Anda di halaman 1dari 4

Ningsi :biru

Mustika : Merah
Agung : Hijau
Navis : Ungu
Wana : cokelat
Ningsi : hitam

Menggaruk tangannya
Kenapa tangan ta
Ini (menunjukkan tangannya yang merah), iritasi tanganku karena habis pakai sabun ….
Sensitif sekali berarti tangannya dih
Iya. Bagaimana mi ini. Aduh
Tenang. Jangan khawatir. Kami punya solusinya.
Ini dia…..

Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu dan salam sejahtera


untuk kita semua.
Kasus Covid-19 yang melanda Indonesia semakin meningkat. Hal ini tentunya menyebabkan
perubahan pada berbagai aspek kehidupan, terutama dari segi kesehatan. salah satu upaya yang
dilakukan untuk mencegah adanya penyebaran Covid-19 adalah Membersihkan tubuh setelah
berpergian menggunakan sabun dan air mengalir. Sabun antiseptik menjadi produk yang cukup
banyak diminati oleh masyarakat. Sabun ini dirancang dengan bahan antimikroba atau
antibakteri khusus yang tidak dapat ditemukan pada sabun biasa sehingga efektif dalam
menurunkan jumlah kuman.
Bahan antibakteri aktif yang terkandung dalam sabun ini adalah triclosan dan triclocarbon.
Kabarnya Penggunaan triclosan secara berlebihan tentunya akan memberikan dampak buruk
terhadap kesehatan kulit terutama jenis kulit sensitive atau kondisi kulit yang mudah mengalami
iritasi akibat reaksi berlebihan penggunaan bahan kimia dalam produk perawatan.
Berdasarkan hal tersebut, kami dari kontingen universitas hasanuddin, saya Nur Naningsi selaku
ketua tim, dan anggota saya Agung Dwianto, Navis Al-Rizky, Nurwana, dan Mustika dibawah
dampingan Ners Arnis Puspitha, S.Kep., Ns., M.Kes. Dengan bangga mempersembahkan
program kreativitas mahasiswa bidang kewirausahaan dengan judul: SABUNTA’ : Inovasi
Sabun Antiseptik Berbahan Dasar Daun Bandotan Sebagai Solusi Kulit Sensitif Dengan Varian
Aromaterapi
Mengapa kami memilih daun bandotan karena daun Bandotan merupakan tanaman liar yang
banyak ditemukan di Indonesia namun masih kurang dimanfaatkan. Daun Bandotan memiliki
kandungan senyawa metabolit sekunder seperti flavonoid, alkaloid, dan saponin. Tanaman ini
memiliki aktivitas antibakteri dan antiinflamasi. Senyawa inilah yang menjadi bahan alami
dalam pembuatan sabun mandi antiseptik ini sehingga aman untuk kulit sensitif.
Harga sabun antiseptik di kota Makassar berkisar 35 – 60 ribu. Jenis sabun antiseptik lain
juga tentunya memiliki bahan kimia yang lebih banyak dibandingkan dengan produk kami. Dari
segi harga, produk kami jg lebih terjangkau.
Sesuai dengan observasi atau riset terhadap harga sabun antiseptik di pasaran saat ini, serta
kebutuhan masyarakat terhadap produk kesehatan, maka produk ini dapat dikatakan mampu
bersaing di pasaran dengan menawarkan berbagai keunggulannya Seperti yang telah dikatakan
tadi,yakni terdiri dari 2 varian aromaterapi yaitu lavender & sweet oranges untuk meningkatkan
relaksasi penggunanya, Aman untuk kulit karena terbuat dari bahan alami yakni daun bandotan,
Harga terjangkau sehingga cocok untuk pelajar/ mahasiswa sesuai target sasaran, dan kemasan
praktis saat dibawa kemana saja.

Target luaran pkm K ini adalah


Untuk luaran wajib meliputi
1. Lapoan kemajuan
2. Laporan akhir
3. Produk sabun mandi antiseptik daun bandotan
Sedangkan luaran tambahan yakni:
4. Publikasi artikel ilmiah
5. Pendaftaran Hak Kekayaan Intelektual
6. Pendaftaran BPOM

Kegiatan PKM K ini dimulai pada Bulan Juni hingga Agustus 2021 menggunakan metode
daring maupun luring dengan menerapkan protokol kesehatan. Produksi dilakukan di
Laboratorium Politeknik Negeri Ujung Pandang dan Rumah Produksi yang bertempat di
Perumahan Trika Mahkota Indah Blok C No. 18. Tahapan produksi meliputi:
Yang pertama adalah persiapan alat, pembelian bahan, dan pengambilan bahan baku
utama Kegiatan ini dilakukan secara luring dengan menerapkan protokol kesehatan di toko bahan
kimia yang terdekat dari Rumah Produksi. Alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan
produk ini ialah kompor atau penangas, wadah berupa panci untuk pembuatan sabun, pengaduk,
termometer air raksa, minyak zaitun, minyak sawit, KOH, Aquadest, aluminium foil, aromaterapi
sweet orange dan aromaterapi lavender. Sedangkan, Bahan baku utama yang digunakan dalam
pembuatan produk ini adalah Daun Bandotan.
Kemudian pembuatan ekstrak daun bandotan, lalu membuatan sabun mandi antiseptik
daun bandotan.
Selanjutnya adalah pengemasan produk menggunakan botol 250 ml sebanyak 28 kemasan
dengan rincian 15 botol aromaterapi sweet oranges, dan 13 botol aromaterapi lavender.untuk
pembuatan ekstrak hingga pengemasan dilakukan secara luring dengan menerapkan protocol
kesehatan.
Terakhir adalah promosi dan penjualan
Pada bagian pembuatan ekstrak, tahap ini dilakukan dengan metode maserasi total yang
dibiarkan selama 24 Jam sesekali diaduk,
Kemudian disaring untuk mendapatkan filtrat ekstrak daun bandotan dan dipekatkan
menggunakan TEKNOLOGI rotary evaporator hingga diperoleh ekstrak kental.
Kemudian pada tahap Pembuatan sabun mandi antiseptik daun bandotan. Pemanasan yang
dilakukan menggunakan suhu 70 derajat agar reaksi saponifikasi saat pembuatan sabun dapat
berlangsung secara optimal.

Kegiatan promosi dan penjualan dilakukan dengan membuat profil produk terlebih dahulu
untuk menambah kepercayaan konsumen dan melakukan penjualan menggunakan strategi
pemasaran Digital Marketing yakni pemasaran menggunakan internet melalui Whatsapp,
Instagram, Facebook, Shopee dengan fee shiping, dan website
Selanjutnya, karena produk ini juga merupakan produk kesehatan maka dilakukan strategi
pemasaran Direct Marketing atau pemasaran secara langsung dengan mengunjungi tempat
vaksin yang bertempat di Universitas Islam Makassar dan penjualan daerah kampus Universitas
Hasanuddin sesuai target sasaran yaitu mahasiswa.
Selain itu, strategi pemasaran Point of Purchase untuk menampilkan produk di tempat-
tempat strategis di sebuah toko yang ramai dikunjungi mahasiswa yaitu “One Mart” yang
terletak di Jalan Politeknik Universitas Hasanuddin.
Produk ini juga telah terdaftar untuk mengikuti kegiatan pameran secara virtual reality
dalam kegiatan Entrepreneur Expo 2021. Secara keseluruhan, pemasaran dilakukan dengan
metode blended melalui daring dan luring dengan menerapkan protokol kesehatan.
Manajemen Usaha yang meliputi potensi sumber daya baik sumber daya manusia dan
sumber bahan baku kami lakukan guna mendukung keberlanjutan produk ini.

Rancangan desain produk ini, diawali dengan penentuan nama brand. Nama yang dipilih
adalah “White Weed.” White Weed berasal dari Bahasa inggris yang berarti gulma putih. Kata
tersebut menjadi ciri khas Daun Bandotan karena merupakan tanaman atau rumput liar yang
berwarna putih. Nama tersebut juga telah didaftarkan Hak Kekayaan Intelektual
Di bawah nama brand, terdapat kata “SABUNTA’” yang berarti sabun kita dalam Bahasa
Makassar sebagai ciri khas produk sesuai dengan judul PKM ini. Label kemasan didesain
menggunakan aplikasi photoshop dengan mencantumkan jenis varian aromaterapi, deskripsi
produk secara singkat, kompoisisi, cara penggunaan, dan manfaat produk. Kemasan yang
digunakan merupakan botol PET dengan aluminium mengkilap tutup ulir agar tidak tumpah dan
praktis saat dibawa kemana saja.
Berdasarkan perhitungan biaya produksi yang terdiri dari biaya tetap (biaya penyusutan)
dan biaya variabel didapatkan harga pokok produksi adalah Rp. 26.007, sehingga tim
memutuskan untuk menjual dengan harga Rp. 30.000. Berdasarkan perhitungan Break Event
Point (BEP) didapatkan bahwa dengan menjual minimal 25 pcs kemasan, biaya produksi akan
tertutupi.
Target sasaran kami ialah mahasiswa/ pelajar, namun produk ini cocok digunakan
berbagai kalangan usia.
Dengan menerapkan strategi pemasaran yang telah dijelaskan sebelumnya, telah terjual
sebanyak 25 kemasan selama 5 hari penjualan dari total produksi 28 kemasan.
Total pendapatan adalah 80.000 dan keuntungan bersih sebanyak Rp. 82.713

keseluruhan presentase capaian dalam PKM ini adalah 100%. Untuk rincian proporsi
hasil dicapai dapat diamati pada chart tersebut. Jadi Selain laporan kemajuan laporan akhir, dan
produk yang telah dipasarkan, hasil yang dicapai adalah melakukan submit artikel ilmiah pada
tanggal 31 Agustus 2021 pada journal of agriculture socio economics universitas hasanuddin.
pendaftaran HaKI secara online melalui website Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual
Kementerian Hukum dan HAM RI. pada tanggal 27 Juli 2021.
Kemudian pendaftaran BPOM pada website resmi badan POM.
Pengembangan usaha yang akan dilakukan meliputi
• Pengembangan produk yakni penambahan varian aromaterapi, pembuatan kemasan isi
ulang (refill) produk
• Kerjasama dengan hotel-hotel, penginapan, wisma
• Di masa mendatang, produk SABUNTA’ bisa didistribusikan ke seluruh
kabupaten/kota/provinsi, bahkan hingga ke mancanegara
• Kerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota Makassar dan Dinas Kesehatan Provinsi
Sulawesi Selatan
• Pendaftaran sertifikat halal untuk menambah kepercayaan konsumen.
Produk ini diharapkan bermanfaat bagi masyarakat sebagai solusi terhadap kulit sensitif,
menyediakan lapangan pekerjaan untuk memberdayakan masyarakat sehingga taraf ekonomi
lebih meningkat.

Sekian dari kami. Kami ucapakan terima kasih kepada universitas hasanuddin dan kementerian
pendidikan dan kebudayaan republik Indonesia.
Jalan-jalan ke kota medan
Jangan lupa bawa daun bandotan
Kami dari tim pkm k unhas
Kami siap jadi pemenang pimnas

Anda mungkin juga menyukai