Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH BAHASA INDONESIA

RINGKASAN DAN IKHTISAR

OLEH:

1. Ni Putu Dewi Sukmawati (21089014005)


2. Habib Munzir Almuzawa (21089014013)
3. Komang Adi Nataliana (21089014015)
4. I Made Suandika (21089014017)
5. I gusti ayu adiksa hardistya ningsih (21089014018)
6. Ni Putu Ayu Ramadani (21089014022)
7. Kadek Sutrawan (21089014028)
8. Gede Eka Darma Kusuma (21089014044)
9. Novita Sari (21089014060)
10. Kadek Ucha Utariyani (21089014073)
11. Ni Komang Krisma Yanti (21089014087)
12. Ni Kadek Enggi Apriani (21089014094)
13. I Made Rediman (21089014095)
14. Putu Sukrawan (21089014099)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BULELENG


PROGRAM S1 KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada IDA SANG HYANG WIDHI
WASA dan segala manifestasi-Nya karena atas rahmat-nya kami dapat menyelesaikan
makalah Bahasa Indonesia ini dengan baik dan tepat waktu.
Adapun maksud dan tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu untuk memenuhi
rencana pembelajaran semester (RPS) yang diberikan oleh dosen pengampu bapak I
Komang Gede Trisna Purwantara SE,Msi selaku dosen Bahasa Indonesia.
Dalam proses penyusunan makalah ini kami menjumpai hambatan,namun
berkat dukungan materi dari berbagai pihak,akhirnya kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan cukup baik,oleh karena itu melalui kesempatan ini kami
menyampaikan terimakasih kepada semua pihak terkait yang telah membantu
terselesaikan makalah ini.
Segala sesuatu yang salah datangnya hanya dari manusia dan seluruh hal yang
benar datangnya hanya dari agama berkat adanya iman dari IDA SANG HYANG
WIDHI WASA ,meski begitu tentu makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,oleh
karena itu segala saran dan kritik yang membangun dari semua pihak sangat kami
harapkan demi perbaikan pada makalah selanjutnya .harapan kami semoga makalah ini
bermanfaat bagi kami dan bagi pembaca.

Singaraja,25 November 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………………...i

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………………….....ii

BAB 1 PENDAHULUAN ……………………………………………………………………………1


1.1 Latar Belakang ………………………………………………………………….……………….1
1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………………………………………...1
1.3 Tujuan Masalah …………………………………………..……………………………………..1
1.4 Manfaat …………………………………………………………………………………………..1

BAB II PENJELASAN ……………………………………………………………………………..2


2.1 Tinjauan Teori (Pengertian Ringkasan) ……..……………………………………………....2
2.2 Ikhtisar (Rangkuman) …………………………...……………………………………………..2
2.3 Tujuan Meringkas Dan Merangkum …………………...………………………………….….2
2.4 Tata Cara Meringkas Dan Merangkum …………………...………………………………....3
2.5 Persamaan Dan Perbedaan Ringkasan ……………………………………………………..5
2.6 Perbedaan Ringkasan Dan Ikhtisar (Rangkuman) ………………………………………...6

BAB III PENUTUP ………………………………………………………………………………….7


3.1 Kesimpulan ………………………………………………………..…………………………....7
3.2 Saran …………………………………………………………………..………………………..7

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………………….8


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di era globalisasi sekarang ini ,sangat dibutuhkan generasi muda yang
berintelektual.Dengan maraknya ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) menyebutkan kita
dengan secara tidak langsung ikut serta dalam pengembangan negara untuk menjadikan negara
yang lebih maju atau negara berkembang.Maka dari itu,kita harus meningkatkan generasi muda
yang cinta akan membaca buku,Dengan begitu dapat meningkatkan pengetahuan ,sehingga
terciptanya generasi yang berintelek.
Salah satu solusi dalam hal lain adalah meningkatkan minat baca generasi dengan
adanya pembuatan ikhtisar maupun rangkaian dan ringkasan dari sebuah buku atau karya
ilmiah lainnya,Dengan adanya rangkuman (Ikhtisar) dan ringkasan mereka akan tertarik
untuk membuat buku tanpa harus membaca terlebih dahulu isi dari kesimpulan buku atau
karya ilmiah tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah berdasarkan latar belakang tersebut antara lain sebagai
berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan ringkasan dan ikhtisar (rangkuman)?
2. Apa tujuan dari merangkum dan meringkas suatu tulisan maupun buku?
3. Bagaimana tata cara merangkum dan meringkas dengan baik?
4. Apa saja persamaan dan perbedaan antara ringkasan dengan ikhtisar (rangkuman)?

1.3 Tujuan Masalah


1. Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teknik Penulisan Laporan
2. Mengetahui dan memahami pengertian dari ringkasan dan ikhtisar
3. Mengetahui tujuan dari meringkas dan merangkum
4. Mengetahui tata cara meringkas dan merangkum
5. Mengetahui persamaan dan perbedaan antara ringkasan dengan ikhtisar(rangkuman)

1.4 Manfaat
1.Dapat memenuhi tugas Mata Kuliah Teknik Penulisan Laporan
2.Dapat mengetahui tujuan dari meringkas dan merangkum
3.Dapat mengetahui dan memahami pengertian dari ringkasan dan ikhtisar
4.Dapat mengetahui tata cara meringkas dan merangkum
5.Dapat mengetahui persamaan dan perbedaan antara ringkasan dengan ikhtisar
(rangkuman )

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Tinjauan Teori (Pengertian Ringkasan)


Ringkasan memiliki banyak pengertian, diantaranya ringkasan (Precis yang berarti
memotong atau memangkas) adalah suatu cara yang efektif untuk menyajikan suatu karangan
yang panjang dalam bentuk singkat. Sedangkan menurut Asmi (2004), Ringkasan merupakan
penyajian singkat dari suatu karangan asli, sedangkan perbandingan bagian atau bab dari
karangan asli secara proporsional tetap dipertahankan dalam bentuknya yang singkat.
Ringkasan berasal dari bentuk dasar “ringkas” yang berarti singkat, pendek dari bentuk
yang panjang. Hal ini dipakai untuk mengatakan suatu bentuk karangan panjang yang
dihadirkan dalam jumlah singkat. Suatu ringkasan disajikan dalam bentuk yang lebih pendek
dari tulisan aslinya dengan berpedoman pada keutuhan topik dan gagasan yang ada di dalam
tulisan aslinya yang panjang itu.

2.2 Ikhtisar (Rangkuman)


Rangkuman (ikhtisar) merupakan hasil kegiatan merangkum. Rangkuman (ikhtisar)
dapat diartikan sebagai suatu hasil merangkum suatu tulisan atau pembicaraan menjadi suatu
uraian yang lebih singkat dengan perbandingan secara proporsional antara bagian yang
dirangkum dengan rangkuman (ikhtisar) nya (Djuharni, 2001). Rangkuman (ikhtisar) dapat
pula diartikan sebagai hasil merangkai atau menyatukan pokok-pokok pembicaraan atau tulisan
yang terpancar dalam bentuk pokok-pokok saja.

2.3 Tujuan Meringkas Dan Merangkum


Ringkasan dan rangkuman (ikhtisar) dibuat untuk memendekkan sebuah karangan yang
panjang. Seseorang yang akan membuat ringkasan dan rangkuman (ikhtisar) harus memilah-
milah mana gagasan utama dan gagasan tambahan. Karena tujuan ringkasan dan rangkuman
(ikhtisar) adalah memahami dan mengetahui isi dari sebuah buku, sehingga diperlukan latihan-
latihan untuk membimbing seseorang agar dapat membaca karangan dengan cepat. Jadi salah
satu tujuan dari membuat ringkasan dan rangkuman (ikhtisar) yaitu untuk membantu seseorang
agar bisa membaca sebuah buku dalam waktu singkat dan menghemat waktu. Seorang penulis
ringkasan dan rangkuman (ikhtisar) tidak akan membuat ringkasan dan rangkuman (ikhtisar)
yang baik bila ia kurang teliti dalam membaca dan tidak dapat membeda-bedakan gagasan
utama dan gagasan tambahan. Kemampuan dalam membedakan tingkat-tingkat gagasan itu
akan membantunya untuk mengasah kemampuan dalam gaya bahasa dan menghindari
pemakaian uraian panjang lebar yang mungkin masuk ke dalam karangan tersebut.
2.4 Tata Cara Meringkas Dan Merangkum
Bagi mereka yang sudah terbiasa dalam membuat ringkasan dan rangkuman (ikhtisar),
biasanya tahu cara membuat ringkasan dan rangkuman (ikhtisar) yang baik. Tetapi disamping
itu perlu untuk memberikan beberapa patokan sebagai pegangan, khususnya bagi mereka yang
belum pernah melakukan itu atau baru untuk memulainya. Setelah terbiasa,mungkin beberapa

2
patokan itu juga tidak akan diperlukan lagi. Hal yang harus diperhatikan di dalam membuat
rangkuman (ikhtisar) adalah penggunaan bahasa yang digunakan di dalam rangkuman
(ikhtisar). Bahasa rangkuman (ikhtisar) harus berbeda dengan bahasa asli penulis buku yang
dirangkum. Akan tetapi, bahasa rangkuman (ikhtisar) yang dibuat bertolak dari ide pokok
pengarang yang tertuang dalam setiap paragraf atau bacaan.Dengan demikian, jika akan
meringkas uraian pengarang dari suatu paragraf, penulis terlebih dahulu perlu menemukan ide
pokok yang terdapat di dalam paragraf tersebut, kemudian diungkap ulang dengan
menggunakan bahasa yang berbeda dan singkat. Agar hasil rangkuman (ikhtisar) itu tidak
menyimpang dari uraian aslinya, ide-ide pokok setiap paragraf jangan diabaikan. Beberapa
pegangan yang digunakan untuk membuat ringkasan dan rangkuman (ikhtisar) yang baik dan
benar antara lain:
1.Membaca Naskah Asli Langkah awal yang harus dilakukan adalah seorang penulis
ringkasan dan rangkuman (ikhtisar) harus membaca naskah asli satu atau dua kali, bahkan dapat
diulang beberapa kali hingga diketahui kesan umum secara menyeluruh mengenai isi dari
naskah tersebut. Penulis juga perlu mengetahui maksud pengarang dan sudut pandang
pengarang. Agar dapat membantu penulis mencapai itu semua, maka judul dan daftar isi dapat
menjadi acuan dalam karangan itu. Rincian daftar isi memiliki hubungan erat dengan judul
sebuah karangan. Dan juga, alinea-alinea dalam karangan menunjang pokok-pokok yang
terkandung dalam daftar isi. Maka dari itu, penulis sebaiknya memahami dengan baik daftar isi
dari sebuah karangan sehingga lebih mudah untuk mendapatkan kesan umum, maksud asli
pengarang serta sudut pandang pengarang yang terdapat dalam karangan.
2.Mencatat Gagasan Utama Jika penulis sudah mengetahui kesan umum, maksud asli
serta sudut pandang pengarang, maka sekarang ia harus memperdalam dan memperteguh
semua hal itu.Hal yang harus dilakukan selanjutnya adalah memahami kembali karangan
bagian demi bagian, alinea demi alinea sambil mencatat gagasan-gagasan penting yang tersirat
dalam bagian atau alinea itu.
Tujuan dari pencatatan itu ada dua, yang pertama untuk tujuan pengamatan agar
memudahkan penulis pada waktu meneliti kembali apakah pokok-pokok yang dicatat itu
penting atau tidak; kedua, catatan itu menjadi dasar bagi pengolahan selanjutnya. Yang
terpenting tujuan dari pencatatan ini adalah agar tanpa adanya ikatan teks asli penulis mulai
menulis kembali untuk menyusun sebuah ringkasan dan rangkuman (ikhtisar) dengan
menggunakan pokok-pokok yang telah dicatat. Sama halnya langkah pertama yang
menggunakan judul dan daftar isi sebagai pegangan, maka dalam pencatatan gagasan ini judul-
judul bab, judul anak bab, dan alinea yang harus dijadikan sasaran pencatatan, bahkan kalau
perlu catat juga gagasan bawahan alinea yang betul-betul esensial untuk memperjelas gagasan
utama tadi. Karena sifatnya hanya sebagai ilustrasi atau deskripsi untuk menjelaskan gagasan
utama yang ada dalam alinea pertama maka perlu diperhatikan bahwa ada alinea yang dapat
dihilangkan. Itu semua terjadi karena ada sebuah alinea kedudukannya lebih penting daripada
alinea yang mendahuluinya. Dalam hal ini gagasan utama yang diambil dari rangkaian alinea
terdapat dalam alinea utama,sedangkan alinea-alinea tambahan lainnya bisa diabaikan atau
dirangkai menjadi satu kalimat.

3.Mengadakan Reproduksi Dengan menggunakan kesan umum pada langkah pertama


diatas dan catatan-catatan yang diperoleh dari langkah kedua diatas dan catatan-catatan yang

3
diperoleh dari langkah kedua diatas, maka seorang penulis sudah siap untuk memulai membuat
rangkuman (ikhtisar) dan ringkasan yang dimaksud. Dalam ringkasan urutan isi disesuaikan
dengan urutan naskah asli dan harus menggunakan bahasa penulis karangan dan harus diurut.
Sedangkan dalam rangkuman (ikhtisar) diperbolehkan untuk menggunakan bahasa sendiri,
tetapi kalimat tersebut masih berhubungan dengan gagasan-gagasan pokok dalam karangan
asli.Apabila terdapat gagasan-gagasan di antara gagasan-gagasan yang telah dicatat masih
terdapat gagasan yang kabur, maka penulis dapat melihat kembali isi naskah yang asli. Tetapi
dalam membuat rangkuman (ikhtisar) sebaiknya kita tidak mempergunakan teks aslinya agar
kita tidak tertarik memakai kalimat penulis dari naskah yang asli. Sebab kalimat dalam naskah
asli hanya boleh digunakan apabila kalimat itu dianggap penting karena merupakan
kaidah,kesimpulan,atau rumusan yang padat.
4.Ketentuan Tambahan Dengan membuat reproduksi, belum tentu pengarang sudah
mengerjakan segala sesuatunya dengan sebaik-baiknya. Adapun beberapa hal yang perlu
diperhatikan agar rangkuman (ikhtisar) dan ringkasan dapat ditulis dengan
baik,diantaranya:a.Sebaiknya dalam menyusun ringkasan dan rangkuman (ikhtisar)
mempergunakan dalam kalimat tunggal daripada kalimat majemuk. Kalimat majemuk
menunjukkan bahwa ada dua gagasan atau lebih yang bersifat paralel. Bila ada kalimat
majemuk telitilah kembali apakah tidak mungkin dijadikan kalimat tunggal. b.Ringkaslah
kalimat menjadi frase dan frase menjadi kata. Begitu pula jika rangkaian gagasan yang panjang
hendaknya diganti dengan suatu gagasan sentral saja. Tidak berarti cara kerja ringkasan hanya
merupakan rangkuman (ikhtisar) dan ringkasan kalimat-kalimat saja.
c.Besarnya rangkuman (ikhtisar) dan ringkasan tergantung jumlah alinea dan topik utama yang
akan dimasukkan dalam ringkasan. Alinea yang mengandung ilustrasi, contoh,
deskripsi,dsb,dapat dihilangkan,kecuali yang dianggap penting.Semua alinea semacam itu
yang akan dipertahankan karena dianggap penting ,harus pula dipersingkat atau
digeneralisasi.d.Jika memungkinkan buanglah semua keterangan atau kata sifat yang ada,
meski terkadang sebuah kata sifat atau keterangan masih dipertahankan untuk menjelaskan
gagasan umum yang tersirat dalam rangkaian keterangan atau rangkaian kata sifat yang
terdapat dalam naskah. e.Pertahankan semua gagasan asli dan urutan naskahnya. Tetapi yang
sudah dicatat dari karangan asli itulah yang harus dirumuskan kembali dalam kalimat ringkasan
dan rangkuman (ikhtisar) yang dibuat oleh penulis. Jagalah juga agar tidak ada hal yang baru
atau pikiran penulis yang dimasukkan kedalam ringkasan dan rangkuman (ikhtisar). f.Agar
dapat membedakan rangkuman (ikhtisar) dan ringkasan sebuah tulisan biasa (bahasa tidak
langsung) dan sebuah pidato atau ceramah (bahasa langsung) yang menggunakan sudut
pandang orang pertama tunggal atau jamak, maka ringkasan pidato atau ceramah itu harus
ditulis dengan sudut pandang orang ketiga. Bila diminta membuat rangkuman (ikhtisar) dan
ringkasan atas suatu karangan yang mengandung dialog maka dialog itu harus diringkaskan
juga dalam bentuk bahasa tak langsung. g.Dalam sebuah
rangkuman (ikhtisar) dan ringkasan ditentukan pula panjangnya, maka dari itu anda harus
membuat seperti apa yang diminta bila diminta membuat ringkasan dan rangkuman (ikhtisar)
menjadi seperatus dari karangan asli anda harus membuat seperti itu. Agar memastikan
apakah ringkasan dan yang dibuat sudah seperti yang diminta silahkan hitung jumlah seluruh
kata dalam karangan kemudian bagilah dengan seratus. Hasil dari pembagian itulah yang
merupakan panjang karangan yang harus ditulis. Perhitungan jumlah kata ini bukan berarti

4
seseorang menghitung secara riil jumlah kata yang ada. Tapi hanya suatu perkiraan yang
dianggap mendekati kenyataan.Misalnya, anda diharuskan meringkas suatu buku yang
tebalnya 250 halaman menjadi sepersepuluhnya, maka perhitungan yang harus dilakukan
sebagai berikut :
1.Panjang karangan asli (berupa kata) adalah jumlah halaman x jumlah baris per halaman x
jumlah kata per baris = 250 x 35 x 9 kata = 78.750 kata.
2.Panjang rangkuman (ikhtisar) dan ringkasan berupa jumlah kata adalah 78.750 : 10 = 7.785
kata. Panjang ringkasan berupa jumlah halaman ketikan adalah jika kertas yang dipergunakan
berukuran kuarto, jarak antar baris dua spasi,tiap baris rata-rata sembilan kata, pada halaman
kertas kuarto dapat diketik 25 baris dengan jarak dua spasi, maka: jumlah kata per halaman
adalah: 25 x 9 kata = 225. Jumlah halaman yang diperlukan adalah 7.875 : 225 = 35 halaman.

2.5 Persamaan Dan Perbedaan Ringkasan


Persamaan Ringkasan dan Ikhtisar (Rangkuman)
1. Keduanya memiliki persamaan dalam membuat cerita atau bacaan dengan cara
mengambil intisari atau ide pokok dari karangan yang kita baca menjadi lebih
ringkas,jelas, padat, mudah dimengerti, dan dipahami oleh pembacanya.
2. Dalam mencari topik atau kalimat utama atau gagasan utama dari suatu bacaan pada
sebuah buku.
3. Dalam menyampaikan keindahan gaya bahasa, ilustrasi, serta penjelasan-penjelasan
yang terperinci.
4. Mempunyai langkah-langkah atau metodologi yang sama, yaitu:
a) Bacalah naskah dua sampai beberapa kali:
-Catatlah semua judul, semua topik.
-Cocokkan catatan Anda dengan naskah asli.
b) Susunlah draft sementara dengan mempergunakan catatan diatas (jangan memakai
naskah asli).
-Periksa gaya, tata bahasa dan tanda baca.
-Tulis kembali dengan rapi, mulai dari judul sampai dengan topik.
-Periksa kembali apakah ada kesalahan.
-Cocokkanlah jumlah kata dan selesaikanlah.
5. Keduanya juga memiliki tujuan. Penulis sebaiknya mengerti dan mengetahui isi buku
atau karangan dan mampu mengambil intisarinya.
6. Keduanya memiliki definisi yang tidak jauh berbeda yaitu merupakan ringkasan pendek
dalam suatu cerita (cerita pendek, novel, roman, dan karya-karya sastra yang lainnya)
atau karangan.
7. Hubungan antara keduanya sama halnya dengan hubungan antara sebuah kalimat topik
dengan sebuah alinea.

5
2.6 Perbedaan Ringkasan Dan Ikhtisar (Rangkuman)
A. Ringkasan
• Disusun secara proporsional dengan jumlah halaman yang diringkas.
• Disusun secara urut dan sistematis.
• Menggunakan gaya penulis buku yang diringkas.
• Tanpa disisipi opini penulis ringkasan.
B. Ikhtisar (Rangkuman)
• Disusun hanya yang dianggap penting tanpa memperdulikan proporsional.
• Menggunakan gaya penulis ikhtisar.
• Sering disisipi opini penulis ikhtisar atau wawasan lain.
• Tulisan menggunakan gaya bahasa penulis.
• Biasa diterbitkan bersama-sama dengan karangan asli.

6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Ringkasan merupakan penyajian singkat dari suatu karangan asli, sedangkan
perbandingan bagian atau bab dari karangan asli secara proporsional tetap
dipertahankan dalam bentuknya yang singkat.
2. Tujuan dari membuat rangkuman (ikhtisar) dan ringkasan ini agar dapat membantu
seseorang dalam membaca dan juga memahami sebuah buku dalam waktu yang relatif
singkat sehingga menghemat waktu.
3. Terdapat beberapa pegangan yang dipergunakan untuk membuat ringkasan yang baik
dan teratur diantaranya: membaca naskah asli, mencatat gagasan utama, mengadakan
reproduksi, dan ketentuan tambahan.
4. Rangkuman (ikhtisar) merupakan penulisan pokok masalah yang penulisannya tidak
harus berurutan, boleh secara acak atau disajikan dalam bahasa pembuat ikhtisar tanpa
mengubah tema sebuah wacana.
5. Antara rangkuman (ikhtisar) dan ringkasan memiliki banyak persamaan, salah satu
diantaranya ialah dalam membuat cerita atau bacaan dengan cara mengambil intisari
atau ide pokok dari karangan yang kita baca menjadi lebih ringkas, jelas, padat, mudah
dimengerti, dan dipahami oleh pembacanya.
6. Dan juga diantara keduanya memiliki perbedaan, salah satu diantaranya yaitu pada
ikhtisar (rangkuman) dan ringkasan menggunakan gaya penulis buku yang diringkas.
Pada ikhtisar menggunakan gaya penulis ikhtisar dan pada ringkasan menggunakan
gaya penulis ringkasan.

3.2 Saran
A. Semoga dapat menyediakan sumber buku yang lebih memadai agar para
Mahasiswa dan dapat mempelajari cara membuat karya ilmiah dengan baik.
B. Semoga kedepannya dapat menyediakan fasilitas yang lebih lengkap.
C. Semoga dapat menyediakan buku panduan yang lebih bervariasi.
D. Semoga lebih disiplin lagi dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. E. Semoga
lebih berkonsentrasi dan memperhat

7
DAFTAR PUSTAKA
Kunjana Rahardi, Muhamad. 2004.Bahasa dan Sastra Indonesia
. Jakarta: Penerbit Erlangga. Keraf, Gorys. 1993.Komposisi. Jakarta: Nusa Indah. Sahara, Siti.
2008.Keterampilan Berbahasa Indonesia. Jakarta: FITK UIN JAKARTA.
Ringkasan dan Ikhtisar www.id.scribd.com
Anonim. 2013. Sitematika Makalah
[http://expresitasastra.blogspot.co.id/2013/ll/makalah-pengertian-jenisjenis-karakteristik-
dan-susunan-yang-benar.html] Diakses pada 25 September 2015 Danim, S. 2010. Karya
Tulis Inovatif, PT Remaja Rosdakarya, Bandung. Komarudin, dkk.
2006. Kamus Istilah Karya Tulis, PT Bumi Aksara, Jakarta.
Leo, S. 2010. Kiat Jitu dan Menerbitkan Buku, Erlangga, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai