Anda di halaman 1dari 6

Produktivitas makroalgae berperan penting sebagai pasokan utama dalam jaringan makanan

sebagai tingkat produsen. Selain peran dalam rantai makanan secara ekologi makroalgae juga
memiliki peran sebagai dasar untuk makanan ekonomis atau makanan olahan, seperti
eucheuma diolah menjadi bahan sup atau bahan-bahan yang farmakologi dari makroalgae
juga dapat digunakan sebagai obat tradisional untuk batuk, asma, bronchitis, TBC, cacingan,
sakit perut, demam, rematik. Hal ini dikarenakan adanya berbagai macam komponen seperti
memiliki kandungan mineral antiinflamasi dan antikanker, dan memiliki suplemen yodium
yang sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk mencegah penyakit gondok (Wiratmoko, 2001).

Produktivitas makroalga berperan penting sebagai pemasok utama jaring-jaring makanan di


tingkat produsen. Selain perannya dalam rantai makanan ekologis, makroalga juga berfungsi
sebagai dasar untuk makanan yang ekonomis dan diproses. Asma, bronkitis, TBC, parasit
usus, sakit perut, demam, rematik. Ini karena ada berbagai komponen seperti: B. Kandungan
mineral anti inflamasi dan anti kanker serta suplemen yodium yang dibutuhkan tubuh untuk
mencegah penyakit gondok (Wiratmoko, 2001).

Indonesia menempati posisi penting sebagai produsen rumput laut atau alga besar di dunia.
Produksi makroalga di Indonesia berasal dari ekstraksi dan budidaya laut. Selain potensi
lahan yang luas, permintaan makroalga yang terus meningkat baik di pasar domestik maupun
global merupakan prospek pengembangan alga besar di Indonesia (Kordi, 2011).
Makroalga menghasilkan berbagai macam senyawa, terdiri dari senyawa primer dan senyawa
sekunder. Senyawa primer dihasilkan oleh makroalga merupakan senyawa esensial untuk
proses metabolisme seluler seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan senyawa koloid
tumbuhan. Alga mengandung senyawa koloid tumbuhan berupa agar dan karagenan.
Senyawa sekunder tidak esensial untuk pertumbuhan organisme hidup, tetapi merupakan
bentuk unik atau metabolit spesifik spesies seperti terpenoid, steroid, kumarin, flavonoid, dan
alkaloid. Fungsi metabolit sekunder adalah untuk melindungi diri dari kondisi lingkungan
yang berbahaya. Sifat metabolit sekunder sebagai sarana pertahanan diri organisme laut
terbukti memiliki potensi yang besar sebagai sumber bahan farmasi untuk berbagai penyakit
(Salosso, 2019).
Makroalga merupakan salah satu komponen ekosistem di sepanjang terumbu karang dan
memiliki manfaat baik secara ekologis maupun ekonomis. Dari sudut pandang ekologi,
Makroalga adalah produsen utama dari rantai makanan, habitat organisme laut kecil
(krustasea, moluska, dan ekinodermata) dan sumber makanan bagi organisme laut. (Williams,
2007). Makroalga dapat memiliki banyak potensi dan perlu menjaga keberadaannya di alam
sehingga tidak punah. Keberadaan Makroalga sangat dipengaruhi oleh kondisi perairan
tempat hidupnya (Kutse, 2006). Ada berbagai jumlah spesies dari Makroalga di perairan yang
berbeda. Sebagai contoh, 60 spesies Makroalga telah ditemukan di perairan Raja Ampat
(Papua) dan 44 spesies telah ditemukan di perairan Letty (Nusa Tenggara Timur). Tiga puluh
lima spesies ditemukan di Teluk Gilimanuk (Bali barat) (Handayani, 2007).
Salosso, Y.(2019).Kandungan Agar dan Senyawa Aktif Makroalga Merah yang Ditemukan di
Perairan Arubara Kabupaten Ende. Prosiding Simposium Nasional Kelautan dan Perikanan
VI. 351-358.
Kutse, T., E. Vahtmae, dan L. Metsamaa. 2006. Spectral library of macroalgae and benthic
substrates in Estonian coastal waters. Proc. Estonian Acad. Sci. Biol. Ecol 55(4):329–340.
Handayani, T., S. Widjaya, dan H. Sugiarto. 2007. Keanekaragaman algae di Teluk
Gilimanuk, Taman Nasional Bali Barat. Hlm. 102–111 dalam Aziz, A., Ruyitno, A.
Syahailatua, M. Muchtar, Pramudji, Sulistijo, dan T. Susana (Eds). Status Sumberdaya Laut
Teluk Gilimanuk, Taman Nasional Bali Barat. Pusat Penelitian Oseanografi LIPI, Jakarta.
Williams, S. L. dan Smith J. E. 2007. A global review of the distribution, taxonomy and
impacts of introduced seaweeds. Annual Review of Ecology, Evolution and Systematics
38:327–359.

Wiratmoko P, Skropeta D, Ullrich A. 2011. Seaweed cultivation pilot trials – towards culture
systems and marketable products.Rural Industries Research and Development Corporation
Level 2, 15 National Circuit Barton Act 2600.
Peranan tanaman Algae dalam bidang Farmasi

Alga mengandung tiga komponen utama: (1) karbohidrat, (2) protein, dan (3) triasilgliserol.
Karbohidrat difermentasi menjadi alkohol, protein menjadi makanan dan produk kecantikan,
dan triasilgliserol menjadi asam lemak. Kombinasi penggunaan ketiga bahan di atas bisa
dijadikan pakan ternak.
Alga dapat digunakan sebagai makanan, pakan ternak dan pupuk untuk konsumsi manusia.
Alga memainkan peran yang sangat penting dalam biogeokimia. Dengan kata lain, itu adalah
bagian penting dari siklus N (nitrogen), O (oksigen), S (sulfur), P (fosfat), dan C (karbon).
Alga memainkan peranan penting dalam bioteknologi, seperti menyerap polusi dan
pencemaran yang berlebihan. Alga juga dapat dimanfaatkan pada bidang farmasi sebagai
bahan pembuatan obatobatan, seperti adanya kandungan zat anti HIV dan anti Herves.
Selain itu, alga dapat diolah menjadi minyak nabati, yang diolah menjadi biodiesel. Setelah
minyak tertelan, ekstrak yang tersisa berupa karbohidrat dapat difermentasi menjadi alkohol
dalam bentuk metanol atau etanol. Alga sangat berguna bagi ekosistem. Alga bertindak
sebagai produsen ekosistem. Alga adalah makanan bagi ikan, katak, dan manusia. Alga juga
menghasilkan oksigen yang kita butuhkan.
Salah satu manfaat rumput laut adalah sebagai bahan makanan. Alga merupakan komponen
nutrisi penting bagi manusia. Alga biasanya diagar atau dikeringkan. Rumput laut tidak hanya
lezat, tetapi juga tinggi serat dan mengandung vitamin A, B1, B2, B6, asam nikotinat, dan
vitamin C, sehingga baik untuk kesehatan Anda. Alga juga kaya akan yodium, kalium, besi,
magnesium dan kalsium.
Alga coklat, terutama Sgassum, menghasilkan alginat yang kental dan tidak beracun. Alginat
bertindak sebagai pengemulsi, penstabil dan pengikat untuk produk kapsul, kosmetik dan
makanan (seperti es krim). Oleh karena itu, Sargassum merupakan jenis alga yang banyak
digunakan dalam industri kosmetik, makanan dan farmasi.
Alga tidak hanya memiliki keuntungan bagi ekosistem, tetapi juga memiliki kerugian bagi
ekosistem. Alga berbunga dan ledakan alga biasanya terjadi di perairan seperti kolam, danau,
dan lautan. Dalam beberapa kasus, ganggang biru-hijau disebabkan oleh invasi pupuk,
terutama yang mengandung fosfor dan nitrogen, ke dalam badan air. Pupuk menghasilkan
alga. Semakin banyak alga yang tumbuh di perairan, semakin tinggi jumlah kematian alga di
daerah tersebut. Bahan organik ganggang mati adalah makanan bagi bakteri. Oleh karena itu,
semakin banyak bahan organik yang dihasilkan dari ganggang mati, jumlah bakteri di daerah
tersebut akan meningkat. Aktivitas bakteri dalam penguraian bahan organik mengkonsumsi
sejumlah besar oksigen terlarut.
Hal ini mengurangi jumlah oksigen terlarut dalam air. Kekurangan oksigen terlarut dapat
membunuh ikan dan organisme air lainnya. Alga biru-hijau juga bisa berbahaya ketika
ganggang menghasilkan neurotoksin, atau racun yang merusak saraf. Racun ini berbahaya
bagi organisme-organisme laut. Budidaya alga dapat dioptimalkan melalui sistem yang
terintegrasi. Dalam sistem ini, ganggang dikembangkan dan dibudidayakan berdekatan
dengan power plant (pembangkit tenaga). Residu pembakaran, termasuk panas dan karbon
dioksida dari power plant, dipasok ke area kering yang dipanen dan kemudian ke budidaya
ganggang.
Optimalisasi alga juga dapat dilakukan pada perlakuan pasca panen. Seperti disebutkan
sebelumnya, alga memiliki tiga komponen utama biomassa: karbohidrat, protein, dan minyak
nabati. Karbohidrat dapat difermentasi menjadi alkohol. Protein membuat produk makanan
dan kecantikan. Berbagai produk, termasuk biodiesel, dapat dibuat dari minyak nabati.

Morfologi Alga
Banyak spesies dari alga sebagai sel individu yang dapat berbentuk seperti bola, berbentuk
batang, dan melingkar. Alga hijau uniseluler yang khas. Alga mengandung inti yang terikat
membran. Setiap sel mengandung satu atau lebih kloroplas. Kloroplas berbentuk pita atau
seperti cakram individu (individual unit) seperti yang terdapat pada tumbuhan hijau. Di
dalam matriks kloroplas terdapat membran tilakoid yang mengandung pigmen pelengkap
klorofil, tempat terjadinya reaksi fotokimia selama fotosintesis. Alga berkembang biak secara
seksual atau aseksual. Reproduksi aseksual berbentuk pembelahan biner sederhana.
Reproduksi seksual ditemukan pada alga. Dalam proses ini, ada gamet konjugasi (sel
kelamin) untuk menghasilkan zigot.
Alga berbentuk thallus, sangat bervariasi dalam struktur, dan mungkin menyerupai kormus
tumbuhan tingkat tinggi. Bentuk alga Hals makroskopik bervariasi dari bulat, pipih, pipih,
seperti kantong, seperti rambut, dan sebagainya. Daun terdiri dari sel tunggal dan
multiseluler. Bifurcated (dua cabang berurutan), pectinate (satu baris menuju satu sisi pelepah
utama), pinnate (atau dua cabang di sepanjang pelepah utama), ferticinat (berpusat pada
sumbu utama) Ada cabang). Sumbu), dan beberapa tidak bercabang. Daunnya juga memiliki
berbagai sifat: lunak seperti agar-agar (gelatinous), keras seperti berkapur (calcareous), lunak
seperti tulang rawan (tulang rawan), dan berserat (spons).

Alga adalah tumbuhan nonvascular dengan berbagai bentuk daun, uniseluler atau
multiseluler, dan pigmen fotosintesis. Benthos (alga besar) dapat hidup di air tawar dan air
laut. Alga besar merupakan tumbuhan non vaskuler yang tumbuh dengan cara menempel
pada substrat di dasar laut. Tanaman ini tidak memiliki akar, batang, daun, bunga, buah, dan
biji yang nyata. Ganggang besar terbesar di daerah pesisir dan sub-pesisir. Daerah ini
memiliki sinar matahari yang cukup untuk berlangsungnya proses fotosintesis. Ganggang
besar menyerap nutrisi dari lingkungan air dalam bentuk fosfor dan nitrogen.
Makroalga dapat dibagi menjadi tiga kategori berdasarkan kandungan pigmen fotosintesis
dan pigmen aksesori: Cholorophyta, Phaeophyta, dan Rhodophyta. Dalam dunia botani, alga
(algae) jelas diklasifikasikan dalam dunia talus (talus) karena jelas tidak memiliki akar,
batang dan daun. Tanaman alga adalah uniseluler, beberapa multiseluler dalam bentuk
benang atau daun.
Tumbuhan alga, baik air tawar maupun air laut, merupakan tumbuhan yang hidup di air yang
setidaknya selalu menempati habitat yang lembab dan lembab. Ada yang aktif dan ada yang
tidak. Alga yang aktif bergerak memiliki alat gerak berupa sayap cambuk. Atau flagela.
Jumlah satu atau lebih spesies di mana tubuh dapat bergerak secara aktif dalam satu sel
adalah komponen plankton, atau lebih tepatnya, fitoplankton. Mereka yang melekat pada
objek bawah air seperti batu dan pohon disebut organisme bentik.
Tubuh ganggang terdapat zat warna (pigmen), yaitu :
 Warna biru : fikosianin,
 Warna hijau : klorofil,
 Warna coklat : fikosantin,
 Warna merah : fikoeritrin
 Warna keemasan : karoten
 Warna kuning : xantofil
Alga (ganggang) adalah organisme autotrofik (dapat membuat makanan sendiri). Hampir
semua alga adalah eukariota. Habitat di air tawar, laut dan tempat lembab. Algae (ganggang)
dapat dibagi menjadi beberapa kelas, yaitu:
 Cyanophyta (ganggang biru), masih prokaryotik.
 Chlorophyta (ganggang hijau)
 Chrysophyta (ganggang keemasan)
 Phaeophyta (ganggang coklat/ perang)
 Rhodophyta (ganggang merah)

Anda mungkin juga menyukai