Anda di halaman 1dari 2

Rifqi Nail Farhan

3401421126

Pendidikan sosiologi dan antropologi

Pengantar antropologi

Ehtnosentrism dan cultural relativism


Etnosentrisme merupakan suatu pandangan atau persepsi yang dimiliki oleh seseorang
individu ataupun kelompok mengenai penilaian kebudayaan lain. Individu atau kelompok
tersebut menganggap bahwa kebudayaan miliknya diyakini lebih unggul dan baik daripada
budaya lainnya. Prinsip yang satu ini lebih merujuk pada rasa bangga seorang individu atau
pun kelompok secara berlebihan.

Berdasarkan pengalaman saya sikap etnosentrisme sering terjadi di daerah-daerah itu sendiri.
Hal tersebut terjadi dikalangan teman-teman saya yang menganggap bahwa budaya depok
lebih baik dibanding dengan budaya dari luar depok. Contohnya adalah banyaknya opsi-opsi
ormas yang ada di depok. Organisasi masyarakat di depok sering terjadi konflik karena
perbutan daerah atau tanah. Kerap terjadi konflik ini dan mengakibatkan korban jiwa atau
luka pada si korban jiwa. Dan sampai sekarang konflik antar ormas masih terjadi di depok
itu sendiri

Contoh lain entnosentrisme adalah orang yang berasal dari pendalaman sering dibilang
“kampungan” oleh orang orang yang berada dan yang suka melihat dari harta. Menurut
mereka orang yang dari pendalaman cara mereka berpakaian dan bergaya tidak sesuai dengan
kelas tertentu. Masyarakat yang kastanya tinggi juga sering dibilang kurang update tentang
perkembangan yang ada di depok sehingga mereka dipandang sebelah mata oleh kasta
tertinggi di depok.

Dari 2 contoh diatas dapat disimpulkan bahwa masyarakat depok kurang menghargai satu
sama lain. Hanya sebagian kecil yang sampai saat ini masih menjunjung budaya asli
indonesia. Pandangan saya sendiri pun dari 2 contoh tersebut sangat tidak baik dikarenakan
manusia itu makhluk sosial yang harus bersosialisasi sesama manusia

Anda mungkin juga menyukai