus pada pasar yang rerlatif sempit, tetapi memiliki
potensi pasar yang sangat luas
- Positioning
Adalah suatu cara menempatkan produk sehingga tertanam dalam benak
pelanggan
Secara umum bauran pasar adalah mencakup sejumlah variabel pemasaran yang
dapat dikendalikan oleh perusahaan yang digunakan untuk mencapai market share
yang telah ditetapkan dan digunakan untuk memuaskan konsumen.
Komponen utama dalam bauran pasar terdiri atas empat jenis yang biasanya
disebut dengan istilah “4-P”, yaitu : Product, Place, Promotion, dan Price.
Kombinasi bauran pasar yang dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan
penjualan biasanya diasumsikan mempunyai hubungan linier terhadap penjualan,
dan disamping itu asumsi - asumsi lain yang digunakan adalah:
a. Biaya per unit masing-masing bauran pasar adalah konsisten
b. Masing-masing bauran pasar berpengaruh secara independent
c. Bauran pasar mempunyai konstanta pengaruh terhadap penjualan.
Selain itu bauran pasar ini dapat dikaitkan dengan tahapan dalam siklus kehidupan
produk. Artinya, dalam setiap tahapan pada siklus kehidupan produk memerlukan
bauran pasar yang berbeda. Secara umum bauran pasar untuk setiap tahapan siklus
hidup disajikan dalam tabel berikut :
21
4P
Product Place Promotion Price
PLC
Perkenalan 1 4 2 3
Tumbuh 2 4 1 3
Dewasa 3 4 2 1
Penurunan 4 2 1 3
b. Konsep Produk
Konsep produk menegaskan bahwa konsumen akan menyukai produk –
produk yang menawarkan cirri paling bermutu, berkinerja atau inovatif
c. Konsep Penjualan
Konsep penjualan berkeyakinan bahwa para konsumen dan perusahaan bisnis,
jika dibiarkan, tidak akan secara teratur membeli cukup banyak produk –
produk yang ditawarkan oleh organisasi tertentu
d. Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran menegaskan bahwa kunci untuk mencapai tujuan yang
ditetapkan adalah perusahaan tersebut harus menjadi lebih efektif
dibandingkan dengan para pesaing dalam menciptakan, menyerahkan, dan
mengkomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar sasaran yang terpilih
22
Jika demand lebih besar dari pada supply, maka masih ada peluang bagi
perusahaan untuk membuka usaha di bidang yang sama, namun jika demand lebih
kecil dari pada supplay, maka tidak ada peluang bagi perusahaan. Sedangkan
market share dalah peluang pasar yang dapat dipenuhi oleh perusahaan.
23
2. Efektivitas
Merupakan upaya mengerjakan semua pekerjaan secara tepat dengan
menggunakan seluruh potensi sumber daya yang dimiliki dan sesuai dengan
tujuan operasional
3. Efisiensi
Merupakan upaya mengerjakan semua pekerjaan secara optimal dan sebaik –
baiknya dengan total biaya paling rendah dan menghasilkan tingkat kesalahan
nol
2. Strategi Produk
27
3. Strategi Proses
Proses produksi setiap produk berbeda. Pengambilan keputusan terhadap
proses menyangkut komitmen yang diambil oleh pihak manajemen. Faktor –
faktor yang harus dipertimbangkan adalah teknologi yang digunakan, kualitas,
pendayagunaan tenaga kerja manusia dan peralatan.
4. Strategi Fasilitas
Pengambilan keputusan mengenai fasilitas baik pada industri manufaktur
maupun pada industri jasa sangat menentukan tingkat keberhasilan
perusahaan. Strategi mengenai fasilitas akan gagal jika perusahaan tidak
mengetahui semua peluang untuk meningkatkan efisiensi operasional dari
fasilitas yang ada.
Secara keseluruhan, ada empat strategi fasilitas, yaitu ukuran dan desain
struktur, lokasi, tata letak serta sistem material handling. Strategi fasilitas
harus dapat mendukung kegiatan operasional mulai dari pemesanan bahan
baku sampai pengirimannya ke konsumen. Jadi suatu perusahaan perlu
memiliki sistem informasi yang berintegrasi dengan sistem perencanaan
operasional dan akuntansi