Anda di halaman 1dari 2

TUGAS 2 SIG

Nama : Tesalonicha S. Wongkar

NIM : 101291084

I. Latar Belakang : Pada 15 Januari 2014, banjir bandang melanda ibukota


Sulawesi Utara, yaitu kota Manado. Sembilan dari sebelas kecamatan tergenang air.
Luas kota Manado yaitu sekitar 14.742,85 ha. Kota Manado mempunyai topografi
berbukit-bukit. Intensitas penyinaran matahari rata-rata 53% dan kelembapan nisbi
kurang lebih 84%. Manado juga merupakan kota pantai yang memiliki garis pantai
sepanjang 18,7 km. Dalam upaya mengatasi permasalahan akibat terjadinya banjir, ada
beberapa cara dan salah satunya mengetahui penyebab terjadinya banjir dan daerah
sasaran banjir yang tergantung pada karakteristik klimatologi, hidrologi dan kondisi
fisik wilayah.
II. Fenomena : Salah satu disiplin ilmu yang sangat berpengaruh dalam
penanggulangan masalah banjir adalah dengan bantuan SIG yaitu identifikasi dan
pemetaan Kawasan yang berpotensi banjir. Untuk kajian banjir, peta tematik hasil
interpretasi citra dapat digabung dengan peta-peta lainnya yang disusun dalam data SIG
III. Impact : Tidak ada jalur evakuasi sehingga banjir merendam rumah
masyarakat dan masyarakat harus menunggu dievakuasi oleh Tim Sar dan BNPB,
selain itu banyak terjadi kerusakan sampai kerugian.
IV. Kriteria : 1. Pembagian zona aman dan zona rawan bencana banjir. 2.
Jalur evakuasi yang terdekat dan teraman di daerah rawan banjir. 3. Jarak rumah warga
dengan daerah yang berlereng
V. Data : Peta RBI Lembar Manado, peta Kemiringan Lereng Kota
Manado, peta Penggunaan Lahan Kota Manado, peta Jenis Tanah Kota Manado, peta
Curah Hujan Kota Manado dan peta Administrasi Kota Manado. Untuk identifikasi
wilayah banjir menggunakan metode scoring.
VI. Proses : Pengolahan Data Spasial dan Data Atribut. Data spasial dan
data atribut yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari Peta RBI, Peta Jenis Tanah,
Peta Kemiringan Lereng, Peta Penggunaan Lahan, Peta Curah Hujan. Dalam
pengolahan tahap awal setiap data harus dijadikan peta digital dengan format vektor.
Peta digital format vektor disimpan dalam bentuk garis (line), titik (point) dan poligon.
Proses pemasukan data-data dilakukan melalui seperangkat komputer dengan software
ArcGIS 10. Secara garis besar tahapan dalam analisis spasial untuk penyusunan data
spasial banjir terdiri dari 3 tahap yaitu : Overlay data spasial, Editing data atribut dan
Analisis tabular. Overlay data spasial dengan menggunakan bantuan perangkat lunak
Sistem Informasi Geografis (SIG) ArcGIS dapat dilakukan overlay dengan mudah.
Software tambahan (extension) Geoprocessing yang terintegrasi dalam Software
ArcGIS sangat berperan dalam proses ini. Di dalam extension ini terdapat beberapa
fasilitas overlay dan fasilitas lainnya, seperti union, clip, intersect,dll. Proses overlay
ini dilakukan secara bertahap dengan urutan mulai overlay theme Jenis Tanah dengan
Penggunaan Lahan kemudian hasil overlay tersebut dioverlaykan kembali dengan hasil
overlay kemiringan lereng dan curah hujan.
VII. Data Gratis : 1. Portal.ina-sdi.or.id, peta topografi. 2. Bps.go.id, data
populasi pada suatu daerah
VIII. Output : output atau tujuannya adalah memetakan wilayah rawan banjir
di wilayah Kota Manado untuk mendapatkan informasi tingkat kerentanan banjir dan
penyebarannya dalam bentuk Peta.

Anda mungkin juga menyukai