Anda di halaman 1dari 7

Dasar-dasar Kesehatan Masyarakat

Zarfiel Tafal
FKMUI/PKBI Pusat
Jakarta, 2002

Pendahuluan

Sehat milik semua orang, tetapi tidak semua orang sehat. Mengapa demikian? Karena
tidak semua orang mau dan mampu memelihara kesehatan yang menjadi miliknya itu.
Ternyata tidak semua orang mau dan mampu memelihara kesehatan dirinya? Sebabna
banyak, diantaranya ialah seperti yang dikatakan seorang ahli bernama Hendrik L. Blum
(1980), seorang pengamat kesehatan dari perspektif sosial. Beberapa hal berikut
mempengaruhi kesehatan seseorang atau penduduk, sebagaimana dijelaskan Blum
tersebut.

a. Faktor keturunan adalah faktor pertama yang menyebabkan orang bisa terlahir tidak
sehat, misalnya lahir tidak normal, dengan cacat baik fisik maupun jiwa, atau membawa
penyakit tertentu. Lainnya berupa kelainan atau kekurangan salah satu fungsi atau organ
tubuh atau unsur yang harus ada di tubuh seorang manusia normal.
Misalnya:
0 Orang cacat anggota tubuhnya seperti anggota badan, mata, telinga dan lain-lain
1 Orang dengan kecerdasan rendah atau ketertinggalan mental
2 Orang dengan kekurangan zat pembeku darah, kekurangan Jodium
3 Orang dengan kesulitan berbicara,
4 Orang yang lahir dengan penyakit AIDs (sekarang),
5 Dll.

b. Faktor upaya kesehatan, adalah hal selanjutnya karena banyak penyakit yang bisa
dicegah muncul dan berkembang karena kurangnya upaya kesehatan yang dilakukan
untuk mencegahnya.
Misalnya :
 Tidak adanya imunisasi, menyebabkan penyakit polio, tampek, dan lain-lain
 Tidak adanya upaya penyedian air minum sehat menyebabkan endemiknya
penyakit muntaber (diare), dan lain-lain
 Tidak adanya upaya pembasmian sarang nyamuk yang terus menerus sehinga
wabah demam berdarah selalu muncul setiap tahun
 Tidak tersdianya tenaga dan fasilitas dekat denga masyarakat sehingga banyak
masalah kesehatan atau penyakit terlambat ditolong , sepeerti kematian ibu ketika
melahirkan, dll.

c. Faktor lingkungan, berupa keadaan alam misalnya daerah tropis dan berawa, atau
akibat perbuatan manusia seperti terjadinya pencemaran lingkungan (air, udara, tanah)
sehingga menyebabkan penyakit baik secara langsung maupun tidak langsung. Atau juga
keadaan lingkungan sosial budaya yang tidak mendukung keadaab sehat lingkungan dan
perilaku manusia yang sehat.
Misalnya :
Yang langsung seperti menyebabkan sesak nafas (asthma) akibat pencemaran udara,
penyakit kulit akibat pencemaran air, dll.
Tidak langsung seperti penyakit muntaber akibat pencemaran air atau tanah.
Ini semua akibat perilaku sanitasi lingkungan masyarakat yang buruk seperti membuang
sampah semabaranagan sampai dengan k ebijakan pemerintah dalam polusi yang tidak
mendukung.

d. Faktor perilaku manusia, yang sebenarnya dapat dikontrol tetapi kenyataannya tidak
mudah. Banyak manusia yang mengetahui suatu perbuatan menyebabkan gangguan kese-
hatan tetapi tetap melakukannya.
Misalnya:
 Kebiasan makan terlalu banyak yang menyebabkan kegemukan
 Kebiasaan merokok yang mengganggu fungsi dan organ pernafasan
 Kebiasaan malas melakukan kegiatan fisik sehingga tidak bugar dan lemah.
 Makan berlebihan dan tidak seimbang sehingga menyebabkan kegemukan,
 Dll.

Arti sehat

Apa itu sehat? Banyak yang menggambarkan keadaan sehat sebagai keadaan dimana
seseorang masih tetap dapat melakukan aktivitas sehari-hari, atau belum terpaksa
meringkuk di tempat tidur dan terpaksa dibantu orang lain untuk aktivitas sehari-harinya.
Timbul pertanyaan, sehatkah orang yang masih bisa sangat aktif tetapi dirinya mengan-
dung kuman yang dapat menulari orang lain? Menunggu sampai tidak mampu lagi baru
menganggap diri tidak sehat dan mencari pengobatan setelah sakit menjadu parah, adalah
perilaku yang berbahaya bagi kesehatan.

Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO, 1951), sehat adalah satu keadaan dimana
fisik,mental dan sosial seseorang atau penduduk dalam keadaan normal, dan terbebas
dari penyakit atau kecacatan.

Menurut banyak ahli kesehatan, pengertian sehat seperti ini sangat idealistik (utopis)
sehingga sulit dicapai, sehingga pada tahun 1978, WHO dan UNICEF bersama-sama
membuat pengertian yang lebih realistis. Berabad-abad yang lalu ketidakmampuan men-
dapatkan dan memelihara kesehatan lebih banyak disebabkan ketidaktahuan, serta ke-
kurangmampuan teknologi. Namun dewasa ini keadaan tidak sehat banyak disebabkan
oleh ketidak pedulian manusia akan keadan sehat dan memeliharanya, sampai mereka
mengalami gangguan kesehatan yang serius.

Kalau dulu keadan tidak sehat banyak disebabkan oleh pengaruh alam, baik yang ada di
lingkungan dalam tubuh, maupun luar tubuh, maka sekarang ini dimana kecerdasan
manusia dan kemampuan teknologi ciptaannya mampu mengahadapi sebagian besar
tekanan lingkungan, keadaan tidak sehat banyak duisebabkan oleh perilaku manusia
sendiri.
Misalnya, tidak sedia payung sebelum kehujanan sehingga kena influenza. Tidak mere-
bus air yang akan diminum yang dapat menyebabkan orang kena penyakit muntaber.
Tidak mengguanakan kontrasepsi ketika melakukan hubungan seksual menyebabkan ter-
jadinya kehamilan yang belum tentu diinginkan.

Sehat dan produktivitas

Tidak sehat mengurangi. Sebagai contoh keadaan anemia, suatu keadan akibat kurang
gizi yang menyebabkan kurangnya zat warna merah (haemoglobin) di dalam darah.
Hemoglobin bertugas untuk mengikat oksigen yang diperoleh melalui pernafasan.
Oksigen diperlukan bagi tubuh agar tetap bisa melakukan aktivitas. Pada anemia,
hemoglobin yang mengikat oksigen kurang jumlahnya sehingga oksigen yang diperoleh
kurang dari yang diperlukan tubuh. Akibatnya, terjadi penyesuaian tubuh, sehingga
kemampuan tubuh bekerja juga tidak sebesar yang seharusnya. Penelitian yang dilakukan
pada pekerja tambang dan penyadap karet membuktikan bahwa produk-tivitas mereka
berkurang 10-15% bila hemoglobin mereka kurang dari batas normal. Bayangkan bila
sekitar 10 juta penyadap karet yang berpenghasilan sehari Rp.30.000,- harus kehilangan
Rp3.000 s/d Rp 4.500,-. Artinya para penyadap karet ini secara nasional kehilangan uang
paling sedikit sebesar 350 X Rp3.000 X 10.000.000 = Rp Rp. 1.050.000.000.000,- atau
lebih kurang satu triliun setiap tahunnya.

Belum lagi dari kekurangan jumlah karet yang disadap. Berdasarkan jumlah harga jual,
dikali 10-15 % kehilangannya. Bila dikalikan dengan harga satuan karet maka jumlah
kehilangan akan lebih besar lagi.
Mereka yang bekerja di belakang mesin tik, mengalami kesalahan ketik yang lebih
banyak dan kelambatan bekerja. Belum lagi pekerja tambang, petani yang lain , dan lain-
lainnya termasuk yang bekerja di pabrik-pabrik.

Pada anak sekolah, keadaan tidak sehat membuat daya serap, konsentrasi, dan daya tahan
belajar menurun. Misalnya, sudah terbukti pada anemia, penyakit cacing perut serta
penyakit lainnya yang, menyebabkan murid terganggu kesempatan dan kemampuan bela-
jarnya.

Tidak sehat itu mahal

Sakit atau tidak sehat itu merugikan. Mengapa, karena berobat itu mahal. Kalau orang
sudah merasakan sangat sakit, maka orang akan mencari pengobatan. Tetapi kerapkali
orang tersebut sudah sampai pada keadaan dimana pengobatan menjadi sulit dan mahal
karena penyakitnya sudah mengalami berbagai komplikasi dan menjadi sangat parah.
Obat yang semula sederhana dan murah menjadi mahal dan sulit diperoleh, ditambah lagi
dengan biaya perawatan bila memang diperlukan. Kadang-kadang komplikasi yang ter-
jadi membutuhkan perawatan yang intensif yang biayanya lebih mahal lagi.
Akan tetapi biaya pengobatan tidak hanya melulu untuk biaya mengobati dan merawat
saja. Biaya untuk membawa pasien ke rumah sakit, biaya yang dikeluarkan untuk anggota
keluarga yang menjaga, yang meliputi pula biaya menginap, transportasi serta makan dan
lain-lainnya, membuat biaya pengobatan seseorang yang sakit semakin mahal.

Belum lagi kehilangan waktu produktif baik di pihak si sakit maupun anggota
keluarganya yang menjaga. Pernahkah menghitung berapa kehilangan uang seseorang
yang sakit dan dirawat sebulan, berserta kehilangan yang sama pada anggota keluarganya
yang menjaganya? Yang paling pahit ialah bila karena sakitnya, si sakit terkena PHK
karena dianggap tidak lagi produktif atau mengganggu proses produksi. Jangan terkejut
bila jumlah yang dihasilkan akan berlipat-lipat dai sekedar biaya obat.

Hiduplah dengan memelihara kesehatan

Dalam keadan sehat setiap orang dapat melakukan apa saja. Orang dapat menikmati
kehidupannya, tidur nyenyak, menikmati apa yang dimakan dan tidak ada perasaan tidak
enak atau sakit. Keadaan seperti ini harus dan mampu dipelihara oleh setiap orang,
karena memang dirasakan manfaatnya. Tetapi mengapa ada saja orang yang sakit?
Bahkan banyak yang sakit karena kesalahan sendiri?

Memelihara kesehatan tidak sulit. Hanya dengan meyakini bahwa yang dilakukan baik
dan bermanfaat bagi sendiri dan orang lain, setidak-tidaknya anggota keluarga lainnya.
Setelah itu tinggal menanamkan dan memelihara disiplin diri, untuk terus menerus
melakukan kegiatan memelihara kesehatan. Bagaiman caranya, banyak nasihat yang
diberikan orang, diantaranya dengan mengamalkan gaya hidup sehat, yaitu

1. Melakukan latihan fisik secara teratur. Dapat dengan berolah raga, dapat pula dengan
melakukan pekerjaan fisik bagi mereka yang pekerjaannya lebih banyak duduk dan olah
pikiran. Bagi setiap orang porsi latihan dapat disesuaiakn dengan kebutuhan dan kondisi
tubuh. Di jaman penjajahan Jepang dikenal taiso, yaitu latihan fisik ringan setiap be-
berapa jam di kantor, misalnya setiap 3 jam. Caranya dengan melakujkan senam ringan di
samping tempat bekerja. Ini dilakukan oleh seluruh waga perusahaan, mulai dari direktur
sampai dengan pesuruh. Ingat pimpinan merupakan contoh yang sering diteladani!
Bagaimana dengan Senam Kesegaran Jasmani yang populer sekarang ini?

2. Mengatur makan dengan gizi yang seimbang dan cukup kalori. Kurang kalori akan
menyebabkan tubuh lemas dalam waktu singkat. Namun demikian, gizi harus seimbang
agar tubuh mengalami peremajaan melalui pergantian sel tubuh yang tumbuh berganti
secara teratur pula. Maka, makan harus cukup protein, lemak serta kalori, disamping
vitamin yang terkandung dalam bahan makanan itu dan yang ada pada sayuran dan buah-
buahan.

3. Memenuhi kebutuhan istirahat. Bentuk istirahat yang paling penting adalah tidur.
Kecuali pekerja malam, tidur yang terbaik iallah tidur di malam hari sebelum tengah
malam, dan bangun sebelum matahari terbit. Kebiasaan ini akan memberi kesegaran dan
kesehatan. Baik jasmani maupun rohani. Tergantung tingkat kelelahan, diantara jam kerja
dapat juga dilakukan istirahat beberapa saat. Mulai dari duduk-duduk santai sampai
dengan tidur nyenak beberapa menit (nap). Bila sudah biasa, setiap orang akan mudah
melakukan hal ini, dan merasakan manfaatnya karena merasa segar dan bugar kembali.

4. Menghindari kebiasaan yang tidak baik untuk kesehatan. Misalnya merokok, yang
jelas sekali mengganggu pernafasan. Minum-minuman keras dan zat berbahaya, yang
mempengaruhi kebugaran, serta dalam jangka panjang dapat mempengaruhi fungsi otak
dan kesehatan jiwa.

5. Menghindari stress. Stres memang kadang-kadang datang dari luar. Misalnya cuaca
yang buruk sementara seseorang banyak janji, sehingga kuatir janjinya tidak terpenuhi.
Dalam menghadapi stress dengan penyebab dari luar ini, yang penting ialah beradaptasi.
Misalnya cepat-cepat menyesuaikan jadual pertemuan yang dikhawatirkan terganggu
karena cuaca buruk tadi. Tetapi yang juga banyak ialah stress yang berasal dari dalam diri
seseorang. Penyebabnya dapat karena:
 pekerjaan yang terlalu banyak
 mengerjakan sesuatu yang tidak diminati
 dikejar-kejar waktu
 tuntutan terlalu tinggi
 dll

Oleh karena itu untuk menghindari stress seseorang perlu mengenal dirinya. Siapa dia,
berapa dan dimana potensinya, serta apa kelemahannya. Untuk mengenali diri sendiri
tidak mudah, kalau perlu dapat meminta bantuan orang lain, terutama professional.
Dengan demikian orang akan mengukur kemampuannya bila akan menerima tugas atau
pekerjaan, atau memilih mana yang paling sesuai dengan minatnya. Untuk mengatasi rasa
dikejar-kejar waktu, disiplin perlu ditingkatkan dengan cara mencicil tugas atau peker-
jaan dan membuat jadual kerja yang perlu ditepati.
Tuntutan yang terlalu tinggi baik dalam kuantitas maupun kualitas hasil pelaksanaan
tugas atau pekerjaan memerlukan evaluasi, sejauh mana hal tersebut realistis atau tidak.
Mulailah dengan yang mudak dan laik laksana.
Lainnya perlukan melakukan rekreasi. Tidak perlu mahal dan mewah, tetapi terjangkau
dan dapat memberi kesenangan. Dapat juga dengan melakukan hobi, seperti menyanyi,
main musik atau melukis.

Perilaku sehat

Ada dua macam perilaku sehat, yaitu yang positif dan yang negatif. Perilaku sehat yang
positif ialah perilaku, berupa sikap dan kebiasaan yang menumbuhkan, men-dorong dan
memelihara gaya hidup sehat dan kesehatan. Sedangkan perilaku sehat yang yang negatif
ialah yang menghidari menolak kebiasaan yang tidak baik untuk kesehatan.
Contoh yang pendekatannya positif ialah, yang menumbuhkan kebiasaan baik ialah:
 Memiliki dan memelihara tempat sampah
 Melakukan olah raga teratur setiap pagi
 Minum susu setiap hari
 Makan sayur dan buah-buahan
 Mempersiapkan hal yang akan dikerjakan besok sebelumnya
 Tidur secukupnya dan teratur
 Melakukan rekreasi
 Membuka diri dan bergaul
 Dan lain-lain.

Sedangkan contoh yang negatif ialah :


 Tidak membuang sampah sembarangan
 Tidak mengendalikan makan dan tidak mau bergerak
 Makan tidak bervariasi
 Tidak suka sayur dan buah-buahan
 Tidur tidak teratur
 Tidak minum minuman keras, menggunakan obat berbahaya dan merokok
 Tidak santai, semua dengan ketegangan
 Tidak suka bergaul
 Dan lain-lain

Kelihatannya contoh-contoh diatas sederhana. Tetapi tidak mudah menumbuhkan dan


membiasakannya dalam kehidupan sehari-hari. Apalagi karena kebiasaan baik mau-pun
buruk tersebut sudah dibawa dari rumah dan tumbuh serta berkembang sejak kecil.
Karenba itu jalan untuk mempercepat perubahan perilaku itu dapat dipercepat dengan
selain memberikan penyuluhan, juga dengan menata lingkungan. Lingkungan fisik, mau-
pun yang bukan fisik.

Lingkungan fisik, misalnya dengan menjaga kebersihan kamar mandi dan ruangan makan
baik di rumah maupun di kantor. Lingkungan bukan fisik, misalnya dengan me-nyediakan
fasilitas kesehatan dan peraturan berikut sanksi bagi mereka yang melakukan sesuatu
yang tidak baik untuk kesehatan.
Misalnya merokok di ruang tertutup yang dapat mengganggu orang lain yang juga
menggunakan ruangan yangb sama. Atau membuang air kelantai sehingga menyebabkan
lantai licin dan dapat mencelakai orang lain yang menginjak lantai sehingga terpeleset
dan jatuh.

Karena itu dalam memelihara kesehatan masyarakat, perlu diingat dua hal, yaitu pertama
membuat masyarakat tidak awam akan kesehatan serta hal-hal yang menyebab-kan
tercapainya kesehatan. Kedua, menata lingkungan fisik dan non-fisik sehingga men-
dukung tumbuh, berkembang dan terpeliharanya gaya hidup sehat dan kesehatan.
Dengan demikian setiap orang akan menjaga kesehatan dirinya dan lingkungan fisik dan
sosialnya dengan mencegah terganggunya kesehatan diri, masyarakat dan lingkungan.

Karena itu ingatlah pepatah lama:


mencegah lebih baik dari mengobati.

Rujukan

Tafal, Z. Pendidikan Kesehatan Masyarakat Dari Masa ke Masa, Fakultas Kesehatan


Masyarakat UI, Depok, Jawa Barat, 2002.

Tafal Z & Gani A. Buku Sehat Mandiri, PT Askes Indonesia, Jakarta, 1992.

Anda mungkin juga menyukai