Anda di halaman 1dari 16

IMPLEMENTASI TENAGA KEPERAWATAN MENJADI

TENAGA RELAWAN BENCANA DAN COVID-19 SEBAGAI


WUJUD SILA KEDUA PANCASILA

Disusun Oleh Kelompok 2:

1.Ni Putu Dewi Sukmawati (2108901400


5)
2.Komang Adi Nataliana (2108901401
5)
3.Putu Ari Puspayoni (2108901402
0)
4.Ni Kade Ratni Apsari (2108901402
1)
5.Luh Putu Sintia Dewi (2108901402
3)
6.Kadek Sustrawan (2108901402
8)
7.Ketut Sukerada (2108901403
4)
8.Putu Agus Billy Darmatia (2108901405
1)
9.Ni Made Salma Silsilia Linggayani (2108901409
3)
10.Ni Kadek Enggi Apriani (2108901409
4)
11. I Made Rediman (2108901409
5)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BULELENG PROGRAM


STUDI S1 KEPERAWATAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Ida Sang Hyang Widhi
Wasa dan segala manifestasi-Nya. Karena atas rahmat-nya kami dapat
menyelesaikan makalah Pendidikan Kewarganegaraan ini dengan baik dan tepat
waktu. Adapun maksud dan tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu untuk
memenuhi rencana pembelajaran semester (RPS). Yang diberikan oleh dosen
pengampu bapak Drs. I Ketut Pasek, MM. selaku dosen pendidikan
kewarganegaraan. Untuk menambah ilmu serta wawasan kami mengenai
pandangan Masyarakat Indonesia Dalam Memahami Arti Penting Standar Profesi
Keperawatan Dari Sumber Hukum Pancasila. Dalam proses penyusunan makalah
ini kami menjumpai hambatan, namun berkat dukungan materi dari berbagai
pihak, akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan cukup baik, oleh
karena itu melalui kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih kepada semua
pihak terkait yang telah membantu terselesaikan makalah ini.
Segala sesuatu yang salah datangnya hanya dari manusia. Seluruh hal yang
benar datangnya hanya dari agama berkat adanya iman dari Ida Sang Hyang Widhi
Wasa. Meski begitu tentu makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena
itu segala saran dan kritik yang membangun dari semua pihak sangat kami
harapkan. Demi perbaikan pada makalah selanjutnya. harapan kami semoga
makalah ini bermanfaat bagi kami dan bagi pembaca lainnya.

Singaraja ,22 November 2021

Tim penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................1

1.1 Latar belakang....................................................................................................1

1.2 Rumusan masalah...............................................................................................1

1.3 Tujuan Makalah..................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................3

2.1. Implementasi Nilai -Nilai Pancasila Pada Masa Pandemi Covid-19.................3

2.2. Implementasi Tenaga Keperawatan Menjadi Tenaga Relawan Bencana dan. .5

Covid-19 Sebagai Wujud Sila Kedua Pancasila.......................................................5

2.3. Penyebab utama Tenaga Keperawatan Dalam Implementasi Pancasila............6

2.4.Implementasi Pancasila Dalam Etika Keperawatan...........................................8

BAB III PENUTUP...............................................................................................11

3.1.Kesimpulan.......................................................................................................11

3.2.Saran.................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................12

DOKUMENTASI...................................................................................................13

ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Pancasila sebagai dasar falsafah negara dan dasar negara indonesia,sekaligus
sebagai jati diri bangsa indonesia(Max, 2009:14) atau pandangan hidup bangsa
indonesia pada dasarnya dapat merupakan instrument utama dalam
menumbuhkebangkan wawasan kebangsaan indonesi (widiyanti dkk,
2018).pancasila sebagai instrumen akan selalu melekat sepanjang masa sejalan
dengan keberadaan dan gerak pasang naik da paasang turunya kehidupan bagsa
dan negara indonesia.
Angkatan muda atau yang dikenal dengan generasi milenial saat ini adalah
generasi yang masih tergolong sebagai seseorang yang berusia muda. dalam
Undang-Undang No.40 tahun 2009 tentang kepemudaan, pasal 1 poin 1
menyebutkan bahwa pemuda adalah warga negara indonesia yang memasuki
periode penting pertumbuhan dan perkembangan yang berusia 16 ( enam belas )
sampai 30 ( tiga puluh) tahun. Generasi milenial sebutan untuk generasi yang lahir
pada tahun 2000 keatas atau disebut juga generasi muda di era industri 4.0 sebagai
generasi muda tentu mereka adalah calon penerus yang diharapkan dapat menjadi
generasi yang tetap memegang teguh nilai-nilai pancasila sebagai ideologi yang
menjadi falsafah hidup dan jati diri bangsa indonesia. Untuk dapat mencapai
tujuan tersebut tentu nilai-nilai pancasila harus diimplementasikan sejak dini
kepada generasi muda.
Fenomena di atas menggambarkan bahwa implementasi nilai-nilai
pancasila terhadap lingkungan semakin luntur dan terkikis terutama di kalangan
anak muda.menghadapi masalah ini presiden jokowi mengeluarkan instruksi
penguatan pendidikan karakter, dengan harapan generasi indonesia di masa depan
menjadi generasi yang mampu membawa indonesia kearah yang lebih baik
(Muhammadi & hasanah, 2019).
1.2 Rumusan masalah
1.2.1 Bagaimana penjelasan Implementasi nilai -nilai Pancasila pada masa
pandemi covid-19?

1
1.2.2 Bagaimana implementasi tenaga keperawatan menjadi tenaga relawan
bencana dan covid-19 sebagai wujud sila kedua pancasila?
1.2.3 Bagaimana dan apa penyebab utama tenaga keperawatan terhadap
implementasi Pancasila?
1.2.4 Bagaimana bentuk implementasi pancasila dalam prinsip etik pada etika
keperawatan?
1.3 Tujuan Makalah
1.3.1 Untuk mengetahui implementasi nilai nilai pancasila pada masa pandemi
covid19.
1.3.2 Untuk mengetahui implementasi tenaga keperawatan menjadi tenaga
relawan bencana dan covid-19 sebagai wujud sila kedua pancasila.
1.3.3 Agar para tenaga medis khususnya perawat bisa membantu dan
menangani covid-19 sebagai wujud pancasila
1.3.4 Untuk mengetahui apa saja bentuk implementasi pancasila dalam prinsip
etik pada etika keperawatan.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Implementasi Nilai -Nilai Pancasila Pada Masa Pandemi Covid-19
Pancasila sebagai dasar falsafah negara dan dasar Negara Indonesia,
sekaligus sebagai jati diri Bangsa Indonesia (Max, 2019: 14) atau pandangan
hidup bangsa Indonesia pada dasarnya dapat merupakan instrumen utama dalam 3
menumbuhkembangkan wawasan kebangsaan Indonesia (Widayanti dkk, 2018).
Pancasila sebagai instrumen akan selalu melekat sepanjang masa sejalan dengan
keberadaan dan gerak pasang naik dan pasang turunnya kehidupan bangsa dan
negara Indonesia.
Angkatan muda atau yang dikenal dengan generasi milenial saat ini adalah
generasi yang masih tergolong sebagai seseorang yang berusia muda. Dalam
Undang-Undang No 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan, Pasal 1 poin 1
menyebutkan bahwa pemuda adalah warga negara Indonesia yang memasuki
periode penting pertumbuhan dan perkembangan yang berusia 16 (enam belas)
sampai 30 (tiga puluh) tahun. Generasi milenial sebutan untuk generasi yang lahir
pada tahun 2000 keatas atau disebut juga generasi muda di era industri 4.0 sebagai
generasi muda tentu mereka adalah calon penerus yang diharapkan dapat menjadi
generasi yang tetap memegang teguh nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi yang
menjadi falsafah hidup dan jati diri bangsa Indonesia. Untuk dapat mencapai
tujuan tersebut tentu nilai-nilai Pancasila harus diimplementasikan sejak dini
kepada generasi muda. Hasil penelitian dari Muhamadi & Hasanah (2019)
menyatakan di era globalisasi ini nilai-nilai luhur Pancasila terus mengalami
degradasi khususnya di kalangan generasi muda atau kalangan pelajar. Nilai-nilai
luhur Pancasila yang saat ini mulai luntur contohnya sikap acuh tak acuh, sikap
ingin menang sendiri, tidak setia kawan dan lain sebagainya. Penyebab lunturnya
nilai-nilai tersebut sangat beragam, diantaranya karena kesenjangan sosial atau
status sosial, karena sikap egois masing-masing individu, kurangnya pemahaman
atau penanaman tentang nilai-nilai peduli sosial, kurangnya sikap toleransi,
simpati dan empati.
Fenomena di atas menggambarkan bahwa implementasi nilai-nilai
Pancasila terhadap lingkungan semakin luntur dan terkikis terutama di kalangan

3
anak muda. Menghadapi masalah ini presiden Jokowi mengeluarkan instruksi
penguatan pendidikan karakter, dengan harapan generasi Indonesia di masa depan
menjadi generasi yang mampu membawa Indonesia ke arah yang lebih baik
(Muhammadi & Hasanah, 2019). Selain itu, dalam rangka aktualisasi nilai nilai
Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, pemerintah Indonesia 4
memandang perlu dilakukan pembinaan ideologi Pancasila terhadap seluruh
penyelenggara negara yang terencana, sistematis, dan terpadu. Atas dasar
pertimbangan tersebut, pada tanggal 28 Februari 2018, Presiden Joko Widodo
menandatangani Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2018 tentang Badan
Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP, 2020). Berdasarkan Perpres itu, tugas dan
fungsi dari BPIP ialah menyusun kebijakan dan memberikan masukan terhadap
pelaksanaan tugas pembinaan ideologi Pancasila kepada Presiden. Tugas
penguatan nilai-nilai Pancasila ini tidak hanya menjadi tanggung jawab
pemerintah saja.
Organisasi masyarakat perlu ikut membantu dalam menanamkan nilai-nilai
tersebut kepada masyarakat terutama pada kalangan anak muda. Hal ini karena
anak muda masih perlu arahan dan bimbingan dalam menanamkan karakter
mereka. Organisasi masyarakat yang turut hadir dalam rangka penanaman nilai
nilai Pancasila dan kepedulian sosial ini adalah Angkatan Muda Partai Golkar
(AMPG). Posisi AMPG yang lahir pada tanggal 11 Februari 2002 merupakan
tuntutan kebutuhan partai tentang perlunya sayap pemuda partai Golkar. AMPG
sebagai organisasi sayap Golkar menjadi wadah untuk mensinergikan seluruh
gerakan dan potensi pemuda dengan mengintegrasikan seluruh organisasi
kepemudaan
(Pasaribu, 2014).
Salah satu wujud implementasi nilai-nilai Pancasila oleh AMPG pada
masa Pandemi Covid-19 adalah ikut peduli pencegahan Covid-19, hal ini seperti
yang diberitakan Wartabromo.com (2020) bahwa: Angkatan Muda Partai Golkar
(AMPG) Kabupaten Pasuruan ikut peduli dalam pencegahan Covid-19. Ratusan
pemuda AMPI blusukan ke desa desa dan kecamatan. Mereka ikut
mendistribusikan bantuan dari DPD Partai Golkar. Bantuan itu berupa ribuan hand
sanitizer, ribuan masker, dan ratusan tempat cuci tangan. Para AMPG juga ikut

4
menyalurkan sembilan bahan pokok (sembako) kepada masyarakat tak mampu,
yakni kaum dhuafa, fakir-miskin, dan janda tua. AMPG Kabupaten Karanganyar
juga turut peduli dengan penanggulangan pandemi Covid-19
tersebut. AMPG melakukan penyemprotan desinfektan dan pembagian paket
sembako ke duafa. Untuk penyemprotan Disinfektan, AMPG sudah melakukan
dengan menggunakan truk tangki. Penyemprotan dilakukan di 5 jalan utama di
pedesaan yakni di Kecamatan Karanganyar Kota, Mojogedang, Tasikmadu, dan
Kebakkramat. Selanjutnya, AMPG juga sudah merencanakan lokasi selanjutnya di
Kecamatan Colomadu dan Gondangrejo. Diharapkan dengan penyemprotan itu
akan membantu mencegah virus corona (Zamzami, 2020).
Situasi pandemi Covid-19 ini menunjukan bahwa bersatu padu untuk
berhadapan dengan situasi krisis menjadi sangat penting agar negeri ini tetap
kokoh. Solidaritas warga di masa pandemi COVID-19 menguat dalam beragam
bentuk partisipasi publik untuk membantu tenaga medis maupun warga yang
terdampak (Agustina, 2020). Nilai-nilai Pancasila terejawantahkan secara aktual di
masa pandemi ketika masyarakat secara sukarela bergotong royong untuk
meringankan beban saudara-saudaranya yang kesulitan. Berdasarkan pemaparan
diatas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan: 1) pelaksanaan
nilai-nilai Pancasila pada masa pandemi Covid 19 oleh Angkatan Muda Partai
Golkar Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar, 2) kendala dalam
pelaksanaan nilai-nilai Pancasila pada masa pandemi Covid 19 oleh Angkatan
Muda Partai Golkar Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar, dan 3)
penyelesaian atas kendala dalam pelaksanaan nilai-nilai Pancasila pada masa
pandemi Covid 19 oleh Angkatan Muda Partai Golkar Kecamatan Gondangrejo
Kabupaten Karanganyar.
2.2. Implementasi Tenaga Keperawatan Menjadi Tenaga Relawan Bencana dan
Covid-19 Sebagai Wujud Sila Kedua Pancasila
Bentuk pengamalan Pancasila sila ke 2, kemanusiaan yang adil dan beradab.
Ditengah pandemi Covid-19, nilai ini harus benar-benar terimplementasikan,
seperti halnya bahu-membahu untuk melakukan pencegahan penyebaran Covid-19
maupun menghilangkan ego masing-masing individu. Jadi, pengamalan sila ke 2
Pancasila ini dapat dilakukan dengan menjaga kesehatan diri dengan cara

5
memakai masker, mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer agar ketika
sakit tidak menulari yang lain atau tertular oleh orang lain. Bentuk pengamalan
sila ke 2 Pancasila ini juga ditunjukkan dari hasil penelitian dari Khairunnisa &
Suharningsih (2017) dimana dari hasil penelitiannya tersebut menunjukkan
kegiatan santunan anak yatim dan fakir miskin.
Dalam situasi pandemi corona ini tentu aspek kemanusiaan pada sisi
kesehatan, ekonomi, sosial, agama, hukum, budaya dan lain sebagainya sangatlah
perlu menjadi perhatian dan menjadi dasar bagi penyelenggaraan negara dan relasi
sesama manusia yang berujung pada rasa keadilan bagi masyarakat Indonesia
secara keseluruhan. AMPG Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar juga
membantu menjaga keamanan dan ketertiban di masyarakat, salah satu dengan
menjadi penengah adanya perbedaan dalam pelaksanaan ibadah.
Bentuk implementasi tenaga keperawatan menjadi tenaga relawan bencana dan
covid-19 sebagai wujud sila kedua pancasila yaitu:
a. Menjaga kebersihan lingkungan sekitar serta memberi instruksi ke
masyarakat cara menjaga kesehatan.
b. Mahasiswa dapat turun langsung sebagai relawan, memahami
permasalahan langsung di lapangan, memberi solusi, dan melayani
masyarakat. Program seperti relawan ini bisa disetarakan dengan SKS.
Karena esensinya mahasiswa relawan dapat berpartisipasi langsung di
masyarakat akan mendapat nilai SKS.
c. Pembagian berupa masker maupun hand sanitizer ke kalangan masyarakat
yang membutuhkan.
d. Selalu mengutamakan keramahan,karena pasien covid perlu hiburan agar
tidak terpuruk dengan penyakit yang dialaminya.
2.3. Penyebab utama Tenaga Keperawatan Dalam Implementasi Pancasila
Mengatasi pandemi covid-19 apabila kita dapat mengejawantahkan
nilainilai Pancasila yang terkandung dalam pancasila.Dalam keadaan saat ini,suatu
bangsa dituntut untuk menunjukkan nilai-nilai terbaik dari ideologi kebangsaan
untuk mengatasi tantangan pandemi covid-19.Keadaan ini mengandung semua
nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung dalam pancasila,yaitu efektivitas
pemerintah yang berpadu dengan kepercayaan dan kepatuhan rakyat terhadap

6
semua ketentuan yang diterbitkan pemerintah,serta kesadaran pada masyarakat
untuk menghubungkan kepentingan perorangan dengan kepentingan masyarakat.
Tenaga Keperawatan dalam implementasi Pancasila dijelaskan dalam
1. Implementasi sila pertama yaitu (Ketuhanan Yang Maha Esa) :
a. Sebagai seorang perawat kita harus mampu menjaga perilaku dan
etika dengan baik karena kita akan pegang tanggung jawab kepada
tuhan yang maha esa.
b. Sebagai seorang perawat kita harus memberi pelayanan yang baik
kepada pasien karena yang kita lakukan akan kita pertanggung
jawabkan bukan hanya dengan manusia tapi dengan tuhan yang
maha esa.
2. Implementasi sila kedua yaitu (Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab)
a. Sebagai seorang perawat kita harus memperlakukan klien dengan
sebaik mungkin.
b. Sebagai seorang perawat kita harus mampu menjalin komunikasi
yang baik dengan klien,keluarga maupun dengan tim medis lain
agar kita mampu menolong untuk menyembuhkan klien.
3. Implementasi sila ketiga (Persatuan Indonesia)
a. Sebagai seorang perawat kita harus bangga dengan profesi mulia
yaitu sebagai seorang perawat.
b. Sebagai seorang perawat kita harus mendahulukan kepentingan
umum daripada kepentingan pribadi dalam memberikan pelayanan.
4. Implementasi sila keempat (Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat
Kebijaksanaan
a. Dalam Permusyawaratan Perwakilan)
b. Dalam melaksanakan tindakan,kita sebagai seorang perawat perlu
membuat keputusan berdasarkan musyawarah dan kerja sama.
c. Sebagai seorang perawat kita harus selalu melibatkan keluarga
klien dalam mengambil tindakan atau keputusan.
5. Implementasi sila kelima (Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia)
a. Sebagai seorang perawat kita wajib memperlakukan klien secara
adil,tanpa memandang suku,agama,status,golongan.

7
b. Mendahulukan terpenuhinya hak-hak klien sebelum menuntut
hakhak kita sebagai seorang perawat.
c. Menghargai Kontribusi profesi lain dalam penanganan klien.
2.4.Implementasi Pancasila Dalam Etika Keperawatan
1. Sila 1 (Ketuhanan Yang Maha Esa)
Sebagai seorang perawat tentu harus menjunjung tinggi kebebasan
beragama bagi klien. Pengamalan pancasila sila pertama tentu wajib
dilakukan oleh seorang perawat. Hal itu dikarenakan Negara Kesatuan
Republik Indonesia mengakui adanya lima kepercayaan atau agama. Maka
sudah tentu sebagai seorang perawat harus bisa menghargai dan
menghormati pasien atau klien yang berbeda kepercayaan. Selain itu,
seorang perawat yang baik juga harus bisa mengamalkan nilai-nilai
keagamaan dalam menjalankan profesi keperawatannya seperti dalam tata
kelakuan yang sesuai norma agama. Implementasi dari sila pertama antara
lain:
a. Perawat harus mampu menjaga perilaku dan etika dengan baik
karena tuhan selalu mengawasi
b. Memberikan kesempatan kepada pasien untuk berdoa atau sholat
sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing sebelum dan
sesudah melakukan tindakan keperawatan.
c. Pelayanan keperawatan yang diberikan kepada pasien bukan saja
dipertanggungjawabkan kepada sesama manusia tetapi juga
terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
d. Perawat membantu pasien yang ingin menghormati dan
melaksanakan ibadahnya saat pasien dalam keadaan keterbatasan.
e. Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan perlu bersikap
sabar, murah hati dalam arti bersedia memberikan bantuan dan
pertolongan kepada pasien dengan sukarela tanpa mengharapkan
imbalan.
2. Sila ke 2 (Kemanusiaan yang adil dan beradab)
Sila kedua berbunyi “Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab”. Sila
kedua ini mengandung arti bagi profesi keperawatan yaitu seorang perawat

8
harus bersikap adil terhadap klien. Memiliki rasa cinta dalam hartiaan
sayang terhadap klien, serta tidak membeda-bedakan klien dalam
melakukan perawatan. Dengan keanekaragaman budaya serta suku
bangsa, seorang perawat dalam menjalankan tugasnya tentu akan
menghadapi klien yang berbeda-beda. Sangat jelas bahwa seorang perawat
harus adil dan menangani klien dengan penuh tanggung jawab serta tidak
dengan semenamena.
3. Sila ke 3 (Persatuan Indonesia)
Negara Kesatuan Republik Indonesia terdiri dari berbagai ras, suku
bangsa, budaya dan lain-lain. Dengan keanekaragaman tersebut
menimbulkan masyarakat yang berbeda-beda, dalam profesi perawat
justru akan berbaur dengan tenaga kesehatan yang lainnya. Hal ini akan
menimbulkan berbagai pandangan antara tenaga kesehatan yang satu
dengan tenaga kesehatan yang lainnya. Seorang perawat akan dihadapkan
dengan berbagai profesi yang akan menunjang profesinya untuk
kesembuhan bagi klien. Maka, implementasi dari sila ketiga jelas harus
dilakukan oleh seorang perawat. Hal ini dimaksudkan agar klien dapat
merasakan kenyamanan dan cepat dalam memperoleh kesehatan. Seorang
perawat tidak boleh mementingkan diri pribadi, kelompok maupun ras.
Seorang perawat yang baik harus mementingkan kesehatan klien baik
berbeda ras,agama,dan suku bangsa.
4. Sila ke 4(Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/ perwakilan)
Dalam sila keempat memiliki arti yang lebih luas. Akan tetapi,
dalam profesi perawat akan terlihat jelas bahwa dalam pelaksanaan
keperawatan terhadap klien. Seorang perawat harus bisa dipimpin dan
bekerja secara tim. Selain itu, sebelum melaksanakan tindakan kepada
klien harus terlebih dahulu melakukan musyawarah dengan keluarga klien
serta tenaga medis lainnya.
5. Sila ke 5 (Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia)
Sila kelima dalam profesi keperawatan memiliki arti bahwa
seorang perawat harus bersikap adil dan merata terhadap seluruh rakyat

9
indonesia. Hal ini, mengandung pengertian bahwa seorang perawat dalam
melaksanakan tugasnya harus bersikap sama dan tidak membeda-bedakan
antara klien yang satu dan klien yang lainnya. Seorang perawat juga harus
mampu mementingkan keselamatan klien dan juga keselamatan bagi
dirinya sendiri. Seorang perawat harus mampu menyeimbangkan antara
hak dan kewajiban klien. Implementasi dari sila kelima antara lain:
1. Mengembangkan sikap adil dan keseimbangan antara hak dan
kewajiban terhadap semua pasien.
2. Perawatan pasien dilaksanakan dengan sikap dan suasana
kekeluargaan dan kegotong-royongan antara pasien, keluarga
pasien, perawat, dokter serta tim paramedis dan medis lainnya.
3. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
4. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
5. Menghormati hak orang lain.

10
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Peran keperawatan dalam masyarakat sangat penting .Seorang perawat harus
mampu memiliki sikap sikap yang sejalan dengan dasar Negara kita yaitu
pancasila seperti perawat harus mampu menghindari dirinya dari perbuatan yang
tidak sesuai dengan nilai nilai pancasila, perawat juga harus berkolaborasi antara
perawat dan tenaga kesehatan lainnya demi memajukan bangsa dan negara ,selain
itu etika juga sangat ditanamkan dalam diri perawat.karena dengan etika yang baik
yang baik seperti sopan dan santun maka akan dipandang baik pula dalam
lingkungan masyarakat.
3.2.Saran
Disarankan kepada pembaca khususnya bagi mahasiswa perawat dan
masyarakat agar memahami isi maupun maupun inti dari makalah ini ,sehingga
pengetahuan mengenai peran perawat dalam masyarakat khususnya dalam metode
mengamalkan pancasila dalam memberikan pelayanan keperawatan, sehingga
dapat menerapkan etika yang baik seperti sopan dan santun dalam lingkungan
masyarakat .
Segala sesuatu yang salah datangnya hanya dari manusia dan seluruh hal yang
benar datangnya hanya dari agama dekat adanya nikmat iman dari Ida Sang
Hyang Widhi Wasa, meski begitu tentu makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu segala saran dan kritik yang membangun dari
semua pihak sangat kami harapkan demi perbaikan pada makalah selanjutnya.
Harapan kami semoga makalah ini bermanfaat bagi kami dan bagi pembaca
lainnya.

11
DAFTAR PUSTAKA

Dadang Darmawan, D. M. (2020). Sikap Keberagamaan Masyarakat Menghadapi


Wabah COVID-19. Studi Agama-Agama dan Lintas Budaya, 115-125.
KHOIRUNNISAK, A. (2017). IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA
DALAM KEGIATAN DEWAN PIMPINAN CABANG ORGANISASI
PEMUDA SHIDDIQIYYAH (OPSHID) KECAMATAN KABUH. Moral
dan KEwarganegaraan, 845-859.
Mardawani Mardawani, L. V. (2019). IMPLEMENTASI NILAI LUHUR
PANCASILA MELALUI KEGIATAN BAKTI MAHASISWA UNTUK
MEMPERKUAT KOMITMEN KEBANGSAAN PADA GENERASI
MILENIAL. Pendidikan Kewarganegaraan, 134-148.
Muhamadi, S. (2019). PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER PEDULI
SESAMA MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER RELAWAN.
Jurnal Pendidikan Agama Islam, 95-113.
Sani Insan Muhamadi, A. H. (2019). PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER
PEDULI SESAMA. Jurnal Pendidikan Agama Islam, Vol. XVI, No. 1,
Juni 2019, 95-113.
Sucipto, B. H. (2020). Implementasi Budaya Guyub Rukun di SMK N 1 Donorojo
Pacitan melalui Kegiatan Kemasyarakatan dalam Penanganan Pandemi Covid-19.
Sosial dan Budaya Syar-1, 749–762. sulianti, a. (2020). Penerapan Nilai-Nilai
Pancasila dalam Lembaga Pendidikan. Pancasil dan Kewarganegaraan, 54–65.
Widiyaningrum, W. Y. (2019). MENUMBUHKAN NILAI KESADARAN
PANCASILA DI KALANGAN GENERASI MUDA: KAJIAN
TEORITIS.
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 11-20.
Windy Putri Widayanti(1*), A. A. (2018). Wawasan Kebangsaan Siswa Sekolah
Menengah Atas Dan Implikasinya Terhadap Ketahanan Pribadi Siswa
(Studi Pada Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) Umum Berasrama
Berwawasan Nusantara, SMA Umum Di Lingkungan Militer Dan SMA
Umum Di Luar Lingkungan Militer Di K. Jurnal ketahanan Nasional, 1-
26.

12
DOKUMENTASI

13

Anda mungkin juga menyukai