Anda di halaman 1dari 12

NAMA : ISMAIL

NIM : 859399513

1. Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu proses yang sangat kompleks dan berjangka
panjang. Dalam proses pendidikan tersebut terdapat banyak aspek yang saling berkaitan
satu dengan lainnya dan bermuara terwujudnya manusia yang memiliki pengathuan,
nilai/sikap, dan keterampilan hidup.
a. Bagaimana anda dapat merumuskan terkait dengan karakteristik masyarakat
Indonesia pada masa depan!
b. Bagaiman karakteristik masyarakat masa depan, jenis pendidikan yang dibutuhkan
untuk memenuhi tuntutan masyarakat masa depan!
c. Bagaimana prospek pengembangan kurikulum dapat memperhatikan tuntutan
masa depan
d. Bagaimana kondisi sekolah yang diperlukan untuk menerapkan salah satu
kurikulum atau pembelajaran yang berorientasi masa depan!

Jawaban:
a. Karakteristik masyarakat Indonesia pada masa depan akan di tandai dengan era
globalisasi yang Masyarakat dalam era globalisasi,ditandai dengan
banyaknya informasi ,.Selain itu kepedulian akan perlunya menjaga
keseimbangan dunia semakin meningkat. Masyarakat dalam era perkembangan
IPTEK.Dengan adanya perkembangan IPTEK masyarakat akan lebih mudah
mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi yang terjadi didunia
, Masyarakat dalam era transportasi,komunikasi,dan informasi..Begitupun dengan
tekhnologi komunikasi,yang mana manusia menggunakan burung sebagai alat
komunikasi,dengan adanya faksimilie dan Handphone maka manusia dapat
berkomunikasi dengan siapa dan kapanpun mereka mau.Dalam bidang
tekhnologi,televisi dan computer adalah tekhnologi informasi yang sangat
cepat.Misalnya computer dapat membantu guru dalam mencari informasi tentang
pembelajaran berbasis computer.

b. Bagaimana karekteristik masyarakat masa depan, jenis pendidikan yang dibutuhkan


untuk memenuhi tuntunan masyarakat masa depan.
Jenis pendidikan yang dibutuhkan untuk memenuhi tuntunan masyarakat
Pendidikan harus memberikan pengajaran berupa kemampuan untuk menguasai
kemampuan dasar siswa seperti :
- siswa harus mempunyai kompetensi keagamaan agar siswa tumbuh dengan
memiliki pondasi yang kuat yaitu memiliki pendidikan agama yang baik
ditengah pesatnya perkembangan teknologi
- kompetensi akademik yaitu siswa harus memiliki pengetahuan yang luas,
keterampilan dan sikap yang baik,
- kompetensi ekonomik yaitu siswa harus dibekali pengetahuan berwira usaha
dan etos kerja yang mendukung produktivitas pribadi.
- Kompetensi sosial pribadi yaitu siswa harus dibekali kemampuan untuk
bersosialisasi karena pada dasarnya manusia itu adalah makhluk sosial yang
tidak bias hidup tanpa bantuan orang lain.
Kemampuan belajar sepanjang hayat
Pendidikan yang dibutuhkan untuk masa depan yaitu belajar sepanjang hayat
maksudnya belajar dimulai dari kita lahir yang dimulai dari bimbingan dari
keluarga kemudian bimbingan dari sekolah bahkan sampai tua pun kita harus
terus belajar agar dapat memenuhi tuntunan masyarakat dimasa depan.
Pemanfaatan teknologi
Pesatnya perkembangan teknologi menuntut masyarakat untuk bias menguasai
teknologi yang berkembang, baik teknologi informasi maupun teknologi
komunikasi. Teknologi informasi maupun teknologi komunikasi akan terus
berkembang sepanjang masa sehingga masyarakat dituntut untuk terus belajar
sepanjang masa.
Pendidikan moral
Pendidikan moral adalah hal sangat dibutuhkan pendidikan untuk masa depan
karena pendidikan moral ini merupakan pondasi yang bisa membentengi peserta
didik agar tidak terjerumus akan hal-hal yang negative atas penggunaan
teknologi yang berkembang pesat.
c. Bagaimana prospek pengembangan kurikulum dapat memperhatikan tuntunan
masa depan
Pengembangan kurikulum di masa depan diharapkan dapat membentuk pribadi
yang utuh dalam rangka menghadapi era globalisasi disegala bidang.
Pengembangan kurikulum masa depan diharapkan dapat membekali berbagai
keterampilan dan keahlian kepada siswa untuk bertahan hidup dalam perubahan
yang terus terjadi, pertentangan dan ketidakmenentuan.
Pengembangan kurikulum harus dikembangkan berdasarkan kondisi
lingkungan masyarakat setempat.
Pengembangan kurikulum harus mengarahkan siswa untuk bisa membangun
pengetahuannya sendiri, mencari atau meneliti sendiri atas suatu permasalahan,
menemukan solusinya agar siswa terbentuk menjadi manusia/ peserta didik
yang mampu memecahkan berbagai masalahnya sendiri.
Kurikulum masa depan juga dituntuk agar membentuk manusia/peserta didik
yang dapat menguasi teknologi, baik teknologi informasi dan teknologi
komunikasi.
d. Bagaimana kondisi sekolah yang diperlukan untuk menerapkan salah satu
kurikulum atau pembelajaran yang beriorientasi
Kondisi sekolah yang diharapkan dalam pembelajaran beriorientasi adalah
kondisi sekolah yang nyaman dan menyenangkan agar siswa dapat lebih bebas
menemukan berbagai pengalaman yang baru dalam belajar.
Sekolah harus mempersiapkan berbagai fasilitas yang mendukung
pembelajaran siswa, seperti pembelajaran elektronik.
Sekolah harus menciptakan suatu kondisi bagi siswa agar dalam
pembelajarannya siswa dapat membangun pengetahuannya sendiri melalui
pengalaman yang didapatkan dalam pembelajaran.
2. Seorang guru perlu memahami visi dan misi yang didesain melalui produk
pengembangan kurikulum sehingga dengan pemahaman tersebut guru mampu
melaksanakan secara optimal , meskipun bahwa dalam pelaksanaan suatu kurikulum
diperlukan improvisasi mengingat banyaknya kondisi-kondisi yang bersifat
situasionalyang tidak terakomodasi dalam kurikulum tertulis. Bagaimana anda dapat
mengidentifikasi beberapa persamaan dan perbedaan yang berkaitan dengan produk
pengembangan kurikulum secara makro baik sebelum ataupun sesudah diberlakukan
UU No. 20 Tahun 2003
a. persamaan yang berkaitan dengan produk pengembangan kurikulum secara makro
baik sebelum ataupun sesudah diberlakukan UU No. 20 Tahun 2003 :
tujuan yang akan dicapai pada kurikulum secara makro baik sebelum dan
setelah diberlakukan UU No. 20 Tahun 2003 adalah sama – sama bertujuan
untuk menghasilkan manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang
Maha Esa, berbudi pakerti yang luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan,
kesehatan jasmani dan rohani , kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa
tanggung jawab kemasyarakatan
dalam pelaksanaan pembelajaran, baik sebelum UU No. 20 tahun 2003 maupun
setelah UU No. 20 tahun 2003 adalah sama – sama mengusahakan
pembelajaran yang bermakna yang melibatkan peserta didik agar dapat
menumbuhkan bakat, minat dan keterampilan yang dimiliki.
Pada kedua kurikulum ini menekankan pada keterampilan membaca, menulis
dan berhitung.
Pada kedua kurikulum sama-sama melakukan penilaian proses dan hasil belajar.
b. perbedaan yang berkaitan dengan produk pengembangan kurikulum secara makro
baik sebelum ataupun sesudah diberlakukan UU No. 20 Tahun 2003
produk pengembangan kurikulum sebelum UU No. 20 Tahun 2003 memuat
beberapa mata pelajaran seperti : agama, pendidikan kewarganegaraan, bahasa,
IPA,IPS, dan seni budaya sedangkan pada kurikulum setelah UU No. 20 Tahu
2003 pembelajarannya dipadukan atau menggunakan system pembelajaran
terpadu atau menggunakan pendekatan tematik.
Pada muatan local pada kurikulum sebelum UU No. 20 Tahun 2003 yaitu
menyesuaikan dengan pembangunan yang ada dilingkungan setempat
sedangkan pada muatan local pada kurikulum setelah UU No. 20 Tahun 2003
menyesuaikan dengan ciri khas, potensi daerah termasuk keunggulan daerah
yang meterinya tidak dapat dikelompokkan.
Kurikulum sebelum UU No. 20 Tahun 2003 itu waktu belajarnya
menggunakan system caturwulan ( 3 caturwulan ) sedangakan kurikulum
setelah UU No. 20 Tahun 2003 menggunakan waktu belajarnya dengan 2
semester.
Jumlah hari efektif dalam satu tahun ajaran pada kurikulum sebelum UU No.
20 Tahun 2003 adalah sekurang-kurangnya 240 hari, termasuk didalamnya
waktu bagi penyelenggraan penilaian kegiatan , kemajuan dan hasil beklajar
siswa sedangkan pada kurikulum setelah UU No. 20 Tahun 2003 mencakup
permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif
dan hari libur.
3. Kemampuan membuat rencana pembelajaran merupakan salah satu dari kemampuan
pedagogik yang waji dimiliki oleh seorang guru. Berkaitan dengan ini bagaimana anda
dapat merumuskan :
a. Lima ( 5 ) karakteristik rencana pembelajaran yang harus diperhatikan guru ketika
mengembangkan RPP
Ditujukan untuk siswa belajar
Rencana Pelaksanaam Pembelajaran dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan
siswa dalam pembelajaran. Dalam RPP ini disusun berdasarkan rencana dan
strategi pembelajaran yang akan diberikan kepada siswa esok hari, namun RPP
harus dikembangkan berdasarkan kebutuhan siswa.
Memiliki tahap-tahap
Pada pengembangan RPP ini harus dicantumkan tahapan yang akan dilakukan
dalam pembelajaran, mulai dari kegiatan awal ( apersepsi ), kegiatan inti, kegiatan
penutup.
Sistematis
RPP dikembangkan harus merupakan suatu kesatuan yang saling berhubungan
dan bersinergi untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Terdiri atas komponen – komponen yang saling berkaitan
Rpp memiliki beberapa komponen- komponen didalamnya dan semuanya
merupakan suatu kesatuan yang saling berhubungan. Semua komponen ini
berhubungan untuk mencapai suatutujuan pembelajaran.
Didasarkan pada proses belajar manusia
Dalam mengembangkan RPP, Guru harus menyadari bahwa yang melakukan
pembelajaran itu adalah seorang manusia yang memiliki karakteristik yang
berbeda-beda, kemauan, kebutuhan dan minat.
b. Empat ( 4 ) prinsip yang perlu diperhatikan guru untuk mengembangkannya :
Memperhatikan perbedaan individu siswa
Pada pengembangan kurikulum harus memperhatikan berbagai perbedaan yang
ada didalam kelas tersebut, seperti perbedaan jenis kelamin, kemampuan awal,
tingkat intelektual, minat, bakat, motivasi belajar sehingga diharapkan dalam
penyususunan RPP mampu mengakomodasi semua kebutuhan siswa sehingga
muncullah variasi pembelajaran yang menciptakan optimalisasi kegiatan belajar
siswa.
Mendorong partisipasi aktif siswa
Dalam pengembangan RPP seharusnya menyusun RPP yang beriorientasi pada
siswa. Karena pembelajaran yang bermutu adalah pembelajaran yang melibatkan
peserta didik secara aktif sehingga mendorong siswa untuk mengembangkan
kreativitas, inspirasi, kemandirian dan semangat belajar siswa.
Mengembangkan budaya membaca dan menulis
Dalam penyusunan RPP seharusnya menumbuhkan budaya membaca dan
menulis pada diri siswa karena dengan budaya membaca ini siswa akan
mendapatkan banyak pengetahuan begitupun siswa diarahkan untuk menciptakan
berbagai karya tulis.
Memberikan umpan balik dan tindak lanjut
Pada tugas yang diberikan kepada siswa seharusnya guru memberikan umpan
balik agar siswa dapat mengetahui lebih jelas da nada tindak lanjut untuk
memperbaikinya. Adapun umpan balik yang bisa dilakukan adalah berupa
kegiatan penguatan, kegiatan pengayaan dan kegiatan remedial
c. Perbedaan model pengembangan rencana pembelajaran menurut
Banathy,Kemp,BBSI, Gerlach dan Ely : Perbedaan pada model pengembangan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ini terletak pada langkah-langkah
pembelajarannya.
Menurut Banathy, langkah-langkah pembelajarannya adalah :
1. Merumuskan tujuan
2. Mengembangkan tes
3. Menganalisis tugas belajar
4. Mendesain system instruksional
5. Melaksanakan kegiatan dan mengetes hasil
6. Mengadakan perbaikan
Menurut model kamp, langkah-langkah pembelajarannya adalah :
1. Menentukan tujuan pembelajaran umum ( TPU ), yaitu tujuan yang ingin
dicapai dalam mengajarkan masing-masing pokok bahasan.
2. Membuat analisis tentang karakteristik siswa
3. Menentukan tujuan pembelajaran secara spesifik, opersional dan terukur.
4. Menentukan materi / bahan pelajaran yang sesuai dengan TPK
5. Menetapkan penjajakan awal ( pre assesmen )
6. Menentukan strategi belajar mengajar yang sesuai.
7. Mengoordinasikan sarana penunjang yang diperlukan meliputi biaya, fasilitas,
peralatan, waktu dan tenaga.
8. Mengadakan evaluasi.
Menurut PPSI, langkah-langkahnya adalah :
1. Merumuskan tujuan instruksional khusus
2. Mengembangkan alat evaluasi
3. Menentukan kegiatan belajar dan materi pelajaran.
4. Mengembangkan program kegiatan
5. Melaksanakan program
Menurut Gerlach dan Ely, langkah-langkahnya adalah :
1. Spesifikasi isi pokok bahasan
2. Spesifikasi tujuan pembelajaran
3. Pengumpulan dan penyaringan data tentang siswa
4. Penentuan pendekatan, metode, dan tekhnik mengajar.
5. Pengelompokan siswa
6. Penyediaan waktu
7. Pengaturan ruangan
8. Pemilihan media
9. Evaluasi
10. Analisis umpan balik
d. Dengan menggunakan rumus ABCD dalam mengembangkan indicator pencapaian
kompetensi !
Dalam mengembangkan potensi perlu dihunaka rumus ABCD, dimana :
A = Audience/ siswa
B = Behaviour / perilaku
C = Condition/ situasi
D = Degree
Dimana dari rumus ABCD ini kita harus menyadari bahwa pembelajaran yang
akan dilakukan ini untuk siswa dengan berbagai karakteristik, minat dan bakat.
Jadi, tujuan pembelajaran yang hendak dicapai arahnya ke siswa. ( Rumus A )
Dalam pengembangan indicator pencapaian kompetensi perlu adanya perubahan
perilaku yang muncul akibat dari pembelajaran yang dilakukan ( Rumus B )
Agar behavior dapat terpenuhi maka diperlukan adanya kondisi, seperti melalui
diskusi kelompok, setelah bertanya jawab, setelah menengarkan penjelasan guru
dan setelah melakukan percobaan ( Rumus C )
Dalam pengembangan indicator pencapaian kompetensi, degree merupakan
tingkatan keberhasilan yang ditargetkan harus dicapai siswa dalam
mempertunjukkan perilaku hasil belajar.contoh : melakukan sesuatu tanpa salah,
memberikan contoh dalam jumlah tertentu, dll. ( RUMUS D )
Apabila rumus ABCD Ini semuanya terpenuhi maka tujuan pembelajaran yang
diharapkan dapat tercipta secara optimal.
e. Perbedaan evaluasi formatif dan evaluasi sumatif dilihat dari segi tujuan , waktu
pelaksanaan dan pemanfaatan hasil.
Evaluasi formatif
Dari segi tujuan :
Evaluasi formatif dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pemahaman siswa
atas satu kompetensi dasar atau satu pembelajaran sedangkan evaluasi sumatif
adalah evaluasi yang dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan dalam
satu semester.
Dari segi waktu pelaksanaan:
Pelaksanaan evaluasi formatif dilaksanakan selama proses pembelajaran atau
pada saat selesai satu Kompetensi Dasar ( KD ) sedangkan evaluasi sumatif itu
dilaksanakan pada saat selesai beberapa tema atau beberapa unit pembelajaran,
biasanya dilaksanaka pada pertengahan semester, akhir semester dan pada akhir
suatu tingkat pendidikan tertentu.
Dari segi manfaat :
Evaluasi formatif dimanfaatkan untuk mengetahui tingkat keberhasilan pada
suatu mata pelajaran tertentu sehingga menjadi bahan untuk perbaikan pada
materi selanjutnya, baik itu berupa metode, media maupun pendekatan
pembelajaran sedangkan evaluasi sumatif ini dimanfaatkan untuk memberikan
nilai terhadap penguasaan siswa dan menentukan kelayakan siswa untuk naik
kelas atau tidak atau menjadi bahan laporan untuk orang tua siswa tentang
prestasi anaknya.
4. Langkah pertama yang harus dilakukan oleh guru dalam menyusun rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP ) adalah merumuskan indicator pencapaian
kompetensi yang merupakan penjabaran dari kompetensi dasar. Barkaitan dengan hal
diatas bagaimana anda dapat merancang :
a. Jenis-jenis materi pelajaran
Materi pelajaran hendaknya sesuai dan menunjang terhadap tercapainya tujuan
pembelajaran.
Materi pelajaran hendaknya sesuai dengan tingkat pendidikan dan
perkembangan siswa pada umumnya.
Materi pelajaran hendaknya terorganisasi secara sistematis dan
berkesinambungan
Materi pelajaran hendaknya mencakup hal-hal yang bersifat factual maupun
konseptual.
b. Kriteria pemilihan materi
Pemilihan materi harus sesui dengan tujuan pembelajaran maksudnya kita
sebagai guru harus mengacu pada tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Memilih materi harus benar-benar memilih bahan-bahan yang penting, baik
dari sei tujuan yang ingin dicapai maupun fungsinya untuk mempelajari bahan
berikutnya.
Harus melihat tingkat perkembangan peserta didik
Materi yang dipilih adalah materi yang bermanfaat untuk siswa baik dari segi
praktis maupun manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam pemilihan materi harus mempertimbangkan tingkat perkembangan
berpikir siswa yang bersangkutan.
Pemilihan materi harus benar secara ilmiah
Guru harus memilih materi yang terbaru sesuai dengan perkembangan zaman
jadi guru harus terus belajar.
c. Mengorganisasikan materi pelajaran
Dari sederhana menuju ke yang kompleks
Materi yang disajikah seharusnya adalah dari hal-hal yang sederhana menuju
ke materi yang lebih kompleks serta semakin lama menjadi luas dan mendalam
maknanya agar siswa dapat memahami pembelajaran dengan cepat.
Dari bagian-bagian ke kesuluruhan ( parts to whole )
Kita dapat mengorganisasikan materi yang dimulai dari bagian-bagian suatu
topic/ konsep kemudian melangkah ke keseluruhan materi, hal ini
memunkinkan siswa untuk bisa menguasai konsep pembelajaran.
Dari keseluruhan menuju ke bagian-bagian ( Whole to Parts )
Dengan mengorganisasikan materi pembelajaran dari keseluruhan menuju
bagian – bagian diharapkan siswa dapat membantu menata dan memadukan
bagian-bagian yang terpisah dan baru.
Kronolgis
Penyajian materi secara kronologis adalah penyajian materi yang berkaitan
dengan sejarah, materi pelajaran ditata berdasarkan waktu kejadiannya.
d. Pemilihan media pembelajaran
Hal – hal yang harus dilakukan dalam pemilihan media pembelajaran :
Karakteristik media
Dalam pemilihan media hendaknya guru harus menguasai karakteristik
media yang akan digunakan agar penggunaan media sesuai dengan
pembelajaran yang telah dirancang.
Karakteristik tujuan pembelajaran
Dalam memilih media hendaknya memperhatikan tujuan pembelajaran
terlebih dahulu, media yan digunakan sebaiknya disesuaikan dengan
tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Karakteristik siswa
Pemilihan media sebaiknya disesuaikan dengan karakteristik siswa yang
berbeda satu dengan yang lainnya. Guru harus mengakomodasi
perbedaan siswa tersebut. Dengan adanya media perbedaan gaya belajar
siswa dapat diatasi melalui penggunaan media yang bervariasi.
e. Pemilihan sumber belajar
Tuntunan kurikulum
Tuntunan kurikulum harus menjadi dasar dalam pemilihan sumber
belajar. Sumber belajar yang dipilih hendaknya memunkinkan siswa
memperoleh pengalaman belajar yang dituntut sehingga kompetensi
yang ditetapkan dapat dikuasai secara optimal
Taraf berpikir dan kemampuan siswa
Dalam pemilihan sumber belajar hendaknya mmempertimbangkan taraf
berpikir dan kemampuan siswa karena setiap tingkatan kelas memiliki
taraf berpikir dan kemampuan yang berbeda.
Ekonomis
Pemilihan sumber belajar sebaiknya melihat kebermanfaatannya bagi
siswa. Sumber belajar harus dipersiapkan secara matang. Seorang guru
hendaknya memilih sumber belajar yang dapat dimanfaatkan untuk
berbagai tujuan pembelajaran.
Kepraktisan dan sederhana
Sebaiknya media yang dipilih adalah media yang mudah digunakan oleh
siswa.
Fleksibel/ luwes
Sumber belajar yang dipilih hendaknya dapat digunakan sesuai waktu
yang tersedia dan kegiatan pembelajaran yang dirancang.
Waktu yang tersedia
Pemilihan sumber belajar juga harus mempertimbangkan alokasi waktu
yang tersedia dalam pembelajaran, jangan sampai melebihi batas alokasi
pembelajaran sehingga pembelajaran tidak berjalan secara efektif.
5. Peran utama seorang guru di sekolah adalah membantu peserta didik dalam belajar
baik untuk memperoleh kompetensi maupun untuk memiliki kapabilitas dalam
mengajar. Bagaimana anda dapat merancang :
a. Jenis – jenis pengalaman belajar
Pengalaman belajar untuk mengembangkan keterampilan berpikir
dimana dengan adanya kegiatan belajar maka hal ini dapat melatih siswa
untuk memiliki keterampilan berpikir atau memecahkan masalah.
Pengalaman belajar untuk memperoleh informasi
Dengan kegiatan belajar kita dapat memperoleh informasi-informasi
yang baru yang tidak kita dapatkan sebelumnya.
Pengalaman belajar untuk membangun sikap sosial.
Dengan kegiatan belajar diharapkan dapat membangun sikap sosial
dalam diri siswa, dimana dalam pembelajarannya ada interaksi yang
bermanfaat antara siswa satu dengan yang lainnya sehingga
pembelajaran dapat memberikan pengalaman bersosialisasi kepada siswa
sehingga dapat diplikasikan dimasyarakat
Pengalaman belajar untuk mengembangkan minat
Pembelajaran yang berlangsung diharapkan agar siswa dapat
menemukan minat sesuai dengan potensi yang dimilikinya, oleh karena
itu pembelajaran harusnya lebih menciptakan suasana pembelajaran yang
bermakna.
b. Pemilihan pengalaman belajar dan prinsip perancangan pengalaman belajar
Ada beberapa prinsip dalam pemilihan pengalaman belajar :
1. Prinsip pertama, untuk tujuan atau kompetensi tertentu yang harus dicapai,
siswa harus memiliki pengalaman yang memberikan keleluasaan
mempraktikkan tingkah laku yang dimaksud dengan tujuan.
2. Prinsip kedua, pengalaman belajar harus memberikan kepuasan kepada
siswa dalam mkelasanakan bentuk tingkah laku yang dimaksud dalam
tujuan
3. Prinsip ketiga, reaksi yang dikehendaki dalam pengalaman belajar ada
pada tingkat yang memungkinkan adanya keterlibatan siswa.
4. Prinsip keempat, banyak pengalaman belajar yang dapat digunakan untuk
mencapai tujuan yang sama
5. Prinsip kelima, pengalaman belajar yang sama akan memunculkan
berbagai hasil atau outcame
Ada beberapa prinsip merancang pengalaman belajar
1. Prinsip mengaktifkan siswa
Belajar merupakan aktifitas aktif yang dilakukan oleh siswa dalam
melakukan pembelajaran. Mereka merespon setiap stimulus
pembelajaran. Setiap individu harus aktif belajar karena belajar tidak
dapat diwakilkan kepada orang lain.
2. Prinsip kesesuaian
Harus ada kesesuaian antara guru dan siswa, guru harus mengetahui jenis-
jenis metode yang sesuai dengan keinginan, kemampuan dan minat siswa
agar siswa merasa tertarik dan bersemangat mengikuti pelajaran.
3. Prinsip memberikan kepuasaN
Dalam merancang sebuah pembelajaran guru harus sebisa mungngking
dapat memberikan kepuasan bagi peserta didik dalam pembelajaran.
Fokus utama seorang guru adalah peserta didik, agar pembelajaran yang
berlangsung sesuai dengan minat dan kebutuhan mereka.
4. Prinsip pengalaman belajar yang sama menimbulkan hasil yang berbeda
Dalam sebuah kelas, seorang guru akan merancang pembelajaran yang
memberikan pengalaman yang sama dengan peserta didik dan meraka
akan mendapatkan hasil yang berbeda, karena pada dasarnya setiap
peserta didik memiliki kemampuan yang berbeda.
5. Prinsip variasi pengalaman belajar
Dalam setiap kegiatan pembelajaran seharusnya guru dapat memberikan
pengalaman yang berbeda agar pembelajaran akan terus diingat oleh siswa
dan pembelajaran yang berlangsing adalah pembelajaran yang bermakna.
c. Mengaitkan metode mengajar dengan pengalaman belajar
Metode mengajar sangat berkaitan dengan pengalaman belajar yang
dihasilkan dalam suatu kegiatan pembelajaran. Setiap kegiatan
pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan metode yang
bervariasi akan melahirkan suatu pengalaman belajar yang bermakna bagi
siswa. Jenis – jenis metode pembelajaran yang bisa digunakan sehingga
pembelajaran yang terjadi dikelas lebih bermakna dan melahirkan
pengalaman belajar yang baikk untuk siswa, yaitu :
1. Metode ceramah
Metode ceramah merupakan metode dengan cara menyajikan materi
kepada siswa. Untuk mengaktifkan siswa dengan menggunakan
metode ceramah itu dengan meminta siswa untuk mengajukan
pertanyaan, memberikan tangapan, mencatat hal-hal yang penting dan
mengembangkan kemampuan mengamati dalam hal ini kemampuan
mendengar. Metode ceramah merupak metode yang berpusat pada
guru namun kita dapat mengadakan kuis untuk mengaktifkan dan
memberikan dorongan kepada siswa
2. Metode Tanya jawab
Metode Tanya jawab ini dilakukan dengan memberikan beberapa
pertanyaan kepada siswa. Metode Tanya jawab ini memberikan
hubungan timbal balik antara guru dan siswa. Seorang guru akan
memberikan pertanyaan kepada siswa kemudian siswa menjawab
bahkan siswa dapat memberikan pertanyaan balik kepda guru apabila
ada hal-hal yang mereka belum pahami sehingga tercipta hubungan
timbal balik antara guru dan siswa.
3. Metode diskusi
Metode diskusi dilakukan dengan cara menyajikan suatu
permasalahan kemudian siswa tersebut berdikusi untuk memecahkan
masalah tersebut dengan teman kelompoknya. Kemudian
permasalahan ini dipresentasikan sehingga terjadi diskusi antara setiap
kelompok dan guru dapat menjadi penengah atau pemberi solusi
terbaik untuk mereka.
4. Metode Resitasi
Metode resitasi merupakan metode penugasan yang diberikan kepada
siswa. Bukan hanya berupa PR tapi penugasan ini dapat dilakukan
diperpustakaan, laboratorium, meseum, atau dimana saja sesuai
dengan tugas dan petunjuk yang diberika. Metode ini dapat diberikan
secara kelompok dan individual.
Memilih berbagai metode mengajar untuk mengembangkan
pengalaman belajar
d. Ada beberapa kriteria yang harus diperhatiak dalam pemilihan metode
mengajar :
1. Faktor tujuan
Dalam memilih metode mengajar sebaiknya memperhatikan
tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. Perubahan tingkah laku
setelah melakukan pembelajarn merupakan hal penting yang harus
diperhatikan oleh guru. Ada 3 tingkah laku yang harus mengalami
perubahan setelah mengalami proses pembelajaran yaitu
pengetahuan, sikap dan keterampilan.
2. Faktor materi / isi
Dalam pemilihan metode sebaiknya memperhatikan materi/isi
pembelajarn yang akan diberikan kepada siswa. Setiap materi
pembelajaran seharusnya menggunakan metode yang berbeda agar
proses pembelajaran yang berlangsung lebih menarik dan
menyenangkan siswa.
3. Faktor siswa
Karakteristik setiap siswa berbeda-beda, oleh karena itu dalam
pemilihan metode harus benar-benar memperhatikan kebutuhan
dan minat dalam kelas tersebut. Guru harus berupaya untuk
mengakomodasi semua minat dan kebutuhan setiap siswa dengan
penggunaan metode yang bervariasi didalam kelas. Begitupun
jumlah siswa didalam kelas harus diperhatikan, penggunaan
metode demonstrasi akan lebih baik pada kelas yang siwanya
sangat banyak, metode diskusi akan digunakan pada kelas yang
jumlah siswanya lebih sedikit. hal lain yang harus diperhatikan
dalam menentukan metode pembelajaran yaitu tingkat
perkembangan siswa, siswa kelas tinggi tentu menggunakan
metode yang berbeda denga penggunaan metode dikelas rendah
4. Faktor waktu
Waktu merupakan suatu hal yang harus dipertimbangkan dalam
pemilihan metode pembelajaran. Pagi hari sebiknya menggunakan
metode cermah karena pada saat pagi hari konsentrasi siswa masih
relative terjaga tetapi pada saat siang hari lebih baik menggunakan
metode diskusi agar siswa aktif.
5. Kemampuan guru
Dalam pemilihan metode sebaiknya guru harus menguasi metode
yang akan diberikan kepada seorang siswa. Seorang guru harusnya
kreatif memilih metode-metode pembelajaran yang lebih
bermakna kepada siswa.
e. Prosedur umum kegiatan pembelajaran
a. Pra pembelajaran
Pada kegiatan pembelajaran sebaiknya guru memberikan
stimulus atau respon yang positif untuk membangun motivasi
atau semangat siswa dalam memulai pembelajaran. Pada kegiatan
pra pembelajaran ini guru dapat memberikan pertanyaan –
pertanyaan yang mengantar pada materi yang akan diberikan
pada saat itu.
b. Kegiatan awal
Pada kegiatan awal ini guru dapat melakukan apersepsi yaitun
menghubungkan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan
dengan berbagai pengalaman siswa yang pernah dialaminya.
Kegiatan lain yang bisa dilakukan adalah menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai. Penyampaian tujuan
pembelajaran ini diharapkan dapat memotivasi siswa agar
bersemangat mengikuti pembelajaran.
c. Kegiatan inti
Pada kegiatan inti, guru dapat menerapkan berbagai metode
pembelajaran yang disesuaikan dengan materi pembelajaran.
Dengan menggunakan metode yang menarik bagi siswa akan
menimbulkan kepuasan bagi siswa dan tujuan pembelajaran akan
tercapai secara optimal.
d. Kegiatan penutup
Dalam kegiatan penutup ini, siswa dan guru dapat menarik
kesimpulan atas materi yang telah dipelajari. Dalam kegiatan
penutup ini pula guru dapat memberikan pesan-pesan moral
untuk membangun karakter siswa.

Anda mungkin juga menyukai