Dibuat Untuk Memenuhi Salah satu Tugas Mata Kuliah Kesehatan Lingkungan
Pemukiman
Dosen Pengampu : Icca Stella Amalia, SKM., MPH
PENYUSUN
KUNINGAN
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini
bisa selesai pada waktunya. Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman
yang telah berkontribusi dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa
disusun dengan baik dan rapih.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para
pembaca. Namun terlepas dari itu,kami memahami bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang
bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
perumahan dan pemukiman No.4/1992 Bab III pasal 5 ayat I yang berbunyi “Setiap
warga Negara mempunyai hak untuk menempati dan atau menikmati dan atau
memiliki rumah yang layak dan lingkungan yang sehat, aman, serasi, dan teratur.
Rumah yang sehat merupakan salah satu sarana untuk mencapai derajat kesehatan
yang optimum. Rumah juga merupakan salah satu bangunan tempat tinggal yang
Rumah yang tidak memenuhi syarat kesehatan akan terkait erat dengan penyakit
Rumah yang tidak sehat merupakan penyebab dari rendahnya taraf kesehatan
jasmani dan rohani yang memudahkan terjangkitnya penyakit dan mengurangi daya
berikut:
C. Tujuan
1. Tujuan Umum Pengamatan ini bertujuan untuk mengevaluasi dan perencanaan tindak
lanjut rumah sehat di dalam rumah masing-masing mahasiswa, sebagai salah satu
Pedesaan.
D. Manfaat
TINJAUAN PUSTAKA
tempat tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana
lingkungan. Rumah adalah sebuah tempat tujuan akhir dari manusia. Rumah menjadi
tempat berlindung dari cuaca dan kondisi lingkungan sekitar, menyatukan sebuah
Sedangkan pengertian Sehat menurut WHO adalah suatu keadaan yang sempurna
baik fisik, mental maupun sosial budaya, bukan hanya keadaan yang bebas penyakit
dan kelemahan (kecacatan). Rumah harus dapat mewadahi kegiatan penghuninya dan
cukup luas bagi seluruh pemakainya, sehingga kebutuhan ruang dan aktivitas setiap
penghuninya dapat berjalan dengan baik. Lingkungan rumah juga sebaiknya terhindar
dari faktor- faktor yang dapat merugikan kesehatan (Hindarto, 2007). Rumah sehat
dapat diartikan sebagai tempat berlindung, bernaung, dan tempat untuk beristirahat,
sehingga menumbuhkan kehidupan yang sempurna baik fisik, rohani, maupun sosial
(Sanropie dkk., 1991). Sedangkan menurut Hermawan (2010) yang dikutip dari
Azwar, rumah sehat adalah tempat berlindung atau bernaung dan tempat untuk
maupun sosial.
a. Kriteria Rumah Sehat Menurut Budiman Chandra (2007), persyaratan rumah sehat
yang tercantum dalam Residential Environment dari WHO (1974) antara lain :
Harus dapat berlindung dari hujan, panas, dingin, dan berfungsi sebagai
tempat istrahat.
kamar mandi.
Terbuat dari bahan bangunan yang kokoh dan dapat melindungi penghuninya
yang sehat antar anggota keluarga dan penghuni rumah, adanya ruangan
dengan penyediaan air bersih, pengelolaan tinja dan limbah rumah tangga,
bebas vektor penyakit dan tikus, kepadatan hunian yang tidak berlebihan,
karena pengaruh luar dan dalam rumah, antara lain persyaratan garis
c. Persyaratan rumah sehat menurut Winslow dan APHA yang dikutip (Ircham
dalam ruangan harus lebih rendah paling sedikit 4°C dari temperatur udara
luar untuk daerah tropis. Umumnya temperatur kamar 22°C - 30°C sudah
cukup segar.
udara segar dapat terpelihara. Luas lubang ventilasi tetap, minimum 5% dari
luas lantai ruangan, sedangkan luas lubang ventilasi insidentil (dapat dibuka
dan ditutup) minimum 5% luas lantai sehingga jumlah keduanya menjadi 10%
• Rumah tersebut harus dapat melindungi penghuni dari gangguan bising yang
maupun dalam jangka waktu yang relatif lama. Gangguan yang dapat muncul
antara lain gangguan fisik seperti kerusakan alat pendengaran dan gangguan
• Rumah tersebut harus memiliki luas yang cukup untuk aktivitas dan untuk
anak- anak dapat bermain. Hal ini penting agar anak mempunyai kesempatan
lebih baik, juga agar anak tidak bermain di rumah tetangganya, di jalan atau
diperbolehkan satu kamar tidur dengan ayah dan ibu. Anak-anak di atas 10
tahun laki-laki dan perempuan tidak boleh dalam satu kamar tidur. Anak-
tuannya.
• Dalam memilih letak tempat tinggal, sebaiknya di sekitar tetangga yang
memiliki tingkat ekonomi yang relatif sama, sebab bila bertetangga dengan
orang yang lebih kaya atau lebih miskin akan menimbulkan tekanan batin.
• W.C. (Water Closet) dan kamar mandi harus ada dalam suatu rumah dan
terasa ingin buang air besar tapi tidak mempunyai W.C. sendiri karena
harus antri di W.C. orang lain atau harus buang air besar di tempat terbuka
bunga yang kesemuanya diatur, ditata, dan dipelihara secara rapi dan
• Pembuagan sampah
• Pembuangan Tinja
kecelakaan. Termasuk dalam persyaratan ini antara lain bangunan yang kokoh,
tangga yang tidak terlalu curam dan licin, terhindar dari bahaya kebakaran, alat-
alat listrik yang terlindung, tidak menyebabkan keracunan gas bagi penghuni,
terlindung dari kecelakaan lalu lintas, dan lain sebagainya (Azwar, 1990; CDC,
kamar tidur, jendela ruang keluarga dan ruang tamu, ventilasi, sarana
sampah.
tempat sampah.
a. Tidak terbuat dari bahan yang dapat melepas zat-zat yang dapat
membahayakan kesehatan, seperti debu total tidak lebih dari 150 μg/m3,
asbes bebas tidak melebihi 0,5 fiber/m3/4 jam, dan timah hitam tidak
a. Lantai yang kedap air dan mudah dibersihkan. Lantai dari tanah lebih baik
tidak digunakan lagi, sebab bila musim hujan akan lembab sehingga dapat
perlu dilapisi dengan lapisan yang kedap air seperti disemen, dipasang 7
tanah.
(i) Untuk di ruang tidur dan ruang keluarga dilengkapi dengan sarana
(ii) Untuk di kamar mandi dan tempat cuci harus kedap air dan mudah
kecelakaan.
tamu, ruang keluarga, ruang makan, ruang tidur, ruang dapur, ruang
Dilihat dari aspek sanitasi, maka beberapa sarana lingkungan yang berkaitan
Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang
kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak
Kesehatan Republik Indonesia, 1990). Air minum adalah air yang memenuhi syarat
kesehatan dan dapat langsung diminum dan berasal dari penyediaan air minum sesuai
Sarana air bersih adalah semua sarana yang dipakai sebagai sumber air bagi
penghuni rumah yang digunakan untuk kehidupan sehari-hari. Hal yang perlu
(a) jarak antara sumber 12 air dengan sumber pengotoran (seperti septik tank,
(b) pada sumur gali sedalam 10 meter dari permukaan tanah dibuat kedap air
(c) penampungan air hujan pelindung air, sumur artesis atau terminal air atau
Ada 3 syarat utama yang harus dipenuhi agar air layak dikonsumsi sebagai air
• Syarat fisik Syarat fisik air minum yaitu air yang tidak berwarna, tidak
• Syarat kimia Air minum yang baik adalah air yang tidak tercemar secara
bagi kesehatan.
Sebagai petunjuk bahwa air telah dicemari oleh faeces manusia adalah
adanya E.coli karena bakteri ini selalu terdapat dalam faeces manusia baik
yang sakit, maupun orang sehat serta relatif lebih sukar dimatikan dengan
pemanasan air.
dan lazimnya muncul karena hasil perbuatan manusia. Pada dasarnya pengolahan air
• Menyediakan air bersih yang dapat dipakai untuk keperluan hidup sehari-
c. Jamban/kakus
Kakus atau jamban adalah tempat yang dipakai manusia untuk melepaskan
orang lain, terlindung dari panas atau hujan, serta terjamin privacy-nya.
perbagai binatang.
• Bangunan kakus memiliki lantai yang kuat, mempunyai tempat berpijak
yang kuat, syarat ini yang terutama harus dipenuhi jika mendirikan kakus
model cemplung.
• Menyediakan alat pembersih seperti air atau kertas yang cukup, sehingga
• Jenis-jenis kakus atau jamban dilihat dari bangunan jamban yang didirikan,
seperti:
diperhatikan
minyak tanah,
yang telah terkumpul perlu dibuang lagi. Ada dua macam kakus
kimia, yaitu (i) tipe lemari (commode type) dan (ii) tipe tanki (tank
type).
o Kakus dengan “angsa trine” ialah, kakus dimana leher lubang kloset
lingkungan.
d. Tempat Sampah
tiap-tiap rumah, isinya cukup 1 meter kubik. Tempat sampah sebaiknya tidak
ditempatkan di dalam rumah atau di pojok dapur, karena akan menjadi gudang
makanan bagi tikus-tikus dan rumah menjadi banyak tikusnya. Tempat sampah yang
(a) terbuat dari bahan yang mudah dibersihkan dan tidak mudah rusak,
(b) harus mempunyai tutup sehingga tidak menarik serangga atau binatang-
binatang lainnya, dan sangat dianjurkan agar tutup sampah ini dapat
2.4 Penilaian Rumah Sehat
Menurut Munif Arifin (2009), kriteria rumah sehat didasarkan pada pedoman
berikut :
merupakan hasil perkalian antara nilai dengan bobot, dengan criteria sebagai berikut :
1. Langit-langit
2. Dinding
3. Lantai
6. Ventilasi
8. Pencahayaan
9. Kandang
sebagai berikut :
2. keberadaan tikus.
3. keberadaan jentik
BAB III
maupun luar rumah atau tempat tinggal pribadi. Pengambulan data primer
Sampel yang diambil dalam kegiatan Inspeksi penilaian rumah sehat ini
adapun hasilnya :
3. Lantai a. Tanah 0
c. Diplester/ubin/keramik/papan (rumah 2 62
panggung)
4. Jendela kamar tidur a. Tidak ad 0
b. Ada 1 31
5. Jendela ruang keluarga a. Tidak ada 0
b. Ada 1 31
6. Ventilasi a. Tidak ada 0
luas lantai.
7. Lubang asap dapur a. Tidak ada 0
normal.
normal.
II SARANA SANITASI 25
1. Sarana air bersih a. Tidak ada 0
syarat kesehatan
syarat kesehatan
100
e. Ada, milik sendiri 4
2. Jamban (Sarana a. Tidak ada 0
disalurkan ke sungai/kolam
10 m).
10 m).
sampah (Tempat b. Ada, tapi tidak kedap air dan tidak ada 1
sampah) tutup
b. Kadang-kadang 1 44
rumah b. Kadang-kadang 1
b. Kadang-kadang ke jamban 1
tempatnya sungai/kebun/kolam/sembarangan
Ket :
hasil inspeksi penilaian rumah di tempat tinggal pribadi mahasiswa, didaptakan nilai
sebesar 1086.
4.1 KESIMPULAN
Rumah sehat adalah tempat berlindung atau bernaung dan tempat untuk
maupun sosial.
wajib dipenuhi dalam rangka melindungi penghuni dan masyarakat yang bermukim
tahun 2007. Pedoman teknis ini disusun berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan
tempat tinggal salah satu mahasiswa STIKes Kuningan Prodi Kesehatan Masyarakat
4.2 SARAN
Nya.
b. Bagi Masyarakat dan pemiliki rumah dengan diadakannya Inspeksi ini, diharapkan
mau mengubah perilaku dan mau lebih proaktif dalam meningkatkan derajat
Putra Prabu. Rumah Sehat. 2009. Diunduh tanggal 13 Agustus 2012. Available at:
http://putraprabu.wordpress.com/2009/01/03/rumah-sehat/
Subdhi Febrillah. Rumah Sehat. 2010. Diunduh tanggal 13 Agustus 2012. Available
at: http://www.scribd.com/doc/22740907/febrillah-subdhi-makalah-
rumahsehat-untuk-download-lihat-description-di-bawah
http://putraprabu.wordpress.com/2009/01/03/rumahsehat/
http://www.dinkes-kabtengerang.go.id/index.php?option=com
Munif Arifin. Rumah Sehat. Diunduh tanggal 13 Agustus 2012. Available at:
http://www.scribd.com/doc/37715533/RumahSehat
Ulfansyam. Rumah Sehat. 2010. Diunduh tanggal 14 Agustus 2012. Available at:
http://ilmukeperawatan.net/index.php/artikel/13-kesehatan-masyarakat/21-
rumahsehat.html
Saifudin.2000. Tempat tinggal Sehat, Air Bersih dan Sehat Lingkungan Bersih dan