DOKUMEN AKREDITASI
FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas rahmat dan hidayahNya, kami dapat menyelesaikan
Pedoman Penyusunan Dokumen Akreditasi Fasilitas Kesehatan
Tingkat Pertama (FKTP). Buku ini kami susun sebagai salah satu
upaya untuk memberikan acuan dan kemudahan dalam
pelaksanaan persiapan akreditasi baik oleh pendamping maupun
pelaksana akreditasi FKTP.
Akreditasi mempersyaratkan adanya pembuktian pelaksanaan
seluruh kegiatan pelayanan melalui dokumentasi dan
penelusuran, karena pada prinsip akreditasi, seluruh kegiatan
harus tertulis dan apa yang tertulis harus dikerjakan dengan
sesuai. Buku ini berisi contoh-contoh dokumen yang dapat
digunakan dalam menyusun dokumen akreditasi.
Pada kesempatan ini perkenankan saya menyampaikan ucapan
terima kasih dan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat
dalam proses penyusunan Pedoman Penyusunan Dokumen
Akreditasi FKTP. Semoga dengan digunakannya buku ini dapat
mempermudah pembaca dalam menyiapkan dokumen akreditasi
FKTP.
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Contoh Kerangka Acuan Peningkatan Mutu 61
Lampiran 3 Contoh Template Pedoman Mutu
KlinisSOPdan Keselamatan Pasien
Lampiran 4 Contoh 4970
A. LATAR BELAKANG
Salah satu unsur penting dan sangat Vital yang menentukan
keberhasilan akreditasi FKTP adalah bagaimana mengatur
sistem pedokumentasian dokumen.
Pengaturan sistem dokumentasi dalam satu dalam proses
implementasi akreditasi FKTP dianggap penting karena
dokumen merupakan acuan kerja, bukti pelaksanaan dan
penerapan kebijakan, program dan kegiatan, serta bagian
dari salah satu persyaratan Akreditasi FKTP. Dengan adanya
sistem dokumentasi yang baik dalam suatu
institusi/organisasi diharapkan fungsi-fungsi setiap personil
maupun bagian-bagian dari organisasi dapat berjalan sesuai
dengan perencanaan bersama dalam upaya mewujudkan
kinerja yang optimal.
Dokumen yang dimaksud dalam Akreditasi FKTP secara garis
beşar dibagi atas dua bagian yaitu dokumen internal dan
eksternal. Dokumen tersebut digunakan untuk membangun
dan membakukan sistem manajemen mutu dan sistem
manajemen pelayanan. Regulasi internal tersebut berupa
Kebijakan, Pedoman, Standar operasional prosedur (SOP) dan
dokumen lain disusun berdasarkan peraturan perundangan
dan pedoman-pedoman (regulasi) eksternal yang berlaku.
Agar para pemangku kepentingan Akreditasi FKTP memiliki
acuan dan memudahkan dalam melakukan dokumentasi
c. SASARAN
a. Pelatih akreditasi
b. Pendamping dan surveior akreditasi FKTP
c. Kepala FKTP, penanggungjawab, pelaksana dan Tim
Mutu/ Akreditasi FKTP
d. Pemerhati akreditasi FKTP
A. Kebijakan
Kebijakan adalah Peraturan/ Surat Keputusan yang
ditetapkan oleh Kepala FKTP yang merupakan garis besar
yang bersifat mengikat dan wajib dilaksanakan oleh
penanggung jawab maupun pelaksana. Berdasarkan
kebijakan tersebut, disusun pedoman/ panduan dan standar
operasional prosedur (SOP) yang memberikan kejelasan
langkah-langkah dalam pelaksanaan kegiatan di Puskesmas,
Klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri Dokter dan Tempat
Praktik Mandiri Dokter Gigi.
Penyusunan Peraturan/Surat Keputusan tersebut harus
didasarkan pada peraturan perundangan, baik Undang-undang,
Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden, Peraturan Daerah,
Peraturan Kepala Daerah, Peraturan Menteri dan
pedomanpedoman teknis yang berlaku seperti yang ditetapkan
oleh Kementerian Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri, Dinas
Kesehatan Provinsi, dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
Peraturan/ Surat Keputusan Kepala FKTP dapat dituangkan
dalam pasal-pasal dalam keputusan tersebut, atau
merupakan lampiran dari peraturan/ keputusan.
Format Peraturan/ Surat Keputusan disesuaikan dengan
Peraturan Daerah yang berlaku atau dapat disusun sebagai
berikut:
1. Pembukaan ditulis dengan huruf kapital:
B. Manual Mutu
Manual mutu adalah dokumen yang memberi informasi yang
konsisten ke dalam maupun ke luar tentang sistem
manajemen mutu. Manual mutu disusun, ditetapkan, dan
dipelihara oleh organisasi. Manual mutu tersebut meliputi:
Kata Pengantar
Pendahuluan
A. Latar belakang
Bab l . Pendahuluan
A. Keadaan Umum Puskesmas
B. Tujuan penyusunan rencana lima tahunan
E. Pedoman/ Panduan
Pedoman/ panduan adalah: kumpulan ketentuan dasar yang
memberi arah langkah-langkah yang harus dilakukan.
Pedoman merupakan dasar untuk menentukan dan
melaksanakan kegiatan. Panduan adalah petunjuk dalam
melakukan kegiatan, sehingga dapat diartikan pedoman
mengatur beberapa hal, sedangkan panduan hanya
mengatur 1 (satu) kegiatan. Pedoman/ panduan dapat
diterapkan dengan baik dan benar melalui penerapan SOP.
a. Pendahuluan
Yang ditulis dalam pendahuluan adalah hal-hal yang
bersifat umum yang masih terkait dengan upaya/
kegiatan.
b. Latar belakang
Latar belakang adalah merupakan justifikasi atau alasan
mengapa program tersebut disusun. Sebaiknya
dilengkapi dengan data-data sehingga alasan diperlukan
program tersebut dapat lebih kuat.
No. Dokumen
Logo Pemda No. Revisi
SOP
Tanggal Terbit
(lambang
Halaman Puskesmas)
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
• Penjelasan:
Penulisan SOP yang harus tetap di dalam
tabel/kotak adalah: nama Puskesmas dan logo, judul
SOP, nomor dokumen, tanggal terbit dan tanda tangan
Kepala Puskesmas, sedangkan untuk pengertian, tujuan,
kebijakan, prosedur/langkah-langkah, dan unit terkait
o Akhir kegiatan:
o Simbol Keputusan:
Tidak
o Penghubung:
o Dokumen :
o Arsip :
•
Adanya perubahan fasilititas.
d) Peraturan Kepala FKTP tetap berlaku
meskipun terjadi penggantian Kepala
FKTP.
H. Prosedur Pengendalian Dokumen di FKTP
Prosedur Pengendalian Dokumen di FKTP harus ditetapkan
oleh Kepala FKTP yang dijadikan acuan oleh seluruh unit di
FKTP.
Tujuan Pengendalian Dokumen adalah terkendalinya
kerahasiaan dokumen, proses perubahan, penerbitan,
distribusi dan sirkulasi dokumen.
1. Identifikasi Penyusunan/Perubahan Dokumen
Identifi kasi kebutuha n, dilaku kan pada tahap self-
assesment dalam Pendampingan Akreditasi. Hasil self-
assessment digunakan sebagai acuan untuk
mengidentifikasi dokumen sesuai Standar Akreditasi yang
sudah ada di FKTP. Bila dokumen sudah ada, dapat
diidentifikasi dokumen tersebut masih efektif atau tidak.
2. Penyusunan Dokumen
Kepala Subag Tata Usaha Puskesmas, Penanggung jawab
Ad men di KlinikP ratama dan TempatPraktik Mand iri
Dokter/ Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi, dan
Penanggungjawab IJKM dan IJKP bertanggung jawab
terhadap pelaksanaan identifikasi/perubahan serta
penyusunan dokumen.
Rekam implementasi
1. Rekam implementasi adalah: dokumen yang menjadi bukti
obyektif dari kegiatan yangdila kukan ata u hasil yang dicapai
di dalam kegiatan Puskesmas/FKTP dalam melaksanakan
regulasi internal atau kegiatan yang direncanakan.
2. Catatan/ rekam implementasi sebagai bukt-i pelaksanaan
kegiatan juga harus dikendallikan. Organisasi harus
menetapkan SOP terdokumentasi untuk mendefinisikan
pengendalian yang diperlukan untuk identifikasi,
penyimpanan, perlindungan, pengambilan, lama simpan dan
permusnahan. Catatan/ rekam implementasi harus dapat
terbaca, segera dapat teridentifikasi dan dapat diakses
kembali.
Pendahuluan
Dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, seluruh
unit pelayanan yang ada dan seluruh karyawan berkomitmen
untuk memberikan pelayanan yang bermutu dan peduli
terhadap keselamatan pasien, pengunjung, masyarakat, dan
karyawan yang bekerja di rumah sakit.
Program mutu dan keselamatan pasien merupakan program
yang wajib direncanakan, dilaksanakan, dimonitor, dievaluasi
dan ditindaklanjuti di seluruh jajaran yang ada di Puskesmas
X, Kepala Puskesmas, penanggung jawab pelayanan klinis,
dan seluruh karyawan.
Oleh karena itu perlu disusun program peningkatan mutu dan
keselamatan pasien, yang menjadi acuan dalam penyusunan
program-program mutu dan keselamatan pasien di unit kerja
untuk dilaksanakan pada tahun 2015.
IV. Tujuan:
A. Tujuan umum: meningkatkan mutu dan keselamatan
pasien di Puskesmas.
B.Tujuan khusus:
1. Meningkatkan mutu pelayanan klinis
2. Meningkatkan mutu manajemen
3. Meningkatkan pemenuhan sasaran keselamatan
pasien
v. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
A Penilaian kinerja Memilih dan menetapkan indikator mutu pelayanan klinis,
pelayanan klinis Sasaran Keselamatan Pasien dan menyusun profil indikator.
Menyusun panduan penilaian kinerja pelayanan klinis
Mencatat data melalui sensus harian.
Melaksanakan penilaian kinerja pelayanan klinis.
Melakukan analisis kinerja pelayanan klinis.
Melaksanakan tindak lanjut hasil analisis kinerja pelayanan
klinis.
B Sasaran Keselamatan Membuat panduan sistem pencatatan dan pelaporan insiden
Pasien keselamatan pasien (IKP).
Memonitor apaian sasaran keselamatan pasien.
Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Okt Nov Des
1 Memilih dan x
menetapkan
indikator
kinerja
pelayanan
klinis
2 Menyusun x
pedoman
penilaian
kinerja
pelayanan klinis
3 Men catat data
indikator
melalui sensus
harian
4 Men
gumpulkan
data indikator
penilaian
kinerja
pelayanan klinis
5 Analisis kinerja
pelayanan klinis
6 Dst...
KEPUTUSAN
KEPALA PUKESMAS ABCD
Nomor :009/KAPUS/lll/2014
TENTANG
KEBIJAKAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN PUSKESMAS
ABCD
KEPALA PUSKESMAS ABCD,
bang : a. bahwa pasien mempunyai
hakuntukmemperoleh pelayanan yang
bermutu dan aman;
b. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu
pelayanan dan keselamatan pasien di
PUSKESMAS ABCD perlu disusun kebijakan
mutu dan keselamatan pasien;
ngat . 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36
Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
144, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5063);
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 1691 Tahun 2011 tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 75 Tahun 2015 tentang
Pusat
Kesehatan Masyarakat;
Ditetapkan di .
pada tanggal : 1 April 2014
KEPALA PUSKESMAS ABCD,
Nama
LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS NOMOR....... TENTANG : KEBIJAKAN
MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN
PEDOMAN/MANUAL MUTU
No. Revisi
: 00
sop
Tanggal Terbit : 24/11/2014
Halaman : 1/3
Nama Ka Puskesmas
Nama Puskesmas
NIP
1. Pengertian Injeksi intra muskular adalah: pemberian Obat dengan cara memasukkan
Obat ke dalam jaringan otot menggunakan spuit injeksi dilakukan pada otot
pangkal lengan atau otot paha bagian luar (yaitu 1/3 tengah paha sebelah
luar)
Mernasukkan sejumlah Obat pada jaringan otot agar cepat terserap oleh
2. Tuj u an
tubuh
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No.004/2014 tentang pelayanan klinis
4. Referensi Buku Pedoman Perawatan dasar Depkes RI Tahun 2005.
5. Prosedur 1. Alat:
a. Bak Instrumen Steril,
b. Alat tu lis
2. Bahan:
a. Kapas alkohol
b. Obat injeksi
c. Spuit injeksi
6. 1. Petugas mencuci tangan,
2. Petugas menyiapkan alat-alat dan bahan dalam bak instrumen steril,
Langkahlangka 3. Petugas memberi tahu maksud tindakan kepada pasien
h 4. Petugas melakukan aspirasi Obat sesuai dosis dengan spuit injeksi
5. Petugas mengatur posisi pasien
6. Petugas memilih area penusukan yang bebas dari lesi dan peradangan
7. Petugas membersihkan area penusukan menggunakan kapas alkohol
8. Petugas membuka tutupjarum
9. Petugas menusukkan jarum ke daerah penusukan dengan sudut 90
derajat, kira-kira sampai jaringan otot
10. Petugas meLakukan aspirasi spuit
Tidak
8. Hal-hal Observasi pasien antara 5 sampai dengan 15 menit terhadap reaksi obat.
yang perlu
diperhatika