SOSIOLOGI PENDIDIKAN
2. Jumro
3. Rifansyah
TAHUN AKADEMIK
2020/ 2021
BAB I
PENDAHULUAN
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana yang sistematis dalam upaya memanusiakan
manusia. Sosiologi pendidikan adalah ilmu yang mempelajari seluruh aspek pendidikan,
baik itu struktur, dinamika, masalah-masalah pendidikan, ataupun aspek-aspek lainnya
secara mendalam melalui analisis atau pendekatan sosiologis. Salah satu pokok
pembahasan sosiologi pendidikan menurut Nasution (1994) adalah hubungan antar
manusia dalam sekolah. Mencakup di dalamnya pola interaksi sosial dan struktur
masyarakat di sekolah.
Kamanto Sunarto (2004) menjelaskan keterkaitan antara pendidikan dan hubungan antar
kelompok. Keilmuan dan kearifan individu melalui tempaan Pendidikan akan dapat
merapatkan dan memecahkan masalah yang timbul dalam hubungan antar kelompok.
Oleh karena itu, dalam makalah ini penulis akan menguraikan bagaimana pendidikan dan
hubungan antar kelompok itu sebenarnya. Mencakup jenis-jenis kelompok sosial,
struktur dan masalah sekolah sebagai kelompok sosial, dan hal-hal lain yang relevan
dengan pokok masalah diatas.
BAB II
PEMABAHASAN
A. Pengertian Pendidikan
Pendidikan dapat diartikan secara sederhana sebagai usaha manusia untuk membina
kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan. Dalam
perkembangannya, istilah pendidikan atau paedagogie berarti bimbingan atau pertolongan
yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa agar ia menjadi dewasa. Pendidikan
diartikan sebagai usaha yang dijalankan orang lain agar menjadi dewasa atau mencapai
hidup atau penghidupan yang lebih tinggi dalam arti mental.
Pada pendidikan yang sesungguhnya anak dituntut mengerti bahwa ia harus
memahami apa yang dikehendaki oleh pemegang kewibawaan dan menyadari bahwa hal
yang diajarkan adalah perlu baginya. Dapat dikatakan bahwa ciri utamanya adalah adanya
kesiapan interaksi edukatif dari pendidik dan peserta pendidikan.
Kelompok sosial dapat diklasifikasikan menjadi beberapa bentuk. Hal ini sangat
bergantung dari sudut pandang ahli yang bersangkutan. Ada yang memandang dari proses
terbentuknya, kekuatan ikatan emosional dan ada yang membaginya berdasarkan
banyaknya jumlah anggota kelompok.
1. William G.Summer mengemukakan adanya in group atau we group dan out
group atau others group atau every body else. Di dalam in group ada asosialisasi ke arah
mana tiap-tiap individu anggota kelompok kesetiaan dan solidaritas serta terdapat usaha
identifikasi pribadi satu sama lain ke arah adanya rasa persahabatan, kerjasama, rasa
tanggung jawab, terutama disaat mendesak dan gawat.
2. Cooley mempergunakan dasar “we and the group” dari Summer yang
mengemukakan adanya jenis-jenis kelompok sosial-sosial primair, sekundair dan tertier
atas dasar intimitas perasaan individu-individu terhadap individu-individu atau kelompok
lainnya.
3. John L. Gillin membagi kelompok atas dasar fungsional, yaitu:
a. Kelompok persamaan darah
b. Kelompok berdasarkan karakteristik jasmaniah atau mental
c. Kelompok proximitas
d. Kelompok berdasarkan interest kulturil
e. Alvedes yang menyelidiki pada kelompok-kelompok hewan terdapatlah kelompok
tertutup dan terbuka.
f. Theori medan membagi kelompok-kelompok itu atas struktur medannya.
g. Kelompok dengan struktur medan yang kuat dimana setiap individu anggota
kelompok merasa mempunyai medan sosial yang kuat dan permanent.
h. Kelompok permiabel pada kelompok-kelompok tertier menurut Cooley.
Kelompok sosial dapat diklasifikasian menjadi beberapa bentuk, yaitu:
a. Kelompok primer dan Kelompok sekunder
b. Kelompok kekerabatan
c. Gemeinschaft dan gessellshaft
d. Kelompok formal dan kelompok nonformal
e. Membership group dan reference group.
KESIMPULAN
Pendidikan adalah bimbingan atau pertolongan yang diberikan secara sengaja oleh
dewasa agar ia mendapat pelajaran yang belum dimengerti
Hubungan antara kelmpok mempunyai arti suatu kumpulan orang-orang yang
mempunyai hubungan dan berinteraksi sehingga mendapat permasalahan secara
bersama